Siska gadis lugu yang di jodohkan dan tidak ingin melihat orang tuanya kecewa. Dia tak ingin melihat orang tuanya sedih atau malu dengan tetangganya.
Setelah menikah, kehidupannya mulai membaik. Tetapi tetaplah ada air mata, tetapi Siska berusaha kuat.
Setelah mempunyai anak, dia berusaha mandiri mencoba beberapa usaha. Walaupun beberapa kali gagal tapi dia tetep mencoba beberapa usaha hingga akhirnya sukses.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahaya Sunyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siska berusaha Kabur
Siska Capek Harus berdebat terus dengan Fendi, Sering berselisih paham dengan Fendi, Rasanya Siska sudah Capek,sudah muak melihat perselisihan ini.
Siska mengemasi baju baju dimasukan tas, Siska Siska muak, Siska mendekat Fendi
" Sudah cukup sampai disini aja apa jodoh kita??" Tanya Siska kepada Fendi
" Fendi diam tanpa bahasa"
"Sudah cukup sampai disini" kalau memang cukup sampai disini ya sudah AQ tak pergi.
Fendi tetap diam saja.
"Jawab silahkan jawab" ucap Siska dengan nada setengah marah.
"Kamu ini kenapa ??" Dengan santainya Fendi menjawab seolah olah tak punya salah.
kalau memang sudah yaa sudah kita akhiri semua ini aja.
"Kalau harus berpisah anak tak bawa" Ucap Siska
"Tidak usah" jawab Fendi
"Tapi AQ capek dengan sikapmu" ucap Siska
Fendi diam saja, Namun trus menjawab Capek kenapa?
Belaga tanya yaa?? Apa selama ini sudah benar sikapnya.
"Kamu yang selalu membela kakak iparmu,Kau cueki Aku seperti tak dianggap. Siapa yang mau seperti ini ".ucap Siska kepada Fendi
"Fendi tetap diam seribu bahasa" dala hati,
Rasanya Fendi mungkin i salah tapi apa dia harus berbuat bagaimna.
Fendi langsung ke kamar .
Sudah terserah aku, kalua aku pergj yang kuingat hanya anak yang kurasa.tapi Siska capek dengan semua ini.
Setelah semua perkataan sudah di keluarkan oleh siska, Siska pergi pergi melewati pinggir rumah dia berniat pergi dia pergi saja lari,
tetapi ada kakak Fendi yang ada mengejar dan mengajak Siska pulang lagj ke rumah nya.
Siska pulang dengan rasa kecewa, dia tetap menangis melihat semua ini.
tapi bagaimana lagi dia diajak pulang dengan kakak ipar Fendi.
Fendi merupakan anak terahir atau kecil sendiri dari delapan bersaudara.
Sesampainya dirumah Siska diam, dia merasa masih capek, sesekali dia meneteskan air mata rasanya ingin menangis dengan keadaan ini, tetapi Siska harus menjalaninya.
Keesokan harinya Siska masih di kamar saja dengan rasa kecewa, tapi Fendi sudah mengajak dia bercanda.
Siska termasuk orang yang tidak bisa marah, semarah apapun AQ masih bisa mengalah.
Siska harus berdamai dengan perasaan nya itu, padahal sebenere Siska rasanya capek, muak tapi Siska harus tetep menjalani harus sadar ini di rumah siapa kalau Siska tidak berdamai dengan perasaan, bagaimana dengan dirinya,
Setelah sore Siska kedatangan tamu seorang ibu - ibu, dia meminta siska untuk menjadi guru les anaknya, bukan malah meng iyakan tapi Siska belum Percaya diri. Siska akan berfikir menerima atau tidaknya tawaran ibu ibu tadi.
Setelah dipikir pikir oleh siska, Siska memutuskan menerima permintaan ibu ibu tadi.
Pikir Siska dia bisa menghabiskan waktu dengan anak anak.
Siska menemui orang yang kemarin meminta dirinya untuk mengajari les untuk anaknya.
Rasa dihati Siska, mungkin dengan seperti ini mungkin bisa mengurangi sedikit kejenuhan Batin Siska di alam hati.
Hari ini ada 1 anak yang belajar dirumah no Siska, Siska mengajari anak dengan penuh kasih sayang. ke esokan harinya ada beberapa anak lagi bertambah yang ikut les, dan besoknya lagi ada yang ikut lagi.
Semakin hari, semakin bertambah banyak anak anak yang les dan orang tua menyarankan agar anak- anak dengan ditambahkan belajar mengaji /belajar Agama.
Siska merasa sedikit terhibur dengan adanya anak anak di sekelilinga.
Siska mengajari anak anak dengan penuh kasih sayang, anak anak merasa nyaman dan bahagia.
bintang 5 juga untukmu kak