NovelToon NovelToon
Dikejar Cinta Pak Polisi

Dikejar Cinta Pak Polisi

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Cintapertama / Romansa-Teen angst / Teen Angst
Popularitas:222.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aulia QS

Anya adalah mahasiswi yang berprestasi di kampusnya. Suatu hari Anya terpaksa pulang bersama temannya, Oki, menaiki sepeda motor. Mereka terpaksa pulang jam 11 malam karena kegiatan kampus. Tapi di tengah jalan siapa sangka kedua orang itu di razia oleh polisi dan dibawa ke kantor polisi. Bagaimana nasib Anya dan Oki selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia QS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemas

Yoga merebahkan diri di kasur. Ia senyum-senyum sendiri. Hatinya riang gembira mendengar pengakuan Anya tadi yang mau untuk mencoba pacaran beneran dengannya. Tidak sia-sia usahanya beberapa bulan ini untuk mendapatkan hati Anya. Tak lama bel apartemen Yoga berbunyi, Boy datang.

"Gue numpang lagi yah." Ucap Boy saat Ia nyelonong masuk begitu pintu apartemen dibuka.

"Lu tuh kayak gak ada rumah aja."

"Dirumah gak ada yang ngerawat, jadi males pulang. Kayaknya gue perlu nikah deh, biar ada semangat buat pulang."

"Nikah sama siapa?"

"Sama adik lu lah."

"Jangan ngarep." Yoga melempar bantal ke arah Boy.

"Yaelah bro. Tega amat lu sama kita berdua."

"Emang Gina mau pacaran sama lu?" Yoga penasaran.

"Secepatnya bakal mau. Karena gue gak cari pacar, gue cari istri."

"Serius lu mau nikah sama Gina?"

"Serius lah, makanya lu restuin kita."

"Gue pikir-pikir dulu. Masih gue pantau kelakukan lu dulu."

"Yaelah bro. Kapan sih kelakuan gue aneh-aneh. Sekalipun dulu gonta ganti pacar juga gue gak macem-macem."

"Tetep aja, gue gak bisa percaya sama lu."

"Yeee emang kapan gue aneh-aneh sampe lu gak percaya sama gue segala."

"Sejak lu ngenalin Eka sama Anya."

"Haah? Apa hubungannya coba."

"Gue tuh lagi usaha, eeh lu gak peka malah nyariin gue saingan." Boy tertawa.

"Yaelah, takut kalau saing yah. Secara Eka masih muda."

"Enak aja lu, gue gak takut kalah saing. Gue udah menang tau." Yoga tersenyum-senyum sendiri. Boy mengernyitkan dahi.

"Lu sama Anya udah?" Boy memicingkan mata.

"Udah apaan?" Yoga pura-pura tidak paham.

"Udah jadian. Serius lu?"

"Ya ada deh." Yoga menggoda Boy yang penasaran.

"Waaah gak cerita-cerita. Tega lu bro sama temen lu satu ini."

"Hahaha iya iya gue sama Anya udah jadian. Doain aja kami langgeng bisa sampe married."

"Waaah ada yang bucin nih. Parah parah."

"Biarin. Udah aah gue mau tidur." Yoga bergegas masuk ke kamarnya meninggalkan Boy di ruang tivi.

***

Yoga masuk kerja dengan senyum sumringah. Semua yang ditemuinya Ia sapa dengan senyuman lebar.

"Wah tumben seneng banget Pak Yoga." Tanya Pak Helmi.

"Hehehe iya Pak."

Yoga menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat. Saat jam makan siang dia memutuskan mengabsen keberadaan pacar tersayangnya.

"Halo."

"Halo lagi apa?"

"Lagi makan di kantin sama Mela, Ika sama Oki. Kakak udah makan?"

"Belum, pengennya ditemenin kamu."

"Iiih apaan sih. Udah makan dulu sana kak."

"Kamu abis ini kelas lagi?"

"Iya abis ini kelas, abis itu asistensi sama adik tingkat."

"Jangan malem-malem pulangnya. Nanti bisa ditangkep polisi."

"Udah pernah salah tangkep. Sekarang juga udah ditangkep lagi." Celetuk Anya.

"Kalau sekarang, ditangkep tapi gak dilepasin lagi."

"Huweeekkk. Gombal amat kak. Udah kakak makan dulu sana."

"Iyaaa bye. Jangan macem-macem yah."

"Iya pak polisi. Pasang dah cctv sekalian di kampus."

"Ide bagus."

"Mesti deh mulai ngeselin lagi."

"Hahaha enggak enggak. Yaudah aku makan dulu. Bye."

"Bye."

Setelah telpon terputus, ada 3 pasang mata yang tertuju pada Anya meminta penjelasan.

"Siapa tuh?" Tanya Mela.

"Kok kayaknya mesra amat ngomongnya." Sindir Oki.

"Pake senyum-senyum segala. Gak biasanya." Ika menimpali.

"Waduh, kok gue berasa di sidang nih. Gue kebelet nih kayaknya."

"Udah gak usah alasan. Lu jelasin sama kita bertiga."

"Iya iya.. Jadi gue sama kak Yoga.."

"Polisi ganteng itu?" Potong Mela.

"Iya polisi, tapi gak ganteng-ganteng banget aah. Jadi gue sama polisi itu emmhh kita.. pacaran."

"SERIUS LU?" Ketiga teman Anya terkaget.

"Sssttt jangan heboh gitu dong."

"Lu serius Nya?" Oki mengecilkan suaranya.

Anya mengangguk.

"Aaaah Anya, gue ikutan seneng deh." Ika tersenyum kegirangan.

"Selamat Nya, langgeng terus yah." Mela memberi selamat.

"Iya gue kan ngikutin saran lu Mel. Gue mencoba buka hati gue."

"Anak pinter." Mela mengacungkan jempol.

"Emang pinter dia nih." Oki menambahkan.

"Kapan jadiannya?" Ika kepo.

"Baru kok."

"Gue seneng banget dengernya. Tapi gue juga sedih." Raut wajah Ika berubah sendu.

"Sedih kenapa?"

"Cuma gue disini yang jomblo."

"Sabaaar yah mblo." Hibur Oki.

"Sial*n lu. Gue high quality jomblo. Gak masalah, jomblo bahagia." Ika menegakkan duduknya dan membusungkan dadanya.

***

Sonya berniat memberi tau Ezza tentang niatannya mengenalkan pada mamanya. Ia mengajak Ezza makan malam di luar setelah Ia selesai praktek. Mereka bertemu di resto yang dipilih oleh Sonya. Ezza sampai duluan karena memang jadwal mengajarnya sudah selesai sejak sore tadi. Ia mengirim pesan ke Sonya bahwa Ia sudah sampai. Tak berselang lama Sonya sampai.

"Halo sayang."

"Halo." Sapa Ezza juga. Sonya duduk di sebelah Ezza.

"Sudah pesen?"

"Belum, nunggu kamu sekalian."

Ezza memanggil pelayan dan memesan makanan. Setelah saling bercerita tentang kegiatan masing-masing dan juga bermanjaan, Sonya mencoba menyampaikan niatnya.

"Sayang."

"Apa?"

"Kamu mau enggak ketemu sama mama?" Belum sempat Ezza menjawab, Sonya melanjutkan bicaranya.

"Cuma kenalan aja kok, gak ada maksud yang serius. Mama cuma pengen tau aku lagi deket sama siapa." Ezza terdiam menunggu Sonya berbicara.

"Eeh tapi kalau kamu emang belum siap, aku gak maksa. Apalagi kita juga baru memulai hubungan."

Ezza tersenyum, Ia menggenggam kedua tangan Sonya.

"Kapan aku bisa ke rumahmu ketemu mama kamu?"

"Serius kamu mau?" Sonya terbelalak.

"Serius sayang, emang hubungan kita main-main?"

"Enggak." Sonya menggeleng.

"Iya makanya aku mau ketemu mama kamu."

Sonya tersenyum.

"Makasih ya."

"Sama-sama."

"Nanti kalau mama ngomong aneh-aneh, iyain aja."

"Aneh-aneh gimana?"

"Iya nanya, rencana lamaran atau nikahan gitu. Takutnya mama nanya begitu."

"Iya kalau ditanya, aku jawab secepatnya aja."

"Iiihhh apaan sih. Emang kamu siap buat nikah lagi?"

"Apa yang bikin gak siap?"

"Airelle nanti gimana sayang?" Sonya nampak berfikir.

"Iya dia sama mamanya pastinya. Mamanya juga gak membatasi aku untuk bertemu kok."

Sonya tersenyum, namun di dalam hatinya Ia masih ragu untuk menjadi ibu sambung. Ada ketakutan tidak diterima oleh Airelle, atau nantinya Airelle merasa kekurangan kasih sayang dari ayahnya karena ayahnya sudah memiliki keluarga yang baru. Ia menyadari betul sulitnya ketika kehilangan sosok ayah dalam hidupnya.

***

Saat weekend Oki pergi ke Jogja untuk menyelesaikan permasalahannya dengan Lusi. Ia sudah tersiksa dengan hubungannya selama ini. Siang hari Ia sudah sampai dan tiba di penginapan. Ia beristirahat sejenak dan berencana pergi ke kosan Lusi saat sore. Namun Oki justru tertidur hingga malam. Saat terbangun Oki bersiap-siap untuk pergi ke kosan Lusi. Ia menyadari bahwa perutnya belum diisi sejak siang. Terpaksa Oki makan terlebih dahulu.

Hari sudah malam, Oki ragu untuk mencari Lusi di malam hari. Namun tidak ada salahnya Ia mencoba. Betapa kagetnya Oki saat melihat Lusi sedang berpelukan di depan kosannya dengan seorang laki-laki. Pakaiannya pun sangat minim. Setelah itu ada beberapa orang di mobil yang menunggu Lusi dan laki-laki itu. Mereka berdua masuk ke mobil dan melaju pergi.

Oki mengikuti mobil itu, mobil itu mengarah ke tempat hiburan malam. Selama ini Ia mengenal Lusi adalah wanita yang lugu. Apakah Ia tertipu selama ini? Selama ini temannya meragukan bahwa Lusi bisa setia dengannya karena memang Ia terkenal suka gonta ganti pacar saat SMA. Namun Lusi menjelaskan bahwa itu adalah gosip karena ada mantannya yang tidak terima putus dengannya, Lusi memutuskan mantannya karena ingin fokus belajar. Tak terima dengan sikap Lusi mantan tersebut membuat gosip bahwa Lusi adalah wanita yang suka gonta ganti pacar. Seolah terhipnotis Oki pun mempercayai penjelasan Lusi.

Sesampainya di tempat hiburan tersebut, Oki terpaksa turun untuk melihat apa yang dilakukan Lusi di dalam. Selama ini Ia tidak nyaman dengan tempat seperti ini. Bahkan saat teman-temannya mengajak dia menolak karena lebih baik di kosan dan bermain game. Walaupun dibilang tidak gaul pun Oki cuek. Sekarang demi mencari keberadaan Lusi Ia rela masuk ke tempat tersebut.

Oki masuk dan sudah disambut gumpalan asap rokok dimanapun. Ia menyisir semua tempat yang cukup remang untuk mencari keberadaan Lusi. Ia menemukannya. Ia melihat Lusi sedang asik berjoget dengan laki-laki di depannya. Sesekali Lusi mendekatkan dirinya ke laki-laki tersebut dan meliuk-liukkan badannya. Lusi juga mengalungkan tangannya ke leher lelaki itu. Lelaki itu memeluk pinggang Lusi dan menciumi pipi hingga lehernya. Oki geram melihatnya. "Wanita macam apa yang selama ini gue pacari. Sial*n." Batin Oki.

Oki mendatangi Lusi. Lusi yang melihat kedatangan Oki langsung kaget dan melepaskan pelukannya terhadap laki-laki itu dan mendorong laki-laki tersebut agar menjauh darinya.

"O Okii.. Kok kamu tau aku disini."

Tanpa banyak bicara Oki menarik tangan Lusi dan keluar dari tempat tersebut. Oki mencari tempat cukup sepi untuk mengajak Lusi bicara. Saat sampai di tempat yang cukup sepi, Oki melepaskan genggaman tangannya dengan kasar dan membuat Lusi yang menggunakan sepatu hak tinggi hampir terjatuh.

"Jadi gini kelakuan kamu selama ini."

"Aku bisa jelasin Oki. Aku gak ada hubungan apa-apa sama dia."

"Gak ada hubungan apa-apa tapi peluk-pelukan dan cium-ciuman. Semurah itu kamu Lusi?" Oki emosi dan meninggikan nada bicaranya.

"Kami cuma temenan Oki, peluk-pelukan itu cuma karena kita sahabatan aja."

"Sahabat kamu bilang? Gak ada sahabat yang peluk-pelukan dan cium-ciuman."

"Kamu salah paham Oki. Jangan emosi dulu dong. Come on baby." Lusi mencoba merayu Oki dengan meraih bahu Oki.

"Lepasin. Kita akhiri hubungan kita ini. Gue udah muak sama semua omong kosong kamu."

"Aku gak mau putus Ki, aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu."

"Sayang? Cinta? Mending kamu ngomong sama laki-laki tadi."

"Aku kayak gini karena aku kesepian Ki, kita jauh sedangkan aku butuh kasih sayang juga. Kamu selalu sibuk sama kuliah, sama Anya lah." Lusi mencoba mengiba.

"Butuh kasih sayang kamu bilang? Kamu cewek macam apa Lusi?" Teriak Oki.

"Aku kesepian Ki, aku bener-bener gak bisa jauh sama kamu." Lusi mencoba memeluk Oki namun Oki mencegahnya.

"Udah cukup Lusi, sekarang hubungan kita sampe sini. Kamu bebas lakuin apa yang kamu mau sama laki-laki manapun yang jelas itu bukan aku."

"Aku gak mau putus dari kamu Oki. Plis kasih aku kesempatan."

"Sorry Lusi, gak ada lagi kesempatan. Aku gak bisa lagi percaya sama kamu."

"Apa kamu kira aku selama ini gak sulit percaya sama kamu? Tiap hari disana kamu kemana-kemana sama Anya. Aku gak tau kalian ngapain aja." Ucap Lusi menyulut emosi Oki.

"Maksud kamu apa? Jangan ngelempar kesalahan. Sudah jelas apa yang kamu lakuin tadi tapi sekarang seolah-olah aku yang salah."

"Aku gak tau apa yang kamu sama Anya lakuin disana kan. Kalian sahabatan sama kayak aku sama laki-laki tadi Ki."

"Asal kamu tau Lusi, aku sama Anya nggak pernah peluk-pelukan atau cium-ciuman kayak yang kamu lakuin itu tadi. Dan yang pasti Anya bukan cewek murahan kayak kamu."

"Tega kamu ngomong gitu Ki sampai bilang aku murahan." Lusi menitikkan air mata.

"Aku pernah liat kamu ke hotel sama laki-laki. Itu apa namanya kalau bukan murahan?" Lusi kaget dengan ucapan Lusi.

"Haah? A Apa? A Aku gak ngapa-ngapain Ki." Lusi tergagap.

"Gak ngapa-ngapain sama laki-laki di hotel? Kamu kira aku bodoh? Cukup sampe sini kamu bodoh-bodohin aku. Kita putus."

"Aku gak mau Ki. Plis jangan gini." Lusi menarik tangan Oki kembali.

"Lepasin Lusi. Sebelum aku bertindak kasar sama kamu. Aku bener-bener muak liat kamu."

"Enggak, aku gak akan biarin kamu seenaknya kayak gini sama aku. Kalau kamu putusin aku, aku gak akan biarin Anya hidup tenang." Ancam Lusi.

"Anya? Apa hubungannya sama dia?" Oki tidak paham dengan jalan pikiran Lusi.

"Aku tau kamu pernah suka sama Anya kan. Kalau kita putus kamu bisa bebas seenaknya deketin Anya. Aku gak rela."

"Gila kamu, aku sama Anya udah lama sahabatan. Ngapain aku deketin dia."

"Aku gak mau tau, kalau kita putus aku gak akan biarin Anya bahagia. Aku akan lakuin apapun yang bisa bikin dia merana sampe kamu mau balik lagi sama aku." Lusi semakin menggila.

"Gila kamu. Semua hal ini gak ada hubungannya sama Anya. Dengan ancaman kamu kayak gini aku semakin ilfil sama kamu. Asal kamu tau, sampe terjadi apa-apa sama Anya, jangankan balikan sama kamu, lihat wajah kamu lagi agak gak akan sudi."

"Oke, jadi kamu lebih memilih Anya. Aku gak pernah main-main dengan ucapanku. Aku gak akan biarin wanita lain bahagia di atas kesedihanku. Aku gak akan biarkan itu semua. Ngerti?" Lusi menatap Oki tajam.

"Gila kamu Lusi. Bener-bener gila." Oki bergegas pergi meninggalkan Lusi dengan emosi yang mendalam.

Ia sampai di tempat penginapan. Sepanjang malam Ia kepikiran tentang ancaman Lusi yang akan menyakiti Anya. Awalnya Ia ragu dengan ancaman tersebut, namun entah kenapa perasaan Oki menjadi tidak tenang. Dengan terpaksa Oki mengemasi barangnya dan bergegas ke terminal. Harusnya Oki kembali besok pagi namun Ia kembali tengah malam karena kecemasannya terhadap kondisi sahabatnya. Tentunya Ia tidak ingin hal buruk terjadi pada Anya yang bahkan tidak terlibat dalam masalah hubungannya dengan Lusi.

1
Yulia
anya egois bgt
Yulia
jangan lama2 dong up nya
Teti Hayati
Yee... mana mau ya Pak Pol, masa gak ketemu lagi... 😂
Adi Wawan
wah Adit ni ada udang dibalik batu
Devi Sihotang Sihotang
lanjut thor
Ranggaalfiano
up banyak banyak donk akak
Ranggaalfiano
jangan lama2 up nya akak😙
Ranggaalfiano
ini kk othor nya dr mana kali baru nongol skrg😂
aku udh lama nunggu lanjutan nya
Andriyati
kayaknya yg ngadu oki sama lucu adalah sisil dech,,
Shifa Andin
jangn thor,,kasian gina
Lili Suryani Yahya
Dasar sok cuek
mastura librae
sering up
Ria Astrid Hardiana
up dunk thor jngan lama" ..
Ria Astrid Hardiana
bagus. lebih panjang lg cerita novel nya
Ria Astrid Hardiana
lanjut athor
Wiwi Riani
up thorrrrr😁
Reni marlina
jangan sampai si yoga nikahi si Gista, mudah-mudahan cepat ke ungkap kebohongan si Gista biar keluarga nya juga malu. pokoknya jangan sampai si yoga nikah sama si Gista nggak setuju. keenakan si Gista dapat yoga nah yoga malah dapat barang bekas.
Bocah Gaming
👍👍👍
Bocah Gaming
ku suka
Bocah Gaming
keren ku suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!