Demi uang operasi untuk adik nya, Amelia rela menjual rahim nya kepada seorang misterius dengan topeng serigala di wajahnya.
Tanpa tahu bagaimana identitas maupun Wajah pria yang menanamkan benih nya di rahim milik nya.
Dan pada akhirnya Amelia melahirkan bayi untuk pria itu, dan perjanjian pun berakhir. Amelia pergi dengan membawa uang kompensasi dan juga kesembuhan adik kesayangannya.
Apakah Amelia akan kembali bertemu dengan bayi nya, dan apa Amelia akan tahu siapa pria di balik topeng serigala itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Marcell berjalan dengan hati-hati dan mencari keberadaan Indira. Dan ternyata, Indira ada di kamar mandi sedang duduk di bawah shower yang menyala.
Marcell menghampiri dan mencoba membangunkannya, tapi Indira tidak bergerak. Marcell langsung mengangkat tubuh Indira dan segera membawanya ke rumah sakit.
Anita menjerit dan mulai panik. Ia menangis dan menyalahkan Marcell dengan apa yang terjadi pada Indira.
Mereka sampai ke rumah sakit dan Indira langsung di bawa ke UGD. Marcell di luar nampak panik dan tak bisa diam. Ia mondar-mandir tanpa arah yang jelas.
Anita menghampiri dan langsung menamparnya dengan keras.
"Puas....! Puas kamu melihat Indira seperti itu." Teriak Anita dengan mata yang merah.
"Ma, aku benar-benar menyesal! Tolong jangan seperti ini." Jawab Marcell.
Anita menggelengkan kepalanya. "Tidak bisa, Mama tidak ingin terjadi apa-apa dengan bayi yang ada di kandungnya."
"Apakah dengan Mama berteriak dan menyakitiku semua itu akan membaik. Kita harus tenang dan doakan saja yang terbaik untuknya." Jawab Marcell.
Anita langsung memeluk Marcell dengan erat. Ia menangis di pelukannya dengan tersedu-sedu.
"Maafkan Mama!"
Marcell membalas pelukannya dan mengelus rambut sang Mama. "Sekarang Mama tenang, kita berdoa untuk kebaikan Indira dan bayinya."
Akhirnya setelah sekian lama menunggu, Dokter keluar dari ruangan. "Keluarga ibu Indira!"
"Iya kami, dok! Bagaimana keadaan menantu saya dan bayinya?" Tanya Anita.
"Bu Indira baik-baik saja! Tapi bayi..." Ucap Dokter terhenti.
Marcell menyela pembicaraan dan menarik tangan sang Dokter. Ia mengajaknya pergi menjauh.
"Dok, tolong kerja samanya! Saya ingin anda merahasiakan semua ini."
"Maaf Pak! Tapi kami tidak bisa memalsukan keadaan pasien." Jawab dokter menolak.
"Dok saya mohon! Saya tidak ingin, Mama membenci istri saya karena mengetahui semua ini. Saya mohon, saya akan bertanggung jawab untuk semua ini!" Tuturnya dengan melas.
"Baiklah, jika anda memaksa! Saya akan lakukan sesuai keinginan anda." Jawab sang dokter.
"Terimakasih!" Ucap Marcell sambil tersenyum.
Mereka kembali menghampiri Anita yang masih terlihat heran. Tapi Ia tidak ingin ambil pusing, yang ada di pikirannya hanyalah ada calon cucunya.
Dokter kembali menghampiri dan tersenyum. "Keadaan Bu Indira baik-baik saja dan kebetulan bayinya juga sehat."
"Alhamdulillah, terimakasih dok!" Ucapnya.
Dokter pamit pergi dengan kepalanya yang pusing memikirkan keluarga mereka yang penuh kebohongan. Marcell dan Anita masuk menuju ruangan Indira yang sudah di pindahkan ke ruangan rawat.
"Sayang....!" Sapa Marcell dengan senyuman.
Indira nampak malas dan tidak ingin melihatnya. Anita menghampiri dan langsung memeluknya dengan erat.
"Sayang, kenapa kamu seperti ini? Mama panik dan tolong jangan seperti ini lagi!" Ucap Anita dengan air mata.
"Ma..maaf, Ma!"
Anita menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
"Ya sudah, Mama pergi dulu! Istirahatlah dan jaga cucu Mama." Tuturnya.
Anita pergi dan meninggalkan Marcell berdua dengan Indira. Marcell duduk di kursi dan menggenggam tangan sambil menciumnya.
"Sayang, maaf!"
Indira menyunggingkan senyumnya. "Masih ingat pulang, kamu tahu aku jadi gunjingan semua tamu undangan. Dimana hati nurani mu atau kamu sudah tidak mencintaiku dan lebih memilih Amelia."
"Cukup! Kamu menyalahkan ku seakan semua ini kesalanku. Kamu tahu, akibat kegilaan mu." Ucap Marcell dengan tatapan tajam.
Indira terdiam melihat suaminya marah. Dan Marcell melanjutkan kata-katanya.
"Rahasia mu, hampir saja ketahuan. Dan kamu tahu jika itu terjadi...!"
Indira diam dan matanya mulai berkaca-kaca. "Iya, aku salah! Tapi semua ini tidak akan terjadi, jika kamu hadir di acara kita."
"Ternyata waktu pacaran dan sampai kita menikah kamu masih belum mengenalku. Aku tidak pernah menggunakan handphone setiap waktu malam dan tidak pernah menggunakan nada dering. Dan seharusnya kamu memberitahu ku sebelumnya, jika mengadakan acara!" Ucap Marcell dengan nada kesal.
"Maaf...!" Jawab Indira dengan penuh penyesalan.
"Aku sudah muak mendengar kata maaf mu itu! Setiap kali aku pergi ke rumah Amelia, kamu selalu curiga. Asal kamu tahu, semua ini kulakukan demi bayi kita." Teriaknya.
Indira menarik tangan Marcell dan menciumnya. "Maafkan aku, aku menyesal! Aku janji, semua ini untuk yang terakhir kalinya." Jawabnya sambil menangis.
Marcell tak tega melihat Indira menangis di hadapan. Akhirnya hatinya luluh dan memeluknya, tak lupa Ia melayang kecupan di keningnya.
"Tolong jangan seperti ini lagi! Semakin banyak kamu membuat kesalahan, semakin banyak juga orang yang mengetahui rahasia kita." Tuturnya dengan lembut.
cuma ada sedikit hiperbola di beberapa bagian.
kritik dikit ya tor 🙏
anak umur 2 tahun udah gentayangan sendiri di taman dan dengan mudahnya diajak pergi orang asing, padahal orang kaya.
aku orang susah, walaupun anakku udah TK (5-6 th) kalo kemana mana pasti ku temenin.
lah itu orang kaya, umur 2 tahun lagi!
lebih masuk akal kalo ada pelayan yang nemenin tu anak kemana mana.
gaya bicara ziana juga terlalu smart untuk anak 2 th.
anak kecil kalo ditanya berapa umurnya, 90% akan jawab dengan gelengan kepala atau nunjukin 5 bahkan 10 jarinya sekaligus.
ziana dengan mudahnya bilang 2 tahun 2 bulan.
haha u gotta be kidding me!
punten ya tor 🙏
tapi saya mah ga bisa bikin cerita sebagus ini haha cuma bisa baca doang.
tetep semangat berkarya ya tor, semoga karya selanjutnya akan jauh lebih baik 👍
tp bila saat itu ada berbeda hanya bisa menjaga hati
agar tak berharap buat kesedihan itu hadir
fokus otaknya cuman 1
beda dg perempuan yg multi
reward n panishmen