NovelToon NovelToon
Dikala Cinta Menyapa

Dikala Cinta Menyapa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Pernikahan Kilat
Popularitas:651
Nilai: 5
Nama Author: Phoenixsoen

Hari ini adalah hari pernikahanku, ya aku akan menikah dengan pemuda yang baru kukenal sebulan lalu. Seorang pemuda tanpa identitas yang kutemui dijalan saat hendak pulang dari desa sebelah setelah mengantar pesanan ayam kepada pelanggan di desa sebelah. Aku menolongnya karena kasihan melihat kondisinya yang berantakan dengan pakaian yang compang camping dan di penuhi luka di tubuhnya. Aku menikahinya karena terpaksa atas permintaan ibu tiriku agar aku tidak menjadi duri dalam pernikahan saudari tiriku Ayana dan kekasihnya Hendrik, meski berat untukku menikahinya tapi aku terpaksa menyetujuinya agar aku tidak diusir dari rumah ayahku yang kutinggali sejak kecil dan agar aku bisa merawat ayahku yang sakit. Akankah pernikahan ini berakhir bahagia ataukah akan menjadi neraka kedua untukku?! Ayah sanggupkah aku menjalani semua ini!? Semoga keputusan ini bukanlah keputusan yang salah untuk kebahagian semua orang. Semoga suamiku akan menjadi suami yang baik untukku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Ketika Alex berada di salah satu restorannya dia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang wanita. Alex sempat menoleh sesaat melihat wanita tersebut, Alex pun menunduk untuk minta maaf tetapi wanita itu yang meminta maaf terlebih dahulu. Dan karena wanita itu tampak buru-buru Alex pun tidak sempat untuk berbicara dengannya. Ketika mata Alex menoleh mengikuti kemana wanita itu pergi, Alex seperti melihat seseorang yang dahulu di kenalnya. Alex pun berencana untuk menyapanya namun mereka terlanjur pergi meninggalkan restoran itu dengan buru-buru, dengan cepat Alex mengikuti kemana mereka pergi.

Alex melihat mereka berhenti di sebuah rumah sakit yang dekat dengan restorannya, ketika sampai rumah sakit dokter dan juga perawat berlarian menuju ke kamar pasien. Samar-samar terdengar bahwa kondisi pasien tersebut kritis dan tengah di lakukan pertolongan. Alex hanya mampu memperhatikan mereka dari jauh dalam diam. Beberapa saat kemudian dokter pun keluar dan menyatakan bahwa pasien telah meninggal dunia.

Keluarga itu pun tidak kuasa menahan tangis dan akhirnya menangis sambil berpelukan satu sama lain, dalam hati Alex entah mengapa melihat mereka menangis Alex pun seperti ingin menangis seolah dia adalah bagian dari mereka. Alex pun terus memperhatikan mereka dari jauh sampai jenazahnya di bawa oleh dari rumah sakit. Alex pun teringat dengan surat yang diberikan Seok Jin saat dia meninggalkan panti asuhan. Alex pun menghubungi seseorang.

"Doni, bisakah kamu temukan informasi mengenai seseorang?" Tanya Alex do telpon.

"informasi siapa? Selama bukan tindakan ilegal aku bisa saja membantumu" ucap Doni tiba-tiba merasa aneh dengan Alex.

"Ini tidak ilegal kok aku hanya perlu informasi tentang keberadaan orang ini dan siapa dia sebenarnya" jawab Alex mencoba meyakinkan.

"oke jika bukan tindak kriminal aku akan bantu, siapa orang itu" Doni pun menyetujuinya.

"aku akan kirimkan photonya" ucap Alex sambil menutup telponnya.

Dia pun mengirimkan photo orang yang di maksud ke Doni. Karena hari semakin malam Alex pun akhirnya pulang kerumah dan berencana untuk melanjutkan pencariannya tentang informasi mengenai keluarganya dan asal-usulnya. Saat tiba di rumah Alex kembali membuka kotak yang di bawanya dari panti asuhan dan mencari kembali surat itu.

Keesokan harinya Alex pergi ke alamat yang tertulis di belakang photo sebuah rumah. Ketika sampai di alamat yang di maksud Alex hanya menemukan sebuah pegar besi yang menjulang cukup tinggi dengan papan tulisan bertuliskan "are milik pribadi" Alex mencoba membuka pagar tersebut namun terkunci. Dia terus mencoba membuka pagar dengan mengguncangkannya tetapi tetap tidak mahu terbuka, di saat dia merasa putus asa seorang pria tua muncul dari dalam pagar. Karena merasa penasaran lelaki tua itu mencoba mendekati Alex dan bertanya.

"Anda ini siapa?! Dan apa yang Anda lakukan di tempat ini?" Tanya lelaki tua itu.

Alex mencoba mengintip ke dalam pagar untuk mengetahui siapa yang berbicara padanya.

"Maaf pak saya mahu tanya, apakah alamat ini benar disini" Alex menunjukan sebuah photo dengan alamat yang tertulis.

Lelaki itu pun akhirnya membuka pagar dan melihat siapa datang, saat melihat wajah Alex lelaki tua itu menyebutkan sebuah nama "pak Kim Joon Gi?!" Ucapnya sambil meraih wajah Alex.

"Maaf pak, apa Bapak mengenal orang dalam photo ini" Alex pun menyerahkan photo keluarganya saat dia masih kecil.

Lelaki tua itu melihat dengan seksama pada photo tersebut dan membandingkannya dengan wajah Alex. Wajah laki-laki dalam photo itu terlihat persis dengan wajah Alex. Lelaki tua itu pun menanyakan hubungan photo itu dengannya.

"Kamu itu siapa?! Dan apa hubungannya photo ini dengan kedatanganmu kesini" tanya lelaki tua pada Alex.

"Jadi, begini pak saya menemukan sebuah photo yang saya bawa ketika saya masih kecil, dan dalam photo itu tertulis nama-nama orang dalam photo itu disana tertulis nama Kim Joon Gi, Jong Min A dan Kim Yoon Gi. Dan saya juga menemukan sebuah pasport dengan photo saya ketika masih kecil dengan nama Kim Yoon Gi seperti di photo itu. Lalu saya juga mendapat sebuah surat, surat tanah dan photo itu di dalam sebuah amplop. Maka dari itu saya mencari rumah ini dengan alamat yang ada di belakang photo dan alamat itu membawa saya kesini. Jadi saya ingin tahu apa alamat rumah ini benar disini?!" Tanya Alex sambil menjelaskan.

"Jadi kamu adalah putra dari pak Kim Joon Gi" tanya lelaki tua kembali

"Menurut surat itu memang begitu, namun saya sendiri juga belum yakin karena saat saya kecil saya sempat kehilangan ingatan saya, jadi saya tidak tahu apa-apa tentang masa lalu saya sebelum datang ke negara ini" ucap Alex menjelaskan.

Lelaki tua itu akhirnya membawa Alex memasuki area halaman yang luas, halaman itu begitu luas dan hijau tampak di sekeliling halaman di tumbuhi dengan pohon yang tinggi menjulang, hingga akhirnya Alex melihat sebuah bangunan rumah yang tampak persis seperti dalam photo bangunan rumah itu cukup besar dengan cat yang dominan putih yang menjadi warna dari rumah itu. "Masuklah" ucap lelaki tua membawa Alex masuk ke dalam rumah besar itu.

"Rumah ini memang benar milik keluarga Pak Kim Joon Gi, namun sudah sekitar hampir 20 tahun rumah ini kosong tanpa penghuni, saya disini hanya datang untuk merawat dan membersihkan rumah ini setiap 2 kali seminggu" ucap lelaki tua itu.

"kalau boleh saya tahu Bapak ini siapa?! Dan apa hubungan Bapak dengan pemilik rumah ini?" Tanya Alex merasa penasaran.

"saya Herman, saya hanyalah penjaga villa ini yang bekerja untuk pak Joon Gi dan saya sudah bekerja disini selama 25 tahun" ucap Herman.

"Apa Bapak tahu kapan terakhir kali bapak bertemu dengannya?" Tanya Alex ingin tahu.

"Mungkin sekitar 20 atau 21 tahun yang lalu saat photo ini di ambil, karena saya ingat photo ini di ambil di rumah ini dan saya yang mengambilkan photo ini" kata Herman memberi tahu.

"Oh jadi Bapak tidak pernah lagi bertemu mereka setelah itu?" Tanya Alex lebih lanjut.

"Tidak, saya tidak pernah lagi bertemu dengan beliau ataupun keluarganya. Dari yang saya dengar dan saya baca di berita beliau sudah wafat karena tertembak oleh adiknya yang baru keluar dari penjara saat itu. Beliau di bunuh di rumahnya di Korea, bahkan beritanya sampai di siarkan di TV lokal negara ini" kata Herman.

"jika kamu ingin melihat-lihat rumah ini saya bisa meminjamkan kuncinya, dan jika sudah selesai kamu bisa temui saya di rumah belakang itu" kata Herman sambil memberikan kunci.

Karena masih penasaran dengan rumah itu Alex pun memutuskan untuk melihat-lihat rumah sambil mencari petunjuk informasi tetang keluarganya. Alex pun menelusuri setia bagian dari rumah itu, dia memasukk setiap ruangan demi ruangan yang ada di rumah itu. Alex pun tiba di sebuah ruang kerja yang cukup luas di ruangan itu dia melihat ada sebuah photo keluarga yang tergantung di dinding.

Alex memotret photo itu dengan ponselnya dan menyimpannya dalam memori ponselnya, dia terus melihat-lihat setiap sudut ruangan dalam deretan buku-buku yang ada dalam lemari Alex menemukan sebuah album photo lama, Alex membawa album photo itu dan membukanya dia pun memotret setiap halaman album itu Alex terus membuka setiap lembar halaman album photo dan di halaman terakhir Alex menemukan sebuah surat tulisan tangan dalam bahasa Korea.

Alex membawa surat itu dan memasukkannya ke dalam tas yang dia bawa. Setelah puas melihat isi rumah itu Alex pun memutuskan untuk pulang agar dia bisa pulang sebelum malam. Alex pun menemui pak Herman kembali untuk memberikan kunci dan pamit untuk pulang.

"pak Herman, ini kuncinya, terima kasih karena sudah mengijinkan saya untuk melihat rumah. Saya pamit pulang dulu mungkin nanti saya akan kembali lagi jika saya sudah menemukan keluarga saya yang lainnya"

Alex kemudian pamit dan pergi meninggalkan rumah itu setelah dia mendapatkan petunjuk tentang keluaganya dari rumah itu. Saat berada di rumah itu Alex seperti bisa mengingat sedikit demi sedikit tentang masa lalunya. Dan Alex memutuskan akan pergi ke Korea untuk mencari tahu lebih banyak informasi tentang orang tuanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!