Di dunia ini manusia terbagi menjadi beberapa golongan, yaitu fells, Aether, dan Halflings. Fells merupakan manusia biasa yang tidak memiliki kemampuan apapun, dan hanya menjalani hidup seperti manusia biasa Sedangkan Aether adalah manusia yang memiliki kemampuan pengendalian elemen, setiap orang hanya bisa mengendalikan 1 elemen. Namun ada spesies khusus di dalamnya yaitu dark dan light yaitu pengendali elemen kegelapan dan cahaya Halflings adalah manusia yang bisa merubah dirinya menjadi hewan Dan itulah penjelasan singkat tentang cerita ini selanjutnya akan dibahas didalam
Bagian 21
Arsen sudah bangun dari awal dan segera mandi meninggalkan Axel yang masih tertidur di kasurnya.
Mereka hampir saja kebablasan semalam karena Axel terus memberikan Arsen sentuhan yang menggoda.
Namun Arsen masih waras sehingga ia menahan Axel sampai akhirnya Axel hanya bisa menciuminya sampai mereka berdua tertidur.
Arsen langsung mandi dan tidak lupa mengunci pintu kamar mandi.
Karena kalau Axel terbangun dan mendengarnya sedang mandi bisa bisa Axel malah masuk dan meminta mandi bersama.
Arsen langsung mandi dan membersihkan diri sementara Axel masih tertidur pulas.
Bahkan ketika Arsen keluar kamar mandi pun Axel masih tertidur sehingga ia harus membangunkannya.
Axel mengucek matanya.
“Kenapa kau tidak mengajakku mandi bersama?” Tanyanya dengan santainya dan langsung masuk ke kamar mandi.
Kan.
Mereka memang pernah hampir mandi bersama sampai akhirnya Arsen mengusir Axel dari kamar mandi kamar yang lama.
Arsen langsung keluar kamar dan ke kamar Axel yang berada di depan kamarnya.
Ia langsung mengambil seragam yang akan dipakai untuk pelatihan nanti.
Ia memang memiliki kunci ke kamar Axel sama seperti Axel yang juga memiliki kunci ke kamar Arsen.
Dan itu memang biasa di dunia mereka ini.
Ia langsung memberikan baju yang akan dipakai oleh Axel nanti sedangkan Arsen yang sudah bersiap tinggal menunggu Axel keluar.
Ia hanya terduduk di sudut kasur. Ia tidak menyangka bahwa ia sudah sampai di titik ini.
Ia sudah hampir menjadi calon Neoptolemus yang akan dilantik dalam beberapa bulan lagi.
Neoptolemus merupakan pasukan Aether yang bekerja di bawah para Permata Dewa Aether. Dan mereka juga bisa dilantik untuk menjadi Permata Dewa jika mereka sudah layak.
///////
Arsen dan Axel kini sudah berada di arena training yang akan digunakan untuk pelatihan.
Sebenarnya ini hanya namanya saja pelatihan, padahal ini adalah ujian yang harus mereka lakukan agar bisa dilantik.
Semua orang sudah berada di arena training.
“Heii sobat, kau tau aku belum cukup tidur semalam karena aku baru saja main fortday bersama Trix” ucap Shaka sambil menguap.
Arsen hanya terkekeh sedangkan Axel malah tersenyum.
“Kau pasti akan menemui ajalmu dalam ujian ini” ucap Axel meledek.
“Hai, aku Kailee Stars, dia adalah Jack Groll, kita harus sama sama berbaur kan kalau kita ingin bekerja bersama selama beberapa tahun ke depan” dia mengulurkan tangan ke arah mereka.
“Dia memang selalu enerjik seperti itu, mungkin itu merupakan suatu bawaan dari elemennya yaitu cahaya” ucap Jack Groll dengan santainya.
Shaka pun membalas jabatan tangan tersebut.
“Aku Shaka Aksara, dan dia Arsen, dan yang satu lagi……. Tidak penting” jawab Shaka.
Axel langsung mempiting kepala Shaka sehingga Shaka kesulitan bernafas dan memohon ampun untuk dilepaskan oleh Axel.
“To-tolong selamatkan aku” ucap Shaka dengan wajah memerah.
“Aku Axel Von Seravia” ucap Axel dengan senyum kesal kepada Shaka yang masih dipiting.
Kailee pun beralih ke seseorang yang berdiri di pojokkan sendirian tanpa mengeluarkan suara sedikit pun.
“Namamu siapa?” Tanya Kailee sambil mengulurkan tangannya ke arah pria itu dengan senyuman yang lebar.
Pria yang sedang menunduk itu akhirnya mendongakkan kepalanya, memperlihatkan matanya yang hitam seakan melahap cahaya.
Rambutnya yang hitam pekat menambah kesannya yang tertutup.
Ia akhrinya menjawab dan membalas jabatannya.
“Blake Void” jawab pria itu dengan singkat.
Kailee dan Blake ini benar benar kontras.
Kailee dengan rambutnya yang berwarna emas dan bermata hijau kulitnya putih terang.
Sedangkan Blake memiliki kulit putih yang pucat dan matanya yang hitam pekat serta rambutnya.
Sifatnya pun juga benar benar berbeda. Kailee yang ceria dan enerjik sedangkan Blake yang sangat sangat tertutup.
“Kuharap kita bisa berteman dengan baik yah” ucap Kailee dengan tersenyum.
Blake hanya menjawab dengan anggukan.
Tak lama dari itu Zareth muncul dan menatap Axel dengan tatapan sinis yang dibalas dengan tengilnya oleh Axel yang langsung merangkul Arsen dan tersenyum meremehkan.
Zareth semakin kesal melihat itu.
Dan memang dipastikan sudah bahwa ternyata Zareth memang memiliki ketertarikan kepada Arsen.
“Semuanya berbaris di depan saya!!” Titah Dula Daria yang langsung dipatuhi oleh mereka.
“Di hari ini kalian akan langsung menuju hutan Hishu untuk menemukan beberapa barang yang sudah ditempatkan.
Kalian akan membagi beberapa kelompok yang sudah ditentukan.
Arsen dengan Shaka Aksara.
Jack Groll dengan Blake Void
Zareth Aleanzo dengan Axel Von Seravia dan Kailee Stars.
Kalian harus mempelajari kerja sama dengan orang orang yang memiliki kemampuan masing masing.
Semuanya tergantung kalian yang bisa memanfaatkan kemampuan satu sama lain. Jadi pelajari kelebihan yang lain dan juga kekurangannya yang bisa kalian isi.”
“HAAAAH??!!” Axel dan Zareth melongo mendengar pengumuman tadi yang menjadikan mereka berdua dalam satu tim.
Mereka pun menatap satu sama lain dengan sinis.
Sedangkan Arsen hanya terkekeh.
///////
Kini mereka sudah berada di gerbang menuju hutan Hishu.
Di bagian posko gerbang ada Dula dan James yang memegang monitor untuk melihat situasi jika ada yang salah dan dalam keadaan bahaya.
Sebelum mereka masuk Axel mengeluh terpebih dahulu kepada Arsen tentang ia yang di tempatkan setim dengan Zareth yang membuatnya muak.
“Jangan memasang wajah malas seperti itu” ucap Arsen dengan tersenyum menggoda.
“Ckk”
Arsen memegang wajah Axel dan mengelus pipinya.
Sedangkan Axel memeluk pinggan Arsen agar bisa membuat Zareth semakin cemburu meskipun ia tidak tau Zareth sedang melihat atau tidak.
“Aku ingin kau membuatnya paham siapa yang memilikiku.
Aku hanya milikmu dan kau hanya milikku. Buat dia paham akan itu” ucap Arsen yang membuat Axel tersenyum.
Ia merasa seperti diberi semangat oleh Arsen.
Ia sangat mencintai Arsen jadi rasanya sangat senang karena Arsen mengakui bahwa Arsen adalah miliknya dan hanya miliknya.
Mereka langsung menuju kelompok masing masing. Dan pergi mencari barang barang yang sudah ditentukan.
Arsen kini berjalan bersama Shaka.
Mereka ditugaskan untuk mencari batu inti Phoenix yang berada di dalam suatu gua.
“Sepertinya aku tau kenapa kau di kelompokkan denganku” ucap Shaka secara tiba tiba.
Arsen menengok ke arahnya dan memberikan tatapan yang penuh tanda tanya.
“Kau memiliki tipe serangan Kodra yang lebih meluas sedangkan aku memiliki tipe serangan Kodra yang lebih mengarah ke satu titik.
Dan kalau kau satu tim dengan Axel pastinya kalian bisa mengandalkan satu sama lain.
Jika suhunya dingin Axel tinggal memanaskannya jika suhunya panas kau tinggal mendinginkannya.
Sedangkan aku dan kau tidak memiliki tipe elemen seperti itu yang bisa membuat kita bisa berada di jalan yang buntu hanya dengan satu suhu” jelas Shaka.
Memang apa yang dikatakan Shaka itu memang benar dan bisa jadi itu akan menjadi titik penentu apakah mereka lulus ujian ini atau tidak.
Karena dia dan Axel itu biaa mengandalkan satu sama lain.
Karena api dan air itu dua hal yang berkebalikan justru itu yang menjadi kelebihannya.
Dalam masalah elemen api pasti bisa menutupi kekurangan dari es sedangkan es juga bisa menutupi kekurangan dari api.
Dan itu lah yang membuat mereka dipisahkan dalam ujian ini karena itu akan membuatnya semakin mudah untuk melewati ujian ini.
Dalam petunjuknya dijelaskan bahwa barang itu terdapat di suatu gua yang ada di dalam hutan ini.
Dan berlanjutlah perjalanan mereka dalam mencari gua yang dimaksud dalam catatan ini.