NovelToon NovelToon
Transmigrasi ABCDE

Transmigrasi ABCDE

Status: sedang berlangsung
Genre:Idola sekolah / Angst / Transmigrasi / Misteri / Balas Dendam
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: kurukaraita45

5 jiwa yang tertransmigrasi untuk meneruskan misi dan mengungkap kebenaran.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kurukaraita45, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Pamplet

Petunjuk :

"Semua yang terjadi bukanlah kebetulan. Pasti ada sebab tertentu bagi hidupmu."

...ΩΩΩ...

Kejadian menggemparkan sekaligus mengesankan, bagi Bina Garuda. Pasalnya Evelyn baru saja mengetahui sebuah hal yang akan meledak. Diketahui Renjana telah melakukan pelanggaran dengan Alesya, keduanya melakukan hal tak senonoh yang beredar saksi dan bukti.

Evelyn bingung, harus bagaimana. Renjana adalah sahabat baiknya, sahabat masa kecilnya namun saat Renjana bertemu Alesya semuanya berubah. Renjana bukan sosok lembut penuh keceriaan, tapi sosok pemarah yang penuh dendam.

Dia memberanikan dirinya sendiri untuk memberitahukan hal tersebut kepada kelima temannya, dia yang pertama mengetahuinya dari seseorang yang semalam menghubunginya.

Orang tersebut mengirimkan rekaman video cctv yang memperjelas perlakuan mereka, Evelyn berpikir jika itu dapat dijadikan senjata untuk menghancurkan mereka.

Dia mempersiapkan dirinya sebelum berangkat sekolah, dan mengadakan pertemuan sebelumnya di markas. Begitu dirasa siap, ia mulai berangkat menuju ke sana. Yang pastinya, teman-temannya telah datang.

Begitu sampai, ia membuka pintu tersebut. Melihat kelima temannya yang memandang ke arahnya. "Dari mana aja kok lama?" Tanya Lisa.

Evelyn hanya tersenyum, lalu ikut bergabung bersama mereka. "Bangunnya siang dikit," ucapnya.

Setelah mendapat anggukan kepala dari yang lain, "Kalian lagi rencanain apa?" Evelyn bertanya.

"Kebetulan belum ada rencana, karena pergerakan kemarin cukup seimbang." Rayn yang menjawabnya.

Evelyn mengangguk. "G-gue ada rencana."

3 kata yang Evelyn lontarkan barusan membuat kelimanya melongo menatapnya. "Apa? Lo gak bercanda?" Beo Akashi.

"I-iya bener, t-tapi cukup berat buet gue."

"Kenapa?" Rayn bertanya.

"Jangan kritik gue!"

Kelimanya menganggukan kepala.

Evelyn mengeluarkan ponselnya, lalu memutar rekaman tersebut di depan kelima tamannya. Video hanya setengahnya diputar, tapi hal itu langsung saja membuat mereka jijik.

"Apa-apaan ini?" Tanya Rayn.

"Itu Renjana sama Alesya?" Akashi bertanya.

Daisen menatapnya acuh. "Kapan kejadiannya?"

"Lo dapat dari mana videonya?" Bercelly penasaran.

"Huek... Jijik gue liatnya!" Rekaman tersebut langsung dijeda oleh Lisa.

"Lo semua percaya ini?" Tanya Evelyn.

Mereka mengiyakan. "Lo pasti kurang percaya sama hal ini."

"Iya. 'Kan Renjana sahabat kecil lo."

Evelyn hanya diam. "Gue bingung harus gimana," ungkapnya.

Rayn paham apa maksud Evelyn, itu bisa dijadikan senjata untuk menjatuhkan mereka. Namun apa Evelyn setuju dengan rencana tersebut?

"Mungkin buat Lo emang berat, tapi ini memang senjata paling ampuh. Siapa tau Renjana bisa balik lagi kayak dulu kalo kita lakuin ini," papar Rayn menatap Evelyn.

Evelyn mengedarkan pandangannya. "Gue gak tau-"

Mereka semuanya terdiam, 5 detik setelahnya Akashi angkat bicara. "Kita kemungkinan lakuin ini, tapi kita butuh persetujuan lo, ini berkelompok bukan individu. Kalo ada yang gak setuju kita batalin rencananya."

Evelyn berfikir beberapa saat, hingga sebuah jawaban keluar dari mulutnya. "Gue, setuju!"

Huft!

Rencana dapat segera di atur, tapi yang pasti ya kali ini Rayn ingin menggerakan anak. Dia berfikir Ghea bisa lakukan hal itu, karena tingkah keberaniannya yang tinggi.

"Jika Ghea menjalankan rencana ini kalian setuju?" Tanya Rayn.

"Setuju! Gue rasa Ghea emang cocok. Tapi rencananya apa?" Lisa menanggapi dan mewakili pertanyaan lainnya.

"Kita sebar foto itu-"

"Apa?"

"Bentar dulu! Maksud gue tapi gak jelas orangnya, pake sensor gitu yang penting kelihatan tempatnya. Dan kita bikin dibawahnya kata-kata yang meyakinkan. Nanti Ghea yang sebrin poster tersebut. Gimana?"

Mereka semuanya memahami, terkecuali Evelyn yang masih diam. "Lo setuju 'kan?" Akashi mewakili pertanyaan Rayn.

"Gue, ikut aja rencana kalian." Mukanya murung, masam dan sedih.

Evelyn bingung harus mengungkapkan apa, bagaimana ataupun mengapa. Tapi, rencana itu harus tetap mereka jalankan untuk tujuan yang baik. Mungkin memang caranya salah, tapi tujuannya juga untuk menyelamatkan ribuan orang.

"Soal yang cari tau itu gimana?" Tanya Akashi.

"Gue serahin sepenuhnya tentang hack dulu ke Daisen, kalo semua udah selesai nanti kalian yang gerak. Gimana?"

Mereka semua, "Setuju!"

"Cell lo hubungin Ghea ya, bilang rencana ini sama dia," pinta Rayn.

"Aman."

Pertemuan mereka diakhiri dengan persetujuan dingin Celly.

Bercelly berangkat pagi bareng supir, hanya sampai jalan depan. Dan dia langsung menyuruh supir untuk kembali pulang ke rumah. Rencananya dia ikut Evelyn yang bawa motor sendiri, tapi justru Evelyn pun di antar. Hanya ada motor Akashi dan Rayn yang masih kosong, tentunya Daisen dan Callisany tidak terpisahkan.

"Cell lo berangkat bareng siapa?" Tanya Akashi. Bercelly hanya diam. Melihat diamnya Bercelly, Akashi berinisiatif untuk mengajaknya.

"Berangkat sama gue mau gak?"

Pertanyaan itu amat asing ditelinga Bercelly, membuatnya merasa aneh mendengarkannya.

"Gak perlu kok, gue mau suruh supir jemput dulu."

"Kalo telat gimana?"

Celly tak punya pilihan, selain mengikuti perkataan Akashi.

"Ya udah!" Celly langsung menaiki motor Akashi tersebut. Langsung berangkat menuju sekolah, tersisa Evelyn dan Rayn karena 2 sejoli tersebut telah berangkat lebih awal.

"Gak ada pilihan lain 'kan? Saya bukan mencari kesempatan, tapi saya peduli dengan kamu. Saya gak mau kamu kenapa-napa di jalan," pukas Rayn penuh pengertian.

Evelyn diam, perlu waktu untuk menjawab yang mungkin lama. "Duluan aja! Saya bisa cari ojek atau taxi online," tolak Evelyn.

"Bahaya Hiya! Di sini jarang ojek atau taxi online yang ada banyak preman juga copet di sini. Saya gak mah kamu kenapa-napa," tuturnya.

Evelyn mengedarkan pandangannya, memutar bola matanya kasar. "Apa sih mau kamu?"

"Saya cuman mau kamu selalu baik-baik saja. Saya gak mau kamu kenapa-napa, saya tau apa yang kamu rasain. Tapi coba kamu terima semuanya dengan baik, saya cinta kamu, masih cinta kamu, dan selamanya akan cinta kamu. Mau kamu gimana atau sekalipun kondisi seperti sekarang, saya gak peduli. Kamu itu ya kamu, saya cuman maunya kamu. Dan saya terima kamu apa adanya," ujar Rayn.

Ingin sekali Evelyn menteskan air matanya, karena ternyata cinta Rayn memang begitu tulus untuknya. Mungkin hanya dia yang belum bisa berdamai dengan keadaan, dan selalu memusuhinya.

Melihat Evelyn yang diam, Rayn kembali berbicara. "Ayok naik!" Dia mempersilahkan Evelyn untuk duduk di belakangnya.

Evelyn tak berucap, dia langsung menuruti perkataan Rayn, dan keduanya berangkat menuju sekolah. Setelahnya Rayn akan kembali untuk berangkat ke kampus.

Sedangkan di sisi lain rencana tersebut akan berjalan Ghea telah menerima perintah dan siap melakukannya, setelah pulang sekolah dia akan melakukannya. Menyebarkan pamflet tersebut ke seluruh Neofourfive, bahkan pelosok sama sekali. Hingga lancar, orang-orang mulai percaya apa yang mereka lakukan dan tercemarlah pula nama baik Renjana dan Alesya juga nama baik sekolah—Bima Nasional Nusantara.

...-ToBeContinued-...

1
kurukaraita45
Sangat bagus!
Bowo
seruh baget cerita nya ayo semangat Buat lag
kurukaraita45: ayok mampir lagi, tiap hari upnya dan kalo hari Minggu 2 kali lho. ketinggalan banyak gak nih kakaknya?
total 2 replies
khun :3
Buatku terbawa suasana banget. Gimana thor bisa bikin ceritanya seperti itu?
kurukaraita45: ayok kak boleh mampir lagi, aku up tiap hari lho dan kalo hari Minggu spesial 2 kali up.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!