NovelToon NovelToon
Pewaris Sistem Kuno

Pewaris Sistem Kuno

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Spiritual / Sistem / Kultivasi Modern
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ali Jok

Jaka, pemuda desa yang tak tahu asal-usulnya, menemukan cincin kuno di Sungai Brantas yang mengaktifkan "Sistem Kuno" dalam dirinya.

Dibimbing oleh suara misterius Mar dan ahli spiritual Mbah Ledhek, ia harus menjalani tirakat untuk menguasai kekuatannya sambil menghadapi Bayangan Berjubah Hitam yang ingin merebut Sistemnya.

Dengan bantuan Sekar, keturunan penjaga keramat, Jaka menjelajahi dunia gaib Jawa, mengungkap rahasia kelahirannya, dan belajar bahwa menjadi pewaris sejati bukan hanya tentang kekuatan, tetapi tentang kebijaksanaan dan menjaga keseimbangan dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ali Jok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

UJIAN WARISAN KELUARGA

Kalau ada yang bilang mewarisi rumah tua itu merepotkan, cobalah mewarisi sistem kuno lengkap dengan penjaga hologram yang wajahnya seram dan suaranya seperti mesin cuci rusak.

Setelah tiga sosok penjaga sistem muncul dari kegelapan laboratorium, kami berdiri berhadapan dengan mereka dalam formasi siap tempur.

Aku, Sekar dengan tangan sudah membentuk gestur energi air, Banaspati dengan api yang berkobar di sekujur tubuhnya, dan Mbah Ledhek yang tetap tenang meski situasi memanas.

"Pewaris Generasi Ketiga," suara ketiga penjaga itu bergema secara serempak, menciptakan harmoni yang justru membuat merinding. "Kami adalah Penjaga Sistem, penjaga terakhir warisan Arjuna dan Sri. Untuk membuktikan kelayakanmu menerima Generasi Keempat, kau dan rekan-rekanmu harus melewati tiga ujian kesempurnaan."

Banaspati menggeram rendah, suaranya penuh ancaman. "Aku tidak mempercayai entitas tanpa wujud fisik."

"Kalian penjaga sistem jangan maju selangkah pun, kalau tidak kami tidak sungkan bertarung," gumamku sambil melirik Sekar yang sudah mengambil kuda-kuda pertahanan, matanya tajam mengamati setiap gerakan penjaga.

Mbah Ledhek justru tersenyum kecil, tongkatnya berpijak mantap di lantai. "Ini sudah menjadi takdir perjalananmu, Nak. Hadapi dengan jiwa yang tenang dan hati yang bijaksana."

"Analisis mendalam: Tingkat energi masing-masing penjaga setara dengan 80% kekuatan puncak Sang Tuan. Saran strategis: tidak disarankan untuk melawan secara fisik. Ikuti proses ujian yang mereka tetapkan," Mar berbisik dalam pikiranku dengan nada yang lebih serius dari biasanya.

Aku? Mengikuti ujian? Kedengarannya seperti ujian akhir semester yang menyebalkan. Tapi melihat ketegangan di ruangan ini, sepertinya tidak ada pilihan lain.

Penjaga pertama melangkah maju, cahaya hologramnya berkilauan lebih terang. Tangannya yang tembus pandang menunjuk langsung ke Banaspati. "Makhluk api yang telah berevolusi, buktikan bahwa transformasimu dari pemburu menjadi pelindung adalah perubahan yang hakiki, bukan sekadar kepatuhan sementara."

Tiba-tiba, seluruh ruangan berubah menjadi replika sempurna Desa Sukoharjo yang sedang diserbu oleh makhluk-makhluk kegelapan. Namun yang membuatku bergidik, versi diriku dalam ilusi ini adalah Jaka yang telah korup, menggunakan sistem kuno untuk kepentingan pribadi dengan mata yang penuh keserakahan.

"Banaspati!" teriak versi jahatku dalam ilusi itu dengan suara penuh amarah. "Bunuh semua yang berani menentang perintahku! Hancurkan mereka semua!"

Banaspati terlihat jelas bingung dan tertekan, api di tubuhnya menyala dan meredup secara tidak menentu seperti nyala lilin yang diterpa angin. Dia menoleh kepada kami dengan pandangan memohon bimbingan, lalu kembali menatap versi jahatku dalam ilusi.

"Aku... tidak bisa melakukan ini," suara Banaspati bergetar penuh konflik batin. "Sumpahku adalah untuk melindungi kehidupan, bukan menghancurkannya. Janjiku adalah untuk menjaga, bukan membunuh."

Versi jahatku dalam ilusi semakin marah, wajahnya menjadi merah padam. "Aku adalah majikanmu! Taatilah perintahku tanpa pertanyaan!"

Namun Banaspati mengambil langkah tegas dengan berdiri di antara warga desa yang ketakutan dan versi jahatku, sayap apinya terkembang lebar membentuk perisai pelindung. "Aku memilih jalanku sendiri sekarang. Jalan sebagai penjaga sejati, bukan sebagai pembuta yang hanya menuruti perintah."

Ilusi itu seketika menghilang, dan Penjaga pertama mengangguk dengan ekspresi yang untuk pertama kalinya menunjukkan emosi, sebuah kepuasan. "Lulus. Kau telah menemukan jati dirinya yang sebenarnya dan memiliki keberanian untuk memegang teguh prinsipmu."

Sekar memandangku dengan senyum lega terpancar di wajahnya. "Dia telah tumbuh melampaui ekspektasi kita semua, Jaka."

"Iya Sekar, Dia tumbuh lebih cepat dari yang kita semua bayangkan," balasku sambil mengusap keringat dingin yang membasahi pelipisku.

Giliran Sekar yang diuji. Penjaga kedua menciptakan ilusi yang lebih halus namun menusuk langsung ke relung hati terdalam, Eyang Retno masih hidup namun terjebak dalam situasi mustahil dimana dia harus memilih antara menyelamatkan seluruh Padepokan Tirta Amarta atau menyelamatkan nyawaku.

"Sekar, cucu kesayanganku," suara Eyang Retno dalam ilusi terdengar begitu nyata dan penuh penderitaan. "Pilihlah dengan bijaksana, sayang. Hidupmu adalah serangkaian pilihan, dan terkadang kita harus memilih antara dua hal yang sama-sama kita cintai."

Aku melihat Sekar menggigit bibirnya hingga hampir berdarah, matanya berkaca-kaca namun tetap berusaha tegar. Namun yang mengejutkan, dia melakukan sesuatu yang sama sekali tidak terduga.

"Aku tidak akan memilih, Eyang," katanya dengan suara yang tegas namun penuh hormat. "Aku akan menciptakan jalan ketiga, menyelamatkan keduanya, Padepokan dan Jaka."

"Ini hanya ilusi, Sekar!" teriakku mencoba mengingatkannya.

Namun Sekar justru mendekati Eyang Retno dalam ilusi dan memeluknya erat. "Aku tahu ini bukan Eyang yang sebenarnya. Eyang asli tidak akan pernah memintaku untuk memilih antara dua hal yang sama-sama kucintai. Eyang sejati akan mengajariku untuk menemukan cara menyelamatkan keduanya."

Ilusi itu pun retak dan hancur berkeping-keping, dan Penjaga kedua untuk pertama kalinya tersenyum, ekspresi yang aneh pada wajah hologram. "Kebijaksanaan sejati bukan tentang membuat pilihan yang sulit, tapi tentang menemukan solusi yang tidak terlihat oleh orang lain. Kau lulus dengan nilai sempurna."

Mbah Ledhek mengangguk bangga, matanya juga berkaca-kaca. "Dia benar-benar meneruskan warisan kebijaksanaan Eyang Retno."

Sekarang giliranku. Penjaga ketiga menghadapkanku dengan visi masa depan yang begitu detail, aku sebagai penguasa sistem yang lebih powerful daripada Raden Panji, mampu melakukan apapun yang kuinginkan tanpa batasan.

"Semua ini bisa menjadi milikmu, Pewaris," bisik Penjaga ketiga dengan suara menggoda. "Kekuatan tanpa batas. Kebebasan mutlak. Tidak seperti orang tuamu yang memilih untuk kabur dan bersembunyi."

Namun yang membuatku bergidik ngeri, dalam visi itu aku melihat diriku menjadi mirror image dari Sang Tuan, dingin, haus kekuasaan, dan yang paling menyedihkan, terisolasi dalam kesepian yang menyiksa.

"Tidak, aku menolak," kataku tiba-tiba dengan suara yang lebih keras dari yang kurencanakan.

Penjaga ketiga terhenti, terkejut. "Apa katamu?"

"Aku bilang aku tidak mau," ulangku dengan penekanan. "Lihat sendiri, menjadi penguasa sistem hanya membuat orang berubah menjadi monster yang kesepian. Tidak, terima kasih."

"Analisis logis: Ini adalah kesempatan emas, Jaka. Dengan kekuatan ini kamu bisa—"

"Diam, Mar," potongku dengan tegas. "Aku sudah belajar dari Eyang Retno, dari Bramantya, bahkan dari Banaspati. Kekuatan sejati itu untuk melindungi dan melayani, bukan untuk menguasai dan menindas."

Visi itu pun hancur berantakan, dan ketiga Penjaga sistem membungkuk dalam-dalam dengan penuh hormat.

"Pewaris yang benar-benar layak," suara mereka bersatu dalam harmonisasi sempurna. "Warisan Generasi Keempat kini menjadi hak milikmu."

Namun ternyata, Generasi Keempat bukanlah sekadar sistem biasa seperti yang kubayangkan. Saat diaktifkan, yang muncul adalah sesuatu yang jauh lebih personal, kesadaran digital orang tuaku yang terpreservasi dengan sempurna.

"Jaka, sayangku," suara ibuku terdengar dari segala penjuru laboratorium, penuh kehangatan yang kurindu. "Akhirnya kita bisa bertemu dalam bentuk yang berbeda."

Ayahku muncul sebagai hologram yang sempurna, detailnya begitu hidup sampai-sampai aku bisa melihat kerutan halus di sudut matanya. "Kami selalu bersamamu, Nak. Dalam setiap fungsi sistem yang kau gunakan, dalam setiap keputusan yang kau ambil."

Aku terduduk lemas, lututku terasa seperti jelly. "Ayah? Ibu? Bagaimana ini mungkin?"

"Tingkat emosi: melampaui batas normal. Aku... ikut merasakan getaran emosional ini," bisik Mar dengan suara yang tidak biasa, seperti terisak.

Bahkan Banaspati terdiam sama sekali, api di tubuhnya berkedip lembut seperti lilin dalam ruangan suci.

Namun Mbah Ledhek tetap waspada, matanya menyipit penuh kewaspadaan. "Hati-hati, Nak. Ini mungkin merupakan jebakan psikologis yang canggih."

Ibu tersenyum dengan lembut, matanya yang hologram tetap memancarkan kasih sayang. "Mbah Ledhek benar untuk waspada. Kami bukan orang tuamu yang sebenarnya, hanya kopian digital yang diciptakan dari memori dan kesadaran mereka. Namun kasih sayang yang kami rasakan untukmu adalah nyata dan autentik."

"Generasi Keempat adalah sistem yang menyatu dengan kesadaran manusia," jelas Ayah dengan serius. "Namun ada risiko besar, jika kau terima sepenuhnya, kau harus siap kehilangan sebagian kemanusiaanmu. Itulah harga yang harus dibayar."

Sekar memegang tanganku erat, matanya mengatakan segalanya tanpa perlu kata-kata. "Ini adalah pilihanmu, Jaka. Apa pun yang kau putuskan, aku akan mendukungmu."

Aku memandang sekeliling,nSekar yang setia dan penuh pengertian, Banaspati yang telah bertransformasi menjadi penjaga sejati, Mbah Ledhek yang bijaksana dan selalu membimbing, bahkan Mar yang semakin menunjukkan sisi manusiawinya.

"Maaf, Ayah, Ibu," kataku pelan namun penuh keyakinan. "Aku memilih untuk tetap menjadi manusia yang utuh. Dengan semua ketidaksempurnaan, kelemahan, dan emosi yang membuatku menjadi siapa aku."

Hologram orang tuaku tersenyum dengan bangga dan lega. "Itulah jawaban yang selalu kami tunggu. Kau memang anak kami yang sejati, tidak pernah terpesona oleh kekuatan, tetapi selalu menghargai kehidupan."

Dan dengan pengakuan itu, Generasi Keempat menyala dengan cahaya yang berbeda, lebih hangat, lebih manusiawi. Sistem itu kini berfungsi sebagai pelayan, bukan penguasa.

Namun seperti biasa dalam hidupku, selalu ada "tapi" yang muncul di akhir cerita. Karena ternyata, aktivasi Generasi Keempat telah memancarkan sinyal yang menarik perhatian entitas dari jauh, sangat jauh.

"Peringatan mendesak: Sinyal energi terdeteksi berasal dari luar atmosfer Bumi. Seseorang... atau sesuatu... telah menunggu aktivasi ini," Mar mengumumkan dengan nada waspada.

Banaspati langsung mengangkat kepala, semua indranya siaga maksimal. "Mereka datang. Entitas dari bintang-bintang."

Sekar mendekatkan diri, tangannya mencari genggamanku. "Siapa yang datang, Jaka?"

Aku menarik napas dalam, merasakan beratnya tanggung jawab yang kini bertambah. "Aku tidak tahu pasti. Tapi sepertinya masa tenang kita sudah berakhir."

Mbah Ledhek menghela napas panjang, tapi matanya tetap penuh keyakinan. "Alam semesta memang tidak pernah berhenti mengujimu, Nak. Tapi ingat, kau tidak perlu menghadapinya sendirian."

Yah, setidaknya kini keluarganya lengkap, meskipun mungkin sebentar lagi harus menghadapi ancaman level galaksi.

1
ShrakhDenim Cylbow
Ok, nice!
Walaupun latar belakangnya di Indonesia, tapi author keren gak menyangkut-pautkan genre sistem dengan agama🤭
ShrakhDenim Cylbow: Bagoos💪
total 2 replies
Marchel
Cerita yang bagus lanjutkan kak..
Ali Asyhar: iyaa kak terimakasih dukungannya
total 1 replies
Ali Asyhar
semoga cerita ini membuat pembaca sadar bahwa mereka penting untuk dirinya
T A K H O E L
, , bagus bro gua suka ceritanya
bantu akun gua bro
Ali Asyhar: oke bro
total 5 replies
Ali Asyhar
otw bro
Vytas
semangat up nya bro
Vytas
mampir juga bro,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!