Menjadi seorang model terkenal di segala penjuru dunia ternyata tidak membuat seorang Jennifer Priscilla Livingston bahagia.
Nyata nya dalam kehidupan rumah tangga nya bersama seorang Garrick Filbert Livingston sang penguasa bisnis, tidak semanis yang media beritakan.
Sikap acuh Garrick membuat pernikahan yang sudah berjalan hampir satu tahun ini terasa hambar. Garrick hanya terlihat peduli dan romantis kepada Jennifer pada saat media merekam saja, sisa nya? Pria itu seolah tidak mengenal diri nya!
-Judul dan sinopsis bertentangan? Penasaran? Ayo ikuti kisah mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri_923, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21.
Cpkk..
Garrick melepas lum*tan nya dan sedikit mengigit bibir Jennifer sebelum menyatukan kening nya.
"Dimana kamu menyembunyikan obat itu hm?" Tanya berat Garrick.
Jennifer diam, mencoba menjauhkan tubuh nya dari Garrick tetapi pria itu memeluk pinggang nya begitu erat.
"Dimana honey?" Ulang Garrick sedikit tajam. "Jangan sampai aku mengacak-acak rumah ini untuk menemukan obat sialan itu"
"Acak-acak saja sampai kamu lelah, karena kamu tidak akan menemukan nya!" Jawab lantang Jennifer, menginjak kaki Garrick hingga dengan spontan pria itu melepaskan pelukan nya.
Namun begitu tubuh Jennifer terlepas dari pelukan Garrick, wanita itu sedikit limbung dan berpegangan pada kursi meja makan.
Rahang Garrick mengetat, pria itu menoleh menatap salah satu pelayan tua yang memang sejak tadi berdiri menemani istri nya.
"Kau!" Hardik Garrick yang tentu langsung di mengerti oleh pelayan tersebut.
"Saya di sini tuan" Ujar sang pelayan yang terus menunduk.
"Cari obat yang hendak di minum istri ku, jika sampai tidak ketemu. Keluar dari rumah ini sekarang juga!" Titah nya sekaligus ancaman.
"Maaf tuan, tapi obat yang hendak nyonya minum. Itu obat sakit kepala" Jelas sang pelayan takut-takut.
Sedangkan Garrick yang mendengar itu sontak menatap Jennifer dengan tatapan lamat nya.
"Puas?" Celetuk Jennifer terkekeh sinis.
"Kamu sakit?" Garrick mendekat dan langsung menarik tubuh Jennifer saat wanita itu hendak menghindar.
Memegang kening dan leher Jennifer, ternyata tubuh wanita itu terasa cukup hangat dan bodoh nya Garrick baru menyadari karena sedari tadi ia terlalu terbawa emosi.
"Kita ke rumah sakit sekarang!" Putus Garrick yang langsung mengangkat tubuh Jennifer.
Baru saja Garrick melangkah dan baru saja Jennifer hendak bersuara, tetapi suara Fedro menghentikan semua nya.
"Maaf tuan.." Fedro menunduk sesaat sebelum kembali mengangkat pandangan nya.
Garrick menatap pria itu, namun Fedro tidak bersuara dan hanya menggerakkan tangan nya yang saat ini tengah memegang handphone.
Garrick mengerti, begitu pun dengan Jennifer yang mengerti bahwa handphone yang Fedro pegang itu seperti nya sedang terhubung panggilan dengan seseorang.
"Aduhh sayang, sakit sekali.." Rengek Jennifer cukup keras.
Garrick kaget, begitu pun dengan Fedro yang menerjab pelan melihat sang nyonya.
"Aku tidak tahan sayang, sakit sekali hikss.."
"Aku akan menghubungi nya nanti, Fedro" Putus Garrick yang langsung berjalan cepat saat mendengar rengekan Jennifer terus menerus.
"Nyonya sungguh pintar" Batin Fedro sebelum pada akhirnya pria itu menempel handphone nya di telinga nya.
"Maaf, tuan Garrick akan menghubungi anda kembali" Ujar Fedro dingin yang setelah nya langsung mengakhiri panggilan tersebut.
"Ke rumah sakit, cepat jalan!" Titah Garrick pada sopir pribadi nya.
"Baik tuan"
Tanpa banyak berkata-kata lagi sopir pun mulai mengemudikan mobil tersebut meninggalkan pekarangan rumah.
Jennifer yang sejak memasuki mobil berada di pangkuan Garrick kini hendak bergerak turun untuk duduk di samping pria itu.
Tapi sayang nya Garrick menahan pinggang nya dan malah menekan kepala nya agar bersandar di dada bidang itu.
"Tidur lah terlebih dahulu, kita akan segera sampai" Ucap lembut Garrick, mengecup beberapa kali kepala Jennifer.
Tanpa menolak kali ini Jennifer menurut, karena memang kepala nya terasa semakin berdenyut sakit dan memilih untuk memejamkan mata nya.
Ingin bertanya siapa si penelpon di handphone milik Fedro tadi, tetapi Jennifer tidak siap dengan jawaban atau pun keterdiaman yang akan ia dapatkan.
"Maaf aku tidak membangunkan mu untuk sarapan, aku benar-benar terburu-buru tadi" Ujar lirih Garrick, membelai lembut rambut terurai Jennifer.
Sungguh ia merasa bersalah karena tidak membangunkan Jennifer terlebih dahulu dan malah langsung pergi tadi pagi.
Dan saat ini, sungguh ia takut Jennifer akan sakit karena emosi yang ia luapkan melalui percint*an kasar semalam.
"Nyonya hanya kurang beristirahat dan juga pengaruh dari perubahan cuaca belakangan ini. Belum lagi seperti nya nyonya sedang banyak pikiran" Jelas sang dokter yang baru saja memeriksa kondisi Jennifer.
Mendengar kalimat terakhir sontak Garrick menatap Jennifer yang memilih untuk memalingkan wajah nya.
"Bisa resep kan vitamin untuk istri saya dok?" Tanya Garrick tentu dengan nada datar nya.
"Tentu tuan, tapi sebelum nya apa nyonya punya alergi terhadap jenis-jenis vitamin tertentu?"
Garrick menatap Jennifer, meminta wanita itu menjawab hingga akhirnya ia pun menjawab.
"Saya hanya alergi terhadap pria egois, dok"
...****************...
Lucu banget eh