Pendekar Naga Siluman

Beberapa hari kemudian di tengah terpaan angin musim panas yang sangat menyengat di daerah utara terdapat sebuah kereta kuda sederhana tiba di hutan yang sangat liar dan gersang.

Burung -burung yang terbang melintasi awan di langit tak sanggup terbang karena cuaca yang amat terik sekali sampai kawanan burung pun ikut membatalkan niat mereka untuk terbang di langit.

Begitu juga dengan Li Xiao Feng yang sangat lelah dan merasa seluruh kulitnya terbakar karena terik dan panasnya matahari di musim panas tahun ini baginya.

"Kakak Feng,bagaimana kalau aku saja yang jadi kusir untuk menggantikan mu?!"Ucap Wu Ji nada cemas dari dalam kereta kuda yang pengap dan panas.

"Tidak ,aku masih bisa melakukan tugasku untuk melindungi kalian yang menjadi tanggung jawab ku sebagai pria dewasa dan sejati."Jawab Li Xiao Feng mengelap keringat di dahinya dengan ujung lengan bajunya yang panjang dan berwarna biru.

"Guru,minumlah air putih dari kantung air milikku yang mengandung energi dingin dan sejuk dari pegunungan Dewa Air Gunung Thai San,"Kata Li Bing Han memberikan kantung air kepada Li Xiao Feng yang duduk di sampingnya.

"Ya,terimakasih Han Er.."Jawab Li Xiao Feng yang menerima air putih di dalam kantung air milik Li Bing Han dan meminumnya dengan lahap sampai habis satu kantung penuh.

"Eh ,aku bisa merasakan haus dan air putih yang terasa manis ,sejuk dan segar di tenggorokanku setelah selama milyaran tahun lamanya aku tak pernah merasakan air putih di hidupku."Kata Li Xiao Feng bahagia sekali.

"Ya,karena kamu sudah kembali menjadi manusia tanpa melalui proses reinkarnasi ,dan semua itu karena energi pil kehidupan surgawi dari ku ,Guru ku tersayang."Kata Li Bing Han menjilati gula -gula buah kamboi merah dengan antusias.

"Enakkah gula -gula mu itu?"Tanya Li Xiao Feng.

"Kau mau coba ini?"Tanya Li Bing Han meliriknya seraya menyodorkan gula -gula kepada Li Xiao Feng.

"Bukan,gula -gula yang ku maksud,tapi buah yang berada di atas pohon semata wayang di hutan liar yang gersang ini."Jawab Li Xiao Feng menunjukan buah yang di inginkannya kepada Li Bing Han.

"Itu namanya buah kurma kering,Guru."Kata Li Bing Han menyentilkan bijih sisa gula -gulanya ke arah pohon yang di tunjuk Li Xiao Feng dan buah kurma terjatuh tepat di kursi mereka berdua dan Li Xiao Feng tersenyum gembira.

"Aku ingin mencoba apa aku sudah bisa makan sesuatu yang ku inginkan ,misalnya buah kurma kering ini,"Ucap Li Xiao Feng memunguti buah -buah kurma kering yang di petik Li Bing Han dari sentilan sisa gula -gula milik anak itu di sekitar Li Bing Han duduk di samping nya.

"Coba saja di makan,"Kata Li Bing Han ringan.

"Baiklah,aku coba makan."Kata Li Xiao Feng yang hati -hati untuk makan buah kurma yang sudah di bibirnya dan saat ia ingin masukkan buah kurma ke mulutnya.

Dukk..!!

"Augh..Ada apa itu di bawah kereta kuda bobrok kita ?"Tanya Li Xiao Feng yang gagal makan buah kurma karena buah itu menggelinding jatuh dan tergilas roda -roda kereta kuda dan juga terinjak sepatu kuda-kuda nya.

"Ada tengkorak yang tergilas roda belakang kereta kuda kita,Guru."Jawab Li Bing Han membungkuk dan menundukkan kepalanya untuk melihat benda atau apakah di bawah kereta kuda mereka.

"Tengkorak..?!"Pekik Wu Ji memeluk anak -anak di dalam kereta kuda dan memunculkan dirinya dari dalam kereta di belakang Li Xiao Feng.

"Ya,cuma tengkorak saja kok tak perlu panik."Kata Li Xiao Feng santai sekali.

"Bagi mu cuma tengkorak tapi bagi ku itu benda yang sangat menakutkan ,Tuan Sombong."Kata Wu Ji geram di belakang kepala Li Xiao Feng.

"Tak ada yang lebih menakutkan di dunia ini selain wanita yang cerewet seperti mu,Nona Barbar." Li Xiao Feng membalasnya dengan menggeretakkan gigi berkilau bak mutiara kepada Wu Ji.

"Ihh..Kau mau apa memperlihatkan sederet gigi mu yang sangat menyilaukan itu?"Tanya Wu Ji merasa sebal.

"Mau pamer aku punya gigi bersih ,wangi dan rapi serta mahal harganya.."Jawab Li Xiao Feng yang mencibirkan mulutnya kepada Wu Ji.

"Emmm..Ada ya di dunia ini manusia yang paling suka memuji dirinya sendiri..?!"Ucap Wu Ji nada menyindir Li Xiao Feng.

"Guru..!Kakak..!" Teriakan Li Bing Han yang amat nyaring berhasil menghentikan perdebatan antara keduanya.

"Ya,Han Er kami tak bertengkar kok,sungguh.." Wu Ji cepat tersenyum manis kepada Li Xiao Feng.

"Iya,Muridku..Guru mu dan Kakakmu hanya main kata saja satu sama lainnya,"Sahut Li Xiao Feng.

"Bukan itu maksudku tapi ada kepala orang yang menancap di tanah samping kiri dari roda kereta kuda kita."Kata Li Bing Han menariknya untuk lihat apa yang di lihat Li Bing Han.

"Wu Ji lindungi anak -anak..!"Perintah Li Xiao Feng melemparkan kereta kuda dan Wu Ji serta anak -anak ke seberang jalan yakni ke luar hutan pintu masuk wilayah Kekaisaran Utara.

"Aghhhh..!"Pekik Wu Ji ketakutan.

Sedangkan Li Xiao Feng sudah berdiri tegak di atas tanah memandangi sosok manusia tua yang tersenyum sadis dari tempat orang tua itu berada di dalam tanah dan hanya kepalanya saja yang terlihat.

"Dewa Api ,aku sungguh bangga sekali karena aku di usia setua ini baru kali aku dapat bertemu kamu yang sangat terkenal di seluruh dunia persilatan daratan tengah."Kata orang tua yang giginya itu berwarna hitam dan lidahnya pun separuh saja.

"Orang tua seharusnya kamu berdiam diri saja di rumahmu ,dan jangan mencari ku yang kamu ingin temui karena aku sangatlah malas sekali bertemu dengan orang tua yang suka mencari alasan yang sangat palsu sekali untuk bertemu denganku yang aku tahu kamu ingin mengambil sumsum tulang muridku..!"Kata Li Xiao Feng dengan nada dingin.

"Hmmm..Sombong sekali kau bocah yang baru saja lahir ke dunia tanpa melihat orang tua yang harusnya kau panggil Ayah atau Paman kepada ku Li Xiao Feng..!!"Hardik orang tua itu bengis sekali kepada Li Xiao Feng.

"Puhh..Ayah atau Paman ku tak ada yang setipe dirimu yang haus akan ketenaran menjadi orang nomor satu di dunia persilatan dengan cara hina melalui sumsum tulang anak -anak bertulang dan kulit bersih seperti anak -anak telah kau jadikan korban mu..!!"Balas Li Xiao Feng jauh lebih bengis daripada orang tua itu.

Bersambung..!!