NovelToon NovelToon
Mantan Menantu Yang Pura-Pura Miskin

Mantan Menantu Yang Pura-Pura Miskin

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: LC

Stella yang anak konglomerat hanya berpura-pura miskin di hadapan mertuanya. Dia menikah dengan Soni,yang merupakan karyawan swasta di sebuah bank ternama yang ternyata punya Stella sendiri. Tetapi Soni tidak tahu kalau bank itu milik mertuanya.

Semenjak Stella menikah dengan Soni,mertuanya mengira dia anak orang biasa. Dan di rumah dia di suruh kerja layaknya pembantu.

Kalau ada kesalahan sedikit dia di marahin dan di maki sama ibu mertuanya sendiri. Stella dan Soni sudah empat tahun menikah dan mempunyai putri yang sangat cantik. Sebenarnya Stella sudah capek hidup di rumah mertuanya seperti di neraka. Tetapi demi anak dia bertahan sampai akhirnya dia jenuh.

Akankah rumah tangga Soni dan Stella akan bertahan. Atau Stella memutuskan untuk bercerai dari Soni?

Ini hanya ringkasan cerita saja ya. Untuk selengkapnya silahkan di baca per bab nya ya. Terima Kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Sesuai dengan perkataan ibunya tadi pagi,siang ini Soni mengantarkan ibunya ke rumah teman ibunya. Soni tidak ada firasat jika ibunya mau menjodohkan anaknya dengan anak temannya. Ibu Soni tipe orang yang egois dan mau menang sendiri. Dia sudah tahu anaknya punya istri tetapi masih saja menjodohkan anaknya dengan anak temannya. Dan jika perjodohan berhasil,ibunya menyuruh Soni menceraikan istrinya.

Akhirnya sampai juga mereka ke rumah temen ibunya Soni dengan jarak tempuh 20 menit.

Ana turun dari mobil dan menuju ke teras sambil mengetok pintu rumah temannya.

Sang pemilik membuka pintu rumah. Dia langsung memeluk Ana dan menyuruhnya masuk.

"Ayo masuk dulu",ucap teman Ana.

Ana baru mau masuk akan tetapi dia melihat Soni masih berdiri di luar rumah. Dan Ana pun menyuruh Soni masuk juga.

"Ayo masuk,jangan berdiri aja di teras. Hormati yang punya rumah",omel Ana.

Dengan sangat terpaksa Soni masuk ke dalam rumah teman mamanya.

Mereka duduk di ruang tamu sambil menunggu teman dan anaknya tengah bersiap.

Santi,sang pemilik rumah sudah siap dan menuju ke ruang tamu.

"Maaf ya jeng lama."

"Tidak apa-apa jeng."

"Gaby kok belum keliatan jeng",tanya Ana.

"Namanya juga anak muda. Maunya mempercantik diri. Makanya lama",jawab Santi.

"Kenalin jeng anak saya Soni."

"Son,ini teman mama namanya Santi",ucap Ana.

Soni menjabat tangan Santi sambil memperkenalkan diri.

"Soni Tante."

"Ganteng ya anakmu",ucap Santi.

Baru juga Santi berkenalan dengan Soni tiba-tiba Gaby turun dan menuju ke ruang tamu.

"Yuk ma kita berangkat",Gaby jalan dengan buru-buru tanpa melihat di sekitarnya.

Santi merasa bingung dengan anaknya yang terlihat buru-buru.

"Sayang..sapa dulu teman mama",tegur Santi.

Gaby menoleh ke arah Santi dan melihat ada wanita paruh baya seumuran mamanya dan cowok ganteng yang duduk di sebelah wanita paruh baya tersebut.

Gaby berjalan ke arah Soni sambil tersenyum.

"Ganteng juga cowok ini",ucap Gaby dalam hati.

"Ana,Soni,kenalkan ini anak saya satu-satunya. Namanya Gaby",ucap Santi.

"Saya Gaby,Tante". Gaby memperkenalkan dirinya ke Ana.

"Kamu cantik dan modis,sayang". Ucap Ana.

"Terima kasih Tante."

"Gaby." Gaby mengulurkan tangannya ke Soni. Sedangkan Soni hanya menganggukkan kepalanya dengan muka yang datar.

Melihat Soni tidak menyambutnya akhirnya Gaby menarik tangannya kembali.

Ana yang melihat Soni dengan muka datarnya hanya menggelengkan kepalanya.

"Yuk kita berangkat sekarang. Nanti kesiangan Loch. Kita kan mau belanja",ucap Santi.

"Yuk jeng kita berangkat sekarang",balas Ana.

Akhirnya mereka berangkat bersama-sama dengan menggunakan mobil Soni.

Sebelum masuk ke dalam mobil,Ana menyuruh Gaby duduk di depan di samping Soni. Dan Gaby menurut.

Ibu-ibu yang duduk di kursi belakang sedang asyik mengobrol. Sedangkan sang anak-anak di depan hanya diam saja. Soni juga tidak mau memulai obrolan. Dia hanya diam saja mendengar percakapan sang ibu.

Sedangkan Gaby sendiri bingung mau memulai obrolan dari mana. Melihat wajah Soni yang begitu datar makanya Gaby diam saja.

Tak terasa mobil sudah memasuki pelataran mall. Soni memarkirkan mobilnya di basement mall. Mereka segera turun dari mobil dan masuk ke dalam mall.

Sesampai di dalam mall,para ibu-ibu memilih toko pakaian terlebih dahulu.

Baru juga memilih baju,tak sengaja Ana melihat Stella dan anaknya. Sedangkan Soni sedang melihat handphonenya dan duduk yang ada di dalam toko pakaian tersebut.

Ana ke sana untuk menemui Stella dan anaknya.

Celia yang melihat neneknya berjalan ke arah mereka berbisik kepada Stella yang sedang memilih baju anaknya.

"Mam,ada nenek tuch yang sedang bejalan ke alah kita",bisik Celia dengan khas cadelnya.

Stella yang melihat ibu mertuanya berjalan ke arahnya tersenyum sinis.

"Oh,bagus ya. Rumah bukannya di urus malah bersenang-senang dengan anakmu",Ana berkata dengan suara lantang.

"Emangnya seorang pembantu tidak boleh jalan-jalan kah",tanya balik Stella.

"Tidak boleh. Kamu hanya boleh di rumah saja dan mengurus rumah."

"Begitu. Coba tanya ibu-ibu yang sedang menonton ke arah kita",ucap Stella dengan senyum kemenangan.

"Nyonya tidak malu kah saat ini sedang menghakimi seorang pembantu",begitulah ucapan ibu tersebut yang melihat pertengkaran Ana dan Stella.

"Iya benar. Memangnya pembantu tidak boleh belanja ya. Saya saja yang punya pembantu di kasih libur satu hari. Dan di perbolehkan jalan-jalan",ucap ibu yang satunya lagi.

Ana kaget melihat ke arah ibu-ibu yang sedang menonton mereka.

Sedangkan ibu-ibu lain sedang berbisik-bisik membicarakan mereka berdua. Mereka membicarakan jika Ana seorang majikan yang kejam. Begitulah isi pikiran para ibu-ibu.

Soni yang sedang mendengar keributan berjalan ke arah mereka. Dan betapa terkejutnya Soni yang sedang ribut itu ternyata istri dan mertuanya.

Sedangkan Gaby melihat Soni berjalan ke arah ibu Soni ikut berjalan ke arah Soni.

Gaby menggandeng lengan Soni. Saat keduanya berhenti,tak sengaja Stella melihat seorang cewek sedang menggandeng mesra Soni.

"Ada apa ini. Ma,kenapa mama selalu membuat keributan kepada Stella",tanya Soni dengan wajah datarnya.

"Siapa dia Son",tanya Gaby yang sedang bingung.

"Istriku..pembantu",jawab Soni dan Ana berbarengan.

Gaby semakin bingung dengan jawaban keduanya.

"Bagus,ternyata Soni selingkuh. Hal itu akan membuat aku semakin lepas dari keluarga jahanam tersebut",Stella berkata dalam hati.

"Papa",panggil Celia.

Gaby semakin bingung melihat anak kecil memanggil Soni papa. Mau bertanya tetapi dia tidak berani.

Baru juga Soni balik menyapa anaknya ternyata Stella menyuruh Celia pulang.

"Ayo kita pulang,bukannya juga nenekmu menyuruh kita pulang",jawab Stella dengan kesal.

"Lihat saja kalian akan menyesal",Stella berkata dengan emosi.

Stella menggandeng tangan Celia dan berjalan kearah keluar. Sebelum Stella keluar,dia berbisik kepada Soni.

"Tunggu surat cerai dariku."

Soni mematung mendengar bisikan Stella. Dia melepaskan tangan Gaby dengan kasar dan langsung mengejar Stella.

"Soni mau ke mana kamu",teriak sang mama."

Soni tetap berlari dan terus mencari Stella yang tak tau ke mana arah rimbanya.

Karena tidak ketemu akhirnya Soni kembali ke toko pakaian tersebut.

Wajah Soni semakin datar dan terlihat marah. Dia hanya diam dan tidak merespon perkataan sang mama dan Gaby.

Setelah selesai berbelanja,mereka kembali ke rumah masing-masing. Soni mengantar Gaby dan mama Gaby terlebih dahulu. Setelah mengantar keduanya,Ana sang mama mulai mengomeli Soni.

"Kenapa si Son,setelah pertemuan menantu tidak tahu diri itu kau diam saja. Bahkan Gaby mengajak kamu ngobrol pun kamu diam saja."

"Emangnya kenapa kalo aku diam. Toch aku juga tidak kenal sama itu cewek. Kan mama yang ngenalin aku. Jadi terserah aku mau respon dia atau tidak."

"Gaby itu calon istri kamu di masa depan. Toch kamu juga nantinya akan bercerai dengan istri kamu."

"Tidak akan aku ceraikan istri aku,ma. Aku sayang sama dia."

"Istri kamu itu anak orang biasa saja. Beda juga dengan Gaby. Dia menjadi manajer agen travel di perusahaan pamannya. Kalau kamu menikah dengan dia mama sangat senang."

Bahagia di mama tapi tidak di aku",jawab Soni.

"Kenapa dengan dia kamu tidak bahagia. Sedangkan kamu saja belum mencobanya."

"Belum apa-apa aja sudah ganjen",gerutu Soni.

"Dia bukan ganjen tapi emang dia suka sama kamu",balas Ana sambil membela anak temannya tersebut.

Dan satu lagi,Gaby pasti cocok dengan Vanda. Karena Vanda juga kaya dan pekerja keras."

"Kaya juga karena warisan orang tua kan",sindir Soni.

Ana terdiam mendengar ucapan Soni.

1
Anonymous
membisankan cerita’a🥱🥱
LC: maaf jika ceritanya membosankan Krn ini cerita tentang rumah tangga...🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!