NovelToon NovelToon
Pasangan Indigo

Pasangan Indigo

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Horror Thriller-Horror / Hantu / Mata Batin
Popularitas:452
Nilai: 5
Nama Author: Arie Cybermon Susy

Mengisahkan tentang Alvero Bramasta CEO sombong yang dikutuk oleh Dewa Agung karena sikapnya yang arogan. Kutukannya itu menyebabkan kehidupannya yang normal seketika berubah drastis. Ia tiba-tiba memiliki kekuatan mata batin yang dapat melihat mahluk tak kasat mata.
Vero lalu di pertemukan dengan Kayla Angelica salah satu pegawai baru di perusahaannya yang juga memiliki kekuatan mata batin yang dapat membantunya mengatasi rasa takutnya.
Kebersamaan mereka pun akhirnya menumbuhkan cinta, namun perjalanan cinta mereka memiliki banyak rintangan dan mereka juga dihadapi oleh kehadiran roh jahat yang mengganggu ketentraman dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arie Cybermon Susy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penglihatan Vero bagian 1

Di perusahaan Alvero group nampak seorang wanita yang kini tengah dimarahi oleh atasannya.

"Kamu kalau kerja tuh yang benar,, masa disuruh buat laporan keuangan saja lama banget. Aku kan sudah kasih kamu contohnya, tinggal kamu ketik ulang lalu kirimkan pada pak Fandi udah gitu aja,," omel Winda seorang pegawai senior yang bekerja di bagian administrasi perusahaan itu.

"Maaf mbak tapi aku harus mengecek terlebih dahulu data yang mbak Winda berikan padaku tadi dengan data laporan laba rugi bulan ini." Balas Kayla salah satu pegawai baru di perusahaan tersebut.

"Oh,,jadi maksud kamu aku kasih kamu data yang salah gitu,,? atau jangan-jangan kamu pikir aku telah memalsukan data keuangan dan telah melakukan korupsi gitu,,?" Ucap Winda sembari mendorong-dorong pundak Kayla dengan menggunakan jari telunjuknya.

"Bu_bukan begitu mbak,, ak_aku nggak pernah berpikir seperti itu,, aku hanya ingin melakukan pekerjaanku dengan baik dan teliti mbak,,itu saja" terang Kayla gelagapan karena takut.

"Nah itu sebabnya aku memberikan kamu contoh laporan beserta isi datanya biar pekerjaan mu bagus,, kalau pekerjaan mu berantakan dan salah yang akan dimarahi oleh pak Fandi itu siapa,? Kamu,? bukan,, yang bakalan kena marah itu pasti aku. Jadi sebelum aku dimarahi oleh pak Fandi, sebaiknya kamu cepat selesaikan laporan itu paham,,!!" titah Winda yang lalu diiyakan oleh Kayla.

Kayla pun lalu mengerjakan laporannya seperti contoh laporan yang diberikan oleh Winda tadi lalu mengirimkannya kepada Fandi sekertarisnya Vero.

"Udah kamu kirimkan laporannya pada pak Fandi,?" Tanya Winda memastikan.

"Iya mbak udah" jawab Kayla langsung.

"Nah gitu dong,, yaudah sekarang kamu boleh istirahat makan siang" ucapnya dan dijawab "iya mbak" oleh Kayla.

Kayla pun lalu pergi menuju kantin perusahaan yang terletak di lantai 2 dengan menggunakan lift.

"Sampai kapan kamu akan mengikuti aku terus,?" Tanya Kayla pada sesosok hantu remaja berseragam SMA yang ditemuinya di jalan beberapa hari yang lalu.

Ya Kayla adalah seorang gadis indigo yang mampu melihat mahluk tak kasat mata. Dia memiliki kemampuan tersebut dari semenjak ia masih berumur 5 tahun setelah ia mengalami koma selama sebulan karena kecelakaan maut yang dialaminya 17 tahun yang lalu yang juga telah menewaskan kedua orangtuanya.

Kayla adalah gadis lugu yang sangat pemalu dan penakut. Namun sikapnya akan berbanding terbalik bila dia tengah berhadapan dengan mahluk halus. Baginya para hantu lebih mudah dihadapi daripada manusia. Walaupun wajah mereka menyeramkan dan anggota tubuh mereka tak lengkap, ia sama sekali tak merasakan takut.

"Sampai kakak mau bantuin aku biar aku bisa ikut ujian sekolah,," jawab hantu itu dengan lantangnya.

Kayla lalu tersenyum sinis begitu mendengar jawaban dari hantu remaja tersebut.

"Kamu kan udah mati jadi mau ngapain lagi sih ikut ujian sekolah,, emangnya untuk masuk surga harus lulus ujian dulu,?" tanya gadis indigo itu.

"Bukannya gitu kak,, tapi aku mengalami kecelakaan 3 bulan yang lalu saat hendak ke sekolah. Karena kecelakaan itu aku akhirnya tewas dan nggak bisa mengikuti ujian. Aku telah belajar mati-matian demi lulus dengan hasil terbaik,, namun bukannya mendapatkan nilai yang tinggi aku justru tidak dapat mengikuti ujian itu sama sekali. Roh ku jadi tak tenang dan aku juga tidak bisa pergi dari dunia ini sebelum aku bisa menyelesaikan ujian ku" balasnya

"Yaudah kalau begitu kamu tinggal datang ke sekolah mu aja lalu ikut ujian bersama siswa yang lain,, udah gitu aja kok repot,," balas Kayla sembari melipat kedua tangannya di depan dadanya.

Hantu itu pun lalu memutar bola matanya malas lalu membalas perkataan Kayla tadi.

"Bagaimana mungkin aku bisa ikut ujian kak sedangkan mereka saja tidak memberikan aku lembar soal dan lembar jawabannya,," ucap hantu itu.

"Karena cuma kakak yang bisa melihatku jadi aku ingin kakak membantuku,, yah yah" Imbuhnya.

Pintu lift pun lalu terbuka lebar. Dua pemuda tampan bertubuh tinggi lalu memasuki lift tersebut.

"Ayo dong kak bantuin aku,," rengek hantu itu lagi karena belum mendapatkan respon dari Kayla.

Kayla sengaja tak menghiraukan perkataan hantu tersebut karena takut dikira orang gila oleh kedua pemuda tadi.

Namun hantu tersebut tak pantang menyerah ia terus saja merengek meminta pertolongan Kayla hingga wanita itu akhirnya kesal dan keceplosan menjawabnya.

"Iya iya akan aku bantu,," ucap Kayla cukup keras hingga terdengar oleh kedua pemuda tadi yang lalu menoleh kebelakang menatap Kayla.

"Ya ampun memalukan banget,," batin Kayla sembari menutupi mulutnya dengan kedua tangannya lalu segera berlari keluar begitu pintu lift terbuka.

"Apa bapak dengar perkataan wanita tadi,?" Tanya Fandi dan dibalas anggukan kepala oleh Vero.

"Katanya ia ingin membantu, membantu siapa,? Membantu kita,?" Tanyanya lagi terheran.

"Bukan kita, tapi anak SMA di sebelahnya yang terus saja merengek meminta pertolongannya" balas Vero santai sembari menatap ponselnya.

"Anak SMA,? Anak SMA yang mana pak,?" Tanya Fandi lagi penuh penasaran sembari celingukan mencari anak SMA yang Vero maksud tadi.

"Anak SMA yang mengikutinya keluar tadi, apa kamu nggak melihatnya,,?" Tanya balik Vero sembari mematikan layar ponselnya lalu memasukkannya kembali kedalam saku celananya.

Sekertarisnya itu semakin bingung dibuatnya. Sebab ia sama sekali tak melihat ada orang lain selain mereka bertiga di dalam lift tersebut.

"Nggak pak, aku sama sekali nggak melihat ada anak SMA atau orang lain selain kita berdua dan wanita tadi." Ucap Fandi penuh yakin.

Vero pun lantas juga ikut bingung, ia jelas-jelas tadi melihat seorang anak berpakaian seragam SMA di samping wanita itu dan mendengarnya merengek meminta bantuan pada wanita tersebut. Sedangkan Fandi yang berada tepat disebelahnya justru tak melihat ada orang lain selain mereka bertiga di dalam lift itu.

"Beneran kamu nggak melihat anak SMA tadi,?" Tanya Vero memastikan kembali.

"Iya benar pak,, aku nggak ada melihat siapapun selain kita berdua dan wanita tadi." Balas Fandi hingga membuat atasannya itu semakin bingung.

"Kalau Fandi tak bisa melihatnya lalu apakah anak SMA yang aku lihat tadi itu adalah hantu,? Tapi kalau memang dia itu hantu, kenapa juga aku bisa melihatnya,?" Batin Vero bingung hingga ia tak sadar pintu lift telah terbuka sedari tadi.

"Pak,, pak Vero,, pintu liftnya sudah terbuka." Panggil Fandi hingga menyadarkannya dari lamunannya.

CEO tampan itu pun lalu melangkah keluar dari lift lalu diikuti oleh Fandi dari belakang.

"Sepertinya ada yang aneh dengan mataku,, tadi pagi aku juga sempat melihat orang aneh yang berdiri di pinggir jalan dengan wajahnya yang dipenuhi oleh darah. Walaupun wajahnya dipenuhi oleh darah namun orang-orang yang berada disekitarnya sama sekali tak merasa aneh atau memperhatikan orang itu."

"Sebaiknya aku harus memeriksakan mata ku ke dokter sebelum semakin parah " batin Vero.

Fandi pun lalu mempercepat langkahnya mendahului atasannya itu lalu membukakan pintu mobil untuknya.

"Jam berapa meeting dengan pak Wiguna hari ini,?" Tanya Vero langsung begitu sekertarisnya itu memasuki mobil.

"Jam 2 pak,, sekarang masih jam 1 lebih 30 menit berarti masih ada waktu setengah jam lagi. Apa bapak mau pergi makan siang terlebih dahulu,?" Tanya Fandi yang lalu menoleh ke belakang melihat atasannya itu setelah memperhatikan waktu di jam tangannya.

"Nggak usah,, lebih baik sekarang antarkan aku ke klinik mata." Jawabnya hingga membuat sekertarisnya yang tengah duduk di bangku kemudi itu terheran.

"Emang mata bapak kenapa,?" Tanya sekertarisnya itu lagi.

"Sepertinya ada yang salah dengan mataku,, aku ingin memeriksakan nya sebelum semakin parah."

Fandi yang masih bingung hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan atasannya tadi lalu melajukan mobilnya menuju ke klinik mata terkenal di negara itu.

1
Meliora
karya ini bikin aku gak bisa berhenti membaca, terima kasih author!
Arie Cybermon Susy: terimakasih juga kk🙏
total 1 replies
Arie Cybermon Susy
iya terimakasih kk🙏
Nơi đầy ánh nắng
Saya suka banget ceritanya, terus semangat menulis ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!