NovelToon NovelToon
Menantu Luar Biasa

Menantu Luar Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Ketos / Matabatin / Sistem / Suami Tak Berguna
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: SuciptaYasha

Zhiyuan, menantu keluarga Liu yang dulu dicap tak berguna dan hanya membawa aib, pernah dipenjara tiga tahun atas tuduhan yang tidak pernah ia lakukan. Selama itu, dunia menganggapnya sampah yang layak dilupakan. Namun, ketika ia kembali, yang pulang bukanlah pria lemah yang dulu diinjak-injak. Di balik langkahnya yang tenang tersembunyi kekuatan, rahasia, dan tekad yang mampu mengguncang keluarga Liu—dan seluruh kota.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3 Menyelamatkan adik ipar

Setelah hampir setengah jam, Audi tersebut berbelok masuk ke jalan kecil yang sunyi, berhenti tepat di pinggir hutan kecil.

Zhiyuan turun lebih dulu dan mengendap mendekat.

“Saudara Chang, kameranya sudah siap,” terdengar suara sopir dari mobil Audi tersebut. Karena pintu mobil yang terbuka, Zhiyuan bisa mendengarnya dengan jelas.

“Bagus. Pastikan rekamannya jelas, terutama wajah perempuan ini! Liu Zhiya selalu arogan. Tuan muda ini sudah menunjukkan kebaikannya, tapi dia tak pernah menganggapku ada. Sekarang, biar tahu rasa!”

Pria itu, Lee Chang, tertawa cabul.

“Tenang, Saudara Chang. Aku membeli kamera ini dengan harga mahal, jadi hasilnya pasti sangat jelas,” ucap sang sopir ikut tertawa.

Mendengar itu, Zhiyuan tahu dugaannya tepat—Liu Zhiya dalam bahaya besar. Untung ia melihatnya tadi.

Sopir sudah menyalakan kamera dan mulai merekam.

Tak mau membuang waktu, Zhiyuan menerobos keluar dari kegelapan. Dengan satu gerakan cepat, ia langsung menarik Lee Chang dan sopirnya keluar dari mobil.

BRAK!

“Arkh! Siapa kau bajingan?!” Lee Chang dan sopirnya terkejut setengah mati. Mana mungkin mereka menduga ada orang lain muncul di hutan jam segini.

“Pergi dari sini!” Zhiyuan mendesis dingin. Ia tak mau buang waktu untuk mengobrol dengan sampah seperti mereka.

“Saudaraku, mari kita bicara baik-baik. Kalau aku pernah menyinggungmu, aku minta maaf…” Lee Chang gemetar. Ia tak mengenal Zhiyuan dan mengira dia pasti preman biasa.

"Aku sudah menyuruhmu untuk pergi. Cih... Apa boleh buat..."

DUG!

Telapak tangan Zhiyuan menebas leher Lee Chang tepat di bagian titik vitalnya. Membuat pria itu langsung ambruk tak sadarkan diri.

Sopir yang panik hendak lari, tapi Zhiyuan juga menjatuhkannya dengan satu pukulan.

Keduanya terkapar dan tidak akan bisa bangun sampai pagi.

Baru setelah itu Zhiyuan mendekati mobil dan melihat Liu Zhiya. Gadis itu terkulai lemah, wajahnya pucat pasi dengan nafas yang tersengal-sengal.

'Sungguh sial,' pikirnya. 'Kalau kau bukan adik istriku, maka aku tidak pernah menyelamatkanmu setelah semua sikap menjengkelkanmu itu.'

Zhiyuan akhirnya menemukan sebotol air mineral di bagasi mobil. Perlahan ia menegukannya sedikit demi sedikit ke mulut Liu Zhiya.

Liu Zhiya sempat membuka mata, samar melihat Zhiyuan yang sedang memeluknya. Panik, ia ingin berteriak, tapi tubuhnya terlalu lemah dan kembali pingsan tak lama kemudian.

Zhiyuan pun menelepon ambulans, memberi keterangan singkat lalu menutup telepon.

....

Tiga jam kemudian, di rumah sakit umum. Liu Zhiya membuka matanya perlahan. Ia melihat langit-langit putih, lalu terperanjat dan bangkit duduk.

Ia menemukan dirinya sudah berganti pakaian pasien, sementara gaun yang dikenakannya semalam tergeletak di samping ranjang dalam kondisi robek parah.

Melihat itu, wajahnya seketika pucat. Hatinya tenggelam. 'Apa yang sebenarnya terjadi semalam?'

Potongan ingatan muncul. Sore sebelumnya, ia baru saja menolak Lee Chang, anak orang kaya yang selalu mengejarnya. Ia marah, menghardiknya, bahkan mengutuknya.

Tak disangka, pria itu benar-benar mendendam dendam begitu dalam. Saat ia selesai lembur dan hendak pulang ke asrama, Lee Chang mencegatnya di depan perusahaan.

Ia dipaksa masuk mobil, disuapi sesuatu, lalu tak ingat apa-apa lagi.

Memikirkan itu, Liu Zhiya tak kuasa menahan tangis. Hatinya remuk, merasa seakan dirinya benar-benar sudah dipermalukan.

Usianya masih remaja, bagaimana dia bisa melanjutkan hidup jika hal itu benar-benar terjadi?

Tiba-tiba ia teringat sesuatu. “Ngomong-ngomong… Zhiyuan. Saudara iparku yang tak berguna itu, yang cuma bisa mengandalkan perempuan… bukankah aku sempat sadar sebentar dan melihat dia?”

Wajah Liu Zhiya seketika memucat, pikirannya berputar. Saat itu, Zhiyuan memang sedang memeluknya… mungkinkah dia juga terlibat?

“Pasti… pasti dia!” batinnya.

Mengingat bagaimana selama ini ia selalu muak dengan Zhiyuan yang pengecut dan tak berguna, Liu Zhiya merasa mual, seolah-olah baru saja menelan seekor lalat.

“Jangan bilang aku benar-benar dilecehkan oleh sampah itu?!”

Air matanya makin deras. Namun tiba-tiba ia menyadari, pakaian dalamnya masih utuh. Ia tertegun.

“Atau mungkin… tidak terjadi apa-apa?”

Untuk memastikan, ia dengan panik menanggalkan celananya dan memeriksa tubuhnya. Nafasnya tercekat, lalu perlahan lega.

Kehormatannya masih utuh.

“Kalau begitu… apa sebenarnya yang terjadi semalam?” pikirnya bingung.

Ia buru-buru membeli sepasang pakaian di supermarket kecil dekat rumah sakit. Tanpa bertanya apapun pada dokter, Liu Zhiya langsung meninggalkan rumah sakit setelah membayar biaya perawatannya.

Liu Zhiya tak sanggup menceritakan hal ini pada siapa pun. Namun itu bukan berarti dia akan diam saja.

Ia menggenggam ponselnya erat-erat. “Aku harus lapor polisi. Siapa pun yang mempermalukanku, akan menerima balasan yang setimpal. Terutama… saudara ipar itu. Bahkan kalau dia gagal memperkosaku sekalipun, dia tetap harus masuk penjara!”

....

Saat Zhiyuan akhirnya pulang dengan langkah letih, jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi.

Di ruang makan, Liu Yuxin dan Liu Hong, sedang sarapan. Melihat Zhiyuan yang baru pulang setelah menghilang semalaman, keduanya langsung marah besar.

“Zhiyuan, kau benar-benar semakin berani!” Liu Hong menghentakkan tangannya ke meja. “Di rumah saja kau tidak bisa cari uang, sekarang malah berani keluyuran semalaman. Keluar dari keluarga Liu! Aku tidak pernah melihat laki-laki sepengecut kau. Keluar!”

Bahkan Liu Yuxin, yang biasanya menjaga wibawa, tak kuasa menahan kekesalannya. “Seharusnya aku tidak setuju membawamu ke perusahaan. Katamu kau ingin membantuku, tapi begitu sampai disana kau malah hilang entah ke mana. Kau benar-benar mengecewakanku, Zhiyuan...”

Zhiyuan, yang sudah berjibaku semalaman, hanya merasa letih. Ia tahu percuma menjelaskan apa pun pada mereka. Apa pun yang ia lakukan, selalu dipandang salah.

Jika ia bercerita tentang membantu Liu Yuxin menagih utangnya. Bukannya dihargai, mungkin malah dimarahi karena dianggap ikut campur dan berkata omong kosong.

Dengan kepala berat, Zhiyuan hanya menggeleng lalu masuk kamar untuk tidur.

Melihat sikap acuh itu, Liu Hong makin meledak. “Yuxin, lihat sendiri! Dia sama sekali tidak punya sikap seorang laki-laki. Siapa tahu semalaman dia malah selingkuh!”

Wajah Liu Yuxin pun merona marah bercampur kecewa. Ia menggigit bibir bawah, merasa benar-benar dirugikan.

Sebenarnya, ia sendiri memang memandang rendah Zhiyuan, tapi tak menyangka sampai sebegini buruknya.

“Bu… aku akan serius mempertimbangkan perceraian. Aku tidak mau sarapan dulu. Aku harus berangkat kerja.” Ucapnya dengan nada getir.

Liu Yuxin menaiki mobilnya ke perusahaan. Begitu tiba di kantor, Zhou Ziyi dari bagian keuangan langsung menemuinya dengan wajah sumringah.

“Nona Yuxin, aku ada kabar baik! Ingat Liu Dong yang pinjam 3 juta dari perusahaan tahun lalu? Semalam dia sudah mengembalikannya.” Zhou Ziyi menyerahkan tanda terima dengan senyum lebar.

1
Jujun Adnin
kopi mendarat
Prajapati
author koplak.hanya segini kemampuanmu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!