NovelToon NovelToon
Dia Sang Pemberi Warna

Dia Sang Pemberi Warna

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:448
Nilai: 5
Nama Author: ynt ika

kisah ini bercerita tentang seorang gadis cantik nan ceria, yang hidup bergelimang kasih sayang dari orang tuanya, sampai di titik di mana ayahnya membawa seorang wanita ke dalam rumahnya dan menghancurkan segalanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ynt ika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pertemuan

Nindi mengemudikan motornya dengan kecepatan sedang, menikmati angin malam yang sejuk, dengan sinar rembulan menghiasi jalan malam itu.

Nindi membelokkan motornya ke arah hutan Utara tempat di mana markas mafianya berdiri kokoh.

Melihat motor yang di kendarai oleh sang lady, semua penjaga membungkukkan badan, menyambut kedatangan pemimpin mereka.

" Lady " Nindi menganggukkan kepalanya berlalu masuk ke dalam bangunan yang berkamuflase itu. Bangunan yang tampak tak terawat dari kejauhan.

Markas milik Nindi juga terdapat taman bunga mawar dan pagar yang berdiri kokoh, karena pagar itulah para penjaga tidak terlihat dari kejauhan tetapi jika dari dekat maka mereka akan melihat jelas jika ada orang di sana.

Nindi menuju ruang pertemuan para inti Red Moon. Ruangan yang hanya bisa di masukin oleh mereka para petinggi jika untuk pertemuan besar besaran maka akan di lakukan di aula yang mampu menampung semua anak buahnya.

Ceklek

Terlihat sudah ada yang menunggunya di sana. Nindi berjalan mendekati mereka mendudukkan dirinya di salah satu kursi yang berhadapan langsung dengan mereka semua.

" Apa yang kalian temukan " Ucap Nindi dengan menatap datar orang-orang itu. Steve memberikan amplop coklat yang berisi informasi yang ia dapatkan selama beberapa hari ini.

" Semua informasinya ada di dalam amplop itu lady " Ucap Steve. Nindi membuka amplop itu melihatnya secara seksama.

" Hmm bagus, terimakasih Steve " Ucap Nindi menatap Steve. Steven yang mendengar itu merasa tidak enak bagaimanapun ini memang tugasnya.

" Tidak usah berterimakasih kasih lady, ini sudah tugas saya dalam mencari informasi yang anda inginkan " Jawab Steve

" Baiklah. Bagaimana orang itu? " Tanya Nindi menatap Keneisha.

" Sudah ada di ruang bawah tanah lady sesuai dengan permintaan anda " Jawab Keneisha tersenyum jahil. Nindi yang melihat itu memutar bola matanya malas.

" Singkirkan senyum jelek mu itu. Ckk menyebalkan " Dengan menatap Keneisha sinis. Keneisha tersenyum lebar melihat sikap sahabat sekaligus pemimpinnya itu.

" Apa masalahmu dengannya? hmm " sambil menaik turunkan alisnya. Nindi membuang nafasnya kasar merutuki kebodohannya yang tak bisa menahan amarahnya.

" Buang pikiran kotormu itu nona Keisha, dia memang pantas mendapatkan itu beraninya membuat pasiennya menunggu, Dokter sialan " Ucap Nindi datar tetapi tersimpan amarah di dalamnya.

Keneisha terkekeh dalam hati, sedangkan dua orang pria yang tidak mengerti maksud dari omongan mereka memilih diam sambil mendengarkan, walaupun rasa ingin tahu besar dalam diri mereka, tetapi kembali lagi mereka memilih diam.

" Apa kau sudah mendapatkan informasi tentang di mana letak markas mereka? Steve "

" Ya lady markas mereka terletak di sisi barat hutan selatan lady " Jelas Steve. Nindi yang mendengar itu menyunggingkan senyum tipis .

" Hmm terus pantau situasinya besok malam kita akan menyerang markas mereka dan ya cari informasi tentang tempat tinggal mereka Steve "

" Baik lady "

" Bawah Mafioso kita sekitar 50 orang tingkat 2 dengan persenjataan lengkap dan 10 orang pemanah. kita tidak bisa memandang remeh mereka walaupun kita jauh lebih di atas mereka, tetapi pemimpin mereka cukup diwaspadai " jelas Nindi. Mereka menganggukkan kepala ringan.

" Baiklah nanti kita lanjutkan lagi. Besok kita akan berkumpul untuk mengatur strategi. Jadi persiapkan diri kalian. " Nindi menatap mereka berempat dengan datar.

" Aku harus kembali ke rumah sakit menemani ayahku. Jaga markas ini dan pantau terus situasinya jangan sampai Lengah " Nindi berdiri berjalan keluar di ikuti oleh Keneisha dan Anjani yang juga akan pulang ke rumah mereka.

" Besok adalah hari libur. Aku ingin berbelanja untuk mengisi mansion baruku. Apa kalian ingin ikut? " Menatap mereka berdua. Kini mereka sudah sampai di pelataran luar markas bergegas untuk pulang.

" Jadi kau sudah membeli mansion baru? " Tanya Anjani menatap Keneisha penuh tanda tanya.

" Iya. Kak luky yang membantuku membeli "

" Lalu sekarang di mana dia? Sudah lama aku tidak bertemu dengannya " Tanya Keneisha. Terakhir kali mereka bertemu dengan Luky adalah saat pemakaman Tante Alana.

" Di rumah sakit sedang menjenguk Dady. Aku harus pergi sekarang. Kalian pulanglah ini sudah malam jangan singgah di manapun. Sampai jumpa besok girls " Ucap Nindi menaiki motornya meninggalkan mereka yang juga sudah memasuki mobil masing-masing untuk pulang.

Dalam perjalanan pulang Keneisha melihat seseorang tengah membuntuti mereka dengan menggunakan motor sport.

Keneisha menekan tombol yang akan menghubungkan antara mobilnya dan mobil adiknya. Jadi kalaupun tak ada ponsel mereka masih bisa saling berkomunikasi melalui fitur itu.

" Kak. Sepertinya motor itu mengikuti kita " Ucap Anjani melihat ada empat motor yang mengikuti Mereka.

" Iya kakak tau tambah kecepatan mobilmu, untuk sekarang biarkan saja mereka. Ini sudah hampir larut momy pasti menghawatirkan kita " Ucap Keneisha lembut pada adiknya. Ya beginilah Keneisha jika berhadapan dengan adiknya, dia akan bersikap penuh kelembutan dan kasih sayang. Tak jarang dia terus memanjakan adiknya dengan menuruti semua permintaannya.

" Baiklah kakak " Jawab Anjani.

Mereka melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh hingga membuat para pemotor itu kehilangan jejak mereka.

Mereka memasuki pelataran mansion mewah dengan yang dominan berwarnah putih dan hitam.

Keneisha turun dari mobilnya menghampiri adiknya. " Kau tidak apa-apa kan Baby Girl " Tanya Keneisha memeriksa kondisi tubuh adiknya, takut jika ia terluka padahal sudah jelas tak ada penyerangan tadi, tapi justru itulah yang membuat Anjani sangat menyayangi kakaknya itu.

" Aku tidak apa-apa kakak " Jawab Anjani dengan tersenyum manis menatap kakaknya itu. Keneisha memeluk adiknya mengusap lembut surai rambut panjangnya itu.

" Syukurlah, mari kita masuk mungkin mami dan papi menunggu di dalam " Ucap Keneisha menggandeng lembut tangan Anjani yang mengikuti saja kemanapun kakaknya membawanya.

Memasuki pintu utama terlihat sepasang pasangan tengah duduk di ruang keluarga.

" Kami pulang " Mendengar suara putrinya kedua orang itu membalikkan badannya badannya menatap mereka berdua.

" kalian dari mana saja? Kenapa baru pulang jam segini? " Cecar ibunya terhadap mereka. Mendengar itu Keneisha tersenyum manis.

" Tadi ada sedikit urusan mami. Maaf sudah membuat mami dan papi menunggu, tapi kami baik baik saja "

" Baiklah sekarang kalian makan dulu mami sudah masak tadi setelah itu bersih bersih dan tidur "

" Baiklah " Jawab mereka serempak. Keneisha berjalan masih dengan menggenggam tangan adiknya. Melihat itu kedua orangtuanya hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah Keneisha.

Setelah makan malam mereka berpamitan kepada orang tuanya menuju kamar masing-masing untuk beristirahat, karena besok mereka akan menemani Nindi berbelanja.

Setelah lama berkendara terlihat motor sport memasuki pintu utama rumah sakit menuju ke ruangan ayahnya.

" Bersiaplah pertunjukkan akan segera dimulai. Kita lihat siapa yang menang kali ini " batin Nindi

Hai hai semua semoga suka ya sama ceritanya 🤗

Jangan lupa tinggalkan jejak. Mau kasih masukan juga boleh banget 😉

terus dukung author ya...

Terimakasih 👑👑👑

1
Gohan
🙏Tolonggg thor, update secepatnya!🙏
Edwin Edwin Hamid
lumayan
Gatita✨♥️😺
Pengen lebih banyak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!