NovelToon NovelToon
My Wife Is Arumi

My Wife Is Arumi

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Konflik etika / Pengantin Pengganti / Keluarga / Romansa / Mantan
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Mungkin berat bagi wanita lain menjalankan peran yang tidak ia inginkan. Tetapi tidak dengan Arumi yang berusaha menerima segala sesuatunya dengan keikhlasan. Awalnya seperti itu sebelum badai menerjang rumah tangga yang coba ia jalani dengan mencurahkan ketulusan di dalamnya. Namun setelah ujian dan cobaan datang bertubi-tubi, Arumi pun sampai pada batasnya untuk menyerah.

Sayangnya tidak mudah baginya untuk mencoba melupakan dan menjalani lagi kehidupan dengan hati yang mulai terisi oleh seseorang. Perdebatan dan permusuhan pun tak dapat di hindari dan pada akhirnya memaksa seseorang untuk memilih diantara mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20. Perubahan Dadakan

Bab 20. Perubahan Dadakan

POV Arumi

Ya Tuhan! Bisa kurasakan hembusan napasnya menerpa wajahku. Hangat dan berbau mint yang menyegarkan.

"Kamu tidak apa-apa?"

Aku terlena sesaat.

"Kamu mau apa? Apa ada yg kamu butuhkan?"

Tanya ku cepat dan perlahan menggeser tubuhku. Semoga saja suara gemuruh detak jantung ku tidak terdengar olehnya.

"Ada yang bisa aku bantu?"

"Eeh..."

Yang benar? Apa aku tidak salah dengar? Apa dia salah makan?

"Tidak apa-apa, aku bisa sendiri kok," Ujar ku.

"Tidak apa. Yang ini, mau di tuang kemana?"

Dimas menunjuk pada panci berisikan kukusan dimsum. Entahlah, ada angin apa dia ingin membantuku pagi ini. Tidak biasanya dia seperti ini.

"Itu kukusan dimsum. Kamu bisa mengambil isinya dan di pindahkan perlahan ke piring. Hati-hati, itu panas." Ujar ku lagi.

Dimas mengikuti arahan ku. Perlahan dia memindahkan dimsum ke wadah piring yang sudah aku sediakan.

Sembari sesekali memperhatikan dirinya, aku melanjutkan kegiatanku. Menyelesaikan masakan yang tadinya sempat terhenti sesaat.

"Kamu buat nasi goreng?" Tanya Dimas setelah dia selesai memindahkan dimsum.

"Iya. Apa kamu tidak suka? Atau kamu mau di buatkan sarapan yang lain."

"Tidak. Itu saja. Aku ingin mencobanya."

"Kamu duduk saja. Ini sudah hampir selesai sebentar lagi." Ujar ku karena rasanya dia terus menempel padaku.

"Biarkan aku siapkan piring dan gelas kita."

Entah kenapa mendengar kata 'kita' yang di ucapkan olehnya membuat aku berdebar. Ini tidak pernah terjadi. Bahkan sampai semalam saja dia masih dingin padaku.

Apa dia mendapatkan wangsit ya? Atau jangan-jangan dia kepalanya terbentur? Atau lebih parah lagi, dia reinkarnasi orang lain seperti yang di novel-novel itu? Oh, tidak!!

"Uhuk... Uhukk.. Uhukk!!"

"Kamu tidak apa-apa? Kamu sakit?"

Dimas beranjak dari duduknya.

"Aku tidak apa-apa." Kataku sambil mengangkat tangan sedikit memberi tanda pada Dimas kalau dia tidak perlu khawatir.

Aku tersedak air liur ku sendiri sampai terbatuk-batuk mengkhayalkan apa yang terjadi pada Dimas karena dia berubah drastis begini. Aneh menurut ku, meski dalam hati aku senang mendapat perhatiannya seperti ini.

Apakah seperti ini yang di rasakan Renata? Lalu bagaimana rasanya bila di cintai oleh Dimas? Andai aku orang yang beruntung itu.

Perlahan aku mengatur napasku. Lalu mematikan kompor dan menyiapkan nasi goreng yang sudah aku masak ke piring yang di siapkan oleh Dimas.

Dimas sendiri menuangkan air minum ke dalam gelas yang dia siapkan. Lalu kami duduk berhadapan di meja makan untuk menikmati sarapan bersama.

Hanya dentingan sendok sesekali terdengar di antara kami. Biasanya aku yang memulai obrolan saat makan biar tidak sunyi. Namun kali ini aku merasa canggung sekali.

"Enak."

Tiba-tiba Dimas memuji masakan ku. Dan nasi goreng di piringnya pun telah habis lebih dulu. Aku tertegun dengan mulut masih penuh nasi di dalamnya.

"Mulai sekarang, aku tidak akan melewatkan sarapan dan makan malam ku di rumah. Dan kalau tidak sibuk, aku akan menyempatkan diri untuk makan siang di rumah."

Ku telan bulat-bulat nasi yang belum ku kunyah sepenuhnya. Segera aku ambil minum untuk melancarkan jalannya makanan menuju ke lambung karena sesak terjejal makanan bertumpuk di dada.

Ucapan Dimas membuat ku benar-benar kehilangan kata-kata. Bahkan aku bingung, ini Dimas atau bukan.

Bayangkan saja orang yang biasanya acuh, dingin dan cuek berubah sedrastis ini. Bahkan aku sampai mencubit pahaku meyakinkan ini bukan mimpi.

Sungguh membingungkan bukan? Padahal belum lama dia memberitahu ku rencananya untuk bercerai dengan ku. Tapi dalam hitungan hitungan jam, tindakannya berbeda dari ucapannya. Lalu, yang mana yang harus aku percaya?

"Kenapa kamu begini?" Gumam ku.

Tiba-tiba saja tanpa sadar pertanyaan itu terlontar begitu saja. Dan aku yakin Dimas mendengarnya.

"Apa?"

"Tidak apa-apa." Jawab ku masih dengan rasa bingung yang mendera.

Dan Dimas malah tersenyum kepadaku. Bukan senyum getir maupun senyuman sinis, tetapi benar-benar senyuman yang tidak di buat-buat dan terasa nyaman untuk di lihat.

"Hari ini, aku mau mengajak mu jalan-jalan. Pulangnya, kita bisa mampir ke rumah orang tuamu."

Apalagi ini? Padahal baru tadi malam kami dari sana. Kenapa mau ke rumah orang tuaku lagi?

"Kenapa?"

"Kenapa apanya? Tidak boleh ya?"

"Bukan begitu. Tapi kenapa kita kesana lagi? Tadi malam bukannya sudah?"

"Kamu tidak suka sering bertemu dengan orang tuamu?"

"Jujur aku malah senang. Tapi ini benar-benar tidak biasa bagiku kamu bersikap begini." Ungkap ku.

Dimas terlihat menghela napas panjang, namun di akhiri dengan senyum.

"Maaf membingungkanmu. Kamu pasti berpikir aku aneh, karena belum lama aku juga mengatakan kita akan bercerai. Tapi, aku tidak tahu kapan kita akan bercerai pastinya atau mungkin itu tidak akan terjadi, entahlah... jalani saja. Aku ingin mencoba mengenal mu lebih dekat karena kita pun sudah terlanjur menikah. Dan jika setelah di jalani nanti kita merasa tidak cocok, mungkin saja rencana itu bisa terjadi." Ucap Dimas sambil menatapku dalam.

Tidak bisa ku tafsirkan dengan jelas, apa sebenarnya dari tatapannya itu. Dalam sorot mata yang serius itu, ada hawa dingin namun juga harapan. Dan aku mendengar itu seperti sebuah kesempatan, juga peringatan bagiku.

Lalu apa itu artinya kami berdua akan mulai berperan sebagai suami istri yang sebenarnya? Apa perasaan ku terbalaskan?

Tapi yang pasti ada harapan untukku. Dan aku senang mendengarnya. Aku akan berusaha yang terbaik. Aku akan mengejar cinta Dimas. Itulah keinginan ku sekarang.

"Sejujurnya, aku memang ingin membina rumah tangga yang harmonis meski tujuan awal pernikahan kita karena terpaksa. Bagiku, pernikahan itu sakral bukan untuk main-main. Maka dari itu, aku selalu menerima nasib ku dan menjalaninya dengan sebaik mungkin. Baik itu dulu maupun sekarang."

"Maaf melibatkanmu."

"Tidak. Tidak perlu minta maaf. Aku juga yang menawarkan diri untuk terlibat. Haaah... Orang tuaku terlilit hutang yang sangat banyak. Bapak ku di tipu temannya yang juga rekan bisnisnya. Lalu Paman menawarkan diri untuk melunasi hutang kami, dengan syarat aku harus menikah dengan mu menggantikan Renata. Aku terlihat gampang bukan?"

"Berapa banyak hutang orang tua mu?"

"Aku tidak tahu persis berapa banyak. Yang pasti, kami sampai tidak memiliki tabungan. Harta yang bisa di jual kami jual. Bahkan rumah nyaris di sita, dan itu juga belum bisa melunasi hutang yang ada."

Dimas tampak berpikir. Mungkin dia sedang mencerna kata-kataku.

"Sudah..., jangan dipikirkan. Lagi pula itu sudah berlalu." Ujar ku.

Aku lalu beranjak berdiri untuk membereskan wadah kotor bekas sarapan kami. Dimas ikut berdiri dan membantuku membereskan.

Ku lihat arah pandangnya mengamati wajan yang masih menyimpan banyak nasi goreng. Aku tersenyum, lalu meletakkan piring kotor ke wastafel.

"Aku memang membuat banyak untuk Bibi juga, Pak Hasan dan satpam yang berjaga."

Dimas menoleh padaku dan mengangguk. Sepertinya dia setuju atas apa yang aku lakukan. Syukurlah...

Bersambung...

Jangan lupa dukung Author dengan like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
harusnya pak hasan memberi inpo pada dimas
💜Bening🍆
inginku menjambak org🙄 tutor dong jambak online tokoh dlm novel😏
hari ini apes bener arumi.. bertemu org2 ##$$@## dpt tlp dr pamannya yg juga sama2 ##$@##$🙄
suka dgn gaya rumi yg tdk mudah memperlihatkan kelemahannya pd lawan bicara yg pd nyebelin itu..meski dlm hatinya remuk redam... pasti berat bagi rumi dlm situasi yg spt ini.. semangat arumi... semoga semua masalah cpt berlalu n kamu bisa hidup dgn lbh baik kedepannya
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kalo takdirnya justru dimas tak dgn keduanya bagaimana?
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
merebut..?? bahkan kalian yg memberi kesempatan utk masuk dn ada diposisi arumi ini sekarang
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
lah kamu sendiri yg memberi kan posisi itu pada Rumi,jadi jangan harap Kemabli🙄
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
kirim pesan aja Arumi,biar rindu mu terobati
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
kenapa gak ajak saja arumi
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
kamu pantas rum bersama Dimas
Liana CyNx Lutfi
Apakah dimas memang sengaja dibkin sibuk sama ayahnya biar gk ketemu arumi
🏘⃝Aⁿᵘ🍒⃞⃟🦅ᴳᴿ🐅.🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Kᵝ⃟ᴸ
emangnya posisi kursi yg bisa disingkirkan 😤
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
udh mulai ada ancaman nih dari Renata,,,
💜Bening🍆
susah ini... dah lg dimas sibuk sampe lupa kabar2.. arumi lg kondisi ngedown minder dgn posisinya sbg istri dimas eh nongol si renata...
💜Bening🍆
boleh slepet si renata gak🙄🙄
kamu yg ninggalin dimas... tp sekarang malah gk tau malu minta balikan... maksudmu piye? jgn takut arumi lawan aja itu si renata.. bkn kamu yg salah.. dia yg ninggalin dimas jd jgn kepengaruh sama renata...
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kalopun harus mengingat, kamu duluan yg ninggalin dimas
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kalimantan belum ya, mana tau mampir rumah othor
LaQuin On/Off🦋: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
sadar diri sadar posisi lebih baik rum
🏘⃝Aⁿᵘ🍒⃞⃟🦅ᴳᴿ🐅.🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Kᵝ⃟ᴸ
kan .kan... penasaran mom😤😤😤
kpn up nya
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
pasti Renata nih yg minta ketemuan
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
astga jomblo abadi/Facepalm/
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
ciee kangen berat juga ya Dimas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!