Zihan, adalah seorang gadis yang dibawa ke dunia asing oleh penguni asli dunia itu. sebuah dunia pararel yang di huni oleh siluman dan praktisi saja. dengan sistem kerajaan. gadis itu dibawa untuk dijadikan wanita persembahan oleh salah satu siluman yang menyamar menjadi manusia di dunia asal Zihan.
siapa sangka, ia justru mendapatkan keuntungan dan hal tak terduga saat itu.
akankah Zihan kembali ke dunia asal nya? atau justru memilih tetap tinggal di dunia asing itu?
ayoo, cari tau.. 😚
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bono Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tragedi
di tepi tebing curam itu, Arsenio begitu panik juga sedikit putus asa. melihat kondisi Zihan yang benar benar meresahkan. bagaimana tidak?! disaat kejadian itu, Zihan baru saja sembuh dari luka nya. di saat itu juga, Arsenio baru saja mulai merasa akrab dan nyaman bersama Zihan. tapi kini, jarak mereka seperti sangat jauh. bahkan arsenio tak mampu menjangkau nya.
" bertahanlah sebentar lagi Zihan.. aku akan turun sekarang! " teriak Arsenio setelah ia sudah bersiap untuk turun, sesaat setelah bala bantuan datang dengan peralatan lengkap.
" arseeen... aku tidak sanggup lagi... " ujar Zihan dengan bibirnya yang sudah mulai menggigil.
namun, Arsenio tidak ingin pesimis.. ia tetap terus menuruni tebing itu dengan tali yang sudah melekat padanya. dengan tetap hati hati, ia mempercepat menuruni tebing curam itu.
Zihan sesekali melihat ke atas untuk memastikan Arsenio sudah berada di dekat nya. namun, sayang nya, harapan dan kenyataan berbeda.. meski ia berharap dapat segera naik ke atas tebing bersama Arsenio, tapi kenyataan nya ia justru tak sanggup bertahan lagi.
jari jari lentik tangan nya mulai melemah. satu persatu kehilangan kekuatan nya untuk tetap berpegangan pada batang pohon. dan tepat sebelum Arsenio menggapai tangan Zihan, justru di saat itu semua jari Zihan terlepas dari batang pohon. ia pun terjatuh semakin dalam dengan keadaan tak sadarkan diri.
" Zihaaaannn!!! " teriak keras Arsenio menggema di sisi tebing.
Semua penjaga dan bala bantuan yang menunggu di atas, sampai terkejut mendengarnya. berbeda dengan mereka yang memang memantau keadaan kedua nya di pinggir bibir tebing. mereka justru diam membeku tak mampu berkata saat melihat Zihan terjatuh semakin dalam.
" apa yang terjadi?! kenapa tuan berteriak begitu keras?! " tanya salah satu dari mereka yang mendengar teriak tuan nya.
" aku juga tidak tau, ayo kita lihat?! " ajak teman nya. mereka pun mendekati sisi bibir tebing untuk memastikan nya.
sedangkan Arsenio, ia memukul mukul badan tebing itu, karena merasa bersalah juga menyesal karena terlalu lama menolong Zihan. airmata nya mengalir begitu saja, namun tak terlihat karena guyuran air hujan yang membasahi seluruh tubuh dan wajah nya.
disaat Arsenio menangisi Zihan, dan menyesali kesalahannya... tiba tiba....
terdengar kepakan sayap bergerak perlahan yang begitu nyaring terdengar.
bugh bugh.. bugh bugh.. bugh bugh..
" tuan penguasa..!!!! coba lihat itu!!!!!! " teriak salah satu prajurit Arsenio.
Arsenio yang mendengar itu pun langsung mendongak dan melihat arah jari telunjuk anak buah nya itu mengarah.
dan benar benar GONG!!!!!! ia melihat sendiri tubuh mungil Zihan telah melayang layang diudara dalam genggaman kaki siluman burung Rajawali. segera ia menuju ke atas tebing untuk meneriaki siluman burung itu yang membawa Zihan.
siluman Rajawali pun melirik dengan sorot mata yang tajam. meski di dunia pararel itu, Arsenio adalah tuan penguasa, namun ada beberapa siluman ya tidak menyetujui nya. sehingga mereka selalu menentang nya.
Arsenio yang sudah berada di atas tebing, ia berteriak langsung pada siluman burung Rajawali itu.
"heeeii!!! kau siluman burung.. bawa gadis itu kesini segera! " teriak Arsenio sudah hilang kendali.
mendengar teriakan itu, siluman Rajawali justru semakin mempercepat ritme kepakan sayapnya. ia berencana untuk segera pergi dari hadapan mereka tanpa peduli dengan teriakan Arsenio yang tidak lain adalah tuan penguasa atas dirinya juga.