Kirani Anastasia adalah gadis yang bisa di bilang kaya di kota itu, tapi nasib buruk menimpah nya di usianya menginjak 18 tahun. Perusahaan keluarganya di ambang kebangkrutan, hingga membuatnya terpaksa harus menikah dengan seorang CEO perusahaan ternama yang akan menyelamatkan perusahaan keluarganya, yang bernama Marvin Jensen.
Marvin Jensen adalah seorang pria dewasa yang berusia 33 tahun, yang tidak pernah percaya cinta, dia selalu bergonta-ganti teman ranjang setiap saat, dia bahkan tidak pernah menghargai wanita karena di matanya semua wanita itu murahan. Apalagi termasuk Kirani Anastasia yang rela menikah dengannya demi uang, untuk menyelamatkan perusahaan keluarganya.
Jadi bagaimana nasib Kirani Anastasia selanjutnya???....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ita sweet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MALAM INI KITA BERPESTA
Setelah puas berkeliling mall tersebut, Zara dan Ryan menuju restoran yang ada di mall itu.
Setelah memesan makan, Zara dan Ryan menikmati makanan sambil ngobrol.
"Bagai mana Za, setelah sekian purnama baru pulang, apa makanan indo masi cocok di lidah mu?" tanya Ryan sambil menyuap makanannya.
"Iya dong Ryan, makanan tanah air gak ada tandingannya" jawab Zara lalu menaikkan satu jempolnya.
"Za kamu mau tau tentang istri Marvin" ucap Ryan berubah serius.
"Iya aku ingin tau siapa dia sebenarnya?" tanya Zara dengan sendu.
Ryan menghabiskan makannya lalu mulai bercerita, "Sebenarnya pernikahan Marvin dan Kirani di awali dengan pernikahan bisnis, awalnya tidak ada yang saling mencintai dan Marvin seperti yang kamu tau dia tidak pernah menghargai wanita, tapi seiring berjalannya waktu Marvin mulai tertarik dengan Kirani dan tidak pernah berkencan lagi dengan wanita-wanitanya" ucap Ryan menjelaskan panjang lebar.
Zara terkejut mendengar semua kenyataannya, "Benarkah Marvin bisa berubah" timpal Zara.
"Aku tidak bilang dia berubah, tapi saat ini Marvin sangat menyayangi istri kecilnya itu" balas Ryan.
"Padahal aku selalu berharap Marvin sudah bosan dengan kehidupannya yang gonta-ganti taman kencang dan berpaling padaku suatu hari nanti" sambung Zara.
Di sudut yang berbeda, ternyata Kirani dan Elmira juga ada di restoran itu, terlihat berjalan masuk sambil tertawa.
Tiba-tiba langkah Elmira terhenti, "Itu kan kak Ryan" ucap Elmira sambil melihat ke arah Ryan berada.
Kirani melihat ke arah di mana Elmira melihat dan melihat Zara juga, "Wah itu kan tante yang dari luar negri" ucap Kirani.
"Maksud elo, wanita yang bersama kak Ryan itu" tanya Elmira.
"Iya Ra, tante itu tinggal di rumah gue" jawab Kirani.
"Wat! Kok bisa sih" timpal Elmira.
"Dia sahabatnya suamiku, dan katanya di trauma tinggal sendiri di apartemen" jelas Kirani.
"Tapi dia sangat anggun loh" balas Elmira.
"Iya benar dia memang cantik dan dewasa, ayo ikut denganku" ajak Kirani sambil berjalan menuju meja di mana Ryan dan Zara berada.
"Hai kak Riya dan tante Zara" sapa Kirani dan langsung duduk di kursi yang kosong, di ikuti Elmira juga dudu di samping Ryan.
"Hei nona Kirani, ternyata anda di sini" balas Ryan, membuat Zara melihatnya heran.
"Aduh kak Ryan jangan terlalu formal, gue kan selalu bilang itu" ucap Kirani.
"Kamu istrinya Marvin kan" tanya Zara, pura-pura bertanya.
"Iya tante, gue melihat Ryan disini jadi aku menghampirinya" jawab Zara.
"Maaf Kirani, kamu panggil Zara tante" tanya Ryan.
"Iya dong kan gak salah, kelihatanya dia seusia om Marvin" jawab Kirani dengan gaya masa bodohnya. Membuat Ryan menahan tawanya.
"Hei kamu, sepertinya tertarik dengan Ryan?" tanya Zara melihat Kirani.
"Aku" tunjuk Kirani pada dirinya sendiri.
"Zara! Kamu bicara apa, kamu mau kepala aku di penggal sama Marvin" sahut Ryan.
"Ha...ha...ha... Apa Marvin sekejam itu" timpal Zara.
Kirani terdiam melihat Ryan dan Zara terlihat akrab, sambil berfikir, "Kalian juga sahabatan yah?" tanya Kirani tiba-tiba.
Belum juga Ryan dan Zara menjawab, Elena berbicara, "Kirani ayo kita pergi, katanya mau nemenin gue belanja".
Kirani menoleh melihat Elmira, lalu beralih melihat Ryan dan Zara, "Ya udah kami permisi dulu" ucap Kirani sambil berdiri lalu menarik tangan sahabatnya.
"Apa peluh saya antar Kirani" tanya Ryan.
"Makasih kak Ryan, kami bisa berdua kok" jawab Kirani kemudian meninggalkan restoran itu.
Kirani dan Elmira bejalan bersama di salah satu toko bermerek, "Kirani Tumben banget mau belanja di sini" tanya Elmira sambil melihat pakaian.
"Kayanya gue harus terlihat lebih dewasa deh" jawab Kirani.
"Agar terlihat lebih berkelas dari Zara, iya kan?" timpal Elmira.
"Memang salah, kalau gue takut kalah saing dengan tante itu" balas Kirani.
Elmira menatap Kirani dan memegang pundaknya, "Rani elo gak perlu bersaing dengan wanita lain, suami elo itu tertarik padamu dengan dirimu yang sekarang" nasehat Elmira.
"Tapi Ra, bisa ajakan om CEO itu bosan denganku dan tertarik dengan wanita-wanita baru di luar sana" sambung Kirani.
"Sepertinya ada yang sudah jatuh cinta nih, udah takut kehilangan" ejek Elmira.
"Apa jatuh cinta dengan suami sendiri salah Ra?" jujur Kirani.
"Aduh sweet banget sih, jadi pengen nikah" ucap Elmira, membuat Kirani tersenyum malu.
"Tapi saran aku sih, elo gak perlu bergaya berlebihan" sambung Elmira.
"Terus gue harus ngapain dong?" tanya Kirani.
"Aduh gimana yah, gue kan juga belum ada pengalaman berumah tangga" jawab Elmira.
Tatapan Kirani lalu tertuju pada baju lingerie yang ada di tokoh itu, "Hei lihat di sana Ra" ucap Kirani sambil bejalan di mana baju lingerie itu berada.
Elmira mengikuti langkah Kirani dan melihat baju yang di tunjuk Kirani, "Yah ampun Rani, elo mau pakai baju ini" tanya Elmira dengan terkejut, membuat Kirani hanya mengangguk sambil tersenyum kecut.
"Terserah elo deh, gue jadi geli membayangkannya" sambung Elmira.
"Gue ambil yah, gue harus mencobanya" ucap Kirani sambil mengambil lingerie itu menuju kasir, dan Elmira mengikuti langkahnya.
Sementara itu Marvin sedang berada di perusahaan jansen group dan duduk di kursi kebesarannya.
Tiba-tiba HPnya berdering dan Marvin melihatnya, ternyata pesan pengeluaran dari kartu kreditnya, yang di pakai Kirani tadi untuk belanja.
"Tumben sekali Kirani belanja sebanyak ini" pikir Marvin.
"Mungkin dia baru sadar kalau uang itu adalah miliknya dan harus dia pakai" sambung Marvin dan menyimpan kembali HPnya di atas meja, lalu melanjutkan pekerjaannya.
Tidak lama kemudian pintu di ketuk seseorang, "Masuk" ucap Marvin tampa melihat ke arah pintu.
Setelah pintu di buka, ternyata Ryan dan Zara yang datang dan tampa di suruh, mereka langsung duduk di sofa yang ada di rungan Marvin.
Marvin menghentikan pekerjaannya dan berjalan menuju sofa dan duduk di samping Ryan.
"Bagai mana pusat perbelanjaan yang didirikan jansen group" tanya Marvin pada Zara sambil melihat ke arahnya.
"Luar biasa sangat menakjubkan, tapi kali ini aku tidak ingin membahas pekerjaan Vin, aku ingin berpesta seperti biasa saat aku pulang ke indo" balas Zara.
"Ide yang bagus, sudah lama kita tidak berpesta" timpal Ryan.
Marvin tidak langsung mengiyakan, dia nampak berfikir.
"Ayo lah Vin, aku juga gak akan lama di indo" bujuk Zara.
"Baik lah, Ryan sediakan undangan malam ini kita berpesta" perintah Marvin.
"Siap bos" ucap Ryan sambil menaikkan jempolnya.
*******
Malam pun tiba, Kirani sedang berada di kamarnya dan sudah lengkap dengan baju dinas malamnya yang di belinya tadi di mall.
Kirani menatap dirinya di cermin, terlihat seksi dengan lingerie warna merah yang di pakai.
"Apa ini tidak berlebihan" gumam Kirani.
Kemudian Kirani berjalan mengambil HPnya ingin menghubungi Marvin.