Kesalahan yang tidak sengaja di lakukan oleh putri Lina. di malam kelam di dalam kamar hotel, bersama lelaki yang asing. mampu membuat dirinya hamil , akan tetapi dirinya di usir dari rumah sebab pengakuan dari putri bahwa dirinya sudah tidak perawan lagi.
Karena putri ketahuan tidak perawan lagi oleh ibu dan ayahnya, dirinya di usir dari rumah karena sudah membuat buruk nama baik keluarga nya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sitynaibaho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENJEMPUT SI KEMBAR
PUKUL 11SIANG, WAKTUNYA ANAK ANAK TK PULANG SEKOLAH.
"Apa si kembar sudah pulang jam segini?"isi pesan yang di kirim ke ponsel milik putri.
"Sudah, apakah tuan menjemput mereka,!"balas pesan putri ke ponsel dhanan.
"Biarkan aku yang menjemput mereka, karena pagi tadi aku tidak bisa mengantar ke sekolah!"balas isi pesan itu lagi.
Sampai di sekolah, si kembar sudah menunggu orang yang akan menjemputnya, bahkan anak anak yang lain sudah di jemput oleh ayah mereka. tiba tiba datang kah si gendut yang suka menjahili si kembar afifah.
"Hei, apa kalian tidak di jemput? kasian tidak di jemput ayahnya, mungkin ayah kalian tidak sayang kalian. lihat aku bahkan diantar jemput oleh ayahku!"mendengar ucapan si gendut itu, afifah langsung menangis di belakang kakaknya.
Karena ada yang menangis buk guru langsung datang menghampiri afifah. "Ada apa anak anak? kenapa temannya menangis."tanya bu giri kepada si kakak kembar.
"Itu buk, si gendut mengejek adik saya, makanya dia menangis."jawab abrian.
Di luar pagar para ibu ibu terkagum kagum melihat ketampanan ayah si kembar.
"Wah cakep nya, kira-kira kesini mau jemput siapa ya?"histeris ibu-ibu yang sedang menjemput anak anak mereka.
"Dady!!!!"afifah langsung berlari memeluk kaki dady nya, karena melihat putrinya mengais dia menatap sang kakak untuk mendapatkan jawaban. "Tidak perlu di hiraukan dady. dasar adik yang cengeng, sudah ayo kita pulang, aku banyak PR yang akan di kerjakan."abrian duluan memasuki mobil milik dady nya, sedangkan dhanan masih ingin tau apa sebabnya sang anak bisa mengais seperti ini.
"Adik tidak boleh mudah menangis, seharusnya di lawan, kakak sudah pernah bilang, jagan mau di tindas, sekarang lihat, sampai sekarang taunya mengadu dan menangis!"katanya dengan dingin sambil melihat kearah depan.
"Maksudnya apa kak? kok adikmu mudah menangis karena di tindas. emang siapa yang berani membuat putri dady menangis. biar dady kasih pelajaran dengan merekalah"serunya dengan berapi api, sebab putri kembarnya mengais karena di usulin oleh teman kelasnya
"Nanti sampai dirumah, adik tidak boleh cerita sama mami, nanti mami mewek juga, pusing kakak menghadapi kalian berdua!"sambung abrian lagi, dan melahirkan bertambah pikiran sang dady, tentang ucapan anak pertamanya.
~
"Kak, bagaimana ini, apakah aku menikah dengannya atau tidak, aku takut sekali kalau dia akan berbuat hal buruk pada kami?"cerita putri kepada fika. itulah yang ingin ia sampaikan sebab sudah dari semalam ia memikirkannya.
"Aku rasa kalian harus menikah, ini juga demi kebaikan si kembar, jika kamu menganggap kakak, adalah kakakmu makan ia kan saja. "jawabnya dengan serius.
"Lalu kakak, apakah akan menerima kak dimas menjadi pacar kaka?"tanya putri.
"Apaan sih, aku masih menunggu dia!"
"Dia? siapa kak? jagan bilang kalau pak danu ya? sudahlah kak, pak danu tidak baik buat kakak, aku sudah melihatnya berjalan dengan pacarnya, dia mantan teman sekaligus sahabatku. aku juga sudah pernah melihat mereka berciuman di perusahaan dady anak anak!"katanya dengan matang.
"Hmmmm"
"Kak ini sudah mau sore. aku pamit pulang, mungkin si kembar merindukan aunty nya jagan lupa main di mansion ya kak, kami selalu ada buat kakak."
"Baiklah, hati hati di jalan. jagan mengebut menyetir mobil!"
"Iya kak, aku pulang dulu daaa!"putri memasuki mobilnya dan langsung g pulang ke rumah milik calon suaminya.
tolong ya jangan ucapkan salam secara Islam!
krna Islam melarang zina!
lah ini cerita seperti melegalkan perzinahan!
bintang music of school dulu.
dan putri hrsnya Dakota dengan wajah imut