NovelToon NovelToon
Sang Bos Dan Sekretaris Tersembunyi.

Sang Bos Dan Sekretaris Tersembunyi.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Mafia / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:25.1k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Demi menutupi identitas aslinya, Elvano Abraham memilih Sena sebagai pendampingnya dalam suatu acara. Sena yang tak menyadari niat Elvano sesungguhnya menerima tawaran tersebut, karena ia pun ingin lebih dekat dengan Elvano.

Tapi Elvano salah, karena pilihannya tersebut malah membawa dirinya terjebak dalam pesona Sena, begitu pula sebaliknya.

Apakah yang akan Sena lakukan setelah mengetahui motif Elvano yang sesungguhnya? Apa mereka akan terus bersama? Atau justru motif Elvano menghancurkan hubungan keduanya?

Yuk! Ikuti kisah Elvano dan Sena yang harus menemukan cinta sejati di tengah banyaknya rahasia dan kesalahpahaman yang penuh dengan ketegangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SBDST 19.

"Brengsek!!"

Pria itu mengamuk di markasnya dengan melampiaskan amarahnya pada beberapa barang yang tidak bersalah.

"Cari tahu siapa yang meminta Dante dan orang-orangnya itu mengusik kesenanganku?!" perintah Rett begitu tajam pada anak buahnya.

Rasa kesal saat insiden di coffee shop yang mengharuskan ia melepaskan Sena benar-benar membuat Rett berang. Dante datang bersama anak buahnya dan memancing keributan dengannya di hadapan Sena.

Rett juga sangat yakin, jika Mr.K lah dibalik pergerakan Dante itu.

"Jadi sebenarnya dia adalah wanitamu, kan?" gumam Rett tersenyum licik. Ia sangat yakin jika Sena adalah orang yang spesial untuk Mr.K. "Seleramu begitu bagus. Cantik, polos, dan sexy." Rett tertawa, bahkan sampai terbahak saat membayangkan wajah cantik Sena. Sekarang ia semakin menginginkan Sena menjadi miliknya.

"Aku pasti akan mendapatkannya. Aku akan membuat wanitamu mendesah hebat di bawah siksaanku, Mr.K!" Rett menegak habis whisky langsung dari botolnya. Ia terlihat bahagia saat membayangkan Sena dengan diiringi fantasi liar yang ada di dalam kepala kotornya.

*

*

*

Elvano kembali masuk setelah menerima telepon di balkon. Ia mendekat pada Sena dan mendaratkan ciuman di kening wanita itu. Cukup lama, dan Sena hanya diam merasakan sesuatu yang entah apa tepatnya.

"Aku harus pulang. Semua barangku untuk bekerja ada di apartemen."

"Jangan kembali ke apartemen itu. Aku sudah mencarikan apartemen lain. Tracker juga sudah memindahkan semua barangmu ke sana."

"Biar apa?" tanya Sena heran pada Elvano.

"Aku tidak ingin kau bertemu Rexi ataupun Rett lagi. Terutama Rett, dia pria yang sangat berbahaya dan kau harus menjauhinya."

Sena menatap pada Elvano. Ia tidak masalah jika harus pindah apartemen demi keselamatannya.

"Apa malam itu karena perbuatannya?" Sena teringat dengan kejadian yang akhirnya membuat ia menghabiskan malam bersama sang atasan.

"Hm. Dia menargetkanmu."

Heroin!

Sena langsung bergidik saat suara yang persis seperti pria di coffee shop itu kini terlintas di kepala dan terdengar di telinganya.

"Ada apa? Apa dia sempat menyakitimu?"

"Tidak. Aku hanya merinding mengingat suaranya." Sena tersenyum kecil, ia mengusap lengannya dan hal itu membuat Elvano lekas memeluknya.

"Kau berani mengingat suaranya?"

"Jangan seperti anak-anak, El!"

Elvano tidak mendengarkan ucapan Sena, dengan cepat ia sudah meraih dagu Sena dan melumat bibir wanitanya itu.

"Kita akan pergi bersama ke kantor."

"Tidak! Aku tidak mau menjadi perhatian para karyawan. Kejadian kemarin, aku yakin sudah menjadi perbincangan di antara mereka."

Sena yakin para karyawan membicarakan tentang ia yang tiba-tiba saja dipeluk oleh bos mereka, Elvano di lobby perusahaan.

"Kau tidak suka? Aku bisa langsung memecat mereka."

"Jangan bertindak konyol, El. Itu bukan salah mereka!"

"Jadi salahku karena memelukmu, begitu?"

Sena mencebik. Ia terlihat geram dengan Elvano yang seperti tidak mau mengalah. "Ya, salahmu."

"Tapi aku tidak bisa dipecat."

Astaga! Sena mendesah frustasi, ia memukul lengan Elvano dan melepaskan pelukan pria itu.

"Sudahlah. Aku ingin pulang!"

"Baiklah, aku akan mengan..."

"No! Minta orangmu saja yang mengantarku. Aku akan terlambat jika harus menunggumu bersiap dulu di sini!"

Elvano tidak bisa berkutik saat Sena sudah keras dengan keinginannya. Ia segera meminta anak buahnya untuk mengantar sekaligus menjaga Sena saat pulang ke apartemen barunya dan pergi ke perusahaan.

"Tempatkan beberapa orang disekitarnya. Aku tidak mau lagi mendengar Rett ataupun Rexi berada di sekitar Sena." Elvano menghubungi Tracker setelah Sena pergi meninggalkan apartemennya.

"Baik, Tuan," jawab Tracker langsung. Ia sudah berada di perusahaan karena Elvano yang meminta asisten pribadinya itu tidak berada di sekitarnya selama ia menghabiskan waktu hanya berdua dengan Sena.

Elvano langsung bersiap. Ia akan pergi ke perusahaan dengan terpisah dari Sena, sesuai dengan keinginan wanitanya.

*

*

*

"Heh, simpanan!"

Sena menghentikan langkahnya dan menoleh pada sumber suara.

Baru saja Sena tiba di ruang kerjanya, Bianca sudah berdiri dengan tatapan tajam, menyambut kedatangannya. Bianca mendekat dan bersedekap dada di hadapan Sena, salah satu team sekertaris yang bagi Bianca adalah bawahannya, ia dan Sena tidaklah setara.

"Kau jangan merasa istimewa setelah Tuan Elvano memelukmu di depan semua karyawan!" tekan Bianca dengan tajam. Netranya melebar menatap Sena yang memasang wajah biasa saja. "Aku yakin kau itu hanya dijadikan teman main, pelepas lelah, bukan kekasih selayaknya pasangan lain. Tuan Elvano itu tidak mudah dekat dengan seorang wanita. Apalagi wanita seperti dirimu!"

Karena bekerja cukup lama di NAV Corp bersama Elvano Abraham, Bianca merasa sudah begitu hapal, bagaimana karakter sang bos terutama terhadap seorang wanita.

Elvano tidak mudah membuka diri, apalagi jika sampai harus menjalin hubungan dengan bawahannya sendiri, itu sangat mustahil menurut Bianca.

"Ternyata kau sangat mengenal El," ucap Sena yang semakin membuat Bianca membulatkan matanya.

Sena menyebut atasan mereka dengan sebutan El?

"Lancang sekali kau menyebut Tuan Elvano seperti itu! Kau bukan siapa-siapa, Sena! Ingat posisimu!"

Bianca habis kesabaran menghadapi Sena. Ia sudah kesal karena perasaan cemburu yang menggerogotinya, kini ditambah dengan sikap Sena yang seakan menantangnya.

"Aku sangat sadar diri, Bianca. Aku adalah team sekertaris Elvano, sekaligus... KEKASIHNYA."

Deg!

Wajah Bianca memerah mendengar ucapan Sena yang penuh dengan rasa percaya diri itu. Ia sudah ingin membalas Sena, tapi kedatangan Tuan Tracker menghentikan niat Bianca.

"Nona Sena, Tuan Elvano memanggil Anda."

Sena tersenyum sinis pada Bianca yang sudah menganga mendengar jika Elvano mencarinya.

"Menyingkirlah, kau menghalangi jalanku untuk pergi ke ruangan kekasihku."

Bianca mengepalkan tangannya, dan dengan terpaksa ia menepi, memberi ruang untuk Sena bisa pergi.

Sena tak kalah kesal dari Bianca. Mendapati ucapan rendah dari Bianca sungguh membuat Sena marah. Karena itu ia dengan spontan mengaku sebagai kekasih dari Elvano di hadapan sekretaris senior itu.

Masuk ke dalam ruang kerja Elvano, wajah Sena masih terlihat berbeda dan hal itu bisa Elvano rasakan.

"Ada apa?" tanya Elvano. "Jangan duduk di sana. Kemarilah," pinta Elvano lagi saat melihat Sena ingin menuju sofa.

Sena mendekat untuk duduk di kursi yang berada di hadapan meja kerja Elvano, tapi ternyata Elvano tetap melarang Sena duduk di sana.

"Di sini." Elvano menepuk pahanya, ia ingin Sena duduk di atas pangkuannya. "Ada apa? Kenapa wajahmu dilipat seribu seperti itu?" Elvano memeluk Sena yang sudah duduk di atas pangkuannya.

"Aku kesal. Bianca mengataiku."

"Apa yang dia katakan?"

Sena tak menjawab, ucapan Bianca tanpa sadar ternyata berputar-putar di dalam kepalanya.

"El?"

"Hm." Elvano mencium lembut wangi vanila yang menguar dari leher Sena.

"Aku ingin menanyakan sesuatu." Suara Sena terdengar ragu-ragu.

"Tanyakanlah, aku akan menjawabnya." Elvano masih sempat-sempatnya menggigit telinga Sena, ia merasa gemas dan ingin sekali memakan wanitanya itu.

"Apa kita sudah resmi menjadi kekasih?"

Deg!

Elvano menghentikan cumbuannya. Wajahnya terangkat dan ia diam menatap Sena yang kini juga menatapnya dengan begitu dalam.

1
cuma baca
lah ikut jugaaa🤣
Jenifer Atzuzi
dulu sena satpamnya cuma 2 rex....tapi rania satpamnya sekandang singa , geser dikit kamu diterkam mereka ,perjuanganmu gk muda rex 🤪
〈⎳ FT. Zira
Rex belum diberi perekat ma othornya buat nempelin jodoh🤧🤧😭🤣🤣
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ💐Sunshine💐
dihh beneran ikut nih orang/Joyful/
Nita Yulia
bahaya takut keburu di gaet sama orang jd cepet2 ringkus tuh si rania/Curse/
ora
Nyebelin banget Rexi. Kayak udah kecintaan banget sama Rania, dan melupakan seseorang yang menunggunya/Sob//Sob/🤧🤧🤧
ora
Rexi tuh hanya ingin menjaga adiknya. Tapi dua orang yang lagi kasmaran, pinginnya nempel mulu/Slight/
ora
Kamu hamil kah Rex. Dari kemarin kayaknya mual mulu/Facepalm/
cuma baca
/Smug//Smug//Smug/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
dia itu adiknya rexi, ada mantan kekasih tp gak ada mantan adik kakak kandung
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
kek udah suami istri aja
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ bang bayiikk
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ💐Sunshine💐
karena dia akan menyentuhmu saja /Awkward/
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ💐Sunshine💐
tapi kau menikmatinya rania/Tongue//Facepalm/
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ💐Sunshine💐
kau ingin mencari kemana aku di sini, dan aku tidak kabur /Joyful/
〈⎳ FT. Zira
ini kenapa hamoir semua kasus sosor menyosor duluan yak/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
berawal dari bibir Rey semua.. sama amanda sih../Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
astaga.. ini ternyata🤣
〈⎳ FT. Zira
berrati bakal direstuin.. apalagi dirimu udah di seruduk duluan macam emaknya yg di seruduk bapakmu🤪🤪🤪
Ucio
Ajrrr rexi sudh Bucin sama reina
Nana Colen
jangan dulu pulang dong kasian Rex jadi obat nyamuk nya sena&ell 🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!