NovelToon NovelToon
女将军的命运之幕 ( Tirai Takdir Sang Jenderal Wanita )

女将军的命运之幕 ( Tirai Takdir Sang Jenderal Wanita )

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Keluarga / Raja Tentara/Dewa Perang / Ahli Bela Diri Kuno / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:567
Nilai: 5
Nama Author: Syifa Fha

Di bawah rembulan yang dingin, seorang jenderal berdiri tegak, pedangnya berkilauan memantulkan cahaya. Bukan hanya musuh di medan perang yang harus ia hadapi, tetapi juga takdir yang telah digariskan untuknya. Terjebak antara kehormatan dan cinta, antara tugas dan keinginan, ia harus memilih jalan yang akan menentukan nasibnya—dan mungkin juga seluruh kerajaannya. Siapakah sebenarnya sosok jenderal ini, dan pengorbanan apa yang bersedia ia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syifa Fha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

Yu Zhang berdiri disamping ranjang Xin Lan dirawat, ia memeriksa dengan cemas kondisi Xin Lan. Ia masih merasa bersalah karena tidak bisa melindungi gadis itu.

Sambil memeriksa, Yu Zhang mendengar suara percakapan Pemimpin Sekte dan Tetua Gong. Karena penasaran, ia mencoba mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan.

"...Aku yakin ada hubungan yang kuat antara dia dan Xiao mei," kata Tetua Gong dengan suara lemah. "Dia memiliki aura yang sama. Aku bahkan melihat siluet wajahnya yang familiar sesaat sebelum aku kehilangan kesadaran."

"Aku juga merasakan hal yang sama, Tetua Gong," jawab Pemimpin Sekte dengan nada serius. "Tapi Liu Mei lan sudah meninggal dunia 18 tahun yang lalu . Bagaimana mungkin ada hubungannya dengan gadis ini?"

"Aku tidak tahu," kata Tetua Gong dengan nada misterius. "Tapi aku hanya merasa ada rahasia yang tersembunyi di balik identitas gadis itu, Identitas gadis ini sepertinya tidak sesederhana itu."

"Entah kenapa setiap kali melihat gadis ini,Aku jadi teringat pada senior mei," kata Tetua Gong dengan nada sedih.

Yu Zhang tidak sengaja mendengar nama itu, dan pikirannya langsung dipenuhi dengan kebingungan ia mencoba mencerna informasi yang baru saja ia dengar.

"Liu Mei Lan?" gumam Yu Zhang dengan suara pelan, nyaris tak terdengar. "Bukankah Liu Mei Lan itu ibu Xin Lan?"

Gumaman Yu Zhang itu ternyata tidak sengaja terdengar oleh Tetua Gong dan Pemimpin Sekte yang berada di dalam ruangan. Mereka terkejut dan langsung menoleh ke arah yu Zhang.

Yu Zhang yang baru sadar diperhatikan langsung panik membungkuk hormat kepada Para Tetua dan Pemimpin Sekte.

"Ah..ma...Maafkan aku, Tetua Gong, Pemimpin Sekte," kata Yu Zhang dengan nada menyesal. "Aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian."

Para tetua sekte teratai hanya terdiam.

"Tidak,Tidak apa apa,Tapi...Apa maksudmu Liu Mei lan itu ibu kandung Xin Lan?"

"Bagaimana kau tahu tentang Liu Mei Lan, Yu Zhang?" Sahut Tetua Gong dengan nada penasaran, matanya menatap Yu Zhang dengan intens, seolah mencoba membaca pikirannya.

Yu Zhang menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Ia tahu bahwa ia harus berhati-hati dalam menyampaikan informasi ini. Kisah tentang masa lalu Xin Lan sangat rumit dan penuh dengan rahasia.

"saat melakukan perjalanan di desa perbatasan aku dan Xin Lan tidak sengaja bertemu dengan seorang kakek tua bernama Liu Zhong."

Mendengar nama itu, Tetua Gong tersentak kaget. Matanya membulat, dan wajahnya menunjukkan ekspresi terkejut yang mendalam. Ia menatap Yu Zhang dengan tatapan tidak percaya, seolah tidak yakin dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Liu Zhong?" gumam Tetua Gong dengan suara bergetar. "Maksudmu... Liu Zhong yang itu? Liu Zhang sang jenderal dari klan Liu?"

Yu Zhang mengangguk dengan hati-hati. "Selama kami tinggal di sana, banyak hal yang tidak terduga kami temukan. Salah satunya adalah fakta mencengangkan bahwasanya Xin Lan adalah cucu dari Kakek Liu Zhong."

Mendengar pengakuan Yu Zhang, ekspresi Tetua Gong berubah-ubah. Awalnya terkejut, kemudian bingung, dan akhirnya sedih. Ia menatap lantai dengan tatapan kosong, seolah tenggelam dalam kenangan masa lalu.

"Kakek Liu menjadi gila karena Xin Lan diculik oleh Feng yan, Saat ia hendak pergi ke perbatasan, Untuk menemui pangeran Tianming yang ditugaskan di perbatasan."

Mendengar kata-kata itu, Tetua Gong mengangkat wajahnya dan menatap Yu Zhang dengan tatapan penuh rasa sakit. ia baru tahu Xin lan memiliki identitas yang tidak biasa.

"Pangeran Feng Tianming? Berarti Xin Lan juga merupakan cucu dari Kaisar Tiandu saat ini," Ketua sekte melanjutkan ceritanya dengan nada semakin serius, "Adik dari jenderal muda Feng Xin Kai."

Mendengar semua informasi itu, Tetua Gong dan Tetua lainnya terdiam membisu. Ia tidak tahu harus berkata apa. Semua fakta yang baru saja ia dengar terlalu mengejutkan dan sulit untuk dicerna.

Namun saat mereka Mendengar nama Feng Yan, wajah Tetua Gong kembali menunjukkan ekspresi marah dan benci. Feng Yan adalah pengkhianat yang telah menyebabkan banyak penderitaan bagi Sekte Teratai dan keluarga Liu Zhong.

"Kakek Liu Menceritakan semua ini Saat...," Yu Zhang mengakhiri ceritanya dengan nada ragu,"Kakek Liu tahu bahwa aku orang Sekte Teratai."

Setelah mendengar semua cerita Yu Zhang, Tetua Gong dan Pemimpin Sekte saling berpandangan dengan terkejut. Mereka tahu bahwa cerita Yu Zhang itu semakin menguatkan dugaan mereka tentang hubungan antara Xin Lan.

"Begitu ya," kata Pemimpin Sekte dengan nada khawatir.

Tetua Gong menatap Yu Zhang dengan tatapan serius. "Yu Zhang," katanya, "kami Ceritakan hal lain tentang gadis ini!"

Yu Zhang membungkuk hormat kepada Tetua Gong. "Maaf Tetua,Hanya itu yang bisa kuceritakan," jawabnya dengan nada penuh tekad. "jika anda berdua ingin mengetahui lebih banyak lagi, Tanyakan kepada Xin Lan itu sendiri."

Tetua Gong mengangguk puas. Ia tahu bahwa ia telah membuat keputusan yang tepat dengan mempercayai Yu Zhang.

...

Setelah keheningan yang menyelimuti ruangan, Liu Xin Lan perlahan membuka matanya. Kepalanya terasa berat dan berdenyut, dan tenggorokannya kering seperti gurun pasir. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba menyesuaikan diri dengan cahaya ruangan.

Xin Lan mencoba bangkit namun tubuhnya terasa lemas tak berdaya.

Yu Zhang yang baru datang menyadari Xin Lan yang baru siuman dengan lembut, membantu Xin Lan untuk duduk bersandar di bantal. "akhirnya kau sadar juga,"

"Memangnya aku kenapa?"Lirih Xin Lan sambil memijat kepalanya yang masih terasa pusing.

"Kau pingsan karena kelelahan."

Xin Lan menoleh ke arah Yu Zhang dan menatapnya dengan bingung. "Kelelahan?"

"Kau terlalu memaksakan tubuhmu untuk menyembuhkan Tetua Gong," jawab Yu Zhang dengan senyum tipis.

Mendengar kata-kata Yu Zhang, ingatan Xin Lan mulai kembali. Ia teringat pada pertarungannya dengan Tetua Gong, pada teknik "Sentuhan Kematian" yang ia gunakan, dan pada upaya kerasnya untuk menyembuhkan Tetua Gong.

"Tetua Gong..." gumam Xin Lan dengan cemas. "Bagaimana keadaannya?"

"wow! Wow! Hey tenanglah Dia sudah siuman," jawab Yu Zhang dengan lega. "Dia baik-baik saja berkat dirimu."

Xin Lan menghela napas lega. Ia merasa senang karena telah berhasil menyelamatkan nyawa Tetua Gong.

"Ah ya kau ...."Ucapan yu zhang tercekat saat

 Pemimpin Sekte Teratai melihat kearah Xin Lan dengan wajah serius. Di belakangnya, berdiri Tetua Gong dengan tatapan yang sulit diartikan.

Xin Lan hendak memberi hormat,Namun dihentikan oleh ketua.

Xin Lan terkejut melihat kehadiran Pemimpin Sekte dan Tetua Gong. Ia tidak tahu apa yang mereka inginkan darinya.

"Kau cukup beristirahat, kedatangan kami hari ini hanya ingin berbicara denganmu."

Xin Lan mengangguk dengan gugup. Ia merasa jantungnya berdebar kencang.

"Untuk yang pertama Kami ingin mengucapkan terima kasih atas kebaikanmu," kata Pemimpin Sekte dengan tulus. "Kau telah menyelamatkan nyawa Tetua Gong dan membuktikan bahwa kau adalah orang yang luar biasa."

"Aku hanya melakukan apa yang menurutku benar," jawab Xin Lan dengan rendah hati.

"Terima kasih sudah menyelamatkan ku nona," kata Tetua Gong .

"Ah, itu...,Aku Liu Xin Lan meminta maaf atas apa yang kulakukan sebelumnya."Ucap Xin Lan.

"Tidak...tidak kau tidak perlu minta maaf,Ah...,Nona....itu,Apa kau mengenal Liu mei Lan? Liu zhong dan Feng yan?"

Nama nama yang disebutkan oleh Ketua sekte membuat Xin Lan terkejut.

"Maafkan Kami yang telah mencari tahu tentang masa lalumu, tanpa seizin mu" jawab Tetua Gong dengan nada misterius. "Kami pada awalnya hanya ingin tahu kau adalah seorang penyusup atau benar benar hanya ingin menjadi murid sekte Teratai , tetapi Karena tetua gong yang melihat kemiripan mu dengan Liu mei Lan.... ."

Xin Lan merasa semakin bingung.

Liu Xin Lan menatap kedua tokoh penting Sekte Teratai itu dengan jantung berdebar. Nama-nama yang baru saja disebutkan, Liu Mei Lan, Liu Zhong, dan Feng Yan, bagaikan kunci yang membuka kotak Pandora berisi masa lalu yang selama ini terkubur dalam ingatannya.

Tetua Gong menghela napas panjang, raut wajahnya dipenuhi kesedihan yang mendalam, namun ada sedikit keraguan yang tersembunyi di sana. "Nona Xin Lan. apa kau bisa menceritakan tentang mu."

Yu Zhang membantu Xin Lan untuk duduk lebih nyaman di ranjang. Ia menggenggam tangan gadis itu, memberikan dukungan moral. Xin Lan membalas genggaman itu dengan erat, merasa sedikit lebih tenang.

Pemimpin Sekte memulai ceritanya. "Liu Mei Lan adalah salah satu murid terbaik Sekte Teratai di masanya. Ia adalah salah satu anggota 'Segitiga Emas', salah satu dari tiga orang paling berbakat yang pernah dilahirkan sekte ini. Mereka bertiga tak terkalahkan, menjadi andalan sekte dalam setiap pertempuran."

"Ibu..." gumam Xin Lan, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. "Jadi kalian ingin tahu tentangku?"

Para tetua mengangguk."Kami semua akan menjaga Ceritamu jika menurutmu ini sangatlah privasi."

"Dan kami tidak akan memaksamu."Ucap Tetua Qin.

Yu zhang menyentuh pundak Xin Lan.

"Xin Lan,Ini mungkin bisa menjadi kesempatan mu untuk mencari tahu keluargamu."Ucap yu zhang

Xin Lan terlihat berpikir sejenak.

Xin Lan menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Tatapan Para tetua dan pemimpin sekte itu terasa menusuk, namun ia tahu bahwa mereka hanya ingin tahu kebenaran. Ia memejamkan mata sejenak, lalu mulai bercerita.

"Aku sebenarnya tidak tahu banyak tentang masa laluku," kata Xin Lan dengan suara lirih. "Aku dibesarkan di Organisasi Pembunuh Mo Hui, dan Guru ku juga tidak pernah menceritakan apapun tentang orang tuaku,Yah..,Pernah sih tapi ....dia selalu menceritakan hal yang palsu."

"Mo Hui?!"Para Tetua terkejut.

"Mohon maaf menyela para senior,Liu Xin Lan adalah Jenderal Hantu yang terkenal dari organisasi Mo Hui,Akan tetapi,ka...kalian tenang saja dia benar benar sudah berubah...." Xin lan menghentikan ucapan yu zhang gugup.

"Jika dari kalian yang ingin membunuhku sekarang silahkan saja."Ucapan Xin Lan membuat para tetua terdiam.

"Nona Xin,Kami bukanlah orang yang seperti itu,Kami tahu apa yang telah kau lakukan di masa lalu sangatlah buruk tapi tekadmu yang ingin berubah menjadi lebih baik sangatlah membuatku kagum, Kuucapkan selamat datang di sekte teratai,Kami menerima orang orang yang tersesat."Ucap Tetua Qin.

Xin Lan hanya tersenyum.

"Jadi....,Apa kau bisa melanjutkan ceritanya?"Ucap tetua Han.

"Ah,Maafkan aku.*Tertawa kecil."

"Dari sikap kalian,Kurasa Yu zhang sudah menceritakan sebagian besar cerita dari Kakekku, tentang keluargaku dan kejadian 18 tahun yang lalu ."

Mendengar nama Feng Yan, raut wajah Tetua Gong berubah menjadi geram. Ia mengepalkan tangannya erat-erat, seolah ingin menghancurkan sesuatu.

"Jadi Feng Yan... Itu Gurumu?!" geram Tetua Gong.

Xin lan mengangguk.

"Dia adalah musuh bebuyutan Sekte Teratai. Dia telah membunuh banyak murid kita dan mencuri banyak harta berharga."

Xin Lan menatap Tetua Gong dengan tatapan bersalah. Ia mengerti mengapa Feng Yan begitu dibenci oleh Sekte Teratai.

"Tapi...,Tetua Han Apa yang sebenarnya yang terjadi antara ibuku dan Feng Yan? Kakek pernah bilang padaku kalau Feng yan melakukan pembantaian karena ibuku " tanya Xin Lan dengan nada penasaran.

Pemimpin Sekte menghela napas panjang, lalu mulai menjelaskan. " Liu Mei Lan dan Feng Yan dulunya adalah teman seperguruan di Sekte Teratai. Apa kau ingat dengan Segitiga emas yang kuceritakan?."

Xin lan mengangguk.

"anggota Segitiga emas dari sekte Teratai itu tidak lain adalah ibumu,Pamanmu Feng yan dan Tetua gong." Ekspresi Xin Lan seolah berkata "Hah?!"

"Namun, Feng Yan adalah orang yang ambisius dan haus kekuasaan. Dia ingin menjadi pemimpin Segitiga emas, tetapi ia tahu bahwa ia tidak akan pernah bisa mengalahkan Tetua Wu Gong."

"Karena itu, Feng Yan bersekongkol dengan musuh-musuh Sekte Teratai dan mengkhianati kita semua. Ia membunuh banyak murid kita dan mencuri banyak harta berharga, termasuk teknik-teknik rahasia Sekte Teratai."

Xin Lan terkejut mendengar cerita itu. Ia tidak pernah menyangka bahwa ibunya adalah seorang tokoh penting di Sekte Teratai.

"Feng Yan adalah orang yang bertanggung jawab atas semua penderitaan ini. Ia adalah musuh bebuyutan Sekte Teratai dan harus dihukum atas kejahatannya."

"Ehem, maaf menyela ,Sepertinya aku harus kembali berjaga karena Xuanxuan tidak bisa dipercaya,saya pamit ." Ucap kakek Li.

Kakek Li tiba tiba saja meninju dada yu Zhang.

"Dasar bocah tengik."Gumamnya sambil tersenyum.

Yu Zhang hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, bingung dengan tingkah laku Kakek Li yang tiba-tiba memukulnya Ia menatap kepergian Kakek li dengan tatapan heran, lalu menghela napas.

"Dasar kakek-kakek aneh," gumam Yu Zhang pelan.

Setelah Kakek Li pergi, Yu Zhang menatap Xin Lan yang sedang berjalan perlahan menuju pintu keluar. Ia merasa khawatir dengan keadaan Xin Lan. Ia tahu bahwa Xin Lan masih lemah dan membutuhkan istirahat yang cukup.

"Xin Lan, kau mau kemana?" tanya Yu Zhang dengan nada khawatir. "Kau masih lemah. Sebaiknya kau istirahat saja dulu."

Xin Lan berhenti sejenak dan menoleh ke arah Yu Zhang. Ia tersenyum tipis, lalu menggelengkan kepalanya.

"Aku baik-baik saja," kata Xin Lan dengan nada meyakinkan. "Aku hanya ingin pergi ke altar bersama Tetua Qin ,aku ingin memberikan penghormatan kepada ibuku dan keluargaku. Tenanglah Aku tidak akan lama-lama di sana."

Yu Zhang masih merasa khawatir, tetapi ia tidak bisa memaksa Xin Lan untuk tetap tinggal.

"Baiklah," kata Yu Zhang dengan nada pasrah. "Tapi berjanjilah padaku bahwa kau akan berhati-hati dan tidak memaksakan dirimu."

Xin Lan mengangguk dan tersenyum. "Aku berjanji," kata Xin Lan.

Setelah itu, Xin Lan melanjutkan perjalanannya menuju altar. Yu Zhang menatap kepergian Xin Lan dengan tatapan khawatir. Ia berharap bahwa Xin Lan akan baik-baik saja dan bisa kembali dengan selamat.

...

1
Syaifudin Fudin
Sederhana namun dalam
RinSantorski
Jalan cerita hebat.
·Laius Wytte🔮·
Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!