NovelToon NovelToon
Perjalanan Seraphina

Perjalanan Seraphina

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Murid Genius / Identitas Tersembunyi / Angst / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:457
Nilai: 5
Nama Author: miao moi

Seraphina di culik dari keluarganya karena suatu alasan. Lucunya ... Penculik Seraphina malah kehilangan Seraphina.

Seraphina di temukan oleh seorang perempuan yang sedang histeris sedih karena suaminya selingkuh, sampai mempunyai anak dari hasil selingkuhan. Perempuan yang menemukan Seraphina tidak mempunyai anak. Karena itulah dia memungut Seraphina. Jika suaminya punya anak tanpa sepengetahuannya jadi ... Mengapa tidak untuknya?

Kehidupan Seraphina nyaman meski dia tahu dia bukan anak kandung dari keluarganya saat ini. Kenyamanan kehidupannya berubah saat orang tuanya mati karena ledakkan.

Saat dirinya sedang terkapar tak berdaya dalam kobaran api. adiknya Ken, berbisik kepada dirinya untuk lari sejauh mungkin. Dengan sekuat tenaga ia melarikan diri dari seorang yang memburunya, karena ia penyintas yang sangat tak diharapkan.

Inilah perjalanannya. Perjalan yang penuh suka dan duka. Perjalanan kehidupannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon miao moi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

elemen yang misterius

Tiga bulan yang lalu Seraphina menyadari jika ia punya kekuatan elemen yang keluar dari tangannya. Saat itu ia sedang berada di kebun. ia sedih karena tanamannya layu, sudah sekarat. Ia menatap dengan lama tanamannya, yaitu bunga sepatu. Ia sangat menyukainya. Begitu lama ia menatap sampai ia berpikir oh ternyata begini ya ... jika sedang sekarat, keriput dan layu.

Oh ternyata begini ya, jika tanaman tidak mempunyai makanan yang tepat. Ia melihat kearah tanaman lain yang masih hijau bagus, dan bermekaran dengan indah. Seperti bunga mawar, putih, merah bahkan hitam. Ia dengan hati-hati menyentuh bunga mawar putih.

Lalu ia berpikir sambil menatap bunga itu dengan teliti. Sebegitu layunya bunga itu, karena tidak cocok dengan makanannya—popok. Apalagi jika nutrisi tanaman itu dirampas. ia berpikir seperti itu sambil menatap bunga mawar putih itu. Saat itu ia berada ditengah-tengah kebun, sedang jongkok. Lalu sesuatu terjadi, mula-mula ia merasakan sesuatu yang gatal.

Dari leher sampai menjalar ke telapak tangan, ia salah mengira ia merasa geli sekaligus merinding. Tangannya ia remas, perasaannya bingung saat itu. Saat tangannya kembali ia buka, ia terpaku, tangannya memunculkan cahaya abu-abu.

Saat itu ia berpikir bahwa ia tengah mengeluarkan elemen. tapi yang terjadi saat itu bukanlah mengeluarkan. Tapi menyerap, cahaya yang ditangannya seakan menyerap nutrisi mawar putih itu, mawar nya mengerut loyo lalu mengering lemas.

Matanya melotot, Ia melihat dengan horor kejadian itu. salah satu bunga kesayangannya telah di bunuh oleh dirinya. Dengan panik ia melambai-lambai tangannya berharap cahaya itu segera menghilang. Saat kemudian cahaya itu langsung menghilang. Ia terduduk lemas di tanah, ia menatap ngeri tangannya.

Ia tidak langsung memberitahu kepada orangtuanya jika ia ternyata juga mempunyai kekuatan. Tapi ... Diam-diam ia langsung masuk ke perpustakaan dengan panik. Mencari tahu elemen apakah yang ada didalam tubuhnya.

Elemen api, air tanah dan angin itulah yang ada di buku yang ia baca. Tapi, tak ada elemen tentang kekuatan yang bisa menyerap lalu membuat tanaman menjadi mati. Itulah yang dia temukan di perpustakaan itu. Selain itu, terlalu banyak tutorial mendasar, bagaiman cara mengendalikan elemen-elemen itu. Tapi, elemen yang ingin ia ingin tahu tidak ada. Tidak ada buku yang tertulis kekuatan seperti itu.

Lalu ia mengurung diri di dalam kamarnya. Ia menatap tangannya dengan rasa ngeri, apakah dirinya bermasalah?. Ia kembali mencoba, memberanikan diri mengeluarkan kekuatan—misterius— itu di tangannya, dan tak terjadi apa-apa. Kepanikannya mulai melonggar. Tapi ia menggigiti kuku dengan gemetar. "Oke, jangan panik, kurasa tadi aku sedang ilusi!" Ucap menenangkan dirinya sendiri.

Ia menggelengkan kepalanya, matanya melirik kearah jendela yang terdapat pot kecil tanaman kaktus kecil. Ia kemudian berpikir seperti saat ia berada di kebun. aliran geli dan merinding itu mulai dirasakan lagi, lalu keluarlah cahaya itu.

"Oh ya tuhan!" Ujar dengan jantung berdentum. Cahaya abu itu memancar dengan lembut. Dengan coba-coba ia mengambil sisir rambutnya yang terbuat dari kayu. Ia dekatkan kepada sisir itu. Penuh syukur ia tersenyum.

tak terjadi apa-apa, sisir itu tetap seperti sisir tak mengerut atau tak terjadi apapun. Ia lega lalu berpikir, apakah hanya kepada tanaman saja kekuatan ini bereaksi? Senyumannya kembali lenyap.

Ia melempar sisir itu dengan asal tapi pelan ke arah meja rias. Takk. Srasstt. Sesuatu menghambur ke pipinya, ia menoleh dengan cepat.

Sisir itu sudah menjadi hancur sehancur debu. Mulutnya terbuka dengan ekspresi horor, "oh ya tuhan." Gumamnya.

Jadi begitulah, ia memutuskan untuk tidak memberitahu kepada ibunya, orang tuanya, Atau kepada siapapun. bahwa ia mempunyai kekuatan, tapi kekuatan yang mengerikan.

Ia melamunkan kejadian itu sambil menatap pohon aneh itu. dahinya mengernyit, kekuatannya menyerap, seperti pohon itu menyerap darahnya. Seluruh badannya tiba-tiba merinding, kebetulan apa ini?

Ia bangkit berjalan menuju jendela, Ken sedang latihan dengan kakek wend, raut wajahnya mengerut dengan serius. Sedangkan kakek wend memperhatikan Ken dengan ekspresi datar. Ken sedang mencoba mengeluarkan elemennya yaitu elemen api. Berusaha memperbesar api juga mengontrolnya.

Kedua tangan ken terulur, posisi kakinya berdiri dengan mantap. Ken menatap dengan serius kearah tangannya. Muncullah api kecil, raut Ken semakin serius. Api makin membesar, Ken semakin serius sampai ia lihat jidat Ken mengalir keringat. Kobaran api itu mem bola membesar, tapi setelah itu ken merosot terjatuh tumpu.

Ken tersengal-sengal kepayahan, kakek wend menghampiri ken. Ia melihat adiknya, menunduk takut saat kakek Wend berbicara padanya. Kakek Wend memandang kesal kepada ken. Kakek Wend menuding dengan kesal. Seraphina cemberut melihatnya. Salah satunya karena inilah ia lebih memilih menyembunyikan kekuatan elemennya yang muncul.

Ken selalu di didik dengan keras agar ia bisa menguasai elemennya. Agar bisa meluaskan elemennya. Agar bisa membanggakan keluarga. Ken mempunyai elemen api. Seraphina teringat— terkadang ken memunculkannya untuk membuat api obor kecil, sekadar untuk menghangatkan mereka berdua saat berjalan-jalan di luar, saat cuaca sedang dingin.

Elemen api ken lemah— itu kata ayah, saat menemani Ken berlatih untuk menguatkan elemennya. Sebenarnya elemen ayah juga pas-pasan, tidak kuat tapi tidak lemah juga. Kata ibunya ... cukup untuk membuat keluarga lain tidak memandang keluarga mereka sebelah mata.

Ia menatap tidak suka kepada kakek wend dari atas di kamarnya. Ia memutuskan untuk keluar, turun dari kamarnya. Saat ia sudah berada di halaman tempat ken belajar, ia berhenti, memilih sembunyi lebih dahulu di antara tembok.

"KAU MENGECEWAKAN!" Seraphina tersentak, kakek wend masih mengomel, memaki.

Ia mengintip, melihat adiknya Ken menunduk takut saat kakek Wend berbicara padanya. Kakek Wend memandang kesal kepada ken. Kakek Wend menuding dengan kesal. Seraphina cemberut melihatnya. Lalu setelah puas mengomel kakek wend berjalan pergi.

Ia keluar dari tempat persembunyiannya, ia menungging kan bokong lalu menepuk-nepuk bokongnya mengejek, kearah kakek wend yang berjalan pergi. Lalu ia menoleh kepada Ken yang sedang berjalan menuju kearahnya sambil tersenyum geli melihatnya. Tak ada yang tahu ia telah bisa mengeluarkan elemen dari tangannya, ia tidak ingin di bandingkan dengan ken. Tidak ingin membuat Ken nantinya akan merasa lebih terbebani.

"Kau tak perlu sakit hati dengan omongan kakek wend!" Kata Sera sambil menggoyangkan jari telunjuk nya. "Dia selalu seperti itu ... kecewa terhadap semuanya, bahkan terhadap batu yang dilewatinya."

Ken hanya tersenyum menanggapi kakaknya. Ia dan Ken hanya hanya terpaut satu tahun. Seraphina memang lebih tinggi dari ken tapi itu karena ken terlalu kecil untuk anak yang sepantaran seusianya dan terlalu kurus untuk anak bangsawan yang dilimpahi makanan sampai selalu tersisa.

Ken memang selalu makan dengan lahap. tapi tubuhnya kecil dan kurus Seraphina tidak habis pikir melihat ken, kok bisa? Ken seperti anak kelaparan yang tidak diurus. Padahal ken dilimpahi kasih sayang oleh ayah maupun ibu. Yah meski dia bukan anak kandung ibunya, seperti dirinya.

1
boing fortificado
Saya begitu bersemangat mengenalkan ini kepada teman-teman.
Yaky De la rosa
Gila ini karya hebat, dari jalan ceritanya sampe karakternya!
Graziela Lima
Gak sabar nih thor, gimana kelanjutan cerita nya? Update yuk sekarang!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!