NovelToon NovelToon
Ratu Film Favorit Mr A

Ratu Film Favorit Mr A

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Live/Variety Show / Putri asli/palsu
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ly-Ra?

Elara Vienne menyadari dirinya masuk ke dalam novel yang baru-baru ini ia baca. Tapi kenapa justru menjadi tokoh antagonis sampingan? Tokoh yang bahkan tidak bertahan lebih dari lima bab dalam cerita.

Tokoh antagonis ini benar-benar menyedihkan—tidak diakui oleh keluarga aslinya, dibenci oleh netizen, dan bahkan pacarnya direbut oleh sang putri asli.

Ketika bangun dia bahkan sudah kehilangan kesuciannya, sungguh Elara sangat terkejut. tapi kenapa laki-laki ini begitu mencintainya?

Let’s start the story.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ly-Ra?, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Kelompok nomor satu adalah Arkan dan Elara, kelompok nomor dua Keenan dan Daffa. Dan juga kelompok tiga adalah Alira dan Ayla.

"Kalian boleh kembali ke kamar masing-masing, ada di lantai dua semua, untuk makan malam dan sarapan besok akan dibagikan gratis. tapi keesokan harinya harus sudah menjalani misi untuk mendapatkan makan siang."

Mendengar penjelasan dari Sutradara para tamu mengangguk mengerti, mereka lalu mulai membawa barang bawaan ke lantai dua.

"Sini aku bantu." Arkan merebut koper yang berada ditangan istrinya, dia lalu berjalan ke lantai dua tanpa memberikan istrinya untuk bereaksi.

Elara yang merasakan kekosongan ditangannya tampak terpana, tapi dia segera mengikuti langkah Arkan dengan cepat.

Adegan kecil itu membuat para penonton kesurupan, bahkan para tamu yang diundang saling memandang rumit.

"Sejak kapan Mr A peduli kepada orang lain?"

"Ini tidak mungkin! Ini pasti cuman kepedulian kepada karyawan."

"Profil Mr A yang dingin, tidak peduli, dan menyeramkan sudah retak!"

"Sial! Ternyata ada saatnya aku iri dengan vas tidak berguna itu!"

Wajah Daffa nampak tidak nyaman melihat kedekatan Elara dengan Arkan, tapi dia segera menetralkan ekspresinya.

"Kak Daffa, aku tidak kuat membawa kopernya," ucap Ayla dengan memegang ujung baju Daffa memasang ekspresi sedih, diam-diam tangan Ayla terkepal melihat perhatian Daffa kepada Elara.

"Apa Ayla kamu tidak kuat? Sini biar aku aja." Alira dengan segera membawa kopernya Ayla ke atas, dia dengan kuat membawa dua koper dan memasang ekspresi datar.

Penonton : "..."

Para tamu : "!!"

"Alira, sejak kapan dirimu begitu kuat?" tanya Keenan tidak percaya melihat betapa santainya gadis itu, inikah orang manja yang ribut dengan agennya tadi? Hah?

Langkah Alira terhenti, dia memandang orang dibawahnya dengan mata jijik, "Huh, kamu saja yang tidak pernah melihatku."

"Tapi kamu tadi tidak mau membawa kopermu sendiri?" lanjut Keenan bertanya dengan ekspresi heran.

Mendengar hal itu Alira terkekeh, "Aku hanya suka menganggu agen ku saja, aku tidak selemah itu."

Setelah mengatakan itu, Alira langsung melanjutkan langkahnya pergi meninggalkan para tamu, penonton, dan kru program yang tercengang.

Penonton langsung berkomentar dengan ganas.

"Alira ini, terkadang aku menyukainya terkadang aku membencinya."

"Hei, gadis itu terlihat kecil tapi kekuatannya besar?"

"Ternyata memang suka menganggu agen-nya, pantaslah dia selalu berisik kalau ada Niko."

"Tapi, aku menyukai perilakunya."

"Bendera putih untuk Niko."

"Aku masih tidak tahu, resep apa yang diberikan Alira hingga Niko bisa bertahan dengannya."

"Laki-laki yang terlihat berguna, hanya Tuan Arkan ... AKU JUGA MAU DIBAWAKAN KOPER."

Langkah kecil Elara mengikuti Arkan dengan stabil, mata kecilnya menatap punggung Arkan yang tegap, tidak ada deru nafas tergesa-gesa ketika membawa dua koper yang berada ditangannya. Tidak ada yang bicara tapi suara langkah kaki mereka menghilangkan keheningan yang konstan.

Angin sore menyusup dari jendela. Membuat rambut Elara yang menjuntai terombang-ambing, tatapannya tetap terpaku kepada sosok Arkan-- dingin, tenang, dan tidak tertebak. Tapi entah mengapa, langkah kakinya terus mengikuti sosok tersebut, seakan percaya dia tidak pernah salah langkah.

"Ini seharusnya kamar kalian."

Suara tenang bagaikan air terjun yang mengalir, berhasil membuat lamunan Elara terpecah, wanita itu lantas membuka pintu kamar yang tidak terkunci dan melihat ke dalam secara sekilas. Lalu dia berbalik menghadap kearah suaminya.

"Terimakasih sudah membawa barang bawaan ku," Elara mendongak menatap mata gelapnya dengan senyum kecil.

Mendengar suaranya yang merdu dan manis. Membuat perasaan gusar Arkan menjadi tenang, pria itu menunduk dengan senyuman tipis, dan menatapnya penuh perhatian, "Tidak masalah, jika butuh bantuan. Jangan sungkan untuk meminta tolong kepadaku."

Hati dingin Elara retak kembali secara perlahan-lahan, meninggalkan warna aslinya tapi itu masih belum cukup.

"Aku mengerti."

Setelah berbincang-bincang sedikit, dengan perasaan enggan Arkan meninggalkan istrinya. dia sangat menyesal karena tidak bisa memeluknya, memegang tangannya, ataupun mencium bibir kecilnya.

Percayalah Arkan sangat menginginkan hal itu, jika tidak ada kamera ataupun acara ini. Arkan pasti sudah menarik Elara ke dalam kamar untuk memuaskan keinginannya.

Kru program kabin cinta tidak perlu mengikuti para tamu, sebab ada berbagai kamera di setiap sudut Villa. tapi satu hal yang tidak ada kamera hanya ada di kamar. Sutradara Bayu memberikan privasi untuk para tamu.

Satu-persatu para tamu berisitirahat di kamar mereka masing-masing, dengan perasaan malas Elara mengeringkan rambutnya yang baru saja dikeramas. dia menatap pantulan dirinya di cermin yang tanpa make-up, terlihat sangat cantik dan alami.

"Kamu ternyata cukup berani muncul tanpa riasan," ujar Alira dengan menatap Elara secara sekilas. gadis itu lalu mulai melanjutkan merapikan barang bawaannya.

Mulut Elara melengkung sedikit, dengan suara yang tenang dia menjawab, "Tentu saja, aku percaya diri karena aku cantik."

Mendengar jawaban yang menarik itu, Alira tertawa kecil, tidak bisa dipungkiri kecantikan Elara tidak ada yang bisa menandinginya, "Kamu benar. Sayang sekali aku tidak punya wajah secantik kamu."

"Kak Alira jangan seperti itu, kamu memiliki apa yang tidak ku miliki," sela Elara dengan cepat.

Alira lantas bertanya dengan heran, "Memang apa yang tidak kau miliki?"

Dengan polosnya Elara menjawab, "Aku tidak punya penghargaan seperti dirimu. Belum pernah mengikuti drama tv ataupun film. Selain wajah cantik aku tidak memiliki apapun."

Hening

Jawaban itu membuat Ayla dan Alira terhenti meneruskan aktivitas mereka, dengan tergesa-gesa Ayla menjawab, "Kakak jangan berpikir seperti itu, aku yakin kakak pasti ada satu atau dua hal yang bisa kakak lakukan."

Elara tersenyum senang, nada bicaranya tenang, "Kamu benar, aku memiliki satu atau dua hal yang tidak kamu miliki."

Mulut Ayla terkatup membeku, dia diam-diam tidak melanjutkan percakapan yang membuat hatinya merasa emosi. Alira melirik kearah Ayla sedikit dengan senyuman remeh.

Perbedaan sikap ini, Alira tahu bahwa di permukaan tidak sesederhana di arus bawah. Dia lalu tersenyum mengejek, membalas perkataan Elara tadi, "Kamu harus berusaha lebih keras, agar tidak diperlakukan sebagai vas."

Elara suka ini, berbicara secara langsung tanpa adanya perkataan yang tersirat. lagipula mengurusi manusia seperti Ayla itu melelahkan. Lebih baik menghadapi Alira yang blak-blakan.

"Yah, aku sedang berusaha."

Netra Ayla menatap marah kearah Elara secara sekilas, dia tidak akan membiarkan Elara lebih baik daripada dirinya. Berusaha? Maka Ayla akan menggagalkan setiap usaha Elara.

Diam-diam Ayla mencibir melihat interaksi mereka berdua yang begitu mengalir, dia tidak repot-repot untuk berurusan dengan orang yang tidak penting, lagipula Alira dan Elara bukanlah artis yang populer seperti dirinya.

Jika suatu hal lama mengalami kemunduran, maka itu akan tergantikan dengan yang baru.

Lihat saja nanti. siapa yang tertawa paling akhir.

...----------------...

1
Kyna
harusnya ceweknya yg minta tanggung jawab, lah ini malah cowoknya
Lyra: 🤣 modus itu
total 1 replies
rohmatulrohim
menarik....
rohmatulrohim: semangat berkarya yg rajin up nya😉
Lyra: Terimakasih banyak ✨
total 2 replies
Naufal Pratama
up lagi kk
Lyra: Baiklah
total 1 replies
Naufal Pratama
crazy up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!