NovelToon NovelToon
Ratu Film Favorit Mr A

Ratu Film Favorit Mr A

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Live/Variety Show / Putri asli/palsu
Popularitas:62.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ly-Ra?

Elara Vienne menyadari dirinya masuk ke dalam novel yang baru-baru ini ia baca. Tapi kenapa justru menjadi tokoh antagonis sampingan? Tokoh yang bahkan tidak bertahan lebih dari lima bab dalam cerita.

Tokoh antagonis ini benar-benar menyedihkan—tidak diakui oleh keluarga aslinya, dibenci oleh netizen, dan bahkan pacarnya direbut oleh sang putri asli.

Ketika bangun dia bahkan sudah kehilangan kesuciannya, sungguh Elara sangat terkejut. tapi kenapa laki-laki ini begitu mencintainya?

Let’s start the story.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ly-Ra?, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Kelompok nomor satu adalah Arkan dan Elara, kelompok nomor dua Keenan dan Daffa. Dan juga kelompok tiga adalah Alira dan Ayla.

"Kalian boleh kembali ke kamar masing-masing, ada di lantai dua semua, untuk makan malam dan sarapan besok akan dibagikan gratis. tapi keesokan harinya harus sudah menjalani misi untuk mendapatkan makan siang."

Mendengar penjelasan dari Sutradara para tamu mengangguk mengerti, mereka lalu mulai membawa barang bawaan ke lantai dua.

"Sini aku bantu." Arkan merebut koper yang berada ditangan istrinya, dia lalu berjalan ke lantai dua tanpa memberikan istrinya untuk bereaksi.

Elara yang merasakan kekosongan ditangannya tampak terpana, tapi dia segera mengikuti langkah Arkan dengan cepat.

Adegan kecil itu membuat para penonton kesurupan, bahkan para tamu yang diundang saling memandang rumit.

"Sejak kapan Mr A peduli kepada orang lain?"

"Ini tidak mungkin! Ini pasti cuman kepedulian kepada karyawan."

"Profil Mr A yang dingin, tidak peduli, dan menyeramkan sudah retak!"

"Sial! Ternyata ada saatnya aku iri dengan vas tidak berguna itu!"

Wajah Daffa nampak tidak nyaman melihat kedekatan Elara dengan Arkan, tapi dia segera menetralkan ekspresinya.

"Kak Daffa, aku tidak kuat membawa kopernya," ucap Ayla dengan memegang ujung baju Daffa memasang ekspresi sedih, diam-diam tangan Ayla terkepal melihat perhatian Daffa kepada Elara.

"Apa Ayla kamu tidak kuat? Sini biar aku aja." Alira dengan segera membawa kopernya Ayla ke atas, dia dengan kuat membawa dua koper dan memasang ekspresi datar.

Penonton : "..."

Para tamu : "!!"

"Alira, sejak kapan dirimu begitu kuat?" tanya Keenan tidak percaya melihat betapa santainya gadis itu, inikah orang manja yang ribut dengan agennya tadi? Hah?

Langkah Alira terhenti, dia memandang orang dibawahnya dengan mata jijik, "Huh, kamu saja yang tidak pernah melihatku."

"Tapi kamu tadi tidak mau membawa kopermu sendiri?" lanjut Keenan bertanya dengan ekspresi heran.

Mendengar hal itu Alira terkekeh, "Aku hanya suka menganggu agen ku saja, aku tidak selemah itu."

Setelah mengatakan itu, Alira langsung melanjutkan langkahnya pergi meninggalkan para tamu, penonton, dan kru program yang tercengang.

Penonton langsung berkomentar dengan ganas.

"Alira ini, terkadang aku menyukainya terkadang aku membencinya."

"Hei, gadis itu terlihat kecil tapi kekuatannya besar?"

"Ternyata memang suka menganggu agen-nya, pantaslah dia selalu berisik kalau ada Niko."

"Tapi, aku menyukai perilakunya."

"Bendera putih untuk Niko."

"Aku masih tidak tahu, resep apa yang diberikan Alira hingga Niko bisa bertahan dengannya."

"Laki-laki yang terlihat berguna, hanya Tuan Arkan ... AKU JUGA MAU DIBAWAKAN KOPER."

Langkah kecil Elara mengikuti Arkan dengan stabil, mata kecilnya menatap punggung Arkan yang tegap, tidak ada deru nafas tergesa-gesa ketika membawa dua koper yang berada ditangannya. Tidak ada yang bicara tapi suara langkah kaki mereka menghilangkan keheningan yang konstan.

Angin sore menyusup dari jendela. Membuat rambut Elara yang menjuntai terombang-ambing, tatapannya tetap terpaku kepada sosok Arkan-- dingin, tenang, dan tidak tertebak. Tapi entah mengapa, langkah kakinya terus mengikuti sosok tersebut, seakan percaya dia tidak pernah salah langkah.

"Ini seharusnya kamar kalian."

Suara tenang bagaikan air terjun yang mengalir, berhasil membuat lamunan Elara terpecah, wanita itu lantas membuka pintu kamar yang tidak terkunci dan melihat ke dalam secara sekilas. Lalu dia berbalik menghadap kearah suaminya.

"Terimakasih sudah membawa barang bawaan ku," Elara mendongak menatap mata gelapnya dengan senyum kecil.

Mendengar suaranya yang merdu dan manis. Membuat perasaan gusar Arkan menjadi tenang, pria itu menunduk dengan senyuman tipis, dan menatapnya penuh perhatian, "Tidak masalah, jika butuh bantuan. Jangan sungkan untuk meminta tolong kepadaku."

Hati dingin Elara retak kembali secara perlahan-lahan, meninggalkan warna aslinya tapi itu masih belum cukup.

"Aku mengerti."

Setelah berbincang-bincang sedikit, dengan perasaan enggan Arkan meninggalkan istrinya. dia sangat menyesal karena tidak bisa memeluknya, memegang tangannya, ataupun mencium bibir kecilnya.

Percayalah Arkan sangat menginginkan hal itu, jika tidak ada kamera ataupun acara ini. Arkan pasti sudah menarik Elara ke dalam kamar untuk memuaskan keinginannya.

Kru program kabin cinta tidak perlu mengikuti para tamu, sebab ada berbagai kamera di setiap sudut Villa. tapi satu hal yang tidak ada kamera hanya ada di kamar. Sutradara Bayu memberikan privasi untuk para tamu.

Satu-persatu para tamu berisitirahat di kamar mereka masing-masing, dengan perasaan malas Elara mengeringkan rambutnya yang baru saja dikeramas. dia menatap pantulan dirinya di cermin yang tanpa make-up, terlihat sangat cantik dan alami.

"Kamu ternyata cukup berani muncul tanpa riasan," ujar Alira dengan menatap Elara secara sekilas. gadis itu lalu mulai melanjutkan merapikan barang bawaannya.

Mulut Elara melengkung sedikit, dengan suara yang tenang dia menjawab, "Tentu saja, aku percaya diri karena aku cantik."

Mendengar jawaban yang menarik itu, Alira tertawa kecil, tidak bisa dipungkiri kecantikan Elara tidak ada yang bisa menandinginya, "Kamu benar. Sayang sekali aku tidak punya wajah secantik kamu."

"Kak Alira jangan seperti itu, kamu memiliki apa yang tidak ku miliki," sela Elara dengan cepat.

Alira lantas bertanya dengan heran, "Memang apa yang tidak kau miliki?"

Dengan polosnya Elara menjawab, "Aku tidak punya penghargaan seperti dirimu. Belum pernah mengikuti drama tv ataupun film. Selain wajah cantik aku tidak memiliki apapun."

Hening

Jawaban itu membuat Ayla dan Alira terhenti meneruskan aktivitas mereka, dengan tergesa-gesa Ayla menjawab, "Kakak jangan berpikir seperti itu, aku yakin kakak pasti ada satu atau dua hal yang bisa kakak lakukan."

Elara tersenyum senang, nada bicaranya tenang, "Kamu benar, aku memiliki satu atau dua hal yang tidak kamu miliki."

Mulut Ayla terkatup membeku, dia diam-diam tidak melanjutkan percakapan yang membuat hatinya merasa emosi. Alira melirik kearah Ayla sedikit dengan senyuman remeh.

Perbedaan sikap ini, Alira tahu bahwa di permukaan tidak sesederhana di arus bawah. Dia lalu tersenyum mengejek, membalas perkataan Elara tadi, "Kamu harus berusaha lebih keras, agar tidak diperlakukan sebagai vas."

Elara suka ini, berbicara secara langsung tanpa adanya perkataan yang tersirat. lagipula mengurusi manusia seperti Ayla itu melelahkan. Lebih baik menghadapi Alira yang blak-blakan.

"Yah, aku sedang berusaha."

Netra Ayla menatap marah kearah Elara secara sekilas, dia tidak akan membiarkan Elara lebih baik daripada dirinya. Berusaha? Maka Ayla akan menggagalkan setiap usaha Elara.

Diam-diam Ayla mencibir melihat interaksi mereka berdua yang begitu mengalir, dia tidak repot-repot untuk berurusan dengan orang yang tidak penting, lagipula Alira dan Elara bukanlah artis yang populer seperti dirinya.

Jika suatu hal lama mengalami kemunduran, maka itu akan tergantikan dengan yang baru.

Lihat saja nanti. siapa yang tertawa paling akhir.

...----------------...

1
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
hwaiting
Batara Kresno
evan jangan terlalu bodoh lah awasi aj pamanmu
neverlife
lanjut thor../Determined/
Lyra: /Determined/Lyra akan semangat
total 1 replies
neverlife
lanjut thor. semangat up nya
Lyra: /Determined/Lanjut besok semangat upnya hehee
total 1 replies
neverlife
semangat thor up nya...bagi crazy up thor..HSHSHSSH
Lyra: /Determined/Gak janji, tapi Lyra akan berusaha
total 1 replies
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
rasakan Ayla itulah karma mu
Lyra
Lyra juga gak bisa tenang, bab 52-56 gak bisa direvisi
Lyra
kurang kata tong sampah
Lyra
MENGANGKAT hikss typo kejauhan banget, ihh padahal udh ku review juga masih tetap ada yg kek gini. ngeselin banget
Lyra
menyalahkan! woy kenapa jadi mengalahkan, udh gak bisa direvisi. NT cepetlah kau pulih, aku dah protes ke cs tapi belum ada tanggapan
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
plisss up nya jangan lama" 🙏🏻🙏🏻😭😭
Lyra: Wokey, terimakasih
Batara Kresno: ttp semangat k author bagus ceritamu sllu ditunggu upnya lho
total 3 replies
Lyra
/Sob/kenapa harus koma AKHHH gak liat, mana gak bisa direvisi. system lagi eror lagi, hiks
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
gak sabar sama kelanjutannya 😍
Lyra: Selamat menunggu
total 1 replies
Lyra
aku mau revisi tapi loading Mulu pas pencet naskahnya 😭
Lyra: sinyal bagus² aja kok, ini bab 52-53 gak bisa dibuka. kayaknya dari system. hiks revisi besok aja lah kalau udh bener
Rizky Ardiansyah: sabar Thor,semoga sinyalnya kembali stabil.sukses selalu untuk karyanya
total 2 replies
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semangat buat karya nya
Lyra
Ada beberapa hal masih typo, nanti Lyra koreksi. mau lanjut nulis dulu/Determined//Determined/
Anonymous: terimakasih sudah up lyra
semangat nulis/Determined/
total 1 replies
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semoga ingatan Darian cepat kembali dan bisa menjelaskan segalanya
Lyra
Kenapa ada yg kurang kata, atau typo sih ah benci sekali
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semangat buat karya nya thor
Lyra: terimakasih
total 1 replies
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
plisss up yang banyakkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!