NovelToon NovelToon
Luka Dari Suami, Cinta Dari Mafia

Luka Dari Suami, Cinta Dari Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Janetta Lee, dikhianati saat mengandung, ditinggalkan di jalan hingga kehilangan buah hatinya, dan harus merelakan orang tuanya tewas dalam api yang disulut mantan sang suami—hidupnya hancur dalam sekejap.
Rasa cinta berubah menjadi luka, dan luka menjelma dendam.

Ketika darah terbalas darah, ia justru terjerat ke dalam dunia yang lebih gelap. Penjara bukan akhir kisahnya—seorang mafia, Holdes Shen, menyelamatkannya, dengan syarat: ia harus menjadi istrinya.

Antara cinta yang telah mengkhianati, dendam yang belum terbayar, dan pria berbahaya yang menggenggam hatinya… akankah ia menemukan arti cinta yang sesungguhnya, atau justru terjebak lebih dalam pada neraka yang baru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

“Janetta Lee, kenapa kau tidak menyatakan bahwa dirimu mengalami depresi berat?” tanya Inspektur Yin, tatapannya tajam menembus mata Janetta.

“Inspektur, mana ada pasien depresi akan mengakui dirinya depresi? Aku tidak suka menggunakan kondisiku untuk melindungi diriku,” jawab Janetta lirih namun tegas.

Inspektur Yin menyipitkan mata, suaranya mengeras.

“Jadi, kau menyerahkan diri, dan berharap bisa dihukum mati. Semua itu karena ingin menyusul orang tua dan anakmu?”

Seketika sorot mata Janetta memerah, air mata menggenang di pelupuknya, tetapi ia tetap berusaha bicara dengan tenang.

“Benar! Inspektur juga memiliki anak dan orang tua. Bagaimana perasaanmu ketika mereka pergi karena dirimu yang gagal melindungi mereka? Dan pasangan yang kau percaya justru berselingkuh dengan mantannya? Perasaan itu benar-benar hancur… tidak ada kata nyaman lagi. Hanya mati yang bisa mengakhiri semua penderitaan ini,” ucapnya

Inspektur Yin terdiam sejenak, lalu menutup kembali dokumen di tangannya dengan gerakan keras. Tanpa sepatah kata lagi, ia bangkit dan melangkah keluar dari ruangan itu.

Keheningan menyelimuti. Janetta menatap borgol di pergelangan tangannya, senyumnya getir.

“Depresi? Aku tidak menyangka… aku yang masih sehat dan waras dianggap mengalami depresi,” gumamnya pada diri sendiri.

Ia memejamkan mata sejenak, lalu berbisik lirih, seakan berbicara dengan seseorang yang tak lagi ada di sisinya.

“Anakku… demi kamu, mama harus keluar. Apa pun caranya.”

Malam hari.

Langit Shen Zhen mendung, udara dingin menusuk tulang. Janetta akhirnya melangkah keluar dari gedung departemen kepolisian. Lampu-lampu jalan memantulkan cahaya suram di aspal basah sisa hujan.

Di luar sana, sebuah mobil mewah sudah menunggu. Bowie berdiri di samping mobil dengan jas rapi, wajahnya menampilkan senyum penuh kemenangan. Ia membungkuk sedikit sambil membukakan pintu.

“Nona Lee, silakan!” serunya ramah, meski sorot matanya menyiratkan sesuatu yang dingin.

Janetta memandangnya penuh curiga, langkahnya melambat. “Kita akan ke mana?” tanyanya hati-hati, suara pelan namun tajam.

Bowie mengangguk singkat, suaranya tenang seolah ingin menenangkan.

“Nona Lee, anak Anda ada di kediaman milik bos.”

Darah Janetta seakan berdesir. Matanya membesar, campuran antara harapan dan keraguan. “Anakku…? Benarkah…? Atau ini hanya jebakan lain dari Holdes?” batinnya bergetar.

Dengan tangan gemetar, ia akhirnya melangkah masuk ke dalam mobil itu, menyimpan seribu pertanyaan di dalam dadanya.

Tidak lama kemudian, mesin mobil mewah itu meraung pelan. Bowie dengan tenang menjalankannya menembus jalanan malam Shen Zhen yang sepi, lampu kota berkelebat di kaca jendela. Sementara itu, Janetta duduk di kursi belakang, tubuhnya tegang. Pandangannya sesekali menatap ke arah punggung Bowie lewat kaca spion, curiga sekaligus gelisah.

“Apakah alasannya bosmu ingin membantuku?” tanya Janetta akhirnya, suaranya pelan namun penuh kewaspadaan.

Bowie tersenyum samar, matanya tetap fokus ke jalan. “Nona, Bos akan beritahu Anda setelah ini. Tenang saja, Bos tidak ada niat jahat,” jawabnya sambil mengemudi. Nada bicaranya terdengar ramah, tapi datar—seolah menyembunyikan sesuatu.

Janetta mengernyit, tatapannya semakin tajam. “Apakah sebelumnya kita pernah bertemu? Aku tidak ada bayangan tentang Tuan Shen,” tanyanya lagi, kali ini lebih menekan.

Bowie melirik sebentar melalui kaca spion, sebelum kembali menatap jalan di depannya. Senyumnya tipis, sulit ditebak.

“Anggap saja pertemuan ini adalah pertama kali,” jawab Bowie singkat.

Jawaban itu membuat jantung Janetta berdegup lebih kencang.

“Pertemuan pertama kali? Apakah maksudnya aku dan Holdes Shen pernah bertemu dulu? Jika iya… kenapa aku sama sekali tidak mengingatnya?” batin Janetta, hatinya semakin diliputi rasa was-was.

Mobil terus melaju menembus kegelapan malam, membawa Janetta pada takdir yang belum ia pahami sepenuhnya.

Beberapa saat kemudian.

Mobil yang ditumpangi Janetta akhirnya berhenti di depan sebuah kediaman megah yang dikelilingi pagar beton tinggi. Lampu-lampu sorot menerangi area luar, menimbulkan bayangan panjang yang menyeramkan. Beberapa pria berbadan tegap berjaga di gerbang, wajah mereka datar namun sorot mata tajam, seolah sedang mengawasi setiap gerakan tamu yang datang.

Janetta melangkah turun dari mobil, matanya menyapu sekeliling dengan penuh kewaspadaan. Hatinya semakin tidak tenang.

“Kenapa mereka lebih mirip mafia? Apakah Holdes Shen adalah mafia?” gumamnya lirih, nyaris tak terdengar.

Namun, para penjaga justru menyapanya dengan sopan.

“Selamat datang, Nona Lee,” ucap mereka sambil menundukkan kepala sedikit.

Janetta hanya mengangguk tipis, meski dalam batinnya kecurigaan semakin menumpuk. Bowie lalu melangkah lebih dulu, memberi isyarat.

“Nona, silakan,” katanya, nadanya penuh kehormatan, seolah ingin meyakinkan.

Janetta pun mengikuti langkah Bowie memasuki kediaman itu. Begitu menjejakkan kaki ke dalam, matanya langsung terpaku. Ruangan luas dan mewah membentang di hadapannya. Kristal lampu gantung berkilauan di langit-langit, karpet merah membentang megah, dan furnitur klasik menambah kesan istana modern.

"Kediaman ini… jauh lebih mewah dari rumah keluarga Yang," batin Janetta, matanya berkeliling penuh takjub bercampur waspada.

Langkah kaki terdengar dari arah tangga. Seorang pria berwibawa menuruni anak tangga dengan penuh percaya diri. Matanya tajam, senyumnya samar, tubuhnya dipenuhi aura dingin yang membuat Janetta terdiam sejenak.

“Selamat datang,” ucap Holdes dengan nada tenang namun penuh kekuasaan.

Janetta menatapnya, mencoba menjaga sikap. “Terima kasih, Tuan Shen, telah membantuku,” jawabnya dengan suara yang berusaha terdengar tulus.

Holdes mendekat, jarak mereka kian menyempit. Senyum tipis terukir di bibirnya.

“Seharusnya kau memanggilku dengan namaku, bukan ‘Tuan’ lagi. Karena besok, kita akan meresmikan hubungan kita. Setelah itu, kita akan mengadakan pesta.”

Janetta terkejut, matanya melebar. “Besok?” tanyanya dengan hampir tidak percaya, suara tercekat.

“Benar,” jawab Holdes sambil menatapnya lekat-lekat, tatapannya menusuk. “Kenapa? Apakah kau menyesal?”

Janetta menggeleng pelan, “Bukan… hanya saja aku merasa ini terlalu cepat,” ucapnya jujur, suaranya bergetar.

Holdes tersenyum tipis, namun kali ini sorot matanya penuh arti. Ia mendekat sedikit, hingga jarak wajah mereka hanya sejengkal.

“Tidak cepat… ini sudah terlalu lama,” ucapnya dingin namun penuh penekanan, membuat dada Janetta berdesir aneh dan rasa penasarannya semakin dalam.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
sunshine wings
💪💪💪💪💪
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Nabil abshor
setelah ini hidupmu akan berubah janett,,,,
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thoe doubel up thor
Naufal Affiq
lanjut thor
Reni Anjarwani
doubel up thor keren cerita
Pikachu: terima kasih kak🤗🤗
total 1 replies
Reni Anjarwani
doub
ren_iren
wowwww......
Plotwist nya dah di spill meski sedikit, tp gk pp 🤗
Naufal Affiq
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor
Akai Kakazain: lanjut thor, chyo thor
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Naufal Affiq
bagus,jadi tidak ada yang tersisa,anak mu ada di tangan mu janet,jadi mulai sekarang lupa kan masa lalu mu,hidup lah damai dengan masa depan yang baru
Mar Yati
boleh ku tebak,janetta adalah keturunan mafia,papa mama nya yang meninggal itu bukan orang tua kandung, indentitas tersembunyi,kalo tidak ga mungkinn bisa setenang itu menyiksa orang,dan Alex bakalan menyesal
⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉: curiga sih seperti ini, dan kedua papa mama nya kemungkinan orang kepercayaan dr orgtua kandung asli janetta
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Nabil abshor
ngeri oooooooiy,,,,, tp mantaaabbbbb
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!