Rindu Yang Kusimpan

Kiki kaget, serta merta dia melirik melihat siapa yang berbicara padanya. Namun mulutnya langsung terbuka saat sebuah wajah tampan dengan senyum ramah berada persis didepan wajahnya.

" pak... "

Rio berdiri dihadapan Kiki dengan senyum tersungging di wajahnya. Kiki mengangguk isyarat meng iyakan perkataan Rio.

" kau lekas masuk. Bekerja dengan baik. Pasti Dian tak akan ngomel lagi. "

" terima kasih pak. " tanpa mendengar jawaban Rio, Kiki segera berlari menuju tempat istirahat karyawan untuk menyimpan tasnya dan berniat segera bekerja dengan yang lain sebelum cafe benar benar buka.

Rupanya tanpa Kiki dan Rios sadari, sepasang mata yang nampak memerah melihat kedekatan mereka. Dian mengepalkan tangannya dengan kuat. Ingin sekali ia menjambak Kiki yang baru beberapa hari bekerja saja sudah bisa sedekat itu dengan Rio. Dan yang membuat Dian semakin marah adalah sikap Rio yang menurutnya terlalu manis bagi orang yang baru beberapa hari kenal.

" awas kalian! " geramnya dengan kesal yang tertahan

" lihat saja Kiki, kau akan ku tendang tanpa bisa mendekati Rio. "

***

Sebuah mobil melaju cepat membelah jalanan. Di dalamnya seorang pria paruh baya duduk angkuh dengan tatapan yang nampak kurang bersahabat.

" kau, dimana Jafar. " suara juragan Marta terdengar berat dan menakutkan.

" aku ada di luar cafe tempat Kiki bekerja. Kau bisa menemui ku di Restoran sekitar sini. Aku akan memberikan lokasinya. "

" oke, aku kan menuju kesana. "

Juragan Marta menutup ponselnya. Ia melihat lokasi yang dikirim oleh jafar.

" kita menuju tempat ini. " ucapnya pada anak buahnya yang kini mengemudi.

" baik juragan. "

Mobil pun melaju menuju lokasi yang di berikan oleh jafar.

Sesampainya disana, jafar sudah menunggu juragan Marta disebuah restoran yang tepat berada di depan cafe tempat kiki bekerja. Dari restoran itu, jafar dan juragan marta bisa melihat keberadaan Kiki.

setelah duduk dan memesan makanan, juragan Marta nampak sudah tak sabar.

" segera laporkan apa yang kau dapatkan selama beberapa hari ini. "

" baik juragan. " Jafar segera melaporkan apa saja yang dia lihat selama beberapa hari ini termasuk sikap Dian dan ancaman dari mantan suami Vani. Juragan Marta nampak tersenyum mendengar laporan dari Jafar.

" kita bisa manfaatkan orang orang itu untuk menekan Kiki. Kau lakukan segala cara untuk mendapatkannya. "

Jafar mengangguk. Ia paham akan perintah juragan marta.

Setelah selesai dengan urusannya bersama Jafar, juragan marta berniat segera pulang. Namun sebelum ia benar benar pulang, ia memperhatikan cafe didepannya berharap Kiki muncul di sana. Dan benar saja. Rupanya, semesta berpihak pada juragan marta. Nampak di depannya kiki sedang meletakan minuman pelanggan dengan tersenyum ramah. Tentu saja hal itu membuat wajah juragan marta berbinar, ia sangat senang bisa melihat kembali gadis itu meskipun tak. Sedekat yang dia mau.

" aku akan pulang. Kau bekerjalah dengan baik. Dan laporkan segera padaku apapun yang kau temukan. " kembali ia mengingatkan Jafar.

" baik juragan, hati hati. " jafar nampak menunduk memberikan hormat pada juragan marta.

Begitu masuk kedalam mobil, juragan marta tersenyum licik. Ia segara menyuruh anak buahnya untuk menuju suatu tempat. Anak buah juragan marta paham dengan perintah majikannya segera ia melajukan mobil menuju ke rumah kontrakan Kiki.

Mobil nampak sudah terparkir sempurna di depan rumah kontrakan Kiki. Ibu Kiki yang berada di dalam rumah nampak melongo mendengar deru mobil yang berhenti di halaman rumahnya. Saat terdengar salam, ia bergegas membuka pintu rumah.

" kau...