Kean tak seberuntung kakak-kakaknya, yang menemukan jodohnya dengan mudah, Kean berkali-kali gagal menikah bahkan yang terakhir di khianati wanita yang di cintainya dengan tulus.
Lelah mencari jodoh hingga usianya semakin matang Kean nyaris menyerah dan justru di jodohkan dengan gadis desa pilihan Bundanya.
Lentera si gadis miskin yang menjadi tulang punggung keluarganya, kehidupannya tak seberuntung gadis-gadis yang lain, namun semua itu berubah ketika bertemu dengan Bunda Mutia sebagai Bosnya. Akankah Kean mau menerima jodoh dari bundanya??? Bisakah dirinya hidup bahagia dengan gadis desa pilihan ibunya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhirnya bertemu
"Kau siapa???"
Kean tertegun saat masuk ke kamar apartemen dan di sana sudah ada wanita dengan rambut panjang membelakangi dirinya, Kean yakin betul jika istrinya berada di rumah bersama keluarganya itu yang dia tau dari asisten terpercaya yang menjaga istrinya.
"Lancang sekali kamu berada di kamar ku???"
"Siapa yang menyuruhmu???"
Kean merasa marah karena baru kali ini ada wanita lancang masuk kedalam kamarnya yang dulu melani pun tak seberani ini.
"Maaf." Ucap wanita itu tanpa menoleh.
Deggggg
"Suara itu... " Batin Kean tertegun suara itu mirip sekali dengan wanita yang beberapa waktu lalu sempat membuat dirinya lupa tentang Melani.
"Aku di minta Bunda membereskan kamar Mas Kean begitu Mas Kean tiba di jogja." Kata gadis itu dan membalik badannya kearah Kean.
Kean membeku di tempatnya matanya menatap wanita cantik di hadapannya, namun yakin gadis yang di hadapannya ini bukan istrinya karena gadis yang dia nikahi adalah gadis desa yang berpenyakitan sementara di hadapannya ini Lentera gadis penolong yang sejak bertemu mencuri perhatiannya.
"Lentera..." Kean kelu untuk memahami dan melanjutkan kalimatnya.
"Maaf jika membuat Mas Kean terkejut, aku tidak tau jika membersihkan kamar suami yang baru aku tau rupanya ini, ternyata sebuah kelancangan." Wanita yang tak lain Tera alias Lentera itu menunduk ada rasa sesak di dadanya saat melihat dan menerima kata-kata kasar dari mulut pria yang sah menjadi suaminya itu.
"Tunggu, jadi... Jadi kamu yang aku nikahi?? " Kean masih tak percaya dengan kenyataan ini, jika begini untuk apa dirinya kabur selama satu bulan pikirnya.
"Astagaa. Ini membingungkan." Ucap Kean masih seperti tak percaya dengan jalan cerita dalam kisah rumah tangganya.
Lentera menarik hijab di ranjang lalu memakainya dan keluar kamar hatinya ternyata tak sekuat yang dia bayangkan, apalagi saat suaminya bersikap seperti tadi bahkan seperti tak percaya jika dia telah menjadi istrinya.
Ah ini kenyataan yang begitu sulit dia pahami, baru tadi pagi dirinya terpukul atas kenyataan jika suaminya ternyata laki-laki yang dia tolong saat itu.
Lentera tersadar saat menatap foto di kamar suami ada harapan jika setelah bertemu suami yang dia harap untuk bertemu itu mau menerima kehadirannya, namun harapan itu pupus ternyata suaminya orang yang kasar terhadap perempuan dan tak mengharapkan kehadirannya sama sekali.
Ah mungkin memang luka pengkhianatan yang dia lihat waktu itu masih belum bisa Kean lupakan pikir Lentera menghapus air mata yang membasahi sudut matanya.
Lentera menyiapkan makan lalu menulis sebuah surat di atas meja makan untuk suaminya itu lalu pergi dari apartment tanpa pamit.
_______ 𝙰𝚜𝚜𝚊𝚕𝚊𝚖𝚞𝚊𝚕𝚊𝚒𝚔𝚞𝚖_____
𝚖𝚊𝚊𝚏 𝚊𝚔𝚞 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒 𝚝𝚊𝚗𝚙𝚊 𝚙𝚊𝚖𝚒𝚝, 𝚊𝚔𝚞 𝚜𝚊𝚍𝚊𝚛 𝙼𝚊𝚜 𝙺𝚎𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚔𝚎𝚑𝚊𝚍𝚒𝚛𝚊𝚗𝚔𝚞.
𝙹𝚒𝚔𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚊𝚔𝚞 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒 𝚒𝚜𝚝𝚛𝚒𝚖𝚞 𝚖𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚋𝚒𝚌𝚊𝚛𝚊 𝚔𝚎 𝙱𝚞𝚗𝚍𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝙼𝚊𝚜 𝚑𝚊𝚛𝚊𝚙𝚔𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒.
𝙿𝚞𝚖𝚙𝚞𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚊𝚍𝚊 𝚙𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚒𝚋𝚊𝚝 𝚍𝚒 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚒𝚝𝚊, 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚖𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚒 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚊 𝚒𝚗𝚒.
𝙼𝚊𝚊𝚏, 𝚝𝚊𝚍𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚎𝚖𝚞, 𝚊𝚔𝚞 𝚙𝚒𝚔𝚒𝚛 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚜𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚙𝚎𝚛𝚕𝚊𝚑𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚛𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒, 𝚗𝚊𝚖𝚞𝚗 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚝𝚊𝚙 𝚜𝚞𝚕𝚒𝚝 𝚋𝚊𝚐𝚒 𝙼𝚊𝚜 𝙺𝚎𝚊𝚗 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚑𝚊𝚍𝚒𝚛𝚔𝚞.
𝙰𝚔𝚞 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒, 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚒𝚔𝚖𝚊𝚝𝚒 𝚖𝚊𝚔𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊.
𝙻𝚎𝚗𝚝𝚎𝚛𝚊 𝙰𝚢𝚞
Kean tersadar dari bekunya saat wajah lentera sudah tak nampak lagi, Kean mengacak rambutnya kasar lalu berbalik menyusul keluar namun rupanya dia terlambat karena saking terkejutnya sampai melamun terlalu lama hingga Lentera sudah tak ada lagi di apartemennya.
Kean semakin frustasi ingin melangkah pergi keluar namun matanya tak sengaja melihat kertas putih di atas meja makan, Kean pun menghampiri kertas itu dan membacanya.
"Astaghfirullah...!!!" Kean berlari menyusul Lentera namun sekali lagi terlambat gadis yang dia nikahi itu sudah pergi entah kemana.
***
Up lagi kak...
Jejak manisnya jangan lupa🙏😍
lanjut aku baca cerita Faiza dan Zein 👍
Terima kasih author dan sehat sehat juga untuk author nya 😍😍
Sudah lounching kah buku nya Faiz dan Zain ??