ARWAH BUNUH DIRI

Keesokan harinya, Yulia pergi sekolah seperti biasanya karena ini hari Senin kamu berbaris di lapangan sekolah, tapi aku tidak melihat Aldo kutanyakan pada sahabatnya Noval dia bilang Aldo belum bisa kesekolah tapi dia sudah boleh pulang.

Selesai upacara kami masuk ke dalam kelas masing-masing kami belajar pelajaran bahasa Indonesia guru sedang menjelaskan di depan kelas aku masih saja merenung menunggu kehadiran yuk Sinta dari Surabaya, kalaupun aku menyusul kesana waktu nya lumayan lama dan biaya pun semakin tinggi mana ada aku uang sebanyak itu ucapku dalam hati, sebenarnya aku sudah lelah menunggu karena selalu di teror arwah.

Tiba-tiba Bu guru mengangetkan ku kamu kenapa Yul! Ucap guruku, gpp buk cuma pusing aja jawabku. Zakia duduk dibangku ku bertanya padaku kamu di ganggu lagi? Ucapnya Enggak kok kia. Aku pun mulai fokus untuk belajar.

Jam istirahat Yulia, Zakia, dan Noval berjalan perlahan lahan menuju kantin, tiba-tiba dia mengambil jimat dari saku celananya dia membawa Jimat kesekolah.

"Lihat nih gw bawa jimat! Gw sudah pakai Kalian mau gak! katanya sih untuk menangkis arwah gentayangan" Noval yang membawa kalung jimat. Bertapa kagetnya mereka Yulia dan Zakia. Zakia merupakan wanita alim dan berjilbab memarahi Noval

"Apaan sih val! Loh bawa barang seperti ini" Zakia mengambil jimat itu lalu membuang ke tong sampah.

"Loh kok di buang sih! Gw sudah susah-susah nyarinya!" ucap Noval yang merenggut. Mendapatkan kesempatan itu Yulia berkesempatan untuk mengambil jimat itu.

Sampai di kantin mereka memesan bakso seperti biasa Yulia dan Zakia memesan satu bakso, Noval memesan bakso tiga mangkok, Wah Val diet dong! Ujar Zakia diet dong.

"Yah gw laper dari pagi belum sarapan!" ujar Noval sambil makan bakso lezatttttt"

"Guys gw mau ke toilet sebentar ya!"Yulia pergi ke toilet, bukannya ke toilet dia malah mengambil jimat yang ada di tong sampah. Walaupun bauk nya menyengat dia tetap saja mengambilnya.

"Iyuuuuu" Yulia sambil menutup hidung nya dengan tangan sampai berhasil kemudian dia ke toilet untuk membersihkan kalung jimat ia pun memakainya di lehernya saat itu arwah itu tidak lagi muncul.

"Bagus deh kalung ini gak buat gw ketakutan lagi!!!ujar Yulia sambil kembali ke kantin.

"Wah loh cepat amat loh val, baru aja gw kekantin sudah habis 2 mangkok!" Yulia yang datang.

"Makan dulu keburu dingin" Zakia yang menyuruh cepat duduk.

"Guess gw kemarin chat yuk Sinta dari Surabaya dia itu saksi mata dari kematian Nabila katanya sih dia bakal ke Jakarta libur sekolah" Cerita Yulia.

"Bagus deh!" Ucap Zakia.

Tiba-tiba ada suara teriakan dari kelas 12, semua orang belarian menuju kelas. "Ada apa Ada apa nih!" kami pun panik. "Katanya sih kesurupan dek!" Ayuk tingkat memberi tahu. "Wah pasti Nabila lagi"! Noval yang menggelengkan kepalanya mereka tidak ikut melihat mereka tetap aja makan karena di halang zakia. Dalam hatiku untung nya aku sudah memakai jimat ujar Yulia.

Rumor yang beredar katanya sih "Arwah Nabila tidak tenang serem juga ya sekolah di sini, pasti mau cari tumbal lagi secara nih dulu sahabatnya sendiri tewas dari gedung sekolah!". Kakak tingkat yang sedang duduk di kantin mereka sedang ghibah.

"Jangan dengerin mereka mending kita fokus makan!" ujar Zakia yang sedang makan bakso yang super lezattttt.