Seorang wanita cantik berusia 25 tahun berprofesi sebagai seorang dokter ahli bedah di sebuah rumah sakit, dialah dokter Humaira Saras Wati
semua kesuksesan diraih dalam kariernya, berbanding terbalik dengan kisah asmara sang dokter, dia harus menerima kenyataan pahit penghianatan oleh sang pacar Mario Wijaya, asmara yang mereka jalani selama 3 tahun pupus d depan mata.
Gio Sastro seorang laki-laki yang memiliki segudang prestasi d dunia kepolisian, diusia 33 tahun dengan pangkat brigadir polisi, dia masih betah dengan status jomblonya.namun desakan dari sang ibunya membuat dia pusing, banyak wanita yg kepincut dengan paras tampan serang gio namun sikap cueknya membuat wanita cuman bisa mengagumi sosok polisi tampan tersebut.
Akankah mereka bisa bertemu dan menjalin hubungan asmara?
yuk simak ceritanya ya☺️.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon princess cica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 18
Menjelang sore para dokter dan tenaga media
lainnya terlihat santai mereka bercengkrama
dengan warga dan petugas keamanan yang
bertugas di daerah ini..
Maira tak tampak batang hidungnya, dia
masih punya kerjaan yang belum selesai
karna tanggung jawabnya adalah meneliti
semua persiapan yang ada di dalam ruang
tindakan...di bantu oleh beberapa tim medis
dan tak lupa suster Ica.. sebelum waktu
magrib pekerjaan mereka selesai ruangan
tindakan siap untuk di pakai. Ada rasa puas di
hati maira karena walaupun tempat cuman
darurat tapi layak untuk digunakan.. semua
yang kerja kembali ke tempat tinggal untuk
membersihkan badan setelah itu menunaikan
sholat magrib.
" Mai Uda selesai ruangan tindakannya?"
tanya Melisa setelah selesai magrib...
"Uda Mel Alhamdulilla cukup puas."
" suster Ica kalu jam makan tolong ambilkan
saya, " kata maira
" Ok dok "
" kenapa sih mau ngak bergabung aja!!!?
lo mau menghindar dari pak Gio!!sampai
kapan!!!!? sedangkan dia yang mengkoordinir
kita semua menjaga keamanan kita di sini."
Melisa kesal dengan sikap maira yang
kekanak-kanakan..
maira sedikit tercubit dengan kata-kata
sahabatnya, setelah selesai solat Isa, maira
terpaksa keluar dengan menggandeng tangan
suster Ica ke meja yang sudah di siapkan
oleh petugas masak .. semua pada ambil
makan masing-masing. mereka berbaur
menjadi satu. setelah ambil makan perlahan
makan dengan tenang sekali mendengar
candaan dan tawa dari pos keamanan yg
berdampingan dengan posko kesehatan.
Gio dari tadi memperhatikan maira yang
terlihat murung..
gio memberanikan diri untuk mendekat dan
berbicara.
" selesai makan saya ingin berbicara Dokter
Humaira " gio berucap dengan ekspresi wajah
datar. maira mendongak ke atas dengan mata
sudah mengembun. maira hanya manggut
kepalanya.
Suster Ica yang lihat wajah gio pun ngeri
sendiri... melihat tatapannya ke sang dokter,
Gio pergi ke ketua tim untuk meminjamkan
ruangan untuk berbicara dengan maira...dan
ketua tim pun menyetujuinya.. setelah melihat
maira selesai makan, gio pun langsung ke
arah sang dokter dan
menyuruhnya untuk ikut.
Maira hanya mengekor di belakang gio,
sampai di depan ruangan gio pun masuk ,
tapi maira tetap berdiri di depan pintu.
"kamu masuk atau saya yang menyeret mu
untuk masuk, " mendengar suara bas yang
menyeramkan,maira pun dengan cepat
masuk, dengan gerak cepat Gio menarik
tangan maira masuk dalam pelukannya, maira
kaget bukan main...
" Abang sangat rindu dek, kenapa kamu jahat
sama Abang..." maira tidak dapat
membendung lagi rasa kangen,rasa hangat
rasa nyaman dalam pelukan seorang Gio
Sastro, air bening dari pelupuk mata yang
jatuh tanpa permisi..
" kalau sayang kenapa nggak nyari maira??
" Abang yang selalu patahkan semangat
maira,Abang pergi yang jauh jangan muncul
untuk membuat maira sakit hati lagi.
maira ngak kuat bang"
" Abang nga akan melepaskan kamu lagi dek"
Abang akan mendengarkan penjelasanmu
dek tapi tidak sekarang,Abang pun akan
memperjelas semua ke kamu dek...,"
Gio memegang kedua pipi maira,
" lihat Abang mulai sekarang jangan lagi
menghindar dari pantauan Abang, paham!!!!!?
lagi-lagi maira hanya mengangguk kepalanya.
" rindu ngak sama Abang" ,gio membuat
maira berkaca-kaca dan lagi dan lagi maira
adalah orang yang terlalu bucin, air mata
hanya jawaban, kecupan mesra berkali-kali di
puncak kepala maira. mereka sedang
merasakan campur aduk sekarang..."sudah
malam balik ke barak ngak baik kita dilihat
orang.., mereka berdua pun keluar dan
kembali ke barak masing.. tiba di depan pintu
maira pun masuk tiga orang yang di dalam
kamar menatap maira tanpa berkedip,
" kalian kenapa sih liat gue macam itu???
" udah selesai masalahnya!!!!!!? udah
baikan!!!? maira dicecar dengan berbagai
pertanyaan.
"kalian lebih baik tidur nga usa kepoooo..."
maira berkata dengan kekehan melihat
tingkah para penghuni kamar....Malam
semakin larut para penghuni alam Papua
sedang berada dalam mimpi indah, terkecuali
petugas keamanan yang berjaga-jaga...
pukul tiga pagi, maira di bangun karena dari
dokter Obgyn meminta untuk mendampingi
melakukan operasi Caesar..dengan gerakan
cepat maira langsung mencuci memakai
sepatu kets nya dia pun berjalan dengan
cepat ke ruang tindakan, setelah memakai
untuk operasi.. maira pun masuk di dalam
sudah ada dua dokter, dan Empat suster dan
bidan. sebelum melakukan mereka berdoa,
setela itu operasi berlangsung sela hampir
satu jam,dan Alhamdulillah tida ada kendala
dalam operasi pertama dengan ruangan
darurat.
setelah selesai maira minta izinkan untuk
balik ke barak untuk menunggu sholat subuh.
sampai d barak maira lansung mandi
membersihkan diri.,membangunkan tiga
orang yang masih tidur supaya tidak antrian
menggunakan kamar mandi.dan menunggu
solat subuh..
selesai solat subuh maira membuat minuman
untuk dirinya..
mereka ber empat keluar untuk makan pagi...
Gio yg selesai joging, menghampiri mereka...
"Abang kenapa kesini?"maira dengan suara
yang masih canggung.
" ngak boleh ya kalau datang pagi-pagi tengok
calon Bayangkari Abang!!? seketika membuat
tiga temannya membola seketika
"aduh...aduh . pagi,,pagi suda dikasih vitamin
ajah hadeeee... pak Gio jangan gini
lah,kasihani kita yang jomblo ini,kata suster
Ica sambil terkekeh..
" waaaa suster Ica sudah pandai merangkai
kata-kata ya," Melisa menimpali mereka
bertiga pun tergelak , sedangan dua
pasangan cuman senyum-senyum sambil
menggoyangkan kepala melihat tingkah
mereka bertiga..
Setelah sarapan pagi mereka mulai
melanjutkan kegiatan pengobatan.
masyarakat berbondong-bondong menuju
posko pengobatan, mereka datang dengan
berbagai keluhan dengan sabar para dokter
menghadapi mereka..
Di Papua ada beberapa penyakit yang sering
sekali di keluhkan oleh pasien ;
- Penyakit diare
- Demam berdarah
- Campaka
- TB
Para tim dokter dan tenaga medis lainnya,
dengan serius untuk menangani
penyakit-penyakit tersebut.
Setelah beberapa jam pemeriksaan, waktunya
mereka istirahat karena sudah saat jam
makan siang . Maira Balik ke barak sebentar.
belum sampai Gio sudah menghadang di
jalan,
" kenapa capek sayang?" Maira mengaku lesu,
" pengen peluk..." membuat gio terkekeh.
" makan yuk,ntar lagi jam istirahat habis loh"
" iya "mereka pun jalan menuju stad makanan.
semua mata tertuju pada mereka..., seketika
Melisa yang bersama-sama Para dokter
berucap kepada mereka" kita jangan baper ya
itu tunangannya dokter Humaira .
.
lanjut update lagi kak, semangat 💪💪💪💪💪
untung segera ketahuan. semangat suster Ica, masih banyak laki laki baik dan single di luaran sana.
semangat juga buat kak author, lanjut up lagi 💪💪💪💪💪
ayo lanjut update lagi kak, semangat 💪💪💪💪
ayo lanjut update lagi kak, semangat ya 💪💪💪💪💪