Reinkarnasi Sang Dewa Alkemis.

setelah selesai membeli kebutuhan untuk membuat pil, Lin Tian melanjutkan berkeliling, ia ingat ada tempat perjudian di sudut kota, perjudian itu adalah perjudian batu, dan di sana juga ada yg menjual barang antik atau harta temuan yg sudah sangat kuno, seperti senjata-senjata kuno yg sudah rusak.

biasanya bahan dari senjata kuno itu adalah bahan yg memiliki kualitas tinggi dan jika di tempa ulang dan di tambah sedikit bahan maka akan menjadi senjata baru yg memiliki kualitas tinggi, tapi harga untuk menempa ulang senjata itu cukup mahal karna tingkat kesulitannya akan bertambah, senjata kuno itu memang memiliki bahan yg bagus tapi jika di tempa ulang tanpa tehnik khusus maka bahan itu akan susah di bentuk lagi karna sejak awal bahan yg di gunakan tidaklah dari satu bahan saja, mereka memiliki beberapa campuran bahan yg tiap bahanya perlu perlakuan dan cara berbeda untuk menempanya, dan jika menempa ulang maka sang penempa juga harus bisa mengenali tiap bahan yg di gunakan di dalam senjata itu, hal itulah yg menyebabkan Haraga tempanya cukup mahal.

"seingatku, setelah melewati jalan ini akan ada lorong cukup besar dan di lorong itulah terdapat kios-kios penjual batu dan senjata temuan atau barang antik"

ucap Lin Tian sambil melihat kanan dan kirinya, di punggungnya juga ada kantong besar berisi belanjaan herbalnya tadi.

"ah sialan kenapa aku tadi lupa meminta cicin penyimpanan kepada ayah"

gerutu Lin Tian sambil terus mencari lorong yg ada di dalam ingatannya.

setelah cukup lama mencari kanan dan kiri, akhirnya ia menemukan lorong yg ia cari.

merasa lorong ini benar Lin Tian langsung memasukinya, dan benar saja banyak sekali orang berlalu-lalang di jalanan lorong yg cukup besar ini.

"itu kiosnya, seharusnya dengan tehnik mata jiwa yg ku miliki akan mudah menembus isi batu itu bahkan Aray sekalipun, selama Aray itu tidak menghalangi presepsi jiwa aku pasti bisa menembusnya hehehehehehe"

ucap Lin Tian dalam hati, di fikirannya sekarang ini penuh dengan rencana judinya.

Lin Tian berhenti di salah satu kios yg cukup ramai, kios itu menjual batu, dan sepertinya batu di kios itu masih baru datang.

"ayo mari silahkan, saya baru saja buka dan batu-batu ini baru saja saya kumpulkan tentunya masih banyak harta di dalam tumpukan batu ini, ayo silahkan beli"

ucap seorang peria paruh baya penjual batu itu.

"benar batu-batu ini masih baru sampai di sini, pasti masih banyak harta di tumpukan batu ini dan kemungkinan kita mendapatkannya cukup tinggi"

ucap salah satu pengunjung kios itu.

"hehehehe ini yg aku cari"

ucap Lin Tian, kemudian ia mulai menggunkan mata jiwanya.

berbeda dengan presebsi jiwa, mata jiwa adalah kemampuan dari jiwa untuk melihat obyek yg di lihat secara langsung, dan Mata jiwa ini juga di gunakan untuk menembus penghalang atau obyak yg tidak terlihat, bahkan melihat penyakit seseorang.

biasanya kemampuan ini hanya di miliki oleh alkemis atau tabib yg memiliki kekuatan jiwa yg sudah mencapai puncak kultivasi jiwa, walaupun masih ada lagi yg lebih tinggi, tapi puncak yg di maksud adalah puncak yg ada di tingkatan alam dewa.

sedangkan persepsi jiwa hanya bisa merasakan obyek dan mempisualisasikan bentuknya, tehnik ini ahampir sama tapi memiliki tingkatan yg lebih rendah, mata jiwa selain menggunakan presepsi jiwa juga langsung menggunakan mata jiwa itu sendiri, tanpa menggunakan mata fisik.

Lin Tian terus melihat batu yg ada di kios itu satu persatu, hingga dia menemukan beberapa harta di dalam beberapa batu.

"apa-apaan ini, hampir setengah dari jumlah batu yg ada di kios ini berisi harta mulai dari yg berharga dan sampah, lebihnya hanya batu kosong"

batin Lin Tian.

hingga tatapannya berhenti di salah satu batu yg memiliki ukuran sekepalan tangan orang dewasa.

"heh cincin, cicin itu tampak sangat kuno dan memiliki warna hitam tanpa ada embel-embel batu ruang dan hanya ada kristal merah kecil di atasnya yg menyatu dengan badan cincin itu langsung tanpa ada penopangnya, berbeda dengan cicin ruang yg harus memiliki batu ruang untuk membuat Aray ruang di dalamnya, tapi dari yg ku lihat itu memiliki Aray yg sepertinya bertipe ruang dan Aray itu memiliki simbol yg sangat kuno bahkan aku tidak mengetahuinya, tapi aku yakin itu adalah Aray ruang di lihat dari bentuk susunannya"

ucap Lin Tian dalam hati.

"paman baku ingin batu ini, berapa harganya..?"

ucap Lin Tian, karna ia sangat ingin tau Aray yg ada di cicin itu dan mulai tertarik rahasia apa di cicin itu, ia memutuskan untuk membelinya.

"oh ini tuan muda, karna ukurannya kecil maka tuan muda dapat membayarnya sebesar 5 koin emas"

ucap penjual batu itu.

"baiklah, ini 5 koin emas paman"

ucap Lin Tian sambil menyerahkan 5 keping koin emas.

"terimakasi tuan muda, ini batu milik anda, apa ingin di belah di sini atau tuan muda akan membelah ya sendiri, tenang saja untuk membelah batu di sini geratis tuan muda ,pekerja saya akan membelahkannya untuk tuan muda"

ucap penjual batu itu.

"baik paman tolong belahkan sekalian"

ucap Lin Tian.

"baiklah tuan muda tolong di tunggu, hei ada batu yg perlu di belah, ini cepat belah tuan muda ini sudah menunggu"

ucap penjual batu itu sambilenyuruh pekerja yg ada di sebelahnya untuk membelah batu Lin Tian.

pekerja itu dengan cukup cepat memblah batu itu, karna ukurannya kecil tentu sangat mudah.

dan saat batu itu terbelah, muncul cincin berwarna hitam polos dan sedikit permata kecil yg menyatu di badan cincin itu tanpa ada penopangnya.

"ah selamat tuan muda anda mendapatkan cicin antik dan sangat indah, cocok di gunakan untuk tuan muda atau pasangan tuan muda karna di lihat dari modelnya cincin itu bisa di gunakan untuk pria atau wanita"

ucap penjual toko itu sambil menyerahkan cincin yg Lin Tian dapatkan dari dalam batu itu.

"heh ini memang cincin penyimpanan, sudah aku duga bahwa Aray yg aku lihat memiliki susunan bentuk seperti Aray ruang, aku sangat beruntung siapa tau di dalamnya ada harta yg tertinggal, dan lagi aku memang membutuhkan cincin ruang saat ini"

batin Lin Tian sambil tersenyum.

karna ia yakin jika itu adalah cincin ruang Lin Tian tanpa pikir panjang langsung meneteskan daranya, setelah meneteskan darahnya ia langsung memakainya setelah di masukan ke salah satu jari tangan kanannya cincin itu langsung menyesuaikan dengan ukuran jadi Lin Tian.

"wah lihat itu, ternyata itu adalah cincin ruang, dia mendapatkannya hanya dengan 5 koin emas, dan lagi jika di dalamnya masih ada harta yg tertinggal maka anak itu sangat beruntung"

ucap salah satu pengunjung yg memperhatikan Lin Tian.

"ayo kita beli, karna sudah terbukti bahwa batu-batu ini memang baru datang dan masih banyak harta di dalamnya"

ajak salah satu pengunjung kepada temannya.