Hari ini adalah hari pernikahanku, ya aku akan menikah dengan pemuda yang baru kukenal sebulan lalu. Seorang pemuda tanpa identitas yang kutemui dijalan saat hendak pulang dari desa sebelah setelah mengantar pesanan ayam kepada pelanggan di desa sebelah. Aku menolongnya karena kasihan melihat kondisinya yang berantakan dengan pakaian yang compang camping dan di penuhi luka di tubuhnya. Aku menikahinya karena terpaksa atas permintaan ibu tiriku agar aku tidak menjadi duri dalam pernikahan saudari tiriku Ayana dan kekasihnya Hendrik, meski berat untukku menikahinya tapi aku terpaksa menyetujuinya agar aku tidak diusir dari rumah ayahku yang kutinggali sejak kecil dan agar aku bisa merawat ayahku yang sakit. Akankah pernikahan ini berakhir bahagia ataukah akan menjadi neraka kedua untukku?! Ayah sanggupkah aku menjalani semua ini!? Semoga keputusan ini bukanlah keputusan yang salah untuk kebahagian semua orang. Semoga suamiku akan menjadi suami yang baik untukku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Sementara Shania dan juga Ayana yang masih berada di hotel belum menyadari apa yang telah terjadi tadi malam di rumah Yoona. Setelah pesta pernikahan selesai saat tengah malam Ayana dan Hendrik pergi ke kamar hotel mereka dan karena masih dalam pengaruh alkohol mereka saling melayangkan ciuman yang panas saling mencium dan di cium mereka mulai membuka baju satu sama lain, dan terus berciuman sambil terus melangkah ke tempat tidur, Hendrik mendorong Ayana ke ranjang sambil terus menciuminya di setiap inci tubuh Ayana suasana ke duanya makin panas, Ayana Hendrik terus saling memberikan sentuhan fisik di sekujur tubuh masing-masing, Hendrik sudah berada di atas Ayana dan terus memandangi tubuh Ayana yang kini tanpa busana dengan tatapan penuh hasrat yang menggoda, mereka terus saling melayani satu sama lain sampai beberapa kali sampai akhirnya mereka kelelahan dan tertidur pulas sampai pagi.
Sementara Shania, setelah selesai dengan pesta dia langsung masuk kamar karena lelah dan juga merasa pusing setelah banyak minum di pesta. Pagi hari nya Shania masih tertidur, namun handphone nya terus saja berdering tanpa henti ada banyak pesan masuk dan juga panggilan yang tidak terjawab. Tetapi Shania masih kesulitan untuk bangun dan menjawab semua pesan dan panggilan masuk.
Di rumah Yoona setelah kejadian semalam saat misi penyelamatan Seok Jin berhasil di lakukan dengan sukses serta Yoona, Yoon Gi dan semua penghuni rumah telah pergi masih tampak sepi tanpa aktifitas apapun, para penjaga pun masih lelap tertidur di bawah pengaruh obat tidur yang di berikan oleh koki dalam makanan yang di berikan pada mereka. Waktu sudah semakin siang menunjukan jam 09:20 namun belum ada satu orang pun yang bangun.
Sementara di luar rumah semua warga telah memulai aktifitas mereka dari mulai bekerja di ladang maupun peternakan. Semua orang berlalu lalang ada yang menaiki traktor, ada yang jalan kaki dan ada pula yang menaiki motor 3 roda dll. Semua sudah sibuk sedari pagi sebelum matahari bersinar, dan menuju ke lahan dan peternakan mereka masing-masing.
Sementara suasana di kantor Yoona's Farm telah ramai orang-orang yang mulai masuk kantor berkumpul di depan papan informasi membaca papan pengumuman yang menyatakan pemecatan beberapa dewan pejabat kantor dari mulai kepala divisi sampai diretur utama setiap divisi bagian perusahaan tertera dalam papan informasi tersebut. Serta staff audit dan tim penyelidikan internal telah sibuk dari pagi hari saat kantor mulai beroperasi, semua staff audit dan tim menggeledah semua ruangan yang di pakai oleh para karyawan dan dewan pejabat kantor yang terlibat dalam kejahatan Shania.
Semua berkas yang penting di kumpulkan dalam kotak yang di bawa oleh tim audit. Semua karyawan yang hadir tampak bingung dengan kejadian hari ini. Semua karyawan berbisik dan saling pandang, sedang orang-orang yang namanya tercantum dalam papan informasi di borgol dan langsung di bawa ke kantor polisi terdekat untuk di tahan dan di interogasi.
***
Di kamar hotel tempat Shania menginap...
Shania yang masih terlelap tidur di kagetkan dengan kedatangan sejumlah polisi di kamarnya. Shania masih belum mengerti dengan apa yang terjadi saat ini, seorang petugas polisi kemudian memborgolnya dan membuatnya berdiri.
"Shania Annabella Anda di tangkap atas tuduhan penggelapan dana, pemalsuan dokumen, penghasutan, pemerasan, pengancaman, penyekapan dan percobaan pembunuhan. Anda berhak untuk tetap diam atau menyewa pembela semua yang Anda katakan dapat menjadi pembelaan atau pemberatan tuduhan dalam pengadilan. Kapten, borgol dia dan bawa ke kantor polisi" perintah kepala tim.
"Siap, komandan laksanakan" jawab salah satu anak buahnya. Shania pun melawan dan tidak terima atas semua tuduhan yang di tujukan padanya "apa-apaan ini, saya tidak bersalah. Siapa kalian semua?" Tanya Shania sambil meronta-ronta.
"Bu Shania semua bukti-bukti kejahatan Anda sudah saya kantongi dan saya laporkan kepada pihak kepolisian. Semua orang yang terlibat di dalamnya sudah kami amankan pula, sekarang Anda harus menebus semua kesalahan Anda terhadap keluarga pak Seok Jin dan juga perusahaannya" ucap pak Hyun Bin dari balik pintu.
"Kau.... kau... apa yang kau lakukan ini?! Bukti?! Bukti apa yang kau bicarakan?! Kejahatan apa yang aku lakukan?! Apa kau bercanda, hah?!" Shania meronta dan berteriak pada pak Hyun Bin.
"Akui saja bu Shania semua kejahatan Anda sudah terungkap dan Anda sudah tidak bisa mengelak lagi. Pak polisi tolong bawa dia dan penjarakan dia sesuai hukum" ucap pak Hyun Bin.
"Baik pak akan kami laksanakan. Terima kasih atas laporan Anda, kami permisi" kata komandan polisi.
"Terima kasih kembai atas bantuan Anda, pak" ucap pak Hyun Bin, Ia pun tersenyum puas atas kerja kerasnya untuk bisa menyelidiki Shania. Pak Hyun Bin menghubungi seseorang.
"Tut.... tut.... tut... klek, halo bu Yoona semua sudah selesai di lakukan Shania dan juga semua antek-anteknya telah di tangkap polisi dan di tahan" ucap pak Hyun Bin melaporkan.
"Baiklah pak Hyun Bin terima kasih atas kerja kerasnya" ucap Yoona.
"Itu sudah menjadi tanggung jawab saya untuk menjaga perusahaan selama pak Seok Jin masih belum bisa bekerja. Semua detail mengenai laporan ini sudah saya kirimkan melalui email bu Yoona" ucap pak Hyun Bin lagi.
"Iya pak, sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak" ucap Yoona lagi.
"Sama-sama bu Yoona " pak Hyun Bin pun mengakhiri panggilan telponnya.
Sementara itu di rumah Yoon Gi, Yoona dan kakek neneknya tengah duduk di ruang tengah.
"Yoona, kami minta maaf karena telah menyebabkan semua kekacauan ini. Nenek tidak tahu jika sebenarnya Shania memiliki niat jahat untuk keluarga kita. Nenek benar-benar menyesal telah meminta Ayahmu untuk menikah lagi" ucap nenek dengan sedih.
"Tidak apa-apa nenek ini semua bukanlah salah nenek atau siapapun semua ini sudah takdir dari Tuhan kita harus bisa menerima semuanya" ujar Yoona menenangkan neneknya.
"Tapi jika nenek tidak meminta ayahmu untuk menikah lagi semua ini tidak akan terjadi" ucap nenek menyesal.
Shania yang telah di tangkap dibawa langsung ke kantor polisi dan segera di interogasi oleh pihak penyidik. Namun Shania memilih untuk tetap diam seribu bahasa.
"Bu Shania jika Anda tetap diam ini semua hanya akan memberatkan Anda di pengadilan. Lagi pula kami sudah memiiki bukti yang kuat untuk bisa menjerat Anda dengan pasal yang berlapis dan Anda akan mendapatkan hukuman maksimal di pengadilan, karena semua yang terlibat dengan Anda menyalahkan semua tuduhan pada Anda" ucap Lingga kepala detektif yang menangani kasus Shania.
"Saya tidak bicara sebelum pengacara saya datang" ucap Shania bersikeras.
"Baiklah jika itu mahu Anda, semakin Anda diam semakin lama pula Anda berada disini" ucap Lingga yang langsung meninggalkan ruang interogasi.
Ayana yang belum mengetahui kondisi mamanya masih berada di kamar hotel dengan Hendrik suaminya, dia tidak tahu apa yang akan menimpanya selanjutnya. Ayana pun bangun dan langsung mandi setelah selesai dia membangunkan suaminya untuk mandi dan setelah itu mereka memesan menu sarapan untuk di makan di kamar hotel.
"Sayang aku seneng banget deh hari ini, akhirnya kita resmi jadi suami istri dan bisa tinggal bareng selamanya" ucap Ayana dengan semangat.
"Iya aku juga seneng sayang akhirnya kita jadi keluarga juga" ucap Hendrik berbohong.
"Jadi sekarang kita tinggal bareng di rumahmu kan, sayang?!" Tanya Ayana pada Hendrik.
"Iya kita akan tinggal bareng, tapi di rumahmu ya kan rumah itu besar jadi masih muat lah kalo cuma tambah aku satu" ucap Hendrik.
"loh kok rumah itu sih, ya di rumahmu lah sayang kan rumah kamu juga besar, sayang!!" Ucap Ayana manja.
"eh... hemh iya besar sih sayang, cuma rumahnya masih di renovasi dan lama selesainya, jadi kita tinggal di rumah Yoona dulu untuk sementara ya?!" Ucap Hendrik mencari alasan.
"Cih... aku gak mau tinggal di rumah itu, lagi pula pasti disana ada Yoona dan suaminya. Dan kau akan curi-curi pandang pada si Yoona itu kan, aku gak mau" manja Ayana pada Hendrik. Mereka pun segera melanjutkan sarapannya.
Semetara di Korea Seok Jin yang telah mendarat akhirnya bisa bertemu dengan putranya Tae Hyung. Seok Jin sangat senang bisa berkumpul lagi dengan putranya dan juga adik-adiknya serta orang tuanya. Tae Hyung segera membawa ayahnya ke tempat yang sudah di siapkan.