NovelToon NovelToon
Cincin Hitam Incaran Banyak Orang

Cincin Hitam Incaran Banyak Orang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Dikelilingi wanita cantik / Kaya Raya / Idola sekolah
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Di Persingkat Saja DPS

Cincin Hitam itu bukan sembarangan perhiasan.
Cincin itu adalah sebuah kunci bagi seseorang untuk merubah hidupnya dalam waktu yang sangat singkat.
karena cincin itu adalah sebuah kunci untuk mewarisi kekayaan dari seseorang yang teramat kaya.
Dan dari sekian banyak orang yang mencarinya cincin itu malah jatuh pada seorang pemuda yang mana pemuda itu akan jadi ahli waris dari kekayaan yang tidak terhingga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Di Persingkat Saja DPS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menolong seorang perempuan

Setelah beberapa saat ia akhirnya tenang dan menceritakan kronologi kejadiannya padaku.

Intinya ia tadi sedang jalan-jalan santai tapi tibalah tiba orang-orang brengsek berotak cabul muncul dan mulai melakukan sesuatu yang tidak baik padanya.

Untuk dia berhasil lari dan aku juga ada di sini kalau tidak...

Yah, bisa di tebak apa yang akan terjadi.

"Itu sih sudah keterlaluan. Kita perlu melaporkan ini pada aparat setempat!" Aku dan dia berjalan ke tempat yang banyak orang.

Agar di sana kami bisa dapat bantuan.

Dalam perjalanan kami sempat sedikit mengobrol.

"Ngomong-ngomong mas kelihatannya sangat asing. Apa mas datang dari tempat yang jauh?!" Sambil menatapku dengan penuh rasa penasaran ia bertanya.

Aku langsung mengangguk. "Ya, saya dari kota dan datang ke sini karena bapak saya di undang untuk mengisi pengajian di sini!"

"Oh. Jadi mas anak dari orang yang akan mengisi pengajian malam nanti ya...!" Tiba-tiba saja kemudian ia mencium sesuatu.

"Kok ada bau amis darah ya?..." Aku langsung tersentak ketika mendengarnya.

Aku langsung teringat kalau dalam perjalanan jalan-jalan tadi punggungku sempit terbentuk sesuatu.

"Um... Apa punggungku berdarah lagi!?" Aku berbalik dan minta tolong padanya untuk melihat punggungku.

Seketika si Perempuan pucat karena melihat ada darah.

"Itu, itu kok ada banyak darah!?" Ia panik pada saat ini.

"Dalam perjalanan tadi di bacok begal tapi sudah di obati sih. Hanya saja karena aku tidak mau diam aku jalan-jalannya tadi dan punggungku terbentur sesuatu jadinya mungkin berdarah lagi!"

"Apalagi tadi aku memukul seseorang dan secara tidak sengaja membuat otot-ototku tegang!"

"Kok mas kayak biasa aja sih? Kalau di biarkan nanti mas bisa meninggal loh!" Akhirnya sebelum melapor pada pak RT aku di perban lagi oleh bidan yang sama.

"Perasaan baru tadi kami saya pernah dan sekarang sudah terbuka lagi lukanya. Apa yang kamu lakukan sebenarnya?!" Tanya si bidan dengan nada yang cukup kesal.

Yah, aku bisa mengerti apa yang dia rasakan ketika harus kerja dua kali.

"Ya maaf. Siapa sangka tadi punggung saya terbentur sesuatu hingga berdarah dan lagi saya memukul seseorang tadi!"

"Ha? Kamu memukul siapa?!" Akhirnya aku ceritakan kejadian tadi pada si bidan dan setelah itu ia langsung membantu kami melapor pada pak RT sekaligus orang tua dari perempuan itu.

Dan orang tuanya adalah ustadz setempat yang sedang bicara dengan bapakku.

Si ustadz tentang saja marah begitu juga dengan pak RT karena tindakan para kemudian itu sudah keterlaluan.

"Kurang ajar sekarang orang itu. Dia pikir karena bapaknya kaya dia bisa berbuat seenaknya begitu?!" Ucap pak RT dengan penuh amarah.

"Bagaimana kalau kita datangi saja rumah juragan sekarang juga pak RT!?" Tanya seorang warga yang juga kesal.

Namun salah satu warga tidak setuju. "Tapi hanya tinggal beberapa jam lagi sampai acara kita mulai!"

"Kalau nanti kita semua pergi ke rumah pak RT nanti yang mengurusi pengajian itu siapa!?" Semua orang seketika diam karena bingung harus apa.

Masa sudah susah-susah menyiapkan acara mereka malah tinggalkan begitu saja dan di batalkan.

Akhirnya pak ustadz setempat berkata. "Kalau begitu kita tunggu saja sampai besok pagi baru pergi!"

"... Sepertinya cuma itu pilihan kita sekarang!" Timpal pak RT.

Singkatnya mereka menunda rencana mereka untuk melabrak anak dari si juragan itu dan memilih untuk melanjutkan acara pengajian mereka.

Di sisi lain orang yang tadi aku pukul sudah sadar dan sekarang sedang merengek pada orang tuanya.

"Aku gak terima ini, dia sangat kurang ajar padaku padahal aku ini anak orang kaya!"

"Aku gak mau tahu. Papah harus balas orang itu sekarang juga!" Dengan wajah melas dan menjijikan ia merengek.

Bahkan bapaknya itu terlihat cukup kesal dan jijik pada tingkah laku anaknya itu.

"Bisa tidak kamu bersikap layaknya laki-laki jantan? Jangan terus merengek seperti ini karena itu menjijikan!" Bentak si bapak.

Si Pemuda hanya bisa diam dengan wajah yang menyedihkan.

Tapi tak lama si bapak menyetujui permintaan anaknya itu.

"Baiklah. Untuk kesekian kalinya bapak akan mengurusi masalah yang kamu buat, tapi ini akan benar-benar jadi yang terakhir!"

"Kalau nanti kamu buat masalah lagi apalagi kalau masalah itu besar... Kamu siap-siap di coret dari kartu keluarga kita!" Ancam si bapak dengan penuh keseriusan.

Si Pemuda langsung mengangguk.

Singkat cerita malam tiba dan acara di mulai setelah sholat isya.

Tapi belum juga sampai pada acara inti yaitu tausiyah dari bapakku masalah pun muncul.

Yaitu si juragan kampung datang membawa beberapa orang dengan niatan yang tidak baik tentunya.

"Mana orang yang memukuli anakku! Keluar!!" Ia berteriak keras hingga perhatian semua orang langsung tertuju padanya.

Setelah itu semua orang langsung berdiri dengan pak RT dan pak ustadz yang berjalan menghampiri si juragan.

"Ada apa ini pak? Kanapa anda membuat masalah di acara kami!?" Tanya pak RT dengan sopan tapi raut wajahnya menunjukkan kalau ia sangat marah sekarang ini.

"Ada apa, ada apa!"

"Anak saya di pukul seseorang sampai hidungnya berdarah dan kalian bertanya ada apa!?"

"Segera bawa orang itu ke sini. Dia harus bertanggung jawab karena telah membuat anak kesayangannya saya jadi seperti ini!" Bentaknya pada pak RT.

Wajah semua orang makin muram di sini.

Aku yang merasa bertanggung jawab tanpa pikir panjang langsung maju ke depan dan mengakui semuanya.

"Saya yang melakukannya!" Dengan lantang aku berkata.

"Berani juga ya kamu. Apa kamu tahu apa yang bisa saya lakukan pada kamu jika macam-macam dengan saya!?" Nada bicara di juragan makin arogan.

Ia pun bertindak semena-mena dengan mencengkram kerah bajuku di hadapan semua orang.

Aku menjawab. "Ya gak tau dan gak mau tau juga sih!" Dengan wajah datar aku berkata seperti itu.

Tentu perkataanku tadi makin membuatnya marah dan hampir saja memukul diriku.

Jika saja pal RT dan para warga tidak menghentikannya kami mungkin sudah baku hantam.

"Juragan. Tolong sikap anda di jaga di sini karena kami semua ini sedang ada acara pengajian!"

"Kalau kamu tidak datang untuk mengaji sebaiknya jangan buat kekacauan dan hormati kami!" Di sini.

Namun si juragan malah membalas seperti ini. "Apa peduli saya? Acara seperti ini hanya untuk orang-orang kelas bawah seperti kalian dan saya ini orang kaya!"

"Akan sangat malu-maluin kalau saya ikut-ikutan di sini!" Perkataan tadi itu jelas sebuah penghinaan untuk semua orang.

Tentu saja aku juga marah di sini.

"Wah kurang asem ini orang!"

"Kayaknya kalau gak di pukul gak bakal sadar ini orang!" Karena tersulut emosi aku pun memukulnya di tempat yang sama seperti aku memukul anaknya.

Suasana menjadi sangat ricuh dimana para warga dan orang-orangnya si juragan saling dorong dan saling pukul.

Untung saja tak berselang dalam datang satu pihak yang langsung melerai keributan.

Dorr!!

Suara tembakan yang menggelegar itu membuatnya suasana menjadi hening seketika.

Tatapan semua orang langsung tertuju ke arah sumber suara.

"Maaf semuanya! Tapi bisa tidak kalian tenang sedikit dan jelaskan pada saya apa yang sebenernya terjadi!?" Ucap dari orang yang melepaskan tembakan tadi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!