NovelToon NovelToon
Miliarder Dunia Streaming

Miliarder Dunia Streaming

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kebangkitan pecundang / Kultivasi Modern
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: apa aja 39

Setelah ditolak oleh gadis pujaan kampus, Rizky Pratama tiba-tiba membangkitkan sebuah sistem ajaib: setiap kali ia mendapat satu pengikut di siaran langsung, ia langsung memperoleh sepuluh juta rupiah.

Awalnya, semua orang mengira Rizky hanya bercanda.
Namun seiring waktu, ia melesat di dunia live streaming—dan tanpa ada yang menyadari, ia sudah menjelma menjadi miliarder muda Indonesia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon apa aja 39, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 – Kamu Sedikit Penjilat

Sudut bibir Rizky Pratama berkedut, ia mengangkat kedua tangannya dan berkata dengan nada pasrah.

“Bu, saya benar-benar tidak melakukan apa-apa.”

“Tidak melakukan apa-apa? Kalau begitu kenapa Dinda sampai menangis begitu?”

Nada suara Bu Ratna meninggi, langkahnya cepat menghampiri.

Beberapa hari lalu ia sudah menegur Rizky karena sikapnya yang terlalu berani. Ia mengira pemuda itu akan jera, tapi ternyata sekarang masih saja berurusan dengan Dinda.

Dalam pandangan Bu Ratna, Rizky benar-benar murid yang susah diatur.

Namun tak disangka, Rizky malah merentangkan tangannya sambil menjawab,

“Bu, bukan saya yang mengganggu dia. Justru Dinda yang tiba-tiba memeluk saya erat-erat.”

Bu Ratna tertegun. Matanya sempat melirik ke arah keduanya, dan baru menyadari posisi mereka memang aneh. Sekilas tampak jelas bahwa Dinda-lah yang menahan Rizky.

Ia segera menoleh ke Sinta, sang ketua kelas, yang sejak tadi berdiri ragu-ragu.

“Sinta, kamu jelaskan ke Ibu. Apa yang sebenarnya terjadi tadi?”

Sinta menelan ludah. Meski biasanya tegas, kali ini dia benar-benar bingung dengan apa yang baru saja dilihat.

“Bu… saya juga tidak terlalu jelas. Saya sendiri tidak mengerti apa yang terjadi di antara mereka.”

Bu Ratna menarik napas panjang, jelas kesal sekaligus lelah menghadapi situasi ini.

“Baik! Rizky, Dinda. Kalian berdua ikut saya ke kantor sekarang juga!”

---

Di Ruang Guru

Rizky memasukkan kedua tangannya ke saku, wajahnya tampak cuek, seolah tak peduli dengan apa yang akan terjadi.

Sebaliknya, Dinda duduk dengan wajah merah dan mata sembab, menangis seakan ia sedang mendapat perlakuan paling tidak adil di dunia.

Bu Ratna memilih mengabaikan Rizky. Ia mendekati Dinda dengan nada lembut.

“Dinda, kalau kamu merasa ada yang tidak adil, katakan pada Ibu. Ibu pasti akan membelamu.”

Dinda mengusap air matanya, lalu menunduk sebelum berkata dengan suara pelan namun jelas,

“Bu… saya tidak merasa diperlakukan tidak adil.”

Bu Ratna mengernyit. “Kalau begitu kenapa kamu menangis? Katakan saja, apa yang kamu inginkan?”

Dinda mengangkat wajahnya, matanya yang berair menatap lurus.

“Bu… saya hanya ingin Rizky menjadi pacar saya.”

“Hah?” Bu Ratna langsung terbelalak.

Ia hampir tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Sekian banyak skenario muncul di kepalanya, tapi tidak ada yang seaneh ini.

“Dinda! Kamu sadar tidak apa yang kamu bicarakan?” Bu Ratna menatapnya tajam.

“Bukankah pengakuan Rizky dulu sempat membuat kamu sendiri kewalahan dan menimbulkan masalah di kelas? Bagaimana mungkin sekarang kamu malah menginginkan hal seperti ini?”

Dinda menggeleng cepat, suara parau tapi penuh tekad.

“Bu, saya menyesal menolaknya waktu itu. Sekarang saya hanya ingin Rizky jadi pacar saya.”

Bu Ratna menekan dadanya, wajahnya memerah karena emosi. Hampir saja tekanan darahnya melonjak.

“Dinda, kamu masih terlalu muda untuk memikirkan cinta-cintaan. Saat ini tugasanmu hanya belajar. Kamu sama sekali belum mengerti apa itu cinta.”

Namun Dinda bersikeras, menggeleng berulang kali.

“Tidak, Bu. Ibu tidak mengerti. Saya tahu apa yang saya rasakan.”

Bu Ratna mengusap pelipisnya, kepalanya terasa berat. Dalam beberapa hari saja, mengapa Dinda berubah drastis seperti ini?

Ia menoleh tajam ke Rizky.

“Rizky! Apa yang kamu lakukan pada Dinda?” bentaknya sambil menepuk meja.

Rizky tampak polos, meski ada sedikit rasa bersalah di matanya.

“Bu, saya sungguh tidak melakukan apa-apa. Justru hari ini Dinda yang tiba-tiba menyatakan perasaan padaku. Sekarang malah hidup dan belajarku jadi berantakan. Saya sampai susah makan, apalagi konsentrasi belajar. Saya takut nanti gagal masuk universitas…”

Kata-katanya membuat Bu Ratna terdiam sejenak. Ia merasa seperti pernah mendengar kalimat serupa sebelumnya. Namun melihat wajah Rizky yang seolah benar-benar tertekan, Bu Ratna pun jadi bingung siapa sebenarnya korban dalam kasus ini.

Akhirnya, ia memutuskan untuk menutup persoalan itu.

“Cukup! Di kelas dua ini, Ibu tidak mengizinkan ada yang pacaran. Alasannya apa pun, siapa suka siapa, kalian boleh putuskan nanti setelah lulus. Ujian masuk perguruan tinggi tinggal sebulan lagi. Fokuslah pada itu.”

“Setelah ujian selesai, Ibu tidak akan ikut campur urusan pribadi kalian. Tapi untuk sekarang, jangan sampai ada yang mengulang hal ini. Kalau masih berani, silakan kemasi barang-barangmu dan keluar dari sekolah!”

Kalimat itu membuat Dinda sontak berhenti menangis. Ia jelas ketakutan. Jika sampai dikeluarkan, bagaimana mungkin ia bisa tetap bersama Rizky? Tidak, bagaimanapun ia harus tetap di sekolah, harus tetap dekat dengan Rizky.

Keduanya akhirnya disuruh keluar dari kantor.

---

Di Koridor

Rizky melangkah cepat tanpa menoleh.

“Rizky… tunggu aku!” Dinda berusaha mengejar sambil memanggil, tapi pria itu sama sekali tak menoleh.

Bagi Rizky, seorang pria sejati tahu kapan harus maju dan kapan harus mundur. Seperti pepatah, kuda yang baik tidak akan kembali memakan rumput lama. Ia tidak ingin lagi terjebak dalam permainan perasaan yang sama.

“Aku tidak mau jadi penjilat lagi…” gumam Rizky dalam hati, mempercepat langkahnya meninggalkan Dinda.

“Rizky… huuhuhu…” Dinda terisak, wajahnya penuh rasa sakit dan kebingungan.

Bagaimana caranya ia bisa mendapatkan kembali hati Rizky?

“Dinda!”

Suara seorang gadis terdengar. Nia, sahabat dekatnya, berlari menghampiri. Ia terkejut melihat sahabatnya menangis sendirian.

“Kenapa kamu? Apa yang guru katakan barusan?”

Dinda langsung memeluk Nia, menangis tersedu.

“Nia, apa yang harus aku lakukan? Rizky tidak mau lagi padaku…”

Nia menghela napas, mencoba menenangkan.

“Kalau memang dia tidak suka lagi, ya sudah. Dunia ini penuh laki-laki, Dinda. Katanya, katak berkaki tiga susah dicari, tapi cowok berkaki dua ada di mana-mana.”

Dinda menggeleng keras. “Tidak, Nia. Cowok banyak, tapi yang aku mau cuma Rizky. Aku ingin lelaki yang rela berkorban, yang mau memanjakan aku seperti dulu…”

Ia menggertakkan giginya. “Kenapa sekarang, saat dia sudah punya segalanya, dia malah berhenti mengejarku? Dasar lelaki plin-plan.”

Nia terdiam. Dalam hati ia juga sedikit iri. Tipe cowok seperti Rizky—dulu rela melakukan apa saja, sekarang sudah mapan—siapa yang tidak mau?

Namun sebagai sahabat, ia tetap berusaha menasihati.

“Dinda, sadar nggak sih? Kamu sekarang justru jadi seperti Rizky dulu—penjilat. Kamu yang terus mengejarnya, padahal dia tidak lagi menginginkanmu.”

Dinda terhenyak, seolah tersambar petir. Kata-kata itu menusuk dalam. Ia mulai menyadari… ya, apa yang ia lakukan hari ini memang tidak beda jauh dengan Rizky dulu.

“Benar juga… aku terlalu terburu-buru. Aku yang mengejarnya terus-menerus. Aku… jadi terlihat murahan.”

Nia mengangguk. “Betul. Tidak ada orang yang suka sama penjilat. Kalau kamu ingin Rizky kembali, kamu harus berubah. Jangan gampang didapat. Semakin kamu jual mahal, semakin dia penasaran.”

Dinda menunduk, wajahnya masih merah, tapi matanya menunjukkan tekad baru.

“Baiklah, aku mengerti. Aku tidak boleh jadi penjilat lagi. Aku harus kembali seperti dulu.”

Nia tersenyum samar, lega melihat sahabatnya sedikit sadar. Tapi jauh di lubuk hatinya, ia juga punya rencana lain: kalau Dinda benar-benar menjauh, bukankah itu kesempatan untuk dirinya mendekati Rizky?

---

1
Aisyah Suyuti
seru
Aryanti endah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!