"hidup di dunia ini tidak semua bernasib beruntung, kadang aku sangat iri dengan kehidupan orang lain yang terlahir kaya, mereka tidak perlu bersusah payah untuk bekerja keras pagi, siang dan malam dengan upah yang tak seberapa, hidup di tengah kota seorang diri membuatku sedikit frustasi, beruntungnya aku masih punya seseorang yang ku kenal, orang yang selalu membantu dan menghiburku disaat semua tidak baik baik saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bee aja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kira kira mereka kenapa ya?kok ga akur
seketika lea membulatkan matanya karena terkejut, ia bisa merasakan tubuh Mathias di belakangnya.
"lea?" panggil Mathias dengan suara yang lembut sambil melingkarkan tangannya di pinggang lea.
lea benar benar tidak berkutik, entah kenapa hari ini mathias terus menempel kepadanya.
"jangan ganggu, aku lagi masak" ucap lea gugup.
"jawab dulu" ucap Mathias.
seketika lea langsung menoleh.
"ahhh ramenku bisa gosong nanti" ucap lea segera melepas pelukan mathias untuk melihat panci yang berisi ramen yang sudah mulai mendidih.
namun mathias hanya tersenyum melihat lea panik kewalahan.
beberapa menit kemudian, lea selesai membuat ramen, kini mereka tengah makan ramen di meja makan.
"aku akan pulang setelah ini" ucap Mathias.
"ya baiklah" jawab lea.
"kau tidak mau menahanku?" tanya Mathias.
"untuk apa?" tanya lea polos.
"arghhh kau itu tidak peka sekali" ucap Mathias kesal.
"besok kau harus ke kampus pagi pagi, jadi tidurlah lebih awal" suruh lea.
"iya iya" jawab mathias sambil tersenyum.
selesai makan ramen, Mathias pun pamit untuk pulang.
"tidur nyenyak ya?" ucap Mathias sambil mengelus pipi lea.
"iyaa, kau juga langsung pulang ya?" jawab lea.
"siappp" jawab Mathias sambil tersenyum.
Mathias keluar dari apartemen, dan lea segera masuk ke kamarnya untuk istirahat.
Dan ke esokan harinya.
selesai kuliah lea langsung pergi karena ada janji dengan felix, mereka bertemu di sebuah bioskop.
lea melihat kesana kemari mencari keberadaan felix, sampai akhirnya lea melihat felix tengah menunggu di depan penjual popcorn sambil membawa sebuket bunga warna pink.
"felix?" sapa lea sambil melambaikan tangan.
"leaaa?" jawab felix tersenyum senang saat melihat lea.
lea berjalan menghampiri felix.
"maaf ya, aku baru selesai kelas" ucap lea.
"iya gpp... nihhh buat kamu" ujarnya sambil memberi lea bunga yang sendari tadi ia pegang.
"buat aku?" tanya lea bingung.
"ini kan hari pertama kita ngedate, jadi aku pengen kasi hadiah" ucapnya sambil tersenyum malu malu.
"ngedate?" tanya lea bingung, namun melihat wajah menggemaskan felix terlihat malu malu lea jadi tak ingin mengecewakannya.
"iyaa, kamu pengen nonton apa?" tanya felix.
"apa aja suka, asal jangan filem orang sikopet" jawab lea.
"ohh gitu, ya udah kita nonton kartun aja" ucap felix.
"ya udah dehh" jawab lea pasrah namun di hatinya berbeda.
"kok kartun sihhh" batin lea sedikit kecewa namun ia mencoba menghargai pilihan felix.
"kamu mau popcorn rasa apa?" tanya felix
"original aja" jawab lea.
"okey"
setelah membeli popcorn mereka masuk ke gedung bioskop untuk menonton filem kartun terbaru.
awalnya lea sangat bosan, ia mencoba untuk menikmati filemnya, namun melihat felix tertawa senang ia jadi ikut tersenyum.
"bisa bisanya dia kaya bocah, btw dia umur berapa ya?" batin lea.
lama lama lea mulai terbawa suasana dan menikmati filemnya.
skip.
selesai menonton mereka keluar dari gedung bioskop.
"seru juga ya filemnya" ucap lea masih tersenyum.
"iyaa, kamu suka filem kartun juga?" tanya felix.
"ga juga sihhh, aku jarang nonton soalnya" jawab lea.
"ohh gitu, kamu laper ga?" tanya felix.
"iyaa lumayan" jawab lea.
"ya udah yuk kita pergi cari makan?" ajak felix sambil menggandeng tangan lea.
"iyaaa" jawab lea sambil menatap tangan yang di gandeng oleh felix.
mereka makan di sebuah restoran dekat bioskop, sembari menunggu pesanan, mereka mengobrol.
"kamu suka apa?" tanya felix.
"apa aja suka" jawab lea.
"ohhh ya? kamu ga pilih pilih ya?" tanya felix.
"iya... aku juga belum tau apa yang aku suka sebenarnya" jawab lea
"kalo aku suka ga?" tanya felix sambil tersenyum manis menampilkan gigi kelincinya.
"mmm... suka ga ya?" jawab lea sambil mikir.
"suka dongg?" mohonnya.
"ihhh kok maksa sihhh?" sahut lea.
"aaaa... tapi aku suka kamu tau" ucap felix dengan ekpresi manja.
"terus gimana dong?" goda lea.
"permisi, selamat menikmati makanannya" ucap pelayan memotong pembicaraan mereka sambil menyajikan pesanan di meja.
mereka berhenti mengobrol dan mulai makan.
di tengah makan, tiba tiba ponsel lea bergetar dan saat mengecek ponselnya ternyata itu mathias.
"aduhhh gawat"batin lea.
"aku permisi sebentar ya, mau ke toilet" ucap lea buru buru pergi.
"okeee" jawab felix dengan santai.
lea pergi ke toilet, dan segera mengangkat telfon dari Mathias.
"halo?" ucap lea sedikit gugup.
"kau dimana?" tanya Mathias
"aku.. aku sedang ada janji dengan temanku, kenapa?"
"ohhh begitu, baiklah nanti kalau selesai kabari aku ya?"
"okeee, sampai nanti"
lea segera menutup telfon nya, lea menatap ke arah cermin di wastafel.
"gila.. kenapa aku jadi panik ya?" ucap lea heran dengan dirinya sendiri.
lea merapikan dandanannya sebentar lalu kembali menemui felix.
"kemari lah?" ucap felix sambil menepuk nepuk kursi di sampingnya
lea tanpa pikir panjang menuruti felix untuk duduk di sampingnya sembari menyedot minumannya.
"lea?" panggil felix sambil bersandar di bahu lea.
"ada apa?" tanya lea.
"sejak saat itu... aku sulit sekali tidur" ucap felix.
"kenapa?" tanya lea bingung.
"kau menganggu pikiranku" ujarnya.
"memangnya,aku mengganggu bagaimana?" tanya lea sembari menepuk nepuk pipi felix.
felix bukanya menjawab ia malah tersenyum karena lea menyentuhnya.
"wajahmu terus terbayang di kepalaku, kau membuatku tidak fokus belajar, main game, bahkan menonton, semua aktivitasku jadi kacau karenamu, apa yang kau lakukan padaku?" tanya felix dengan polos.
lea hanya tersenyum mendengar ocehan felix.
"lalu kau ingin aku bagaimana?" tanya lea.
"gimana ya?" ucap felix sambil berfikir
...
felix memegang tangan lea yang memegangi pipinya, lalu mencium telapak tangan lea.
"aku ingin jadi yang spesial untukmu" ucap felix sambil menatap wajah lea.
lea benar benar terkejut, dari awal felix memang blak blak an, namun entah kenapa ia merasa berdebar kali ini.
"kenapa memangnya?" tanya lea sambil tersenyum.
"aku ingin terus dekat denganmu" ucap felix.
"sedekat apa?" tanya lea
"sangat dekat, sampai kau tak bisa jauh dariku" ucap felix serius.
"ishhh, gombal banget sihhh" sahut lea sambil mendorong wajah felix dengan tangannya.
"aku serius tau" ujar felix dengan bibir cemberut.
"felix, kita itu baru kenal, bukan ga mau tapi kasi aku waktu agar aku yakin sama kamu" jelas lea.
"jadi sekarang kita pdkt dulu nihh ceritanya?" tanya felix.
"ya.. iyaa" jawab lea.
"ya udah dehhh" ucap felix mau mencium bibir lea.
"ehhh mau ngapain?" lea menahan wajah felix.
"kamu suka banget ya nahan wajah aku?" tanya felix kesal.
"ga boleh ciuman di tempat umum, entar kita di usir lagi" ujar lea panik.
"ohh gitu, ya udah kita ke taman aja yuk?" ajak felix
"ihhh kamu tu banyak mau dehhh" gerutu lea.
Meski bilang begitu lea tetap mengikuti apa yang felix mau.
mereka berdua pergi dari restoran menuju sebuah taman dekat danau, ga heran melihat mobil mewah milik felix karena dia anak bungsu anugerah leksono, namun ada yang mengganjal di fikiran lea.
"mereka anak orang kaya, kenapa felix tinggal di apartemen? Mathias juga sering tinggal di apartemen kalo lagi ada masalah" batin lea bertanya bertanya.
sampailah mereka di sebuah taman yang luas dan indah, terdapat danau yang membuat pemandangan semakin asri.
"lea kamu mikirin apa sih, kok diem terus dari tadi?" tanya felix heran karena lea terlihat memikirkan sesuatu.
"ahhh.. engga kok" jawab lea bohong.
"jangan mikirin apapun kalo lagi sama aku" ucap felix sambil menggegam tangan lea.