My Naughty Boss

Satu putaran lagi, pasangan dansa sudah berpindah pada pasangan mereka semula.

Keenan dan Tessa saling menatap tajam kemudian membuang wajah mereka.

"Kau kenapa, Kee?" tanya Bella.

"Tidak apa-apa, aku hanya sedikit berdebat dengan Tessa!" sahut Keenan sambil tersenyum menatap Bella.

"Kalian berdua sangat dekat, ya?"

"Kami bertemu setiap hari tentu saja dekat,"

"Bukan itu maksudku, dekat seperti pria dan wanita bukan seperti bos dan sekretaris,"

"Oh kalau itu tidak mungkin, kau tanya saja pada Tessa sekarang, siapa laki-laki di dunia ini yang paling dia benci jawabannya pasti aku!"

Bella tertawa mendengarnya, dia mengubah topik pembicaraan.

"Aku dengar puncak pesta adalah acara kembang api!"

"Iya, kau harus melihatnya, kembang apinya beda dari yang lain karena kembang apinya hadiah dari pamanku yang jenius!"

Awalnya Bella tidak mengerti perkataan Keenan tapi saat acara kembang api dimulai. Semua mata menatap takjub pada ratusan drone yang beterbangan di langit.

Kemudian drone-drone meledak secara bergantian di langit yang membuat hadirin berseru dan bertepuk tangan.

"Wah, aku baru pertama kali melihat yang seperti ini," ungkap Bella dengan sorai gembira.

"Aku merasa beruntung bisa mengenalmu, Kee! Apa kita bisa berteman mulai sekarang?"

Keenan menatap Bella sambil meraih tangan model itu kemudian mengecupnya. "Lebih dari itu juga boleh!"

Mulai dari malam itu, Keenan bertekad dan akan merubah kebiasaan buruknya supaya Bella tidak merasa illfeel.

"Bella harus selalu berpikir jika aku laki-laki keren!" batin Keenan.

_

_

_

_

Setelah acara pesta selesai, semua anggota keluarga Hoult menginap di hotel, hotel itu satu gedung dengan tempat acara.

"Sampai bertemu besok, Bos," ucap Tessa sambil memberikan pass card kamar Keenan.

Tapi tanpa Tessa duga, Keenan mencekal tangannya dan membawanya masuk ke dalam lift.

"Bos, aku mau pulang!" protes Tessa. Dia ingin memencet tombol lift tapi dihalangi oleh Keenan.

"Kau akan pulang atau berkencan dengan Kevin?" cecar Keenan.

"Itu bukan urusanmu! Cepat minggir!" Tessa sudah kehilangan kesabaran.

Tessa ingin mendorong tubuh Keenan tapi lelaki itu lebih cepat merapatkan tubuhnya di dinding lift.

"Jangan macam-macam, Kee!" Tessa tidak mau bersikap formal supaya menunjukkan jika dirinya marah atas apa yang Keenan lakukan padanya. "Di mana model seksimu, hah!? Bukankah seharusnya kau bersamanya sekarang? Bercumbu dan having sekss!"

"Seburuk itukah aku di matamu?" tanya Keenan.

"Kau laki-laki brengseek kedua yang pernah aku kenal!" ketus Tessa.

"Setidaknya aku bukan nomor pertama!" sahut Keenan santai karena dia tahu jika lelaki brengseek pertama adalah mantan kekasih Tessa.

"Jadi apa maumu sekarang?" tanya Tessa.

"Aku tidak mau apa-apa, aku hanya ingin bilang kau harus membantuku untuk mendapatkan hati Bella. Aku merasa dia adalah cinta sejatiku," jelas Keenan.

Tessa tertawa mendengarnya. "Oh, jadi karena itu kau begitu menjaganya, kau tidak akan menyentuhnya sebelum kalian menikah. Alasan klasik!"

"Setidaknya jangan buat Bella mengetahui keburukanku selama ini," tambah Keenan.

"Itu berarti kau membohonginya jika dia benar-benar cinta sejatimu, dia pasti akan menerimamu apa adanya," ucap Tessa yang mulai menurunkan nada suaranya.

Tessa membelai wajah Keenan. "Banyak hal yang harus dia tahu tentangmu, Bos!"

"Huh!" Keenan mendengus, dia memang tidak bisa apa-apa tanpa Tessa.

Keenan menjatuhkan kepalanya di bahu Tessa seperti biasa saat dia merasa frustasi. "Bantu aku berubah Tessa!"

"Asal jangan minta berubah menjadi Ultraman saja, Bos!"

Kemudian keduanya tertawa bersama padahal baru beberapa menit lalu mereka bertengkar. Sungguh hubungan yang aneh.