Diceraikan di malam pertamanya sebagai pengantin, membuat Embun terdiam dengan seribu bahasa.
Perceraian itu membuat ibunya kembali menjodohkan Embun dengan seorang tuan muda kaya raya. Mengetahui gadis itu pernah menikah dan bercerai, "Apa yang akan kau tawarkan agar aku mau menikahi mu?" seru tuan muda dingin itu padanya.
Waktu pun berlalu, tiga tahun kemudian setelah perceraian dengan Agra, mereka bertemu untuk pertama kalinya, "Milka, lihatlah betapa menyedihkannya dia. Selama tiga tahun ini apakah dia tidak bisa hidup dengan benar?" ejek Agra pada Embun, mantan istrinya.
Dia baru saja melempar bara api kehadapan istri seorang tuan muda Rendra.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon La_Sha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga Baru
Rumah utama keluarga Wilson dengan halaman super luas melebihi bangunan istana bisa dilihat di sekita taman ada lampu-lampu taman yang berdiri diatas tiang-tiang yang kokoh, ada juga beberapa penjaga disetiap sudutnya.
Mobil merah itu memasuki gerbang besar dan melewati halaman tersebut, di dalam mobil itu Embun sedang menerawang apa yang akan terjadi setelah ia menjadi istri dari seorang tuan muda Rendra.
Hari ini dirinya telah resmi menjadi nona muda pertama di keluarga Wilson, menjadi istri dari pengusaha nomor satu, sudah pasti banyak kaum hawa yang begitu menginginkan posisinya, jika bisa bertukar status dia juga mau melakukannya.
Namun kenyataannya sang tuan muda-lah yang menggenggam takdir atas hidup dan matinya. Alister yang menyetir mobil merah tersebut memarkirkan mobil di garasi, ada empat buah mobil mewah yang berjejer rapi di sana.
Semuanya mewah dan mahal, diluar rumah tepatnya di pintu utama ada dua penjaga keamanan pria yang sedang berdiri tegap.
Alister turun dari mobil dan membuka pintu bagian belakang, mempersilahkan keduanya untuk segera turun. Sopan, dia menggerakkan tangan kanannya.
"Kita sudah sampai di rumah, tuan muda ... nona muda."
"Setelah ini, kau pulang dan beristirahatlah."
"Baik tuan, terimakasih," imbuh Alister semabri menganggukkan kepala, lalu menatap Embun dengan kelopak matanya yang turun. Berhati-hatilah, hanya itu yang ia sampaikan melalui sorot matanya.
Sepasang pengantin itu pun bergegas masuk ke dalam rumah bersamaan dengan itu sebuah mobil hitam baru saja sampai. Di dalamnya ada Grace dan dua rekan kerjanya.
Mereka di utus untuk membantu nona muda membersihkan diri, lihatlah bagaimana penampilannya sekarang.
Wajahnya mulai kusam akibat makeup yang sudah berjam-jam menempel di wajahnya. Terlalu lama memakai makeup membuat wajahnya sedikit memerah dan gatal. Itulah sebabnya dia tak pernah memakai makeup, hanya skincare saja yang menjadi nutrisi kulit wajahnya.
Di dalam rumah tepatnya di ruang keluarga, mama dan papa serta adik perempuan Rendra sudah menunggu kedatangan mereka berdua.
Ditempat itu juga ada pak Li serta para pelayan yang sudah berdiri tegap di posisi masing-masing.
"Selamat datang kembali di rumah, tuan muda... nona muda," seru pak Li menyambut kedatangan mereka yang kemudian dirinya dan para pelayan segera memberikan bow.
"Selamat datang, sayang," mama menyambut hangat kedatangan menantunya itu, dia mendekap bahu Embun dengan seulas senyuman yang hangat.
Wajah gadis itu merona merah samar merasa canggung terhadap mama mertuanya, dia diperlakukan sebaik itu membuatnya bertanya-tanya apakah benar jika wanita yang menjadi mertuanya itu adalah ibu kandung suaminya?
Sifat mereka sangat berlawanan, lalu pandangannya menuju ke arah papa yang sedang duduk di atas sofa, mengangguk dengan datar.
Wajah yang sama persis dengan Rendra membuat Embun menjadi yakin, jika sifat suaminya itu menurun dari papa mertua.
Lalu Embun kembali mengedarkan pandangannya hingga mendapati seorang gadis muda yang sedang berjalan menuruni anak tangga. Siapa dia? Sepertinya tidak terlihat saat di acara pernikahan tadi.
"Kakak," gadis muda itu bernama Thalia Wilson, adik kandung Rendra. Memiliki paras yang cantik, sangat manis dan imut.
Rendra mengangguk dan tersenyum, "Kemari," tangannya melambai di udara. Sikapnya sungguh berbeda dia lebih terlihat lembut kepada adiknya dan bisa mengabaikan Embun yang secara nyata telah menjadi istri sahnya.
wlpn sultan klu aku mah ogah punya suami spt Rendra nih.percuma aja baik" lembut" tapi kepala batu selip dikit salah pasti kena hukuman