Jackie Anderson adalah pewaris tunggal kekayaan milik keluarga Anderson yang kaya raya.
hidupnya berubah setelah kecelakaan yang menewaskan kedua orang tuanya dan membuat dia kehilangan kewarasannya,
banyak penderitaan yang dia alami hingga akhirnya dia dapat kembali menjadi pemilik harta kekayaan keluarganya yang sebelumnya telah di kuasai oleh adik angkat sang papa.
bagaimana kelanjutannya
ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M@RI@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16
Sore harinya Yakob pulang, seperti biasa dia akan membawa satu kantong beras, Asih akan membaginya pada tetangga terdekat jika dia memiliki lebih daripada kelamaan berasnya akan berkutu pikirnya.
" Pak tadi ibu RT datang memberikan berkas yang kita buat!" Asih meletakkan segelas teh di hadapan Suaminya.
" Sudah jadi semuanya bu?" Asih kembali ke kamar dan mengambil berkas yang dia simpan tadi, kemudian dia menghampiri suaminya.
" Ini pak, kata bu RT besok kita harus ke kelurahan untuk foto pembuatan kartu Tanda pengenal!" Yakob menerima berkas dan membacanya, dia tersenyum.
" Ternyata uang bisa membuat semuanya menjadi mudah ya bu?!" Asih tersenyum.
" Iya Pak, pantas saja di kota banyak para pendatang yang mencari nafkah, rupanya di sini segalanya serba mudah jika kita memiliki uang!" Yakob mengangguk setuju.
" Oh ya pak, tadi kata bu Mila, kalau kita sudah punya surat suara ini kita juga bisa mendapatkan program berobat gratis loh?!" Yakob mengerutkan dahinya.
" Maksud ibu seperti yang dokter katakan itu?!" Asih mengangguk.
" Iya bu nanti akan kita tanyakan jika sudah berada di kelurahan biar lebih jelas lagi!" Asih terdiam.
" Ibu senang pak, akhirnya Arya tercatat sebagai putra kita!" Yakob menoleh ke kanan dan kiri " Ssttt, ibu bicaranya pelan nanti ada yang mendengar!" ucap Yakob sambil memperingati istrinya.
" Maaf Pak ibu keceplosan karena terlalu gembira!" Yakob menggeleng gelengkan kepalanya.
" Ya sudah simpan ini baik baik, besok sebaiknya kita fotocopy semuanya buat nanti berjaga jaga jika di perlukan, oh ya pak haji juga menanyakan kartu Identitas bapak katanya untuk syarat saja karena Sekarang bapak di tugaskan untuk menjaga toko dan menghitung keluar masuknya barang!" Asih nampak berbinar.
" Benaran pak, artinya bapak sudah naik jabatan dong, alhamdulillah, ibu senang pak!" Yakob tersenyum, meski Sekarang dia bukan kuli panggil lagi setidaknya Sekarang dia memiliki gaji yang tetap meski tak seberapa tapi dia sudah sangat bersyukur.
" Ibu harus semakin berhemat bu karena sekarang bapak sudah tak dapat uang harian, berhemat sampai nanti bapak menerima gaji!" Asih mengangguk.
" Iya Pak ibu ngerti nanti kita juga harus mulai menyimpan sedikit uang pak, untuk membayar kontrakan tahun depan!" Yakob tersenyum, istrinya ini sangat pandai dalam mengelola uang.
" Ibu atur saja nanti semua gaji bapak akan bapak serahkan pada ibu, bapak percaya ibu pasti pandai mengaturnya!" mereka terus berbincang hingga larut malam mereka juga sudah merencanakan untuk menyekolahkan Arya di sekolah khusus anak yang memiliki keterbatasan.
***
Sementara di kediaman Farida, Sabrina sedang memasak mie instan untuk putrinya.
" Nak hanya ada mie instan untuk makan malam!" ucap Sabrina lembut padahal dalam hatinya terus mengumpat kesal.
" Tak apa bu, besok gajian Rida akan belanja untuk keperluan kita!" Wajah Sabrina berbinar.
" Kalau begitu besok ibu saja yang belanjakan ya nak, sudah lama ibu gak belanja!" Farida mengangguk patuh.
" Ya sudah aku makan ya bu,.. ibu tak makan?!" Sabrina menggeleng.
" Tadi ibu sudah makan, kau makanlah setelah itu istirahat!" Farida menikmati mie instan buatan ibunya. Setelah selesai dia segera membersihkan wajah untuk segera tidur, terlihat Sabrina sedang melamun, dia sedang membayangkan berapa banyak uang yang akan putrinya beri dan dia akan berbelanja keperluannya.
" Ibu tak tidur?!" tanya putrinya, Sabrina terkejut, " Aah, nak besok berapa uang yang akan kau beri pada ibu, ibu ingin membeli baju dan skincare apa cukup?!" Farida menggeleng gelengkan kepalanya dia menarik selimutnya sambil berkata.
" Sudah bu sebaiknya ibu tidur dulu, besok aku akan berikan uangnya untuk ibu belanja!" Wajah Sabrina sangat berbinar dia segera tidur di samping putrinya.
***
Sementara Di apartemen Arifin baru saja melakukan aktivitas panasnya dengan Shinta.
" Sayang kenapa berhenti, ayolah aku masih ingin lagi!" ucap wanita itu dengan manja.
" Aku ingin minum dulu, sepertinya staminaku sudah habis!" Shinta tersenyum saat melihat Arifin berjalan tanpa memakai sehelai benang pun.
" Uwaaah, sangat besar!" ucapnya sambil tersenyum senang.
" Sayang milikmu itu masih tidur saja sebesar itu, aahh aku sangat menginginkannya sayang!" Arifin tersenyum tipis dalam hatinya berkata, " Wanita ini tak ada puasnya padahal aku saja sudah berkali-kali keluar tapi dia benar-benar seorang hiper!" Arifin berpikir, dia saja yang laki-laki rasanya badannya sakit semua bagaimana bisa dia seorang wanita sejak sore hingga malam hari begini tak merasakan lelah, jika bukan karena harta yang akan dia dapatkan rasanya Arifin akan menyerah jika menyangkut urusan ranjang dengan wanita ini.
" Sayang, jangan melamun, sini aku yang bangunkan!" Arifin tak bergeming dari kursinya tapi wanita itu menghampiri dengan tubuh polosnya, dia mulai berjongkok di hadapan Arifin dan memainkan miliknya, sebagai lelaki normal Arifin sudah terangsang dan wanita itu sangat senang diapun duduk di pangkuan Arifin sambil, " Aaahhh,.. sayang nikmat sekali!" ucapnya sambil terus bergoyang-goyang sedangkan Arifin hanya mengikuti alurnya saja karena dia benar-benar sudah lelah.
Entah berapa lama wanita itu terus bermain di atas pangkuan Arifin berputar putar berjongkok dan lain sebagainya Arifin hanya menikmatinya saja.
**
Di kediaman Mike sangat pengacara.
" Iya tuan saya mengerti!" seorang pria baru saja keluar dari kediaman Mike, setelah itu Mike kembali masuk, dia melihat istri dan putrinya yang sudah tertidur.
" Sayang, bangun pindah lah ke kamar, biar aku yang pindahkan Angel ke kamarnya!" Mike memiliki dua orang anak satu putra dan satu putri, putranya ikut dengan neneknya di luar negeri dia bersekolah di sana, Putra Mike bernama Niki berusia Lima belas tahun sedangkan putri Mike bernama Angelina berusia sama seperti Jackie Anderson sepuluh tahun kelahiran mereka sama hanya berbeda waktu Jackie lebih cepat Dua jam dari kelahiran Angelina, itulah sebabnya Mike begitu sayang pada Jackie, apalagi setelah kecelakaan itu keberadaan Jackie tak dia ketahui, diam diam dia menyewa seorang detektif untuk terus menyelidiki sekitar perkampungan tempat terjadinya kecelakaan mobil Anderson, dia sudah mendapatkan laporan jika mobil Anderson ada yang menyabotase saat di bengkel, montir nya sudah tertangkap, namun orang itu hingga kini belum mengatakan siapa yang telah menyuruhnya.
Setelah memindahkan putrinya ke kamarnya, Mike kembali ke kamarnya dia melihat sang istri sudah kembali tertidur, hatinya merasa sedih jika memikirkan kehidupan istri dan putrinya kelak, karena dia tau resiko menjadi seorang pengacara jujur seperti dirinya, banyak sekali musuh yang mengharapkan kematian dia dan keluarganya.
" Aku akan menghubungi Papa dan mama besok, aku harus memaksa Catherine dan Angelina untuk tinggal bersama mereka sampai kasus ini selesai, aku sangat khawatir dengan mereka.
Mike berpikir dia harus memaksa istri dan putrinya untuk ikut mamanya di Italia karena di sana mereka akan lebih aman, sampai kasus yang sedang dia tangani selesai.
Mike sedang menerima kasus dari seorang pejabat yang berseteru dengan seorang gembong mafia, pejabat ini terlalu jujur hingga lawannya meminta bantuan pada seorang mafia, pejabat ini meminta perlindungan pada Mike karena yakin hanya Mike pengacara yang mampu mengalahkan segala macam kasus.
" Belum selesai kasus Anderson sudah ada lagi kasus lainnya, sampai kapan hidupku akan tenang, meski pengadilan sudah mutlak memutuskan pejabat itu menang mereka masih belum bisa menerima kekalahan hingga meminta bantuan pada seorang mafia, huff, ini sangat berbahaya dengan keluargaku, secepatnya aku harus mengamankan mereka, kemarin saja jika aku tak pandai pandai mencari jalan mereka sudah pasti akan menghadangku!" Mike terus berpikir.
" Apa kasus Anderson aku selesaikan saja, tapi belum waktunya, entah kenapa aku begitu yakin jika Jackie masih hidup, tapi di mana dia?!" Mike terus berpikir hingga akhirnya dia tertidur sambil memeluk istrinya.
***