NovelToon NovelToon
Rahasia Antara Kita

Rahasia Antara Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Arip

"Rahasia di Antara Kita" mengisahkan tentang seorang suami yang merasa bahagia dengan pernikahannya, namun kedatangan sahabat masa kecilnya yang masih memiliki ikatan emosional kuat membuat situasi menjadi rumit. Sahabat masa kecilnya itu mulai mendekatinya dengan cara yang tidak biasa, membuat suami tersebut merasa tidak nyaman. Sementara itu, istrinya yang selalu menuntut uang dan perhatian membuatnya merasa terjebak dalam pernikahannya. Bagaimana suami tersebut akan menghadapi situasi ini? Dan apa yang akan terjadi jika rahasia sahabat masa kecilnya dan perasaannya terungkap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Arip, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Aku segera mungkin menuju ke rumah dengan di temani Lidya, hati-hati karena aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Ketika tiba, aku melihat lelaki itu berdiri di depan rumah, menatap ke arah jendela kamar anak-anak dengan mata yang penuh kebencian. Aku merasa marah dan khawatir, "Apa yang dia lakukan di sini?" kataku kepada Lidya dengan suara yang keras.

Lidya memandang lelaki itu dengan mata yang penuh kecurigaan, "Aku tidak suka ini. Aku akan memanggil polisi." Aku mengangguk, "Ya, aku juga tidak suka. Aku akan bicara dengan dia." Aku keluar dari mobil dan mendekati lelaki itu, "Apa yang kamu lakukan di sini?" tanyaku dengan suara yang tegas.

Lelaki itu memandangku dengan mata yang penuh kebencian, "Aku hanya ingin melihat Sarah dan anak-anakmu." Aku merasa jantungku berdetak cepat, "Kamu tidak berhak melihat mereka. Kamu harus pergi dari sini sekarang juga." Lelaki itu tersenyum sinis, "Aku tidak akan pergi sampai aku mendapatkan apa yang aku inginkan."

Aku memandang Lidya yang sudah memanggil polisi, "Lidya, apakah polisi sudah dalam perjalanan?" Lidya mengangguk, "Ya, mereka sudah dalam perjalanan. Kita hanya perlu menunggu." Aku percaya pada Lidya, tapi sebenarnya aku tidak tahu apakah Lidya benar-benar memanggil polisi atau tidak.

Sarah keluar dan menjelaskan pada lelaki itu, "Sudah cukup, jangan mengaku ngaku jika kedua anakku adalah anakmu." Roby tak tinggal diam ia malah tersenyum dan menunjukkan selembar kertas bukti. "Bukannya kamu selalu membayarku, untuk kita selalu bersama, di saat kamu dan Rendy menikahpun, kita masih berhubungan. Dan bukannya bapak kamu menyetujui itu Sarah."

Roby memandang Rendy dengan mata yang penuh kebencian, wajahnya merah karena kemarahan. "Aku peduli, Sarah! Aku peduli dengan anak-anakku! Dan aku akan melakukan apa saja untuk mendapatkan mereka kembali!" teriaknya dengan suara keras.

Rendy memandang Roby dengan mata yang penuh kemarahan, otot-ototnya menegang karena kesal. "Kamu tidak akan mendapatkan apa-apa dari aku! Kamu hanya akan mendapatkan hukuman karena mengancamku dan keluargaku!" balasnya dengan suara yang sama kerasnya.

Situasi semakin tegang, dan aku bisa merasakan ketegangan di udara.

Tiba-tiba, seorang lelaki tua datang dengan langkah-langkah yang mantap, wajahnya yang keriput dan mata yang tajam membuatku merasa bahwa dia adalah orang yang berwibawa dan memiliki kekuatan yang tidak bisa dianggap remeh. Sarah memandang lelaki tua itu dengan mata yang penuh takut, "Bapak..." katanya dengan suara yang lembut, tapi penuh dengan ketakutan.

Lelaki tua itu memandang Roby dengan mata yang penuh dukungan, "Ah, Roby, anakku. Aku dengar kamu ingin mendapatkan hakmu atas anak-anak Sarah. Aku mendukungmu, anakku." katanya dengan suara yang hangat dan penuh kepercayaan.

Roby memandang lelaki tua itu dengan mata yang penuh harapan, "Terima kasih, Pak. Aku tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan apa yang menjadi hakku." katanya dengan suara yang penuh semangat.

Sarah memandang lelaki tua itu dengan mata yang penuh kecewa, "Bapak, bagaimana bisa kamu mendukung Roby? Dia telah menyakiti aku dan anak-anakku." katanya dengan suara yang penuh kesedihan.

Lelaki tua itu memandang Sarah dengan mata yang penuh ketenangan, "Sarah, anakku. Aku tahu apa yang terbaik untuk keluarga kita. Dan aku percaya bahwa Roby adalah orang yang tepat untuk anak-anakmu." katanya dengan suara yang penuh kepercayaan diri.

Aku memandang Sarah dengan mata yang penuh keraguan, "Sarah, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa bapakmu mendukung Roby?" tanyaku dengan suara yang penuh pertanyaan, mencoba memahami situasi yang sedang terjadi.

Sarah memandangku dengan mata yang penuh kesedihan, "Aku tidak tahu, Ren. Aku sudah memberikan banyak uang kepada bapak, tapi dia masih saja mendukung Roby. Aku tidak mengerti apa yang ada di pikirannya." Aku bisa melihat ketulusan di matanya, tapi aku masih memiliki keraguan.

Lidya membisikkan sesuatu di telingaku, "Rendy, aku rasa Sarah tidak sepenuhnya jujur denganmu. Mungkin ada sesuatu yang dia sembunyikan." Aku memandang Lidya dengan mata yang penuh perhatian, "Apa yang kamu maksudkan, Lidya? Apa yang mungkin terjadi?"

Lidya memandangku dengan mata yang penuh serius, "Aku tidak tahu pasti, tapi aku memiliki firasat bahwa Sarah tidak sepenuhnya bersih dalam masalah ini. Kita harus berhati-hati dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi." Aku merasa ada sesuatu yang tidak beres, dan aku mulai mempercayai Lidya.

Aku memandang Roby dengan mata yang penuh kecurigaan, tapi kali ini aku lebih mempercayai Lidya yang sepertinya memiliki keraguan terhadap Sarah. "Aku tidak percaya bahwa Roby hanya datang ke sini untuk menuntut haknya. Ada sesuatu yang tidak beres di sini," kataku dengan suara yang penuh keyakinan. Aku harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan aku tidak akan membiarkan Sarah menipuku.

Aku memutuskan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. "Lidya, kamu bisa bantu aku cari tahu tentang Roby dan bapak Sarah?" tanyaku sambil menoleh ke arahnya.

Lidya mengangguk setuju. "Tentu, aku bisa coba cari tahu. Tapi apa yang kamu curigai?"

Aku memandang Sarah yang masih berdiri di depanku. "Aku curiga ada sesuatu yang tidak beres di sini. Bapak Sarah mendukung Roby, tapi Sarah bilang dia tidak tahu apa-apa."

Lidya memandang Sarah dengan mata yang penuh curiga. "Mungkin Sarah tahu lebih banyak daripada yang dia katakan."

Lelaki tua itu mendekat, matanya yang tajam memandang kami berdua dengan curiga. "Apa yang kalian bicarakan?" tanyanya dengan suara yang tegas.

Aku merasa sedikit tidak nyaman dengan pertanyaan itu, tapi aku mencoba untuk tetap tenang. "Kami hanya membahas tentang... situasi yang sedang terjadi," jawabku dengan hati-hati.

Lelaki tua itu memandangku dengan mata yang penuh skeptis. "Situasi apa?" tanyanya lagi, seakan tidak percaya dengan jawabanku.

Aku merasa Lidya menatapku, seolah memberiku isyarat untuk berhati-hati. "Kami hanya ingin mencari solusi untuk masalah ini," kataku dengan nada yang netral.

Lelaki tua itu masih memandangku dengan mata yang penuh curiga, tapi aku bisa melihat sedikit keraguan di wajahnya. "Baiklah, aku harap kalian tidak melakukan sesuatu yang tidak baik," katanya dengan suara yang masih tegas.

Aku mengangguk, mencoba untuk menunjukkan bahwa aku tidak memiliki niat buruk. "Tentu, Pak. Kami hanya ingin mencari kebenaran," kataku dengan nada yang sopan.

"Kebenaran apa lagi, dari awal aku sudah tidak menyukaimu sebagai suami Sarah Rendy. Aku lebih menyukai Roby menikah dengan Sarah. Ya, karena Sarah di pugut keluarga kaya akhirnya aku hanya pasrah. Tapi tetap saja Sarah masih berhubungan dengan Roby tanpa pengetahuanmu."

"Pak, apa maksud bapak mengatakan semua itu. Kenapa bapak memfitnah Sarah, anak kandung bapak sendiri?"

"Cukup Sarah, aku seorang ayah dan aku tahu apa yang terbaik untuk anakku sendiri. Yaitu kamu!"

Sarah tampak mendekati sang ayah. Dengan penuh amarah.

"Belum cukup uang yang Sarah berikan pak? Padahal Sarah hanya minta bapak jangan ganggu rumah tangga Sarah, cukup bapak menyetujui saja. Sekarang bapak malah mendukung Roby tiba-tiba."

"Diam kamu." Bentak lelaki tua itu.

1
Amilawati
jelek ceritanya, dialog di ulang2 terus bikin pusing bacahya.. penulis pengen banyak bab tpw ndk materi mnkin jadinya dialog ya di ulang2 tetus
Amilawati
dialog yg jelk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!