TAMAT HINGGA MUSIM KE-3~
"Uncle Sam aku tidak mau menikah dengannya....ini sama saja mempertaruhkan masa depanku....hiks "
"Lalu bagaimana cara kau membayar semua hutang orang tuamu? " uncle Sam mencengkram tangan nya dengan keras.
Baru sehari setelah orang tuanya meninggal dunia. Renesmee yang merupakan anak tunggal kesayangan keluarga Phoenix.
Harus menghadapi kenyataan pahit kembali. Ketika sang paman memaksa dirinya untuk menikah dengan seorang Presdir yang sangat angkuh, kejam, dan tidak memiliki perasaan. Ia bernama Nathan Efron.
🌹Tahap Revisi🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 14
Keadaan dimobil kedua.
Kevin mengemudikan mobil yang ditumpangi Barbara dengan sangat stabil, dia begitu berhati-hati karna tak ingin melukai wanita yang sudah dianggapnya sebagai ibu kandungnya sendiri.
Sedangkan Barbara masih tetap cemas menatap ke mobil Nathan yang berada didepan mereka.
Tak lama kemudian Mobil Nathan melaju melewati lampu lalu lintas yang tadinya hijau. sekarang sudah berganti menjadi merah saat mobil Kevin ingin melewatinya.
Pada akhirnya Kevin berhenti mematuhi aturan lalu lintas, hingga membuat mereka tertinggal jauh dengan mobil Nathan.
"Kevin sayang, kenapa berhenti nak! Kita ketinggalan tuh dari mobil Nathan" ucap Barbara cemas.
"Tapi sedang lampu merah Nyonya..." jawab Kevin menunjuk lampu lalu lintas itu.
"Astaga...aku tidak melihatnya, karna terlalu khawatir" ucap Barbara lagi kini dengan kedua tangannya disatukan ke dada, nampak dirinya sangatlah khawatir pada anaknya Nathan.
"Tenanglah Nyonya...Nathan pasti akan baik-baik saja" Kevin mencoba menenangkan Barbara yang masih cemas.
"Hmm ....makasih nak"
Kini lampu lalu lintas sudah berganti menjadi hijau pertanda boleh jalan. Kevin pun kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan normal dan stabil. Gereja yang mereka tuju lumayan jauh jaraknya, sekitar dua km dari rumah utama Nathan.
Mereka melewati jalanan yang berada dipinggiran laut yang diapit dengan bukit tinggi disebelahnya sepanjang jalan.
Saat melewati terowongan kedua, tiba-tiba jalanan menjadi sangat macet. Semua orang-orang keluar dari mobil mereka masing-masing, untuk melihat sesuatu. Kevin pun memberhentikan mobilnya karna mobil yang didepannya juga berhenti tidak bisa lanjut jalan.
"Ada apa ini kok jadi macet gini...." tanya Barbara.
"Tidak tahu nyonya.....sebentar akan saya cek keluar, nyonya sebaiknya tunggu dimobil"
"hmm...baiklah"
Perasaannya semakin tidak menentu, Nyonya Barbara mencoba menghubungi ponsel Nathan tapi malah tidak aktif. Jantung nya semakin berdegup kencang, perasaan cemas dan khawatir semakin besar dirasanya.
Dia melihat sekeliling mencari-cari sosok Kevin tapi tidak juga muncul. Dia pun memutuskan untuk turun dari mobil dan mencari Kevin. Saat sedang menyempit kedalam kerumunan orang-orang, tiba-tiba saja terdengar suara mobil Ambulance yang datang tepat melewati sebelah dirinya.
Barbara semakin penasaran ada apa gerangan yang terjadi didepan sana, begitu pun dia juga sangat cemas terhadap Nathan.
"Kevin.....ada apa nak kenapa kau lama sekali" Barbara menggapai pundak Kevin.
Kevin terkejut dan menoleh kearah Barbara. Nampak Kevin yang terlihat sangat syok, keringat dingin membasahi tubuhnya. Dia sampai tidak dapat bergerak atau menjawab pertanyaan dari Barbara.
"hey....What happen? kenapa kamu terlihat seperti itu?" Barbara mengerutkan dahinya. Dirinya semakin penasaran mengapa Kevin juga terlihat seperti itu. Dia pun semakin maju untuk melihat ada apa gerangan di sana.
Deg!
Barbara terkejut matanya membulat, tenggorokannya cekat terasa kering, bola matanya berkaca, jantungnya pun berdebar sangat cepat. Dia melihat sebuah mobil derek dari Tim SAR sedang menderek sebuah mobil yang terjatuh kelaut karna bertabrakan dengan Truk Tangki Air berkapasitas 20.000 Liter. Lututnya melemas saat melihat mobil yang dikendarai oleh Nathan lah yang sedang diderek itu.
"Ke-kevin, apa yang terjadi? itu bukan mobil Nathan kan? jawab cepat jawab, bilang kalau itu bukan mobil Nathan......" ucap Barbara sembari berpegangan pada Kevin.
"Nyonya tenanglah.....i-itu itu mobil" Kevin tak tahu harus berkata apa, dirinya juga benar-benar syok melihat kejadian itu.
"Nathan, dimana Nathan! Kevin dimana Nathan cepat cari dia! .Huuuaaaaa" Barbara tersadar dan langsung mencari-cari keberadaan anak semata wayangnya itu sambil menangis menjadi-jadi. Sungguh dirinya begitu syok, kekhawatiran dan kecemasan yang dia rasakan tidak lah salah. Dia menyalahkan dirinya sendiri tentunya yang tak bisa mencegah anaknya itu.
Nathan (abduction)