Selesaikan Misi Dan Jadilah Yang Terkuat Di Sekolah

Begitu Julicia tiba di rumah, dia merasa begitu lega karena ayah dan ibunya tidak ada di rumah, jadi gadis itu langsung masuk ke kamar lalu dia membersihkan tubuhnya dan memakai skin care yang telah ia dapatkan dari sistem no name.

"Syukurlah ada skin care ini jadi bulu mataku bisa tumbuh lagi seperti semula." Ucap Julicia sembari tersenyum melihat bulu matanya yang sudah tumbuh seperti semula dan Bahkan dia juga melihat seluruh kulit tangan dan kakinya menjadi lebih halus setelah menggunakan skin care ajaib itu.

"Tapi tadi ketika nila dan teman-temannya membongkar tas sekolahku, Mengapa mereka tidak melihatnya di dalam tasku?" Ucap Julicia sembari memperhatikan skin care yang ada di atas mejanya, dia sama sekali tidak mengerti mengapa ketiga gadis itu tidak melihatnya ketika mereka membongkar tas Juli.

Padahal, ketika ketiga gadis itu meninggalkannya di dalam kelas, Julicia kembali melihat tasnya dan melihat bahwa skin care itu tertinggal di dalam tasnya.

Namun, Julicia tidak terlalu memikirkannya dan dia hanya mengambil alat perekam suara yang tadi ia bawa ke sekolah.

"Cepat buka bajumu atau aku akan menyebarkan rekaman tubuh polosmu ke semua orang!!! Orang tuamu akan melihat bagaimana Kau memberikan tubuhmu secara percuma-cuma pada dua orang lelaki, dan juga bagaimana kalau melayani dua orang lelaki secara bersamaan."

Julicia langsung mematikan alat perekam itu ketika dia mendengar suara dari sana dan dia merasa begitu sedih terhadap gadis culun itu.

Oleh sebab itu, Julicia mengambil laptopnya dan membuka website sekolah untuk membuat sebuah laporan pada kepala sekolah.

Tak tak tak....

Julicia kemudian menulis laporan tentang banyaknya para siswa yang membawa ponsel ke sekolah dan menyarankan pihak sekolah untuk melakukan razia ponsel.

Setelah selesai mengirim laporan itu,

Julicia kemudian meraih ponselnya untuk melihat berita-berita terbaru di internet.

Julicia melalui malamnya seperti biasa, dan seperti kemarin malam kedua orang tuanya juga terkejut melihat penampilannya tetapi Julicia menjelaskan dengan baik hingga kedua orang tuanya mempercayainya.

Pada keesokan harinya, Julicia pergi ke sekolah seperti biasa menggunakan kacamata berbingkai yang ia dapatkan dari sistem dan juga sepatu yang ia dapatkan dari sistem.

Tak lupa pula ia membawa alat perekam suara di sakunya lalu dia akhirnya tiba di sekolah dan dia merasa cukup senang karena tidak ada Nila bersama kedua temannya yang menunggunya di gerbang sekolah.

'Semua siswa membawa ponsel, Bahkan mereka secara terang-terangan menggunakannya Di koridor sekolah karena guru-guru belum keluar dari ruang guru.' ucap Julicia dalam hati sembari berjalan memasuki kelasnya lalu duduk di mejanya dengan semua gadis memperhatikannya sambil berbisik-bisik.

"Hei,, gadis culun itu sangat aneh, kemarin aku melihat begitu banyak jerawat di wajahnya tetapi lihat wajahnya sekarang, sedikitpun jerawat kecil tidak ada di sana."

"Ah iya,, lihat juga tangan dan kakinya, kemarin penuh dengan bekas cacar tapi sekarang terlihat lebih mulus."

Julicia mengabaikan bisik-bisikan itu dan dia hanya terdiam di tempatnya sembari membuka-buka bukunya sampai akhirnya Nila dan kedua temannya memasuki kelas.

Karena rasa penasaran mereka terhadap apa yang terjadi kemarin, maka ketiga gadis itu langsung menghampiri Julicia untuk memeriksa apakah bulu mata Julicia yang telah mereka gunting kemarin siang kembali lagi tumbuh seperti yang terjadi kemarin.

"Hei,, biarkan kam--" Nila menghentikan ucapannya ketika dia melihat mata Julicia dan terlihat jelas bahwa bulu mata Julicia kembali tumbuh seperti semula.

"Bukankah kemarin kami sudah menggunting bulu matamu? Mengapa sekarang tumbuh lagi?" Ucap Emily benar-benar tak percaya dengan apa yang ia lihat.

Tiga gadis itu menjadi sangat marah dan mereka hendak memberi pelajaran pada Julicia ketika para murid ribut karena kelas mereka sudah kedatangan guru.

Maka dengan cepat, ketiga gadis itu duduk di tempatnya sembari sesekali memperhatikan Julicia untuk melihat gadis menyebalkan itu.

Pelajaran berjalan dengan lancar sampai akhirnya ketika jam pelajaran pertama selesai, dua orang guru BK memasuki kelas mereka.

"Semuanya berdiri dan mengantri untuk keluar kelas!!!" Ucap salah seorang guru BK langsung membuat semua orang kebingungan dengan apa yang akan terjadi.

Maka, pada akhirnya semua siswa kini berdiri dan mengantri untuk diperiksa oleh guru BK yang sudah berada di ambang pintu, lalu satu persatu dari mereka keluar dari kelas dan mengintip dari jendela kelas di mana salah satu guru BK yang tertinggal di dalam sedang memeriksa semua tas.

"Ada apa ini??!!!" Semua siswa menjadi begitu ribut apalagi ketika mereka melihat satu persatu ponsel, satu persatu alat make up yang dibawa oleh mereka kini dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam sebuah karton yang dibawa oleh guru BK.

Julicia yang melihat itu langsung tersenyum, 'akhirnya tidak ada ponsel lagi, dengan begini kasus pembullyan mungkin akan semakin berkurang karena tidak ada ponsel untuk merekam kejadian seperti itu.' ucap Julicia dalam hati yang merasa begitu lega karena satu rencananya berjalan dengan lancar.

@info

Terima kasih terus setia membaca novel ini, semoga kalian terus suka ya....! Jangan lupa like, komen dan follow author agar mendapat follow back dari otor, supaya kita bisa saling mengirim pesan. Jangan lupa juga untuk masuk di grup chat otor ya, di sana ada bagi2 pulsa setiap tgl 1 lho...., bisa liat di profil otor ya....!

Cek juga novel baru otor di bawah ini ya.....