Tiba-tiba dijodohkan dengan ketua OSIS yang paling keren satu sekolah?!! Tapi orang jua rese,banyak aturan,orang nya nyebelin sedunia?!! Amit-amit
Nanda yang baru saja sampai di rumah nya, harus berdandan cantik untuk seseorang. Tak lama setelah itu Marcell yang juga baru pulang sekolah masuk ke rumah dan membicarakan soal pernikahan, ia langsung menerima permintaan ortunya.
Sekitar jam 19.45 Marcell beserta keluarga datang ke ke rumah Nanda, awalnya Nanda pikir dia akan dijodohkan dengan cowok bule atau semacamnya, tapi sayang dia salah, dia dijodohkan dengan ketua OSIS di sekolah nya.
Nanda tak punya pilihan lain selain menerimanya, "Saya bakal nikah setelah adik-adik saya pulang dari luar negeri, " ucap Nanda sopan.
Orang tua Nanda dan Marcell menyetujui nya.
Sekarang apakah Nanda dan Marcell akan saling mencintai atau akan saling membenci? Kita lihat kelanjutan dari cerita tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nazwa Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nginap?!
Nanda langsung berpindah posisi, "Ini tuh hp gue yang rusak, casan nya yang rusak atau listrik nya mati?" tanya Nanda.
"Kalo HP nya nggak rusak, sama casan nya juga... Ini baru yah?" sahut Marcell.
"Iya ini casan baru kemarin beli.. " jawab Nanda.
"Coba lu nyalain lampu, " ucap Marcell.
Nanda langsung berlari ke arah saklar dan bener saja listrik nya mati.
"Anj*r tau gini gue nggak usah ngamuk-ngamuk... " ucap Nanda kesal.
"Hahahaha... Makanya bos, liat dulu listriknya, " sahut Marcell tertawa.
Tak lama dari kejadian itu kini Marcell dan Nanda sedang bermain mobile legends bam-bam.
"Marcell.. Nanda... Sini turun.. " teriak Tante Shera dari lantai satu.
Marcell dan Nanda berhenti main, dan segera turun ke bawah. Dan langsung saja duduk di sofa.
"Iya, ada apa tan?" tanya Nanda.
"Nanda, kamu tau kan kalo mamah harus ke Turki?" tanya mamah Nanda.
Nanda mengangguk pelan.
"Nah dari situ, mamah takut kamu kenapa-kenapa, jadi kamu untuk sementara nginap di rumah nya Marcell yah... " jelasnya.
"Apa nginap?!" sahut Nanda kaget.
"Iya nginap dirumah Marcell, cuma 2 minggu kok.. " sahut Tante Shera.
"Jangan lama-lama mah ke Turki nya.. " rengek Nanda.
"Manjaa... " sahut Marcell.
"Biarinn.. " sahut Nanda memukul pelan paha Marcell.
"Loh, kok, kan kamu bentar lagi mau jadi anak bunda juga.. " sahut tante Shera.
"Oh iya... Hehe... " sahut Nanda yang baru sadar.
"Iya, sekalian kamu belajar mandiri dirumah Marcell, sama sekalian kamu belajar menghormati calon suami kamu.. " jelas mamah Nanda.
"Buat apa sih, harus menghormati calon suami segala... Nggak usah deh maahh... " sahut Nanda.
"Dasar mulut, kalo ngomong seenaknya ajah... " sahut Marcell kesal.
"Lu nyambung mulu... " sahut Nanda kesal.
"Bagus dong kalo gue nyambung terus, biar lu mikir... " sahut Marcell.
"Mikir apaan? Mikirin soal cinta?" tanta Nanda.
"Kalo soal cinta, nanti itu mah terakhiran... " sahut Marcell.
"Alahh terakhiran-terakhiran wehh... Nanti kali nggak saling cinta gimana mau bikin rumah tangga... " sahut Nanda.
Dan terjadilah adu mulut anatara Marcell dan Nanda yang tak mau kalah ngomong.
Mamah Nanda dan Tante Shera udah kesel sama adu bacot anak-anaknya. "Udah dong hey, kalian ini mau jadi suami istri udah berantem... " sahut Tante Shera.
"Belum juga jadi suami istri... " sahut Mamah Nanda.
"Dia nih maahh... " sahut Nanda sambil menunjuk ke arah Marcell.
"Kok ke gue sih, elu yang salah... " sahut Marcell tak mah kalah.
"Udah jangan ribut... Nanda nanti kamu nginep dirumah Tante yak, " sahut Tante Shera.
"Iya tante... " sahut Nanda lembut.
"Kamu suka salon?" tanya Tante.
"bukan suka lagi jeng, dia mah setiap hari minggu otw salon terus.. " sahut mamah Nanda.
"Nah bagus dong, nanti kamu sama Tante kita timegirl oke.. " sahut Tante.
Nanda mengangguk dan tersenyum.
"Mamah mau ngapain ke Turki?" tanya Nanda.
"Mamah sama ayah ada kerjaan di sana, sekalian kita mau ngomongin soal pernikahan kamu ke adik-adik kamu.. " jelas mamahnya Nanda.
"Hooh oghey... " sahut Nanda singkat.
"Udah nggak ada lagi yang mau di bicarain?" tanya Marcell.
"Emangnya kamu mau kemana?" tanya Tante.
"Mau main basket... " jawab Marcell.
"Nah pas banget... Sekalian ajarin Nanda main basket.. Mau punya suami bisa main basket tapi dia nya sendiri nggak bisa main.. " sahut mamahnya Nanda.
"Iya siap Tante.. " sahut Marcell.
Nanda langsung mengajak Marcell ke halaman rumah, dan mengambil bola basket miliknya.
"Lu bisa main basket?" tanya Marcell yang sudah bersiap.
"Nggak... Makanya ajarin dong... " sahut Nanda.
Marcell pun mengajari Nanda dengan teknik-teknik dasar main bola basket.
"Lu kalo bisa masukin bola ini ke ring, gue bakal ajak lu makan di luar malam ini.. Gimana mau gak?" tantang Marcell.
"Oke siapa takut.. " jawab Nanda menyetujui tantangan Marcell.
Sudah berapa kali Nanda berusaha memasukan bola ke ring, tapi selalu gagal. Melihat itu Marcell tak tega, dia pun turun tangan, dan membantu Nanda.
"Yuk sekarang lempar bola nya ke ring.. " teriak Marcell.
Nanda melompat dan memasukan bola ke ring, dan... Masuk...
"Yess masuk... " teriak Nanda senang.
"Akhirnya masuk juga, " gumam Marcell senang.
"Nah sekarang gue udah masukin bola ke ring, lu harus nepatin janji lu ye.. " ucap Nanda.
"Iya.. Iya. santai aja kale.. "
Di pinggir lapangan ada Om Budi ayah Marcell dan ayah nya Nanda, mereka sedang melihat-lihat sekeliling rumah, dan melihat Nanda dan Marcell yang sedang bermain bersama, tertawa bersama dan bercanda bersama itu membuat hati bapak-bapak senang.
"Saya pikir Nanda nggak akan pernah akrab sama Marcell, ternyata saya salah.. " sahut ayah Nanda.
"Iya, kalo sekarang saya udah lega liat mereka, tertawa bersama.. " sahut om budi.
"Mereka kalo begini terus, cocok banget... " sahut ayah.
"Iya apalagi kalo mereka saling berpelukan, wahh beh.. "
"Udah mereka belum sah.. "
"Oh iya Pak Endi, kata nya mau pergi ke Turki ya?"
"Iya bener, saya ada urusan di Turki, nanti selama saya di Turki saya mau anak saya Nanda di jaga baik-baik yak pak, " minta ayah Nanda.
"Iya Pak tenang saja, saya udah menganggap Nanda itu sebagai anak saya sendiri.. "
"Bagus lah kalo begitu.. " ucap ayah Nanda yang sudah merasa lega dan tenang, meninggalkan anak sulung nya bersama calon ayah dan ibu barunya.
Prakk..
Suara pecahan kaca terdengar dari halaman depan rumah, ayah Nanda dan ayah Marcell yang sedang mengobrol langsung berlari ke arah halaman depan, karena terdengar suara.
Bunda Marcell dan mamahnya Nanda pun langsung beranjak dari sofa menuju halaman depan rumah.
"Ada apaa ini?" tanya ayah Nanda panik.
"Apa? Apa yang pecah?" tanya mamah Nanda khawatir.
"Kalian lagi apa sampe kedengeran suara pecah kaca?" tanya bunda.
Nanda dan Marcell menengok ke belakang, "Nggak ada apa-apa... Kok mah... " sahut Nanda.
"Terus tadi apa yang pecah?" tanya mamah.
"Ini cuma pot yang jatuh, tapi untung nya gak kena badan kita berdua.. " sahut Marcell.
"Ya ampun, kalian ini yah... cuma main basket aja sampe jatuhin pot.. " sahut Ayah Nanda.
"Pot mana yang jatuh?" tanya mamah Nanda.
Waduhh gawat, kalo sampe mamah tau, kalo pot yang jatuh itu kan pot kesayangan mamah.. - batin Nanda.
Aahh, gawat ini mah... ayo pikir... pikir.. bantuin Nanda dalam menyelesaikan masalah, pasti bakal ada perang Dunia bacot... - batin Marcell.
"Kok diem?" tanya bunda.
Seketika Nanda dan Marcell kaget dari lamunan mereka sendiri.
"Ayo mana tunjukin pot mana yang jatuh... " sahut bunda.
"Itu... Mah... anu... " ucap Nanda bata-bata.
"Anu apa?"
"Pot yang kita pecahin.... " ucap Marcell gugup.
"Pot kesayangan mama!!" ucap mereka berdua bersamaan.
Mamah Nanda dan bunda Marcell senang mendengar jawaban yang jujur walaupun mamah Nanda sangat kesal.
"Udah nggak papa... Lain kali hati-hati.. " ucap ayah Nanda memegangi kedua pundak Marcell.
"Ayah ngapain sih megang-megang pundak anak orang... " sahut Nanda tak suka.
"Ehh, emangnya kenapa? Kan bentar lagi Marcell juga bakal jadi anak ayah... " sahut Ayah Nanda.
"Iya, tapi nggak usah megang lama-lama... " sahut Nanda.
"Udah mau nerima Marcell nih kayak nya... " bisik mamah Nanda.
"Iya pasti, liat aja mukanya sampe merah.. " bisik bunda.
"Bunda lagi bisik-bisik apa sih?" tanya Marcell.
"Anak kecil nggak boleh tau... " sahut ayah Marcell.
"Yah, aku ini bukan anak kecil... " sahut Marcell kesal.
"Udah... Nanda cepet masuk ke dalam udah ini kamu harus langsung berangkat ke rumah Marcell... " sahut mamah Nanda.
"Sekarang mah? Kok cepet banget sih... " sahut Nanda.
"Mamah sama ayah beli tiket udah lama... Jadi harus berangkat besok siang jam 2 ke bandara... " jelas mamah Nanda.
"Oh oke... " sahut Nanda, pergi berjalan masuk ke rumahnya.
"Cell bantuin Nanda beres-beres, biar langsung pulang... " ucap bunda.
"Iya bun... " jawab Marcell, lalu berlari menyusul Nanda.
"Jeng ati-ati ya nanti... "
"Iya jeng, tolong jaga Nanda sebentar yah.. "
"Iya jeng, tenang aja, Nanda aman kok sama kita... "
"Iya makasih yah jeng.. Saya jadi tenang... "
Bunda Marcell hanya mengangguk pelan.
.
.
.
.
.
Nanda masuk ke kamarnya dan menurunkan koper miliknya. Marcell menyusul di belakangnya.
"Mau bawa koper juga?" tanya Marcell.
"Yak iyalah, barang-barang gue itu banyak... " jawab Nanda.
"Barang mana aja yang mau dibawa?"
"Baju-baju, celana levis, baju sekolah dan sebagainya... "
"Lu mau nginep di rumah gue berapa lama?"
"2 minggu kata mamah... "
"Hooh okeh... "
Nanda mengeluarkan baju miliknya dari dalam lemari, dan manaruh nya di depan Marcell, tanpa berpikir panjang Marcell langsung melipat baju Nanda dan memasukkan ke dalam koper.
"Eh nanti gue tidur dimana?" tanya Nanda
"Di kolong jembatan.. " jawab Marcell.
"Emang rumah lu di kolong jembatan?" tanya Nanda.
"Hadeuhh, nggak ortunya gak anaknya sama aja, mirip... " gumam Marcell.
"Kenapa lu diem?"
"Nggak papa, udah tenang aja, kalo masalah kamar lu nanti bunda yang urus, yang paling penting jangan sampe kita tidur seranjang... " jelas Marcell.
"Amit-amit gue tidur seranjang sama orang yang belum sah.. " sahut Nanda.
"Iya makanya... Kalo nanti disuruh tidur seranjang, lu langsung aja nolak, gue juga ogah tidur bareng cewek yang belum sah.. " sahut Marcell.
Nanda hanya mengangguk paham. Setelah beberapa menit, akhirnya Nanda pergi ke rumah Marcell untuk menginap di sana selama 2 minggu.
"Mah..Yah..Aku pergi dulu yah.. "pamit Nanda pada kedua orangtua nya.
"Iya hati-hati, jangan suka ngerepotin bunda Marcell... " ucap mamah.
"Iya mah tenang aja.. " sahut Nanda memeluk mamah tercinta nya itu.
"Yah aku berangkat yah... " pamit Nanda pada ayahnya.
"Ayah berasa kamu harus pergi dari pelukan ayah selamanya... Padahal pernikahan kamu 4 bulan lagi... " sahut ayah Nanda, menahan tangis.
"Yah udah kalo gitu. Hati-hati dijalan yah Ndak... Marcell jaga Nanda yah... Mamah nitip Nanda ke kamu.. " ucap mamah.
"Iya Tan, tenang aja... " sahut Marcell memasukkan koper milik Nanda ke bagasi mobil.
"Jeng, nanti kalo ada apa-apa sama Nanda, kalo nakal atau apa, kabarin yah saya kamu marahin Nanda.... " minta mamah Nanda pada bunda Marcell.
"Heheh... Iya jeng tenang aja... "
"Yak udah kalo gitu, kita berangkat dulu yah, takutnya ke maleman lagi nyampe nya.. " sahut ayah Marcell pamit.
Mobil Marcell, dan mobil orangtuanya langsung pergi dari rumah Nanda. Ayah dan mamahnya Nanda melihat mobil yang dinaiki anaknya perlahan-lahan menghilang dari hadapan mereka.
terlalu halu...
Mampir yuk ke karyaku " MY PRINCESS "
Terima Kasih
Mila berumur 17 tahun tp jahat dan licik banget,sementara bokapnya cuman kepsek doang😠
Nanda pingsan apa jangan jangan ntar dia sadar dia udah bisa ingat kembali..