" mas, apa kamu benar benar tidak ingin memiliki anak?"
" tidak perlu terburu-buru sayang, aku mau Kita menikmati waktu berdua dulu"
Rani hanya bisa pasrah saja saat mendengar jawaban dari suaminya. dia berfikir mungkin memang suaminya masih ingin menikmati waktu berdua.
namun hati nya seketika hancur saat melihat foto foto pernikahan suami nya dengan wanita lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14_
Setelah berada di Busan selama beberapa hari, akhirnya mereka kembali ke Jerman. begitu tiba di Jerman, mereka sudah di jemput oleh supir.
Keano duduk di kursi depan di samping supir. Salsa dan Rani duduk di kursi belakang. Rani bersandar pada sandaran kursi dan memejamkan matanya.
entah karena lelah atau apa, hari ini tubuh Rani sangat lemas. wajahnya pucat dia, dia tidak mampu melakukan aktivitas apapun. Untuk berjalan saja rasanya sulit.
keano menatap khawatir pada Rani melalui kaca depan. salsa yang duduk di samping Rani pun sangat khawatir. Dia menyentuh kening Rani namun tidak panas, berarti Rani tidak demam.
" nona ratu, apa kita kerumah sakit saja dulu?" tanya keano.
" boleh " jawab Rani lemah.
Tidak lama mereka tiba di rumah sakit. keano segera turun dan membuka kan pintu untuk Rani.
" nona, apa nona kuat berjalan?" tanya keano.
" aku sangat lemas, lutut ku rasakan Bergetar tidak bisa menahan berat badan ku" ujar Rani.
Rani merasa lemas seperti sedang berpuasa seharian. Padahal dia sudah makan tadi di dalam pesawat. namun tetap saja dia lemas.
" maaf nona" ujar keano lalu dengan hati hati mengendong Rani.
Rani sempat terkejut, namun tidak terlalu mempedulikan hal itu. dia mengalungkan tangannya di leher keano lalu menyandarkan kepalanya di dada keano.
Keano pun segera membawa Rani ke dalam. Salsa mengikuti dari belakang. Keano memanggil suster tidak lama beberapa suster datang membawa ranjang rumah sakit.
Keano membaringkan tubuh Rani di sana dengan hati hati. lalu tubuh Rani di dorong di bawa masuk ke ruangan UGD.
Keano dan salsa menunggu di luar dengan cemas. Dia rani baik baik saja.
Setelah menunggu cukup lama. Akhirnya dokter keluar. keano dan salsa Lansung menghampiri. Dokter tersebut menatap keano.
" apa Anda suaminya?" tanya dokter.
salsa dan keano saling pandang. mungkin dokter berfikir seperti itu karena tadi keano yang menggendong Rani. Terlebih lagi disini tidak ada pria lain selain keano.
" i-iyaa dok" jawab keano ragu.
" mari ikut saya" ajak dokter itu.
Jantung keano berdegup kencang karena takut mendapatkan kabar buruk. bahkan tangan keano bergetar.
" silahkan duduk" ujar dokter menyuruh keano untuk duduk.
Keano menurut, dis pun duduk di kursi yang ada di depan meja dokter. Dokter itu menatap keano.
" selamat, istri anda sedang hamil" ujar dokter.
Terkejut? Tentu saja. Rani hamil? Hamil anak suami nya sebentar lagi akan bercerai? bagaimana reaksi Rani kalo tahu kabar ini? apa Rani akan tetap bercerai atau malah berbaikan.
" berapa usia kehamilan nya Dok?" tanya keano.
" baru 5 Minggu, masih sangat rentan dan.... Keadaan janin nya sangat lemah " ujar dokter " disini peran anda sebagai suami sangat di butuhkan. Pastikan istri anda beristirahat dengan cukup, makan dengan benar dan tidak melakukan aktivitas yang berat. dan yang terpenting jangan bikin istri anda stres "
keano tidak mampu berkata apapun selain mengangguk ragu. peran dia sebagai suami? Bagaimana dia memerankan peran yang sangat besar itu? Dia belum pernah merawat ibu hamil.
" untuk sekarang, istri anda masih harus di rawat disini. Setelah keadaannya sudah membaik istri Anda akan boleh pulang"
Keano kembali mengangguk. Dokter binggung melihat tidak ada raut kebahagiaan di wajah keano. Biasanya setiap suami pasti akan bahagia mengetahui kabar istrinya hamil meskipun janinnya lemah.
Keano keluar dari sana dan kembali ke ruangan Rani. Di sana ada salsa yang sedang menjaga Rani, sedangkan Rani sedang tertidur.
" kamu pulang saja duluan, minta supir untuk mengantarkan mu" ujar keano.
" tunggu, bagaimana keadaan nona ratu? apa nona Baik baik saja?" tanya salsa khawatir.
" tenang saja, nona baik baik saja. Dia hanya kelelahan " ujar keano" sekarang kamu pulang saja, biar aku yang disini "
salsa mengeleng, dia ingin disini menjaga Rani. Mana mungkin dia pulang sedangkan bosnya sedang sakit Disini.
" aku mau disini" ujar salsa
" pulang dan istirahat lah, nona tahu kamu lelah. Apa lagi ini sudah malam. nona tidak akan senang melihat mu yang lelah dan masih menjaga nya"
Salsa terdiam sejenak sebelum dia mengangguk lemah. Sepertinya memang lebih baik dia pulang saja. " baik lah, tapi jika terjadi sesuatu kamu harus segera mengabariku " ujar salsa.
Keano mengangguk, salsa pun segera pergi dari sana menyisakan keano dan rani yang masih tertidur. Keano duduk di kursi samping ranjang. Dia menatap wajah Rani yang pucat namun tetap cantik.
Keano duduk di sana cukup lama. Sekitar 30 menit kemudian, Rani mulai bangun dan membuka kan matanya.
" nona, nona sudah bangun?" tanya keano segera bangun dan mengambil air putih di atas nakas membantu Rani untuk minum.
" terimakasih" ujar Rani " kenapa kamu belum pulang? Ini sudah sangat malam" ujar Rani.
" nona tidak perlu khawatirkan aku, aku sudah sering menjaga orang sakit sambil bergadang. nona tenang saja, aku ini pria kuat " ujar keano.
Rani tersenyum. dulu saat sakit seperti ini Danil selalu ada di sisinya, menjaganya dan merawatnya dengan baik. Namun kini sudah tidak ada lagi.
" apa kata dokter?" tanya Rani.
ekspresi wajah keano lansung berubah serius. Dia ragu untuk mengatakan nya, namun dia harus mengatakan nya.
" selamat, nona sedang hamil " ujar keano " usianya baru 5 Minggu"
Rani terkejut, refleks dia memegang perutnya yang masih rata. apa dia tidak salah dengar? Dia hamil? Tapi bagaimana bisa? Selama dia bermain dengan Danil Danil selalu memakai pengaman.
" bagaimana bisa. setiap aku melakukan itu dengan suami ku, dia selalu memakai pengaman" ujar Rani lirih namun dapat di dengar oleh keano.
Keano jadi canggung. Tidak seharusnya Rani menceritakan tentang hal sensitif seperti itu. bagaimana pun keano adalah pria yang masih berusia 19 tahun. belum juga 20 tahun.
" aku nggak tahu dengan jelas soal seperti itu, tapi Nona aku pernah denger kalo pengaman itu tidak 100% aman" ujar keano.
Rani juga pernah mendengar hal serupa. namun dia tidak menyangka jika dia akan mengalami nya. jujur saja, setelah tahu Danil selingkuh Rani sama sekali tidak berharap lagi untuk memiliki anak. Apa lagi anaknya dengan Danil.
" jadi aku beneran hamil?" ujarnya dengan perasaan haru. Matanya basah siap untuk meneteskan air matanya. bukan air mata kesedihan, namun air mata kebahagiaan.
" tapi nona... Janin anda sangat lemah. Karena itu anda tidak boleh beraktivitas berlebihan lebih baik anda banyak beristirahat. Dan lagi.... Anda tidak boleh banyak kepikiran, Anda tidak boleh stress"
Rani mengangguk paham. Dia mengusap perutnya, air matanya menetes membasahi pipinya. " mulai sekarang, kamu harus mencarikan aku makanan yang sehat, kamu juga harus ada di samping aku terus. karna aku akan selalu membutuhkan bantuan mu" ujar Rani.
keano mengangguk tanpa ragu. Tanpa di minta pun dia tetap akan melakukan nya untuk bosnya yang baik ini. " sure nona" ujar keano.