NovelToon NovelToon
Cinta Naira

Cinta Naira

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nelis Rawati Siregar

Sudah di zaman kapan ini masih ada kata "dijodohkan"....
Wah.... ternyata orangtua ku masih sejadul itu, dan juga kenapa coba harus aku???
Abang dan juga kakak ku bahkan adik ku memilih pasangan hidupnya masing-masing...
"Ya Bu nanti aku pulang untuk makan malamnya''..." gitu dong anak ibu" jawab ibu diseberang telpon...
Bagaimana kisah cinta Naira apakah jadi berjodoh dan bahagia????
Yuk baca ceritanya.....
Maaf y masih karya pertama...
Mohon kritik yang membangun dan yang baik

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nelis Rawati Siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 Calon Suami

Naira pun berjalan dibelakang Bima menuju parkiran mobil. Suara kunci terbuka, Naira pun bergegas duduk dan memasang sabuk pengaman. Bima yang duduk dibelakang kemudi melihat kearah Naira. Melihat Naira sudah selesai dengan sabuk pengamannya Bima pun melajukan mobilnya membela jalanan kota.

Jalanan terlihat ramai dipenuhi oleh muda-mudi yang menghabiskan akhir pekan dengan kulineran atau sekedar nongkrong ditempat ngopi. Bima fokus nyetir. Tak ada percakapan yang terjadi diantara mereka. Semenjak Naira masuk kedalam mobil Naira hanya fokus melihat jalan didepannya.

 Untuk mengurangi kesunyian diantara mereka Bima berinisiatif menghidupkan radio didalam mobilnya. Setelah berkendara hampir 20 menit akhirnya mereka sampai didepan gang menuju kosan Naira.

"Bener ini gang kosan kamu Nai?", Bima bertanya.

"Ya mas, gangnya sempit. Terimakasih Mas udah nganterin Naira, Naira keluar mas".

Naira membuka sabuk pengaman dan keluar dari mobil, namun ketika ia hendak menutup pintu mobil Naira melihat Bima membuka sabuk pengaman dan juga keluar dari mobil.

Bima menutup pintu mobil dan berkata,

"Mari saya antar kamu". Bima memberikan usul. Naira berjalan terlebih dahulu Bima mengikuti dari belakang.

"Itu mas yang cat temboknya hijau kalau Mas sampe disini saja nggak apa-apa, Udah dek....belom juga Naira menyelesaikan kalimatnya Bima jalan mendahului hingga sampai rumah cat warna hijau. Sebuah rumah gandeng dua pintu dengan teras lumayan lebar. Setiap sudut teras ada set kursi tamu yang terbuat dari kayu jati. "Assalamualaikum Bu", Naira mengucapkan salam. "Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, udah pulang Nai?".Ibu kos bertanya seraya menoleh kearah Bima, dan menatap Naira kembali.

 Sebuah tanya hanya dengan sebuah tatapan. Bima yang menyadari arti tatapan itu melangkah maju menyalami Ibu kos Naira dan memperkenalkan dirinya. "Perkenalkan Bu saya Bima calon suami Naira". Naira nggak menyangka Bima akan berkata seperti itu. Naira melihat kearah Bima dan dibalas Bima dengan sebuah tatapan dan senyuman yang makin menambah ketampanan Bima dan buat jantung Naira berdegup lebih cepat.

Naira menunduk dan beristighfar dalam hati.

"Kalau begitu saya masuk silahkan duduk tapi peraturan disini kalau tamu lawan jenis cuma boleh duduk di luar kecuali ada buku nikah". Ibu kos menjelaskan peraturan bertamu. "Saya hanya mengantar Naira aja Bu soalnya tadi saya lihat gangnya sepi sekali".

 Bima menjelaskan alasan dia berada disana.

"Baiklah saya pergi kamu masuk ya".

"Ya Mas". Naira pun masuk dan beristirahat.

Sesampainya Bima di rumah ternyata Bundanya masih nonton. "Assalamualaikum Bunda, Bima pulang".

Bima menyalami Bundanya.

"Udah dapet cincinnya?", Bunda bertanya.

"Sudah Bunda, Bima naik dulu ya bunda pengen istirahat", Bima berpamitan.

"Ya sudah kamu istirahat jangan terlalu lelah", Bunda berpesan. Bima beranjak menaiki satu persatu anak tangga. Sesampainya di kamar Bima bergegas mandi. Memakai kaos oblong dan celana boxer tiba-tiba ada notifikasi pesan di ponsel Bima. Ternyata chat dari Ririn .

Bima langsung melakukan panggilan video kepada Ririn terlihat Ririn pun baru selesai mandi bahkan masih memakai bathrobe.

"Hai sayang, baru mandi juga", sapa Ririn dari seberang sana.

"ya, baru pulang Rin?".

"Ya sayang, kangen aku sama kamu sayang. Kapan ke Bandung lagi?"

"Sepertinya disana gak ada masalah yang mendesak kemungkinan kisaran 2 bulan lagi. Bagaimana persiapan tesis kamu?"

"Ini memasuki bab terakhir kalau semua gak ada kendala kemungkinan besar 3 Minggu lagi aku akan sidang".

"Aku do'akan semoga semua sukses ya sayang dan kamu jaga kesehatan dan tetap semangat. Oke?"

"Ya sayang, ya sudah aku tutup telponnya ya".

"Oke, bye sayang".

Bima pun meletakkan ponselnya diatas nakas dan merebahkan tubuhnya. Mengganti dengan lampu tidur bersiap memasuki mimpi.

Sementara disalah satu sudut kamar kos seorang Naira belum bisa memejamkan mata untuk menjemput mimpi. Naira masih memikirkan perkataan Bima yang mengenalkan dirinya sebagai calon suami Naira. Naira tak menyangka Bima akan berkata seperti itu. Pertanyaan silih berganti hinggap dikepalanya. Apa dia menerima perjodohan ini? Apa dia menerima pernikahan ini?

Entahlah. Naira hanya berdo'a semoga kedepannya semua berjalan sebagaimana mestinya.

1
Isra
ini lagi proses
aLink sword
kok udah gak ada lanjutan nya
filzah
wah, jalan ceritanya bikin gue deg-degan 😱
Isra: saya juga
total 1 replies
Vivi imut i love you
Ceritanya bikin aku merasakan banyak emosi, bagus bgt thor! 😭
Isra: terimakasih atas atensinya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!