NovelToon NovelToon
Bu Guru, I Love You

Bu Guru, I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dede Dewi

Menjadi seorang Guru adalah panggilan hati. Dengan gaji yang tak banyak, tetapi banyak amanah. Itulah pilihan seorang gadis bernama Diajeng Rahayu. Putri dari seorang pedagang batik di pasar Klewer, dan lahir dari rahim seorang ibu yang kala itu berprofesi sebagai sinden, di sebuah komunitas karawitan.
Dari perjalanannya menjadi seorang guru bahasa Jawa, Diajeng dipertemukan dengan seorang murid yang cukup berkesan baginya. Hingga di suatu ketika, Diajeng dipertemukan kembali dengan muridnya, dengan penampilan yang berbeda, dengan suasana hati yang berbeda pula, di acara pernikahan mantan kekasih Diajeng.
Bagaimana perjalanan cinta Diajeng? Mari kita ikuti cerita karya Dede Dewi kali ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dede Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bu Guru, I Love You #2

Namanya Diajeng Rahayu, tetapi dia minta dipanggil bu Ajeng. Begitu saat kami berkenalan, saat dia masuk kelasku dan mengajar dengan penuh semangat dan aku merasa tertarik untuk memperhatikan caranya mengajar yang menurutku itu sangat menarik.

Dia menjelaskan tentang aksara jawa, sebuah pelajaran yang awalnya sangat tidak aku sukai, apalagi jika yang mengajar kakak sepupuku sendiri, Adnan. Dia lebih sering menggunakan metode ceramah, sehingga aku malas dengan caranya mengajar, selain itu, Adnan mengajarnya sangat monoton, membuat kami para siswa di jam terakhir menjadikan kami tambah malas mengikutinya. Itu sebabnya kelasku terkenal sebagai kelas yang tidak jinak atau bisa disebut buas. Karena teman-temanku memang anarkis, mungkin karena latar mereka yang menyebabkan mereka bersikap seperti itu.

Si Galang, anak yang paling begundal, suka buat masalah dan suka ngerjain guru hingga pernah ada guru yang tidak mau masuk kelas kami, karena ulahnya. Karena dia adalah anak mantan napi. Ayahnya bahkan masih jadi buronan hingga saat kami lulus.

Ada pula Jingga, gadis cantik dan modis itu suka sekali membuat ulah dengan menyalahgunakan kecantikannya. Dia suka sekali merayu kakak kelas dan guru ganteng seperti Mas Adnan dan pak Hendar. Ternyata di balik itu, dia mengikuti jejak mamanya yang -maaf-, seorang pekerja seks komersial. Bahkan sebelum kelulusan, dia sudah ketahuan berbadan dua karena dia lupa tidak memakai pengaman saat melakukan hubungan dengan pelanggannya.

"Hhh, kenapa aku jadi mengenang mereka?" gumam Raka sendirian di dalam kamar. Jam weker di meja kerjanya sudah menunjukkan pukul satu dini hari, tetapi matanya masih enggan untuk di istirahatkan.

Kembali wajah ayu itu berkelebat di pelupuk matanya. Wajah ayu dengan gamis batik biru dan jilbab navy yang kemarin dia kenakan sangat serasi dengan warna kulitnya. Dia begitu cantik, meski wajahnya tak menyiratkan sebuah kebahagiaan. Wajahnya tetap imut, meski usianya bukan lagi belasan tahun, melainkan sudah berkepala tiga. Dia memang pemilik baby face.

Memory ketika Guru PKL nya itu wisuda pun dia ingat. Kala itu, Raka mendapat kabar dari Adnan, bahwa Diajeng akan diwisuda, Raka pun membuka tabungannya yang baru terkumpul beberapa pu luh ribu saja lalu dia belikan boneka beruang bertoga. Di sana dia tuliskan sebuah nama -Penggemar Rahasiamu-. Karena Raka tak ingin Diajeng tau, bahwa dirinya sangat menyukai sosok Diajeng sejak awal mereka bertemu.

"Mas mas, saya nitip ini ya buat wisudawati yang pake jilbab putih itu, namanya Diajeng." kataku kepada salah seorang wisudawan juga.

"Dari siapa mas?" tanyanya.

"Disini sudah saya tulis kok." jawabku.

"Oh. baik mas."

Laki-laki itu berjalan mendekati bu Ajeng, setelah menerima, bu Ajeng tampak membaca sebentar di kartu ucapan itu lalu tampak celingak celinguk mencariku, namun aku sengaja tak menampakkan diri. Aku bersembunyi di balik pohon.

"Dear Diajeng. Namamu indah, seindah senyum dan perbuatanmu. Aku tak hanya menganggapmu berwajah cantik, tetapi juga berhato bak bidadari. Jika malaikat ada disini, ku berharap, dia mengaminkan doaku, untuk bisa menjadikanmu bidadari dalam hidupku. Semangat selalu Diajengku. -Dari Penggemar Rahasiamu-.

Begitulah tulisan singkatku untuknya, namun ku rasa, dia tak menyimpannya lagi, dan Tak memperdulikan surat itu lagi.

___________________

Hari ini hari minggu, hari dimana kajian remaja putri itu digelar di masjid SMA Veteran. Nisa yang diamanahi untuk mengurusi konsumsi peserta, maka dia mengajak Raka untuk mengantarkannya dengan mengendarai mobil. Sesampainya di lokasi, teman-teman komunitas Nisa dan beberapa anak ROHIS dan OSIS yang laki-laki turut membantu mempersiapkan segala keperluan kajian.

" Ya. Halo? Oh, ya ust... o begitu? Baik ust, nanti saya jemput ya ust." kata Nisa sambil menempelkan benda pipih di telinganya.

"Mas Raka."

"Ya?"

"Ustadzah Mila harus dijemput mas, suaminya belum bisa mengantar soalnya, jadi minta dijemput. Bisa bantu jemput ustadzah kan mas?" tanya Nisa.

"Lah. kenapa harus mas Raka? Yang lain kan ada." protes Raka.

"Iih. mas, yang lain ya harus bantu-bantu di sini lah. Lagian temen Nisa pada belum bisa nyetir mobil." keluh Nisa.

"Ya udah. okey lah. Tapi harus ada panitia putri yang ikut. biar nanti di perjalanan ustadzah ada teman ngobrolnya." kata Raka.

"Siap. itu mah gampang." jawab Nisa bahagia dan berbunga-bunga.

Nisa pun meminta Nala untuk menjemput ustadzah dengan diantar Raka. Karena bagi Nisa, Nala dapat diandalkan untuk menjemput pembicara.

"La, kamu jemput ustadzah ya, naik mobil sama mas Raka." kata Nisa.

"Ha? Sama mas Raka?" tanya Nala tampak terkejut.

"Iya, kenapa?" tanya Nisa.

"Engga, ga papa mb." jawab Nala.

Nala pun menurut, dan ikut serta di mobil Raka. Dia menjemput pembicara di rumahnya yang cukup jauh dari masjid tempat kajian.

Sepanjang jalan, Raka hanya diam, bersika dingin dan menjaga. Begitupun dengan Nala yang berusaha tetap tenang, meski dadanya bergemuruh riuh karena dia hanya berdua saja dengan Raka di dalam mobil. Raka adalah sosok lelaki impian Nala, Tetapi Nala tau diri. Dia dan Raka berjarak usia yang cukup jauh, meski Raka belum menikah, tetapi Raka tak terlalu memperdulikan para wanita di luar selain ibu dan adik-adiknya. Plus, wanita impiannya.

"Itu ustadzah mas." kata Nala saat mengetahui pembicaranya sudah menunggu di depan rumahnya.

Nala keluar dari mobil, dan menyambut ustadzah, lalu mengajak ustadzah masuk ke dalam mobil dan siap meluncur ke masjid SMA Veteran. Sepanjang perjalanan, Nala sangat aktif berdiskusi dengan pembicara, tanpa disadari, mereka telah tiba di lokasi.

Dibalik kemudinya, Raka melihat sosok wanita impiannya berdiri tegak di depan masjid, turut serta menyambut kedatangan sang pembicara. Senyumnya yang teduh, dan sikapnya yang selalu hangat membuat Raka enggan meninggalkan tempatnya. Hingga saat pembicara sudah sampai di kursi pembicara, Raka masih fokus dengan wajah ayu gurunya itu.

Tok tok tok

Jendela mobilnya diketok, membuat Raka terperanjat.

"Eh. Nis, ngagetin aja." keluh Raka.

"Mas Raka kenapa masih di sini? Ayo segera pinggirin mobilnya." kata Nisa membuat Raka tersadar, bahwa mobilnya sedang tidak terparkir dengan tepat.

"Oiya, sorry." jawab Raka dengan segera dia memindahkan mobilnya.

Raka tak segera pulang, hari ini dia memang free, itu sebabnya Nisa beranin perintah ini itu kepada mas nya. Dia masih enggan meninggalkan sekolahan yang menyimpan banyak kenangan. Raka pun keluar dari mobilnya, lalu dia berjalan menyusuri koridor dengan beberapa bangunan yang sudah di renovasi. Hingga suara salam dari pengeras suara, jelas dia dengar, dia tajamkan pendengarannya demi bisa mendengarkan suara empuk dari sosok seorang Diajeng. Guru bahasa jawa yang berhasil mencuri hatinya.

1
Etit Rostifah
lanjut, jadi penasaran ibu guru cantik n baik hati. semoga ibu guru Ajeng mendapat jodoh dari Allah yang sholeh.
Ibrahim Efendi
sm kyk ipar. MAUT!!...
Ibrahim Efendi
tu tau..... 😜
Ibrahim Efendi
😍😍😍 J E N G K O O O L L L . . .
Ibrahim Efendi
"buset dah! kirain ada petir" kata cicak 😜
Ibrahim Efendi
setiap orang yang telah melaksanakan kewajibannya dengan sebaik2nya, maka dia bukanlah beban. tapi bila melalaikan kewajibannya, maka dialah beban. siapapun dia.
Dede Dewi: MaasyaaAllah. Terimakasih atas pencerahannya pak... baarokallahufikum
total 1 replies
Punya Impian
gk gitu' bedmood aj bacanya klo gamon nya kelamaan' apalagi klo ud punya pasangan' pasangan nya siapa yg di pikirin dan di tangisin siapa😮‍💨
Punya Impian
kedepan nya ngk usah ada lebay pake drama nangis2 kak
Dede Dewi: kalau kakka diputua pacar, nangis ga kak?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!