Mala dan ketiga sahabatnya terkejut ketika tahu orang tua mereka telah menjodohkan mereka dengan anggota OSIS yang terkenal tegas dan selalu menghukum mereka. Akankah mereka bisa menerima jodoh tak terduga ini dan akan kah mereka menemukan cinta di balik keputusan orang tua?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak Nya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JDTO
"Ih kesel banget gue sama temen lo itu, fan. Bisa-bisanya dia selingkuhi temen gue, Aghh!"
Bugh.
Bugh.
Bugh.
"Aw, sakit dev. Lo 'kan marah sama Rakha kenapa gue yang di tendangnya?" ucap Afan sembari meringis kesakitan. "Aduhh kaki gue.."
"Hehe sorry, gue kebawa erosi banget."
"Emosi bukan erosi, Devi."
"Nah iya itu maksudnya.." ucap Devi dengan cengiran
"Ada-ada aja lo dev," ucap Afan sembari mengacak rambut Devi dengan gemas
Yah, Devi dan Afan sudah mulai berdamai dengan keadaan. Keduanya mulai menerima kehadiran satu sama lain.
Malam ini, Mala di minta menemani Rakha pergi ke acara rekan kerja papanya Rakha karena pria baya itu tidak bisa hadir. Karena itu lah Rakha di minta menggantikan papanya menghadiri acara itu, sebelum berangkat tadi Rakha memberitahukan kepada Mala jika Chelsea adalah anak dari rekan kerja papanya yang mengadakan acara saat ini.
"Mala, aku ke sana dulu ya? Kamu duduk disini jangan kemana-mana, oke?"
Mala mengangguk. "Iya, tapi jangan lama-lama ya." ucap Mala sebelum Rakha pergi
Rakha pergi meninggalkan Mala yang duduk sendiri.
"MALA!" pekik dari kejauhan sehingga semua orang menatapnya.
"Maafin pacar saya pak, buk." tutur Afan dengan sopan. "jangan teriak-teriak, dev." bisiknya
"Iya maaf," cicit Devi dengan meremas ujung dressnya
Afan mengangguk. "Ya sudah lo hampirin Mala aja, nanti gue susul."
Devi menurut, gadis itu langsung pergi ke meja Mala. "Udah lama disini, la?"
"Lumayan, untungnya ada lo. Gue kayak orang bodoh sendirian disini, Rakha lama banget."
"Cie udah baikan sama Rakha, gimana la lo udah suka sama Rakha belum?"
"Gue gak tau, mungkin seiring berjalannya waktu nanti gue bisa tau gimana perasaan gue sama Rakha."
Devi mengangguk. "Btw si Vio sama Haura enggak kesini juga?"
"Kayaknya enggak deh, kata Rakha si Zayyan sama Eby belum kerja jadi gak mungkin kesini." ucap Mala yang di beri anggukan oleh sang empuh
"Ehm, boleh gabung gak nih?" Mala serta Devi langsung menoleh ke sumber suara kala mendengar suara seseorang.
"Haikal?" kaget Mala, ternyata suara itu milik ketua kelasnya.
"Hehe iya, lo lagi ikut orang tua lo jaga mal?" tanya Haikal
Mala menggaruk kepalanya yang tak gatal, bingung harus menjawab apa.
"Mala? Kok bengong sih?"
"Oh cuma Mala doang nih yang di tanya? gue enggak?" Devi berusaha mengalihkan pembicaraan. "Para banget, padahal gue juga temen kelas lo kal.." lanjutnya
"Eh, maaf dev gue gak liat kalo ada lo."
"Astaga, gue segedek ini lo gak liat? Para banget mata lo, mending periksa deh sebelum buta beneran."
Seketika ketiganya tertawa, tanpa mereka sadari tadi Afan dan Rakha melihat hal itu dari kejauhan. Tadinya kedua laki-laki itu ingin menghampiri istri mereka namun terhenti kala melihat kedatangan Haikal.
"Fan, sebaiknya kita gabung sama yang lain aja dulu. Takutnya nanti bocah itu malah curiga kalo kita deket istri kita."
Mendengar ucapan Rakha membuat Afan menganggukan kepalanya. "Gue setuju, sebenarnya sih gue gak rela istri gue deket sama yang lain."
"Emang gue mau apa? Lo masih enak Devi masih jauhan duduknya sama bocah itu, tapi Mala duduknya berdempetan kayak gitu mana ketawa-ketawa lagi."
...****...
"Haikal, ayo pulang." papanya Haikal datang menghampiri membuat obrolan ketiganya terhenti
"Kok cepet banget, pa? 'Kan acaranya masih lama." ucap Haikal
"Papa ada urusan, ayo pulang. Tadi papa ajak gak mau, sekarang malah gak mau pulang."
'Ya tadi aku gak tau kalo ada Mala, kalo ada Mala ya aku mau banget.' batin Haikal
Huft..
Helaan napas berat terdengar dari Haikal, "Mal, dev, gue balik duluan ya. Sampai ketemu besok.." ucap Haikal sebelum berlalu
Mala serta Devi memandangi kepergian Haikal yang perlahan menghilang di pandangan.
"Udah dong liatinnya, sekarang liatin suami juga." bisik Rakha yang kini berada di belakang Mala
Mendengar suara bisikan membuat Mala dengan spontan langsung menoleh ke sumber suara, dapat ia lihat raut wajah kesal Rakha.
"Kha, kamu udah lama di sini?" ucap Mala gelagapan
"Kayaknya seru banget, ngobrolin apa aja tadi? Hm"
Mala menggelengkan kepalanya. "Enggak, gak ada yang di obrolin kok."
"Kamu pernah pacaran sama bocah itu ya?"
"Hah?"
"Kalian kelihatannya akrab banget, pasti punya hubungan spesial."
"Eh, enggak kok. Aku sama Haikal itu cuma temen aja, Haikal itu sering bantu aku kalo terlambat makannya kit—" Mala membekap mulutnya kalah keceplosan.
Mendengar ucapan Mala membuat bola mata Devi membelalak.
"Maksudku—"
"Gak perlu di jelasin, aku udah tau semuanya." sela Rakha membuat Mala tersenyum kikuk, ia lupa jika suaminya itu pernah menjebaknya dan otomatis Rakha sudah mengetahui sebenarnya. Lalu, buat apa lagi ia menjelaskannya?
...****...
Hubungan Mala dan Rakha semakin dekat, begitu 'pun dengan sahabat-sahabatnya. Pagi ini, Mala dan ketiga sahabatnya berangkat ke sekolah bareng dengan para suami mereka.
"Pengangan," titah Rakha
"Udah kok." ucap Mala yang berpegangan di belakang bak ibu-ibu
"Bukan pegangan di situ sayang, tadi di sini." Rakha melingkarkan tangan Mala pada perutnya. "Peluk aku erat-erat biar gak jatuh, aku mau ngebut." lanjutnya
Mata Mala mengerjap beberapa kali, gadis itu tertegun saat mendengar kata 'Sayang' yang terucap dari bibir Rakha untuk pertama kalinya.
'Aku gak salah dengerkan? Rakha panggil aku sayang? Kok rasanya beda banget sama Kevin panggil aku sayang dulu, kalo Rakha yang ngucapinnya rasanya bahagia banget.' batin Mala, bibirnya melengkung membentuk sebuah senyuman manis.
Tak terasa mereka tiba di sekolahan, kedatangan mereka lagi-lagi menjadi pusat perhatian. Dari kejauhan Kevin and the geng juga melihat hal itu, tangan mereka terkepal saat melihat gadis yang mereka cintai bersama laki-laki lain.
"Lo gila, han? Rencana lo itu bisa bikin masa depan Devi hancur." ucap Aldo kala mendengar rencana busuk Rehan
"Iya gue gila, do. Gue gila kalo sampai Afan rebut milik gue untuk ke dua kalinya!" sentak Rehan. "Lo juga Vin, apakah lo gak malu Rakha sudah pernah rebut cewek yang lo suka dan sekarang pacar lo mutusin lo karena Rakha juga."
"Lo benar, han, gue gak akan rela jika Rakha kembali rebut milik gue. Gimana 'pun caranya gue akan rebut Mala lagi, walaupun dengan cara yang akan merusak masa depannya. Gue akan bertanggung jawab pada Mala." ucap Kevin yang menyetujui ide Rehan
Dulu, Kevin dan Rehan bersahabat baik pada Rakha dan teman-temannya yang lain. Hingga pada saat duduk di bangku SMP mereka menyukai cewek yang sama, tapi cewek yg disukai Kevin dan Rehan lebih memilih Afan dan Rakha. Sejak saat itu persahabatan mereka putus, keduanya menganggap Rakha dan Afan merebut cinta mereka.
"Plis kalian jangan lakukan hal itu. Ingat, titik tertinggi mencintai itu ialah mengikhlaskan." tutur Aldo
"Gue setuju sama Aldo, kalian jangan konyol gini. Diluaran sana banyak cewek-cewek yang suka sama kalian, gue bisa cariin cewek yang paling buat kalian kalo kalian berdua mau."
"Lo pikir mudah mengikhlaskan itu? Enggak do!" ucap Kevin. "Cewek cantik memang banyak, tapi gak ada cewek yang sama seperti Mala. Cuma Mala yang bisa terima gue apa adannya, dan cuma Mala yang gue mau."
____
Apa yang bakal Kevin and the geng lakukan sama Mala dan teman-temannya?😱
oh ya nanti jangan lupa baca novel aku judul nya gadis cantik milik ceo
Aaaaa ini cb yg kucari²di FB itu akhirnya ketemu di aplikasi NOVEL TOON,
LANJUTTT SEMANGAT💪🏻💪🏻💪🏻