NovelToon NovelToon
Kos Murah Dengan Hutang Nyawa Setiap Malam

Kos Murah Dengan Hutang Nyawa Setiap Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Fantasi / Misteri / Horror Thriller-Horror / Kutukan / Hantu
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: ittiiiy

DILARANG DIBACA SEBELUM TIDUR!!!
Hanya untuk kalian yang sudah dewasa, yang sudah bisa tidur sendiri tanpa lampu😏

Cerita dalam novel ini akan membawa kalian pada malam mengerikan tanpa akhir. Malam panjang yang dingin dengan teman sekamar yang tanpa tahu malu tidak perlu patungan biaya kamar kos.

Bersama Penghuni kos lain yang tidak tercatat dalam buku sewa. Begitu sepi saat siang tapi begitu ramai saat malam. Dengan bayang-bayang penghuni sebelumnya yang sebenarnya tidak pernah pergi darisana.

Seakan mendapat diskon untuk sebuah keberanian sia-sia. Karena bayaran mahal yakni nyawa setiap malamnya.

Setiap inci gedung kos begitu tipis untuk menghalangi antara yang Hidup dan Mati. Dimana pagi adalah harta terindah yang telah kalian lupakan. Karena memang hanya untuk mereka yang sudah tidak punya pilihan lain.
Cerita horor ini sangat berbeda dari yang kau bayangkan.

Apakah Calista bisa melunasi atau masih berutang nyawa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ittiiiy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 13 : Musuh Jadi Teman?

Calista menyadari telah berpindah dunia setelah suara yang tidak bisa dijelaskan menyiksa telinganya itu tiba-tiba teredam dan akhirnya perlahan menghilang. Terlihat dia masih di tempat yang sama tapi dengan suasana yang berbeda. Rasanya seperti menyelam dalam air, menahan napas dan tiba-tiba saja sudah ada di permukaan tapi di tempat yang berbeda. Calista akhirnya bisa merasakan bagaimana rasanya berpindah dalam keadaan sadar, "Jadi begini rasanya ...." Calista sebisa mungkin mengingat setiap detail hingga perasaan yang unik saat berpindah sehingga dia bisa membedakannya suatu saat.

"Kau sudah gila ya? Apa yang kau pikirkan?" Teman sekamar Calista mencegah Calista yang hendak membuka pintu.

"Menurutmu apakah ada temanmu yang lain, yang tidak ikut festival gila malam ini?" keberanian Calista seperti terisi penuh, hanya dengan asuransi belum pasti tentang dia bisa bebas kapan saja membuatnya memikirkan rencana ceroboh.

"Mereka semua gila, menurutmu akan ada yang mau ketinggalan?!" Teman sekamar Calista menjelaskan dengan penuh penekanan di setiap katanya.

"Kalau begitu, tidak akan ada hantu disini." Calista tidak menyadari dirinya sendiri tersenyum, "Ini benar-benar menjadi tempat teraman." Calista langsung membuka pintu dan berlari tanpa melihat ke belakang. Kali ini langkah kakinya begitu ringan, suara langkahnya juga mulai tidak terdengar. Meski sulit mengendalikan langkah kaki sambil berlari tapi Calista merasa itu adalah keahlian yang perlu diasah terus menerus dan tentu saja pasti akan sepadan nantinya.

Jujur, Calista ingin langsung berteriak memanggil Nayla tapi setengah mati Calista menahan perasaannya yang terburu-buru itu, "Sedikit lagi ...." otot di kaki Calista seperti akan meledak tidak lama lagi.

"Kak Nayla!" karena terlalu bersemangat bertemu Nayla, Calista tidak mengontrol suaranya. Dia berteriak seakan berada di pasar. Suaranya menggema seperti berada di dalam gua. Calista menutup mulutnya karena kaget dengan suaranya sendiri. Jika saja ini bukan festival maka dia pasti sudah dikerumuni hantu dan dikeroyok habis-habisan, "Tadi itu sangat bodoh!" Calista memukul mulutnya sendiri.

Hal lain yang membuat Calista tidak nyaman adalah keberadaan Nayla yang tidak diketahui. Padahal dia selalu berada di meja untuk menerima tamu itu. Sudah seperti dia tinggal disana tapi kali ini meja itu kosong.

"Oh iya bawah meja." Calista mengingat tempat teraman Nayla.

Dan benar saja Nayla terlihat tidur disana meski dengan posisi yang begitu tidak nyaman tapi tidurnya terlihat begitu nyenyak.

"Kupikir Kak Nayla tidak akan bisa tidur, apalagi disini ... Apa batu-batu ini yang membantu?" Calista dengan berbisik dan tentunya pertanyaan itu untuk dirinya sendiri yang tidak punya jawaban.

Calista ikut duduk di depan meja memandangi Nayla. Meski terdesak oleh waktu yang tidak diketahui tapi Calista tetap saja tidak bisa mengganggu Nayla, "Bisa saja inu adalah tidur pertama dan terlama setelah sekian lama ... Mungkin karena festival itu makanya Kak Nayla punya kesempatan untuk dirinya sendiri."

Calista yang melihat Nayla tidur tiba-tiba tertular mengantuk juga, "Jangan tidur disini! Kau tidak boleh tidur disini! Meski tidak sekuat dunia lainnya tapi tetap saja disini juga menarik jiwa. Hal yang dilakukan walau sedikit tapi jika berkali-kali akan sama juga hasilnya. Koneksi jiwa dan tubuhmu bisa memudar." ternyata Teman sekamar Calista mengikuti Calista meski tetap tidak terlihat dimanapun.

"Kalau begitu Kak Nayla juga tidak boleh ...." Calista hendak membangunkan Nayla tapi ditahan oleh teman sekamarnya.

"Tidak, biarkan saja. Batu itu punya keistimewaan ...."

"Atau kau hanya tidak mau aku melakukan sesuatu malam ini ...." Calista merasa itu bukan belas kasihan pada Nayla tapi strategi agar dirinya tidak melakukan apa-apa. Tanpa Nayla dia tidak akan tahu harus melakukan apa, "Kau bisa mengajariku!" Calista merubah rencananya.

"Mengajari apa?" Teman sekamar Calista tidak mau tahu apa yang akan diminta oleh Calista, "Aku sibuk!"

"Kau sibuk apa? Kau mau pergi makan malam bersama teman-temanmu?" Calista dengan nada sarkastik.

"Kau mau diajar apa? Kau begitu pengecut memangnya bisa menolong siapa?!"

"Kau sedang menyindirku?" Calista tidak bisa menerima sindiran tajam itu begitu saja. Kali ini dia berjalan menuju pintu keluar.

"Mereka bukan keluarga ataupun temanmu, bahkan kau tidak mengenal mereka. Apa yang membuatmu mau menolong orang asing? Memangnya kau ini Leaure?!" Teman sekamar Calista terus saja mencoba menghentikan Calista yang sepertinya sedang tidak berpikir jernih.

"Kau tahu ... Selama ini aku tidak pernah istimewa. Semua hal kudapatkan berkat kerja kerasku. Walau ada saat dimana meski aku berusaha, tetap saja aku gagal dan kalah karena tidak memiliki hal istimewa dibanding orang lain. Aku selalu sendirian mengejar apa yang aku inginkan tapi orang lain selalu punya sosok yang menemani dan membantu. Walau aku belum sepenuhnya yakin dengan segala ucapanmu, tapi untuk pertama kalinya aku istimewa dibanding orang lain. Dan lebih dari itu, kau ada ...." Calista tidak bisa melanjutkan kalimatnya, baginya belum waktunya dia mempercayai teman sekamarnya itu sepenuhnya. Dia harus tetap membangun batasan untuk berhati-hati.

"Darah Ruleorum mu bukan sekedar darah dari Viviandem tapi dari darah keturunan kerajaan. Kau sangatlah istimewa, untuk bisa bebas dari sini bukanlah hal yang bisa dilakukan oleh semua orang. Tapi kau berbeda! Dan kau beruntung bisa bertemu denganku." Teman sekamar Calista tidak menyadari juga dengan apa yang baru saja dikatakannya. Kalimatnya seakan mengalir begitu saja. Saat sudah selesai bicara barulah dia sadar dan mempertanyakan dirinya sendiri kenapa mengatakan itu.

"Namamu siapa?" Calista mengabaikan soal kata asing yang tidak dimengertinya dalam perkataan teman sekamarnya itu.

"Aku Shavira Lintang."

"Nama yang indah, jadi Safira ya kau dipanggil dulunya saat masih hidup ..." Calista memandang halaman kos yang begitu sunyi tapi saat pintu dibuka suara begitu banyak terdengar. Calista kembali menutup pintu karena lupa akan fakta itu.

"S.H.A.V. Bukan F tapi V.I.R.A." Shavira mengeja satu-satu huruf dalam namanya karena merasa ada yang aneh dari penyebutan Calista, "Dan untuk kau tahu saja nama kami akan tetap ada meski kami sudah menjadi Zewhit maksudku hantu ...." Shavira merasa harus menekankan hal itu karena tidak mau Calista memiliki pemikiran bahwa hantu itu hanyalah barang rusak yang sudah tidak memiliki sebuah makna dan tujuan hidup, "Meski begini, kami tetaplah hidup ..."

"Kau tahu aku pulang tadi sore dengan pertanyaan semenderita apa aku malam ini? Aku akan melihat hal menakutkan apa lagi? Apa aku akan mati malam ini? Tapi semuanya berubah sekarang ... Apa aku bisa menolong seseorang malam ini? Bukankah ini sebuah hal yang sangat luar bisa ...." Calista memberanikan diri membuka pintu.

"Jadi, maksudmu kau mau aku membantumu mengajari cara menolong ... Bukan, maksudmu ... cara untuk membuat makananku pergi?!" Shavira merasa tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi. Sejak awal dia tidak pernah memikirkan hal itu. Dia hanya ingin tetap tidak melupakan dirinya sebagai Ruleorum dengan menghormati Calista. Tapi sekarang dia dianggap sebagai sosok hantu baik hati.

"Aku tahu kau berbicara secara langsung padaku untuk melindungiku kan? Kau tidak mau terdengar kalau sedang membantuku. Kau tidak mau dicurigai, kau tidak mau menunjukkan sisimu yang ini pada mereka yang tidak punya belas kasih. Aku tahu kau berbeda!" Calista entah bagaimana kini dia berhadapan dengan Shavira tapi seperti ada pembatas kaca yang menghalangi sehingga Calista tidak bisa melihat sosok Shavira. Calista tidak tahu jika dia sedang berhadapan dengan Makhluk paling mengerikan dan terkuat disana. Dia tidak tahu akibat dari pilihannya yang spontan.

...-BERSAMBUNG-...

1
@Reeartha1231
Ceritanya menarik.
ittiiiy: Terimakasih banyak🙏🥺✨
total 1 replies
🏡s⃝ᴿ ❤️⃟WᵃfSHanum
murah banget sewa kosan nya
❤️⃟Wᵃf Nesia
lanjut
Wanita Aries
Agak puyeng bacanya
Ini kyk smacam misi yg harus di ungkap
Wanita Aries
Mampir thor
SENJA
buset dah serem amat nih anak kecil 😱
SENJA
udah kejadian! nyesel juga percuma sekang pikir caranya supaya survive ✊🏼
SENJA
nah ini bener ini
" di setiap ada kesulitan , pasti ada kemudahan"
Arin
lajut terus kak
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
lanjutkan kak
❤️⃟Wᵃf Nesia
loh loh
SENJA
wah kok bisa gitu 😳
Jan
chapter 2 mau coba baca malam, biar terasa sensasinya
aurel
hai Thor aku sudah mampir, jangan lupa mampir juga di karya aku " istriku adalah kakak ipar ku "
Arin: hai aku udah mampi. semangat kak
total 1 replies
sasip
sudah mampir untuk kasih semangat.. 💪🏻
luvminsung
SEMANGATTTTT
@Risa Virgo Always Beautiful
lanjut up
Manusia
Kos mana masalahnya yg 100rb😭😭calista jangan mau nak, jangan tergoda dngn harga murce
🥑⃟🟢☘𝓡𝓳 Lucia Navaro🔰π¹¹
lanjuttt kaaaa penasaran ma kejadian selanjutnya
❤️⃟Wᵃf Nesia
Lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!