NovelToon NovelToon
BAYANGANMU DI HARI PERTAMA

BAYANGANMU DI HARI PERTAMA

Status: tamat
Genre:Horor / Misteri / Cintapertama / Spiritual / CEO Amnesia / TKP / Tamat
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sarifah31

Bayangmu di Hari Pertama
Cinta yang tak lenyap meski waktu dan alam memisahkan.

Wina Agustina tak pernah mengira hari pertama OSPEK di Universitas Wira Dharma akan mengubah hidupnya. Ia bertemu Aleandro Reza Fatur—sosok senior misterius yang ternyata sudah dinyatakan meninggal dunia tiga bulan sebelumnya. Hanya Wina yang bisa melihatnya. Hanya Wina yang bisa menyentuh lukanya.

Dari kampus berhantu hingga lorong hukum Paris, cinta mereka bertahan menantang logika. Namun saat masa lalu kembali dalam wajah baru, Wina harus memilih: mempercayai hatinya, atau menerima kenyataan bahwa cinta sejatinya mungkin sudah lama tiada…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sarifah31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13: Suara yang Tak Bisa Dimatikan

Zara dan Dimas dihadapkan pada suara mereka sendiri yang merekam rencana jahat mereka… di hadapan orang-orang yang pernah percaya pada mereka. Dan Ale, hadir diam-diam menyaksikan bagaimana akhirnya, seseorang memperjuangkan kebenaran atas namanya.

{Ruang Sidang Kampus}

Ruang sidang fakultas sore itu terasa lebih pengap dari biasanya. Jendela tertutup, tirai ditarik, dan satu layar proyektor menyala di tengah meja besar berbentuk U. Di dalamnya duduk Dekan, beberapa dosen senior, serta dua mahasiswa yang terlihat gelisah: Zara dan Dimas.

Aku dan Nayla duduk di pojok, tepat di belakang dosen pengampu Etika dan Hukum. Flashdisk biru sudah ditancapkan. Semua mata tertuju pada layar. Tapi hanya aku yang melihat sosok lain berdiri tegak di pojok ruangan.

Ale.

Ia berdiri di sisi kiri, diam. Matanya lurus ke arah Zara. Bukan dengan amarah, tapi seperti seseorang yang telah siap menerima apa pun... selama kebenaran tidak lagi dikubur.

“Saudari Wina Agustina,” kata Dekan, menoleh padaku. “Silakan Anda jelaskan dulu latar penemuan rekaman ini.”

Aku berdiri. Suaraku gemetar, tapi mataku tetap menatap lurus.

“Rekaman ini saya temukan bersama Nayla, di laci arsip ruang bawah perpustakaan. Labelnya ‘Rekaman Komite Ospek 2021.’ Di dalamnya berisi percakapan yang melibatkan Saudari Zara dan Saudara Dimas terkait sabotase rem bus kampus pada kegiatan tahun lalu yang menyebabkan kecelakaan fatal.”

Semua dosen saling pandang. Salah satu dari mereka menekan tombol play.

Suara Zara mengalun dari speaker ruangan — tajam, jelas, dan tanpa penyangkalan:

“Kamu tahu tugasmu, kan? Lepaskan rem belakang. Kita butuh momen pas di turunan Situgunung...”

Dimas, yang duduk diam sejak tadi, mulai pucat. Zara menegang. Beberapa dosen menutup mulut dengan tangan, tak percaya.

Suara di rekaman terus berputar:

“Kalau dia selamat, biar dia jadi orang paling trauma seumur hidupnya. Kalau nggak selamat… aku anggap lunas semua yang dia tolak dariku.”

Klik.

Hening membentur dinding.

“Saudari Zara,” kata Dekan, suaranya dingin. “Apa Anda ingin menyangkal suara dalam rekaman ini adalah milik Anda?”

Zara membuka mulut. Tak ada kata keluar. Dimas menunduk, wajahnya berkeringat.

Ale masih berdiri di sana. Matanya menatapku sekarang. Aku tahu, ini momen yang penting untuknya, untuk semua yang tersisa dari hidupnya.

Zara akhirnya berdiri. “Itu... itu rekaman lama. Saya... saya cuma marah waktu itu. Tapi saya nggak pernah benar-benar...”

“Rem bus tidak bisa lepas sendiri, Saudari Zara,” kata dosen Teknik Mesin. “Dan berdasarkan audit internal, memang ditemukan anomali mekanik yang tidak bisa dijelaskan waktu itu.”

“Dan ayahmu jadi salah satu korban,” tambah Dekan. “Kau korbankan keluargamu demi dendam pribadi?”

Wajah Zara perlahan berubah. Tangis mulai menggenang di matanya, tapi semua orang di ruangan itu tahu: air mata ini bukan karena penyesalan. Tapi karena ketahuan.

“Kau akan dibawa ke penyelidikan resmi,” tegas Dekan. “Dan mulai hari ini, kalian berdua dinonaktifkan dari semua kegiatan kampus hingga proses hukum selesai.”

Zara ambruk di kursi. Dimas menutup wajah dengan kedua tangan. Mereka berdua tak lagi berkata apa-apa.

Sementara itu... Ale menoleh padaku.

Matanya... untuk pertama kalinya... terlihat tenang.

Dan untuk pertama kalinya, aku melihat ia tersenyum sepenuhnya.

Tak ada kepahitan.

Tak ada kemarahan.

Hanya damai.

***

Saat semua orang mulai beranjak keluar, aku tetap duduk. Layar sudah mati, dan ruangan kembali dingin seperti semula. Ale berdiri tepat di hadapanku.

“Aku... udah nggak tahu harus bilang apa,” gumamku, suara tercekat.

Ale mengangguk kecil. “Kamu udah bilang semuanya. Dengan caramu.”

“Tapi ini belum cukup. Belum?...”

Ia mendekat. Meski aku tak bisa menyentuhnya, aku merasa seluruh tubuhku diselimuti kehangatan.

“Kamu udah kasih aku suara yang nggak bisa dimatikan. Dan buatku… itu lebih dari cukup.”

Kemudian, dengan gerakan lembut, Ale menunduk sedikit, menyentuhkan wajahnya lebih dekat ke arahku seolah ingin mengatakan satu hal terakhir sebelum waktu memisahkan kami lagi.

“Terima kasih, Wina.”

Dan dia perlahan... mulai memudar.

Bukan seperti bayangan yang hilang.

Tapi seperti cahaya yang akhirnya menemukan jalan pulangnya.

Bab ini menutup fase besar dalam perjalanan Wina: perjuangannya untuk mengungkap kebenaran tentang Ale, dan menegakkan keadilan. Di bab berikutnya, kita bisa masuk ke fase baru: perpisahan. Momen saat Ale benar-benar harus pergi… dan Wina harus belajar hidup dengan kenangan.

Sudah siap melangkah ke bab selanjutnya? Jangan lupa siapkan tisu ya...

1
Nurul An-nisa
iya ya, sampe sekarang belum ada alasan kenapa harus Wina
drpiupou
duh apa ada kemungkinan Fatur gidup
drpiupou
sedih banget omongan si Ale Ale ini
Sarifah Aini: Ale Ale rasa apa kak 😂
total 2 replies
drpiupou
apakah kamu akan memilih Ale?

ku harap kamu milih aku sih
Afriyeni Official
tetaplah di sisinya Wina, lambat Laun ia akan pulih dari lukanya yang tak terlihat.
Afriyeni Official
cuma Wina yang belum tahu kalau Fatur adalah Ale
bluemoon
sarapan dulu win lain kali
Aquarius97 🕊️
keren Thor 👋🏻 semangatt
Aquarius97 🕊️
huwaaaaa.... beneran kan Ale ternyata koma .. eh firasat ibunya Ale kuat banget yak
Aquarius97 🕊️
Alee... ahhhh jadi Ale.... masih hidup /Sob/
sjulerjn29
tu kan bener ceuk aku oge ale eta teh..🤭
wina akhirnya pujaan hatimu masih hidup
Iqueena
Yang jelas perasaanmu itu untuk Ale Win, karena dia yg pertama kamu liat, walau bukan sebagai manusia 🥹
Iqueena
Wahhhh, keren plot twist nya kak 👏🏻
Iqueena
Jadi Fatur itu Ale?
Xlyzy
Ale sebenarnya kamu ini manusia apa atau hantu si
Dewi Payang
Sampai kini aku tetap berharap Fathur adalah Ale.....
Ceyra Heelshire
kalau orang liat, bisa dikira gila sih
Drezzlle
Betul Wina
Dasyah🤍
aku doain yah moga moga Fatur benaran Ale
༺𝑨𝒕𝒉𝒆𝒏𝒂_𝟐𝟓༻
Ale km hrs bersyukur bertemu mereka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!