NovelToon NovelToon
Suara Dari Bayangan

Suara Dari Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Sistem / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Keluarga / Romansa / Pembantu
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: MOM MESS

“Aku dibesarkan oleh seorang wanita yang tubuh dan jiwanya hancur oleh dunia yang tak memberinya tempat. Dan kini, aku berdiri, tak hanya untuk ibuku… tapi untuk setiap wanita yang suaranya dibungkam oleh bayangan kekuasaan.”

Mumbai, tengah malam. Di ruang pengadilan yang remang. Varsha memandangi tumpukan berkas-berkas perdagangan manusia yang melibatkan nama-nama besar. Ia tahu, ini bukan hanya soal hukum. Ini adalah medan perang.

Di sisi lain kota, Inspektur Viraj Thakur baru saja menghajar tiga penjahat yang menculik anak-anak perempuan dari desa. Di tangannya, peluru, darah, dan dendam bercampur menjadi satu.

Mereka tidak tahu… bahwa takdir mereka sedang ditulis oleh luka yang sama–dan cinta yang lahir dari pertempuran panjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MOM MESS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepergian yang Bisu.

Malam jatuh di Rajasthan seperti jubah kelam yang menelan semuanya. Angin gurun menderu, membawa butiran pasir dan rahasia yang bersembunyi di antara bayang-bayang. Viraj pulang ke rumah sendiri. Di depan rumah Mahi sedang duduk memeluk boneka miliknya.

"Ayah. Kakak Varsha mana?"

"Apakah dia belum pulang? Ayah pikir dia pulang lebih dulu."

"Sejak tadi aku menunggu kalian pulang." Viraj mulai kebingungan. "Mahi kembali ke kamar mu. Ayah akan pergi mencari Varsha."

Tanpa membuang waktu, Viraj langsung kembali ke mobil untuk mencari Varsha. Ia menyisir setiap gang sempit dan rumah di desa. Mengetuk setiap pintu. Tapi satu demi satu warga mengatakan tidak tahu. Tidak ada yang melihat kemana perginya Varsha. Sampai akhirnya, ia berdiri di depan rumah seorang pria tua—dimana istrinya merupakan gadis muda yang kemarin di tolong Varsha.

Viraj mengetuk pintu dengan sangat keras. Pria itu keluar dengan sorot mata liar dan gigi hitam karena tembakau membuka pintu.

"Apa kau melihat wanita ini?" Tanya Viraj sambil menunjukkan foto Varsha.

“Jalang kota ini?” tanyanya sambil tersenyum miring. “Ayolah Pak Inspektur. Tidak usah di cari lagi. Kau mungkin akan menemukannya, tapi... Dia sudah kotor. Preman desa mungkin sudah menggilirnya ramai-ramai malam ini.” Pria itu tertawa terbahak-bahak, tanpa memikirkan amarah dari Viraj.

BUK!

Sebuah tinju menghantam wajah pria itu. Viraj menyeretnya keluar, menghajarnya habis-habisan. "Dasar pria hina. Sekali lagi kau berkata merendahkan wanita, akan kubenamkan kepalamu di pasir ini!"

Setelah pria itu terkapar, Viraj berdiri gemetar karena amarah dan kegelisahan. Matanya mulai memerah. Dari balik jendela rumah itu, gadis yang sempat di tolong Varsha diam-diam mendengarkan pembicaraan mereka.

...----------------...

Sementara itu, di tempat lain…

Varsha terbangun. Tangannya diikat, kakinya tak bisa digerakkan. Ia duduk bersandar di dinding batu. Di hadapannya, sekitar lima belas gadis duduk dalam diam, sebagian besar dari Bihar dan Rajasthan. Anak-anak yang baru berusia 12 tahun. Bahkan, ada yang lebih kecil. Beberapa dari mereka menggigil, sebagian menangis diam-diam. Tapi tidak satu pun yang bersuara. Mereka sudah belajar, bahwa suara hanya mendatangkan rasa sakit. Varsha menahan tangis. Napasnya berat. Wajahnya masih bengkak akibat tamparan keras tadi. Tiba-tiba suara langkah kaki perlahan mendekat. Seseorang masuk ke ruangan tersebut. Perlahan Varsha menolehkan wajahnya untuk melihat siapa sosok tersebut.

Ranatungga.

Tubuh kekar, pakaian mahal, dan senyum jijik menghiasi wajahnya. Ia berjalan pelan, menatap Varsha dengan mata liar.

"Bagaimana tidur mu cantik? Apa kau menikmati mimpi mu?" katanya sambil membelai wajah Varsha yang kotor. “Baru pertama kali ada wanita yang ingin menjadi pahlawan untuk wanita lainnya." Ranatungga menatap para gadis tersebut dengan senyuman senang.

"Apa kalian yakin wanita ini bisa menyelamatkan kalian, hah?"

"Lihatlah. Dia saja tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri saat ini."

Varsha menahan jijik, saat Ranatungga berbicara sedikit lebih dekat dengan telinganya. "Kau lihat mereka!" Ranatungga mengangkat paksa wajah Varsha untuk menatap belasan gadis yang ketakutan.

"Karena kau sudah datang. Aku akan memberikan pertunjukan pada mu. Kau akan melihat bagaimana proses pengiriman mereka hari ini."

"Ti-tidak... JANGAN SENTUH MEREKA!" Ranatungga tertawa puas melihat wajah Varsha yang panik. "My bos juga mengatakan untuk tidak merusak barang nya. Jadi kami turuti.. Tapi... Kau tau barang berharga tidak layak di lewatkan... Jadi... Karena mereka tidak boleh di rusak, setidaknya biar kami memandang keindahan mereka." Ranatungga menepis wajah Varsha dan berdiri sambil tertawa. Tawa itu mulai riuh, saat anak buah Ranatungga ikut tertawa. "Girls.. Cepat buka baju kalian... Bukankah sudah waktunya kalian berganti pakaian?"

"Apa kau sudah kehilangan akal? MEREKA MASIH KECIL. SETIDAKNYA KASIH RUANG MEREKA UNTUK BERGANTI." Ranatungga menatap Varsha. "Di area Ranatungga tidak ada ruang untuk mereka menyembunyikan kesenangan Ranatungga."

"Bajingan!" desis Varsha.

Anak buahnya mulai menggiring gadis-gadis itu untuk berdiri. Mereka di beri pakaian baru, dan di minta berganti pakaian di depan Ranatungga dan anak buahnya yang penuh nafsu. Beberapa menertawai tubuh mungil yang tak layak disentuh manusia. Wajah gadis penuh ketakutan, malu, dan trauma membuat Varsha lemah. Dia kembali teringat dengan masa kecilnya saat ibunya di perlakukan kasar oleh majikannya sendiri—di depan mata Varsha.

Setelah para gadis itu berganti pakaian. Mereka di giring menuju dua mobil jeep hitam. Varsha menjerit memohon agar gadis-gadis itu tidak di bawa pergi. Tapi jeritannya hanya di anggap hiburan semata oleh Ranatungga dan anak buahnya. "Menjerit lah sekuat mungkin cantik. Jeritan mu tidak akan mengubah arah jalan tujuan gadis-gadis itu. Dan setelah ini... Kau akan menjadi santapan untuk mengobati hasrat ku yang terpendam selama ini."

"Hei kalian. Jaga Nona Cantik ini untukku. Kalian boleh menyiksanya asal jangan menidurinya sebelum aku pulang." Ranatungga bergegas keluar untuk pergi mengantar para gadis-gadis itu.

Varsha menunduk, air matanya jatuh satu-satu. Ia menahan amarah dan rasa bersalah. Tubuhnya lemah, tapi pikirannya masih melawan.

...----------------...

Viraj pulang dengan perasaan cemas bercampur kesal. Dia tidak bisa menemukan Varsha. Di depan rumah sudah berdiri Jagad dan Bose.

"Mahi?"

"Dia sudah tidur, Sir. Kami memberinya susu hangat agar bisa tidur."

"Baguslah."

"Sir. Bagaimana dengan Nona Varsha?" Tanya Jagad cemas.

"Tidak. Aku tidak berhasil menemukannya."

"Bose. Hubungi kantor pusat. Minta mereka mengirimkan tim khusus esok hari. Aku curiga hilangnya Varsha ada kaitannya dengan penyelidikan ini."

"Baik, Sir." Mereka masuk untuk menyiapkan diri mencari Varsha keesokan harinya.

Tengah malam, pukul 02.30...

Viraj belum tidur. Dia masih memikirkan Varsha. Wajahnya tenggelam memandang foto Varsha. "Dimana kau sekarang?" gumam Viraj pelan. Tiba-tiba, ketukan keras menggema di rumah tamu. Viraj membuka pintu dengan wajah penuh kantuk, mata merah dan penuh kegelisahan. Saat pintu di buka, seorang gadis masuk tergesa-gesa. Wajahnya tak asing. Dialah gadis yang dulu ditolong Varsha — kini mengenalkan diri sebagai Leela.

"Aku tau kemana Nona itu di bawa."

Viraj langsung membelalakkan kedua matanya. “Apa kau yakin?”

"Iya. Kalian datang dari desa Bihar bukan? Aku melihat kalian di koran. Aku berhutang budi kalian berhasil mengungkap kebusukan Ragunath selama ini."

"Nama ku Leela, salah satu korban yang hilang dari desa Bihar dan di bawa ke desa ini. Bagaimana bisa aku lolos... Saat itu aku melarikan diri. Saat aku sudah kehilangan arah, aku bertemu dengan pria tua yang saat ini menjadi suamiku. Dia mau menolongku, dan berjanji akan membawa ku pulang ke Bihar."

"Tapi aku yang bodoh terlalu percaya. Dia membawaku ke Ranatungga dan membayar kebebasan ku. Awalnya aku pikir dia akan rela mempertaruhkan segalanya demi ku. Tapi rupanya ada maksud tertentu darinya."

"Dia memaksa ku untuk menikah. Aku menolak, tapi mulutku di bungkam, dan kaki ku di ikat. Saat upacara pernikahan aku di bius agar tidak bicara, dan tidak melarikan diri. Setelah menikah aku justru menjadi budak seksual dan pembantu keluarganya. Mereka menyiksa ku jika aku tidak mencarikan uang untuk mereka." Viraj mengepalkan kedua tangannya. Kepalanya terasa mendidih. "Tuan. Kesampingkan dulu tentang kisah ku. Aku akan memberitahu keberadaan Nona itu. Tapi... Kita harus bergerak sekarang. Jika aku tidak ada di rumah pagi hari, mereka akan memukul ku."

"Baik, tunggu sebentar." Viraj masuk ke dalam mengambil jacket dan juga kunci mobil. Viraj menghampiri Jagad dan Bose. Karena mereka sangat nyenyak tidur, Viraj menulis surat dan meletakkan nya di meja. Viraj dan Leela pergi bersama untuk mencari Varsha.

1
sknrts
heh??? daddy??😭🙏🏻
angradarma
Dek. lu masih ingat gua gak?
angradarma
KEJUTAN ANJAY
Yeonjun’s wife
HERNANDES IS BACK
Yeonjun’s wife
WHAT— ini serius atau borongan?!??
Yeonjun’s wife
Langsung ingat karakter Arjun Sarkar😭🙏
Yeonjun’s wife
Ceritanya seru, aku suka banget terutama untuk karakter Varsha😍👍keren abizzzzz, btw semangat buat author udh buat karya sekeren ini. Tetap jaga kesehatan tor, wi lop yu 😘🔥
angradarma
Sejauh ini ceritanya seru banget. Penulisan rapi, dan mudah di mengerti. Tinggal typonya aja yang di perbaiki lagi ya tor😁btw suka juga sama alur ceritanya yang menceritakan tentang wanita2 hebat♥️semangat terus tor.
angradarma
makin seru aja nih. lanjut dong tor🙏
angradarma
LANJUT PLEASE. MANA BOLEH LAGI SALTING GINI DI POTONG!🙄
satya
Good job👍🔥
Doni Nanang
keren lanjutkan..
jangan lupa mampir ya kak...
Yeonjun’s wife
LANJUT PLEASE
Yeonjun’s wife
KETEN BANGET🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!