cerita ini mengisahkan tentang perjuangan orang tua yang perekonomiannya di bawah garis kemiskinan tetapi dengan semangat dan tekat yang kuat akhirnya ia bisa membesarkan anak anaknya akan tetapi setelah anak anak itu dewasa dan sudah bekerja justru mereka lupa akan perjuangan orang tua yang sudah membesarkan mereka..... mau tau ceritanya lanjutkan dengan baca cerita di bawah ini ya❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuzythree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
Sedangkan di rumah nyonya mahendra mereka merasa bingung pasalnya tadi andi sudah memberi pesan kepada alya kalau sudah jalan ke rumah orang tuanya tapi sampai jam 8 malam kenapa mereka tidak juga muncul
Alya keluar dari rumah untuk menunggu andi tapi setelah sampai di pintu depan rumah mata alya melotot karena melihat mobil yang selalu di pakai andi kalau mobilnya ada lalu andi kemana begitu pikir alya
"alya segera berlari menuju tempat satpam untuk menanyakan tentang suaminya
"pak itu kok ada mobil suamiku lalu orangnya kemana" tanya alya pada satpam yang berjaga
"oh tadi pak andi dan bu diah datang bu terus mereka masuk kedalam tapi setelah 15 menit mereka keluar lagi tapi berjalan kaki karena mereka bilang mau beli sesuatu di jalan depan tapi sampai sekarang tidak kembali" jawab satpam itu juga heran kenapa majikannya belum kembali
"jadi maksud bapak tadi mas andi sempat masuk ke dalam rumah" tanya alya lagi
"iya bu tapi langsung keluar lagi" jawab satpam itu lagi
Alya langsung lari masuk ke dalam rumah untuk menemui mamanya dan rangga
"ma gawat ini ma" kata alya sambil ngos ngosan karena berlari
"alya bicara yang jelas tenang dulu" tegur mamanya
"mas sepertinya mas andi dan diah mendengar pembicaraan kita tadi, alya liat mobil yang di pakai mas andi ada di depan kata satpam tadi dia sempat masuk ke rumah lalu keluar lagi dan sampai sekarang tidak kembali" cerocos alya dengan panik
"APAAAA, alya jangan bercanda kamu" nyonya mahendra ikutan panik sedangkan rangga langsung terduduk lemas mendengar kata kata dari alya
"mah gimana ini mah" alya merengek kepada mamanya dengan raut wajah panik
"tenang dulu tenang bagaimana kalau kita menuju rumahmu dulu kita lihat mungkin andi ada disana" saran nyonya mahendra
"tante benar juga ayo kita segera kerumahmu" timpal rangga sambil berdiri untuk menuju keluar rumah
"iya ayo"
Alya dan mamanya segera berlari mengikuti rangga yang sudah lebih dulu masuk ke mobil mereka bergegas menuju rumah alya untuk mencari andi dan diah
Tidak butuh waktu lama hanya butuh waktu 20 menit mereka telah sampai di rumah milik alya
Alya bergegas lari memasuki rumahnya dan segera menuju kamarnya akan tetapi tidak ada yang berubah dari kamar tersebut semenjak mereka tinggal tadi pagi
Alya segera keluar kamar untuk mencari pelayan di rumah tersebut untuk menanyakan apakah suaminya tersebut sudah pulang ke rumah
"bi munah tadi liat bapak pulang ga" tanya alya sama pelayannya
"iya bu tadi bapak pulang tapi hanya sebentar terus pergi lagi tetapi ada yang beda dengan bapak karena bapak pergi hanya memakai baju sederhana saja dan sebuah tas ransel yang juga sederhana" terang bi munah yang tadi sempat melihat majikannya keluar dari rumah dengan pakaian sederhana
Alya langsung menangis mendengar penuturan pelayannya itu
"rangga coba kamu tanya orang di rumahmu apakah diah ada di rumah" perintah alya pada rangga
"baiklah"
Rangga segera menghubungi pelayan yang kerja di rumahnya dan jawaban pelayan yang di rumahnya pun sama dengan kata pelayan di rumah alya
"sepertinya mereka pergi al karena mendengar pembicaraan kita tadi yang sudah menghina keluarganya" ucap rangga dengan lesu karena dia merasa sangat kehilangan istrinya tersebut
alya langsung menangis histeris mendengar kata kata dari rangga dia menyesal sudah berbicara yang tidak tidak di rumah mamanya tadi
"terus kita harus gimana dong rangga aku ga mau pisah sama mas andi" ucap alya sambil menangis tersedu sedu
"aku ga tau juga al, karena setelah aku pikir pikir kita melupakan alamat orang tua mereka karena kita langsung mengganti alamat identitas mereka dengan alamat kita" sahut rangga dengan lesu
mereka semua terdiam bingung harus melakukan apa karena tidak ada petunjuk apapun yang mereka ketahui bahkan hp pun di tinggalkan oleh andi dan diah karena hp itu pemberian pasangan mereka masing masing
Sementara di hotel andi dan diah sedang makan malam bersama di kamar hotel mereka dan sambil membicarakan rencana mereka ke depan
tetap semangat thor...