Dia biasa dipanggil Calo, bukan calo yang dibayar buat urus dokumen biar cepat selesai ya!!
Anastasia Caroline adalah nama Calo yang sebenarnya tapi entah kenapa sedari kecil dia sudah sering di panggil Calo. Mungkin karena nama itu pula dia menjadi suka hal hal yang simpel dan mau cepat selesai tanpa banyak kerja.
Acara wisuda menjadi tempat keberuntungan Calo. Dia bertemu dengan Darren, sosok duda keren dan seksi meskipun memiliki satu buntut mini di belakangnya.
Calo yang ingin hal simpel pun berubah ketika bertemu Darren. Dia berusaha keras mengejar hot duda satu itu. Calo tidak mengambil pusing buntut cerewet milik Darren, yang terpenting ia harus mendapatkan Duda itu.
Tapi tanpa Calo duga dia malah jatuh hati pada buntut cerewet milik Darren. Dia yang tadi berencana menjadi ibu tiri yang tidak peduli, pun malah menjadi sosok ibu yang kece!!!
Hahahahah....
Ini tentang Calo dan kerandoman yang dia miliki. Bagaimana Calo bisa mendapatkan cinta Darren?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam dan Calo sudah duduk santai di atas motor Scoopy putihnya dengan helm yang sudah ia cantolkan di spion kiri dan spion kanan ia gunakan untuk merapikan hijab yang ia gunakan.
Calo harus bisa lebih rapi dari tadi pagi dan dia sudah menyiapkan diri dengan baik agar tidak ngelamun lagi. Semangat Calo!!
Sebenarnya ibuk sudah menyuruh masuk tapi Calo nggak mau karena dia tidak berkepentingan buat masuk jadi ya nunggu di dekat pintu masuk rumah aja, biar sekalian liat mas Darren datang.
"Kalau aja aku ahli nenangin anak anak mungkin aku yang jadi pengasuh anak mas Darren." Ucap Calo sambil bertopang dagu melihat ke pintu besar rumah mas Darren.
Kadang Calo merasa ini gila tapi dia lebih suka mencoba hal gila dari pada berdiam diri menerima takdir yang tidak menentu. Lebih baik mencoba dan gagal dari ada menyerah sebelum memulai.
Cahaya mobil Alphard milik Darren menyinari Calo hingga akhirnya cahaya itu hilang dan dari samping Darren turun dengan santai. Ada gurat lelah di wajahnya dan pakaiannya juga tidak serapi tadi pagi lagi.
"Capek ya mas?" tanya Calo tanpa sadar.
Darren yang tadi ingin langsung masuk pun terhenti di tangga ke dua. Dia berpaling melihat ke Calo yang duduk santai di atas motor yang sama seperti tadi pagi.
Sudah lama rasanya Darren tidak mendengar pertanyaan itu. Perasaan lain yang tiba tiba terasa di hati Darren.
"Hmm." Darren mengangguk.
Mereka saling berpandang dalam hening malam.
"Jangan pernah berhenti karena capek ya mas, banyak anak yang menginginkan ayah yang bertanggung jawab di keluarga mereka." Tiba tiba Calo mengatakan hal itu. Entahlah mungkin itu sesuatu di bawah alam sadarnya sebagai anak yang merindukan sosok ayah.
"Kamu broken home?" tanya Darren.
Sepertinya suasana begini benar benar cocok bertukar pikiran.
"Hmm." Calo mengangguk seperti yang di lakukan oleh Darren tadi.
"Bukannya mau curhat tapi aku hanya mengatakan apa yang aku rasakan. Hidup dengan orang tua yang satu memang bisa tapi akan ada satu tempat kosong yang tidak akan pernah tergantikan." Calo tidak melihat Darren tapi ia melihat kearah pintu besar di dalam sana.
Darren terdiam. Apakah anaknya juga merasakan itu?
Meca sudah di tinggal ibunya sejak bayi, bahkan anaknya hanya beberapa tiga bulan minum asi selebihnya minum susu formula. Meskipun begitu saat itu sudah sekali mencari susu formula yang cocok dengan Meca karena memang dia memiliki alergi dengan beberapa susu.
Karena itulah tumbuh kembang Meca sedikit terhambat bahkan di umur yang hampir empat tahun masih banyak kata kata yang cadel ia ucapkan. Kata dokter itu juga karena kurang kedekatan sang anak dengan orang tuanya.
Menjadi orang tua tunggal itu sulit tapi menjadi anak broken home pasti lebih sulit.
"Saya juga merasa takut jika Meca merasakan hal yang sama. Sedari kecil dia tidak memiliki sosok ibu di sisinya dan mungkin karena itu juga dia tumbuh sedikit lebih lambat dari anak usianya."
Calo mengalihkan pandanganya pada Darren sepenuhnya, ternyata Darren tidak sedingin yang di pikirannya.
"Kalau Meca butuh sosok ibu, aku siap menjadi ibu untuk Meca kok mas."
Tolong sadarkan Calo!!
.
.
.
bersambung
jangan lupa like and komen
salam hangat dari author
good job kak 🤗