Rindu Yang Kusimpan

Juragan Marta pergi meninggalkan rumah Kiki menuju ke rumah salah satu istrinya terlebih dahulu. Ia memang sengaja mampir karena hari itu sudah bagian dia untuk bersama istrinya ini.

Sesampainya di rumah, ia segera masuk rumah. Rumah besar itu terlihat sepi. Di bagian belakang rumah pelayan sedang membersihkan taman belakang yang sudah terlihat berantakan. Ia sepertinya tak mendengar kedatangan juragan Marta.

" mbok, dimana Sofi? " suara juragan marta membuat pelayan itu kaget. Ia seketika menghentikan pekerjaannya.

" nyonya ada di kamar juraga. " ujarnya sambil menunduk.

" panggilkan dia. " juragan marta tak menunggu pelayan menjawab. Ia melangkah menuju kursi di halaman belakang yang memang menjadi favoritnya jika berada di rumah itu.

" baik tuan. " tak banyak yang pelayan itu katan. Ia bergegas memanggil nyonya nya.

Tak terlalu lama, terdengar suara lembut sorang wanita menyapa juragan marta.

" mas, kau sudah datang? Maaf aku tak menyambut kedatanganmu. Ujarnya seraya tersenyum dan menghampiri juragan marta. Sofi segera mencium punggung tangan suaminya itu. Juragan Marta tersenyum menyambut istrinya itu.

" tak apa Sofi. Aku sengaja tak mengabarimu. "

Juragan marta memang terkenal sebagai juragan tanah yang kejam. Namun pada istri istrinya dia selalu lembut. Ia seorang yang bisa memisahkan antara bisnis dan kehidupan pribadinya. Oleh sebab itu, istri istrinya tak pernah bertengkar karena juragan marta memperlakukan mereka dengan baik dan tentu saja adil.

" ada apa mas? kau kenapa? " Sofi menatap suaminya itu. Ia tahu watak juragan Marta. Tak mungkin ia datang tanpa mengabari jika ia tak sedang merasa baik baik saja.

" apa aku tak boleh kemari jika tanpa mengabari. " juaragan marta menjawab datar pertanyaan sang istri.

" boleh mas. Tapi aku yakin ada yang sedang kau pikirkan. "

Juragan marta menatap istrinya. Memang Sofi yang seorang istri pertama adalah perempuan yang selalu mengerti keadaan suaminya. Ia tahu semua kebiasaan suaminya itu. Bahkan ia seorang istri yang baik hingga rela sang suami memiliki istri lain. Oleh karena itu tak ada yang juragan marta sembunyikan darinya.

" kau memang selalu tahu" juragan marta memandang kosong kedepan.

" ceritakan lah mas, biar hatimu tenang. "

" sebenarnya aku sudah beberapa hari ini berada dirumah seseorang. " juragan marta menghentikan ceritanya.

" mas ingin menikah lagi. "

" aku tak tahu. " netra juragan marta nampak kosong.

" sebenarnya dulu ayah dan ibunya gadis ini pernah menjadi pelayanku. Namun mereka akhirnya memilih untuk tak lagi bekerja padaku saat memiliki anak. "

Sofi tak berani bertanya lagi ia menyimak cerita sang suami.

" tahun kemarin ayah gadis ini sakit keras. Karena mereka memiliki keterbatasan keuangan mereka meminjam uang padaku untuk membawanya berobat ke rumah sakit besar di kota. Namun takdir berkata lain ayahnya malah meninggal. mereka tak bisa mengembalikan uangku sampai setelah setahun lebih ayahnya meninggal. aku memang menggertak mereka dengan mengatakan bahwa jika tak mampu bayar maka gadis itu harus menjadi istriku. "juragan marta menghentikan ceritanya dan memandang sofi.

" namun aku menyaksikan bagaimana kuatnya Kiki. Gadis itu bernama Kiki. Dia dengan tegas menolak menjadi istriku dan memilih menyerahkan tanah yang mereka miliki tanpa bertanya berapa hutang ayhnya sekarang padaku. " nafas juragan marta nampak melambat.

" aku menyukai keberanian dia. Tak banyak wanita mampu seperti itu. Jika orang lain pasti akan memilih menjadi istriku atau meminta keringanan dan lain halnya. "

" sekarang aku selalu berada dirumah kiki, karena beberapa hari lalu kiki dan ibunya sudah pergi dan menyerahkan rumahnya padaku. " kembali juragan marta menghela nafas.

" entah kenapa jika aku dirumah itu perasaanku nyaman. bahkan aku sudah menyuruh jafar untuk melindunginya di kota. "

Sofi masih terdiam tanpa ingin menyela cerita juragan Marta. Ia dengan seksama menatap wajah juragan Marta.

" Sofi, apakah aku mencintainya atau hanya karena merasa simpati pada gadis itu? "

Sofi menatap mata suaminya mencoba membaca apa yang dia pikirkan. Ia nampak berfikir mencoba merangkai kata yang pas untuk ia katakan pada juragan Marta.