NovelToon NovelToon
My Stubborn Boss

My Stubborn Boss

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintapertama / Tamat
Popularitas:446.4k
Nilai: 4.6
Nama Author: amih_amy

#cerita ini sequel dari novel 'MY LOVELY IDIOT HUSBAND' ya...

***

Amel harus menerima kenyataan, menikah dengan laki-laki yang mencintai sahabatnya sendiri karena sudah hamil akibat kesalahan yang tidak disengaja.

Apakah Amel bisa menjalani biduk pernikahannya dengan seorang Daniel Ariesta, yang terkenal keras kepala. Bahkan dalam pernikahannya, lelaki itu masih saja memikirkan cinta pertamanya.


Ikuti kisah mereka kuy! #My_Stubborn_Boss
Follow IG amih juga : @amih_amy
fb : amih amy

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon amih_amy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BOS PELIT

Hari-hari berikutnya Daniel benar-benar berubah sikap. Lelaki itu terlihat lebih bersemangat dan ceria daripada biasanya. Mungkin pengaruh perkataan Amel yang membuatnya merubah pola pikirnya itu. Daniel seakan kembali pada dirinya yang dulu. Sebelum gadis pujaan hatinya menikahi pria lain.

Laki-laki bertekad untuk merebut hati Ara dengan menjadi sosok yang lebih baik dari suaminya. Ketika Ara sudah berpisah dengan suaminya, Daniel sudah siap dengan usahanya.

Mona juga masih sering datang ke restoran, memberikan perhatian lebih pada lelaki yang sudah berhasil memikat hatinya dari kecil, tapi Mona bukan tipe wanita pemaksa. Ia selalu menghargai keputusan sahabatnya.

Daniel sebenarnya tidak mau memberikan harapan palsu pada Mona, tapi persahabatan mereka juga tidak bisa di abaikan begitu saja. Bentuk perhatian yang di berikan oleh perempuan itu, Daniel anggap sebagai perhatian seorang sahabat.

"Mel, bos kamu sekarang agak cuek sama aku. Sikapnya tiba-tiba berubah tidak seperti biasanya. sepertinya dia sedikit memberi jarak dengan aku," keluh Mona pada Mak comblang nya yang tengah sibuk membuat kue.

Mendengar itu, Amel sejenak menghentikan aktivitasnya. Menoleh pada Mona yang membantunya menyusun cup cake yang sudah matang. Amel merasa tidak enak hati karena setelah kedatangan Ara waktu itu, sepertinya usahanya untuk mendekatkan Mona dengan bosnya akan sia-sia.

"Mungkin si bos lagi sibuk, Mbak." Alih-alih berkata jujur, Amel malah membuat alasan ngawur. Sebenarnya sih, kalau bisa lebih baik ia kabur.

Kisah percintaan orang kaya itu begitu sulit untuk dicerna. Memangnya tidak bisa ya mencintai orang yang sudah mencintai kita saja? Tidak perlu susah-susah dan sakit hati. Toh ujung-ujungnya sama saja menikah juga. Lama-lama tinggal bersama, apa iya tidak akan jatuh cinta?

Begitulah pikiran Amel sekarang ini tentang yang namanya cinta. Sederhana memang, tapi gadis itu tidak menyadari betapa pentingnya ikatan yang di landasi cinta yang seimbang. Tidak perlu merasa terpaksa apalagi pura-pura, karena menikah bukan sekadar sandiwara belaka.

Mona mengedikkan bahunya. "Mungkin iya, tapi kok aku merasa dia sepertinya gak bisa melupakan gadis pujaan hatinya itu. Tahu gak, kemarin aku nembak dia."

Amel begitu terkesiap, hingga cup cake yang sedang dipegangnya hampir jatuh ke lantai. Beruntung gerak refleks tangan gadis itu masih baik, hingga kue itu masih bisa terselamatkan.

"Terus ... si bos jawab apa?" tanya Amel penasaran.

"Dia cuma senyum doang," jawab Mona dengan nada sendu.

Amel tidak mengerti, ia menautkan kedua alisnya lalu menggaruknya padahal tidak gatal. "Gimana sih Mbak? Aku gak paham. Kalau si bos jawabnya senyum berarti nerima dong, tapi wajah Mbak kok kayak gak senang gitu?"

Mona mendengus, tanpa sadar ia melahap satu cup cake yang harusnya ia susun di atas piring.

"Kok di makan, Mbak? Itu kan buat pelanggan!" sembur Amel sambil melemaskan kedua bahunya.

"Cuma satu ih, pelit." decak Mona merasa tak senang karena di protes oleh Amel. Bukannya Amel pelit, jumlah kuenya sudah pas. Masa iya Amel harus membuat adonan lagi untuk membuat satu cup cake saja. Sedangkan dirinya sudah sangat lelah.

Amel tak bisa berbuat banyak, kuenya juga sudah habis dilahap. Selain membuang nafas berat gadis itu bisa apa? Dengan terpaksa ia harus membuat adonan kedua.

"Balik lagi ke topik tadi deh! Jawaban si bos cuma senyum doang? Berarti di terima dong, ya?" ujar Amel kembali pada cerita Mona yang mengungkapkan perasaannya pada Daniel.

"Mana ada, bos kamu itu memang tipe orang aneh. Dari dulu sering banget cewek-cewek nembak duluan, jawabannya sama kek ke aku gitu. Menebarkan senyumnya yang menawan, tapi tidak memberi jawaban. Cewek-cewek juga mikirnya si Daniel nerima cinta mereka, tapi nyatanya salah, setelah diterbangkan tinggi-tinggi, lalu mereka dijatuhkan hingga patah. Jahat kan dia?"

Kening Amel mengkerut dalam, mendengar penuturan Mona tentang sikap Daniel yang mengejutkan. Ternyata selain keras kepala, bosnya itu suka mempermainkan hati wanita. Pantas saja sekarang ia mendapatkan karma.

Entah itu keberuntungan atau apa, seorang Ara bisa melumpuhkan hati Daniel hingga begitu rapuh. Hebat sekali wanita itu. Amel benar-benar salut dengan kharisma yang dimiliki sahabatnya itu.

"Kok gitu sih Mbak? Lagian kenapa Mbak nembak duluan? Bukannya dulu gak mau ya di sangka ngejar cowok kayak gitu?" Amel memprotes sikap Mona yang terkesan buru-buru, karena Amel selalu mengatakan untuk bersabar dulu.

"Kelamaan," decak Mona sebal.

"Aku nyerah deh, Daniel bukan tipe cowok yang suka dikejar. Kalau dia udah suka sesuatu, dia yang akan ngejar. Padahal aku udah tahu Daniel kayak gitu, masih aja mau dengerin kamu," tambah Mona lagi.

Perkataan Mona membuat Amel merasa bersalah, dirinya lah yang selama ini menyuruh Mona untuk mendapatkan hati Daniel. Amel tidak pernah tahu kalau bosnya mempunyai sisi jahat seperti itu.

"Maafkan aku ya Mbak," seru Amel dengan nada pelan.

Mona terdiam sesaat, menatap Amel sambil mengulas senyuman manis. "Gak apa-apa. Aku sih udah biasa dengan sikap Daniel kayak gitu. Kenapa gak kamu aja sih, yang jadi pacarnya dia? Aku lihat, kamu udah dekat banget sama Daniel, bahkan dia mau cerita tentang masalah pribadinya sama kamu. Dia gak pernah gitu loh sama aku," seloroh Mona sambil menaikkan sebelah alisnya.

Amel mencebikkan bibirnya, jangankan jadi pacar, jadi pegawainya saja sudah membuat darah Amel mendidih terus saat menghadapi sikap keras kepala bosnya itu. Membayangkannya saja Amel tidak mau.

"Gak ah, Mbak, aku bisa darah tinggi kalau jadi pacarnya dia." celetuk Amel sambil mengedikkan bahunya.

"Memangnya siapa yang mau sama kamu?" Suara bariton yang sangat Amel kenal menggema di ruangan yang tidak terlalu besar itu. Kedua gadis itu pun langsung menoleh ke arah pintu dimana suara itu berasal.

Terlihat Daniel sedang berdiri sambil bersandar di pintu dengan tangan melipat di depan dada, entah sejak kapan lelaki itu berdiri di sana.

"Bos ...." Suara Amel seakan tercekat di tenggorokan. Ia menggigit bibir bawahnya karena khawatir bosnya akan marah-marah.

"Mona, ikut aku sekarang! Kamu jangan ganggu dia! Aku tidak mau membayar uang lembur jika pekerjaannya tidak selesai tepat waktu," seru Daniel dengan nada dingin.

Amel menghela nafas lega, setidaknya bosnya tidak marah-marah, tapi Amel sedikit kesal kenapa bosnya bicara seolah-olah Amel itu pekerja yang buruk. Bahkan tidak mau membayar lembur jika pekerjaannya tidak selesai. "Benar-benar bos pelit!" Amel membatin.

Mona menarik salah satu sudut bibirnya, menatap wajah Amel yang terlihat kesal lalu beralih pada Daniel yang terlihat santai. "Sepertinya kalian cocok," celetuk Mona.

Amel terperanjat mendengar celotehan Mona, begitupun dengan Daniel. "Gak mungkin!" seru Amel dan Daniel hampir bersamaan.

"Tuh kan cocok!" seru Mona sengaja meledek mereka.

Daniel berdecak kesal, ia memilih pergi daripada mendengarkan ocehan teman kecilnya itu. "Jangan ganggu dia! Ayo keluar!" ajak Daniel lagi, sorot matanya mendelik tajam membuat Mona tak bisa menolak lagi, gadis itupun akhirnya pergi.

"Aku pergi dulu," pamit Mona pada Amel, tapi tangannya mengambil dua buah cup cake dari wadahnya. "Minta ya!" serunya lalu kabur dari pandangan Amel.

"Mbak Mona....?" Amel memekik kesal, kedua orang itu sama-sama menyebalkan. Dengan terpaksa Amel harus membuat adonan lagi. Padahal sebentar lagi sudah waktunya dia pulang.

***

Maafkan ya kalau ceritanya sedikit berantakan. Amih lagi buntu banget nih, gak bisa mikir kata-kata. Lagi blank aja. Harap dukungannya teman-teman, biar novel ini bisa lanjut dengan benar. 😅😅

1
Safira Nurhafizah
pasti terinspirasi dr film ny ya Thor? soalnya film jg romantis bnget kok😊
°ammy🌾👉ig: amih_amy: iya, kak. 😂
total 1 replies
Anlyz@
baca yg ini dlu thor msh penasaran hbs tu yg satunya🥰😊
semangat thor💪🏻👍🏻
°ammy🌾👉ig: amih_amy: Makasih 🤗
total 1 replies
Anlyz@
Hai thor q mampir👍🏻👍🏻👍🏻
°ammy🌾👉ig: amih_amy: Hai juga, kak. Selamat membaca 🥰
total 1 replies
yolan and radit
aku mampir kak..langsung klik fav
°ammy🌾👉ig: amih_amy: makasih, Kak 🥰
total 1 replies
🕊️
👍🏻👍🏻👍🏻
🕊️
Semangat ka amy 👍🏻
Di Ha Ni
janda bolong kalo ditempatku ada yg nyebutnya sundal bolon. aku suka tanamannya. cantik😅
🤍
Hadir akak..
Bee mi amore
yakk...mulaiiii😂
Bee mi amore
wah kalo bc deket kompor gak nyala ya gak panas thor..panas tuh kalo deket api unggun😂😂😂
Intanksm98
Sukaa 💜💜
Suka banget sama perjuangan adel untuk mempertahankan segalanya,
Intanksm98
Udah lama banget ninggalin cerita ini 💜 , suka banget.
°ammy🌾👉ig: amih_amy: makasih 😘😘😘
total 1 replies
Intanksm98
ini mah menggantung di adel 😂
Intanksm98
😂😂 hahaha,,, Celana dalem bikin deg2an.
jumilestari
selesaiiiiiiii
°ammy🌾👉ig: amih_amy: mantap 👍, makasih 😘😘
total 1 replies
sianturi deborah
suka sama ceritanya .. thor
sianturi deborah
semangat thor 💪
💞 vinela 💞
buka profil kaka, waah Nemu up baru, akhirnya datang jg sekuel dari Amel...

gass lanjut baca.
Ida Yuliantina
ihhh...akhirnya up kk...untung blum ke delete..kutunggu novel nya...syuka bngt soalnya...ngg bisa move on dr daniel...hehehe
Royani Khazanah Rizkyours
bang uput itu bang putra kan hihi
🍃Endang Nur😉 new: semangat Kak
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!