NovelToon NovelToon
Kaisar Pedang Tak Terkalahkan

Kaisar Pedang Tak Terkalahkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sayap perak

Namanya adalah Ye Lin. Selain Ketua Pembunuh Bayaran dia juga dikenal sebagai Kaisar Pedang Tak Terkalahkan. Dalam ratusan pertarungan yang telah dilalui dia lebih banyak menang dan tak pernah sekalipun menderita kekalahan.

Namanya begitu disegani, pedangnya sangat dihormati. Namun pria yang terkenal kejam dan tak berperasaan itu pada akhirnya tewas saat berusaha menolong seorang anak muda.

Dia merasa hidup sangat tidak adil sampai jiwanya malah terjebak ditubuh anak muda yang diselamatkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch - 10 : Ingin Membuat Pil

"Untuk spesifikasi ini tidak terlalu sulit. Aku bisa membuatnya, tapi tidak akan selesai satu dua hari." Du Rumeng terlihat berpikir sambil memegang model pesanan senjata. Mengelus dagu, menggebrak meja sebelum melanjutkan kalimatnya. "Begini saja. Empat hari, kau beri waktu empat hari aku pasti menyelesaikannya. Kau bisa mengambilnya pagi, sore, atau malam, terserah kau."

Ye Lin mengangguk. Dia berniat pamit tetapi Du Rumeng menghentikannya.

"Eh, tunggu! Sebelum pergi, kau bilang dulu siapa yang memberitahumu tentang cerita itu."

Namun, bukannya memberikan jawaban yang jelas Ye Lin dengan sengaja menyembunyikan identitasnya. Hanya mengatakan, jika dirinya mendengar dari seseorang.

"..."

Du Rumeng tampak tidak puas mendengar jawaban itu. Namun, sebelum sempat mengatakan sesuatu Ye Lin telah menghilang dari pandangannya.

"Bagaimana dia bisa tahu?" batin Du Rumeng.

Jika mengingat dengan benar, hanya ada empat orang termasuk dirinya yang mengetahui cerita tersebut. Dua di antaranya adalah guru dan kakak seniornya, tetapi mereka sudah lama tiada. Sedangkan satu orang tersisa adalah teman seperjuangannya, juga orang yang menyelamatkan nyawanya dalam momen tersebut, Ye Lin.

"Mungkinkah benar-benar dia ...." Tangan Du Rumeng meremas catatan lalu mulai menyatukan kedua alisnya.

Siapa lagi jika bukan Ye Lin, teman seperjuangannya. Meskipun memiliki kepribadian yang sulit didekati, tetapi tidak ada tersangka lain yang dapat dicurigai.

"Jadi begitu, Ye Lin. Kau membuka aibku ke orang lain. Awas saja, saat bertemu nanti kau pasti akan membayarnya."

Namun di sisi lain Du Rumeng merasa penasaran dengan hubungan yang dimiliki teman seperjuangannya dengan seorang murid akademi. Melihat pemuda itu mengetahui cukup banyak hal, kemungkinan hubungan di antara mereka tidak akan sederhana.

___

Di sisi lain, setelah meninggalkan aula pandai besi Ye Lin tidak langsung kembali ke kediaman karena perlu mendapatkan beberapa pil dari aula obat.

Masih di temani Huang Mei, mereka naik turun tangga tak kurang dari seribu anak tangga.

"Omong-omong, Tuan Muda, bagaimana bisa Tuan Muda tahu cerita tentang Tetua Du? Karena melihat dari ekspresinya, seharusnya cerita ini tidak diketahui banyak orang."

Ye Lin tersenyum. "Bagaimana aku tahu? Seorang kenalan. Bisa dibilang orang ini adalah teman seperjuangan Tetua Du. Dia yang yang memberitahuku cerita ini."

Bibir Huang Mei yang mungil tampak berkerut. Dia benar-benar penasaran dengan sosok kenalan yang dimaksud. Dikatakan sebagai teman seperjuangan Tetua Du, itu artinya sosok ini kemungkinan besar juga tokoh terkemuka di Provinsi Lingga.

Namun, Huang Mei tidak pernah mengingat Tuan Mudanya memiliki hubungan dengan orang seperti itu. Tuan Mudanya bahkan hampir tidak pernah meninggalkan Keluarga Ye, kecuali orang-orang Keluarga Ye sendiri, Tuan Mudanya tidak mengenal banyak orang.

Hachi!!

Ye Lin bersin beberapa kali, membuat Huang Mei cukup khawatir. Gadis itu tidak lagi memikirkan kenalan yang dimaksud dan segera mengeluarkan sapu tangan, memberikannya kepada Ye Lin.

"Sepertinya kondisi Tuan Muda semakin parah. Bagaimana jika pulang agar Tuan Muda bisa beristirahat?"

Ye Lin menggosok hidungnya. Bukan mempertimbangkan usulan tersebut ia malah menggelengkan kepala sambil tertawa.

"Du Rumeng... Si keras kepala itu pasti sekarang sibuk memakiku."

Membayangkan Du Rumeng bersungut-sungut sambil melakukan pekerjaannya membuat Ye Lin tak bisa menahan tawanya.

"Aduh, apa yang terjadi pada Tuan Muda? Apa dia mulai berhalusinasi dan mulai tertawa tidak jelas?" batin Huang Mei, panik.

Ye Lin benar-benar tidak akan tahu betapa sibuk otak pengikut cantiknya. Dia mengkhawatirkan terlalu banyak hal. Setiap Ye Lin melangkah dia bersiap menangkap tubuhnya andai tiba-tiba kehilangan keseimbangan.

___

"Tuan Muda, kita sudah sampai."

Ye Lin menengadahkan wajahnya menatap tugu batu prisma yang menjulang sangat tinggi. Meskipun hanya batu biasa, tetapi tugu batu itu telah menjadi ikon yang sangat melekat dengan tempat produksi pil tersebut.

"Ayo masuk," ajak Ye Lin.

Mereka pun masuk ke dalam aula obat, di mana tempat tersebut sama megahnya dengan aula pandai besi.

Hanya saja dibandingkan dengan aula pandai besi yang penuh dengan asap, aula obat terlihat sangat bersih dan rapi, juga sangat ramai oleh murid-murid yang datang.

"Tuan Muda, sebenarnya untuk urusan apa kita datang ke sini?"

Huang Mei mulai tidak bisa menahan rasa ingin tahunya karena sejak tadi hanya mengikuti Ye Lin berkeliling lantai pertama. Dia tahu Tuan Mudanya sedang mencari beberapa herbal, ingin membantunya tetapi bingung karena tidak mengerti herbal jenis apa yang dicarinya.

"Huang Mei, bisakah kau pergi mencari tetua yang bertanggung jawab? Aku membutuhkan beberapa jenis herbal, tapi sepertinya tidak tersedia di lantai ini."

Menerima selembar kertas, Huang Mei mengamati dengan serius tulisan tangan Ye Lin.

"Pakis ungu, rebung naga, ginseng air, ... Hampir semua herbal ini sangat langka dan berharga tinggi. Tuan Muda, sebenarnya untuk apa membeli semua ini?"

"Kau akan mengetahuinya nanti," ucap Ye Lin singkat dan padat.

Huang Mei tidak terus bertanya dan segera pergi mencari tetua yang bertanggung jawab di lantai tersebut.

"..."

Tidak lama. Baru juga Huang Mei pergi dia kemudian kembali dengan seorang wanita paruh baya di sampingnya.

"Tuan Muda, ini Tetua Liu, yang bertanggung jawab di lantai ini."

Ye Lin segera menyapa. Namun tidak langsung mendapat balasan karena Liu Xiyu sibuk menilai dari atas sampai ke bawah.

"Kalian murid baru, untuk apa membutuhkan herbal-herbal ini?" Matanya beralih ke catatan di tangannya sebelum nenatap kembali Ye Lin dan Huang Mei.

Pada saat itu, Ye Lin merasa jika tidak jujur akan sangat sulit mendapatkan herbal yang dibutuhkannya. Jadi dia pun mengatakan tentang niatnya membuat sebuah pil.

Liu Xiyu sejenak terdiam sebelum perlahan menyatukan alisnya. "Maksudmu kau ingin memesan pil khusus?"

"Tetua sepertinya salah paham. Aku tidak meminta aula obat membuatnya, aku akan melakukannya sendiri, hanya perlu meminjam tempatnya," jelas Ye Lin, yang seketika membuat Liu Xiyu sekali lagi terdiam.

Meskipun setiap kata diucapkan dengan sangat jelas, tetapi hal itu sangat sulit dimengerti oleh Liu Xiyu. Dia sudah sering menemukan murid yang mengumpulkan sendiri bahan lalu menyerahkannya ke aula obat untuk diolahkan menjadi pil. Namun sungguh baru kali ini mendengar seorang murid ingin membuat pil sendiri.

"Apakah membuat pil sekarang semudah itu?" batin Liu Xiyu, dengan perasaan tertekan.

1
Royaleia 🐲
👍👍👍👍👍
Andipujiwahono
ayo update lg jg Menantu Dewa Roh juga lanjutkan Thor
algore
jz
algore
kok mulai macet Thor
menantu dewa roh gmn ga berlanjut ksh
Andipujiwahono
ayo update lg thor
algore
joz
algore
mampus
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
Andipujiwahono
ayo thor update lg semangat💪👍
Andipujiwahono
ayo update lg
Andipujiwahono
ayo up lg
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!